scholarly journals EFEKTIFITAS BLENDED LEARNING DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI TERHADAP KREATIFITAS MAHASISWA PG-PAUD STKIP SYEKH MANSHUR DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SIGIL

2022 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Badri Munawar

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kreatifitas mahasiswa PG-PAUD dalam memahami pembelajaran sains anak usia dini pada saat pandemi seperti ini dalam pembelajaran yang menggunakan model blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk menguji coba secara terbatas efektivitas blended learning dalam mata kuliah sains anak usia dini terhadap kreativitas mahasiswa PG-PAUD STKIP Syekh Manshur dengan menggunakan aplikasi sigil. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian tersebut menggunakan metode quasy eksperimental dengan jenis pretest-posttest group design. Desain penelitian menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada eksperimen, adalah blended learning dengan menggunakan aplikasi sigil (X1) dan pada kelas kontrol, yaitu model konvensional (X2) . Berdasarkan hasil dari uji Ancova nilai F hitung > Ftabel (15,49 > 3,98), maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan rata-rata kreatifitas mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol artinya blended learning berbasis aplikasi sigil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kreatifitas mahasiswa, serta lebih efektif untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaaan rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen  0,88 dengan kategori tinggi dan kelas kontrol 0,66 dengan kategori sedang.

2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
I Wayan Sadra

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Marini Marini ◽  
Dwi Sulisworo ◽  
Ishafit Ishafit

The aims of this study are to determine the differences in students’  learning interest, to know the differences in the level of students’ learning independence,  to know the  differences in achievements of cognitive learning outcomes of students who learn conventionally and those who  learn  using  blended learning method. The type of this research is quasi experiment with pretest-posttest controlled group design. Control class learn conventionally while experimental classes learn in blended learning, which is a conventional learning process combined with online learning, by utilizing the application of Quipper school. Students’ learning interest in control class before the learning process gets an average value of 118.74 while after the learning process gets an average value of 123.78. As for the experimental class, before the learning process gets an average value of 119.89 while after the learning process gets an average score of 131.21. For the level of students’ learning independence of the control class during the learning process gets an average score of 28.5 while for the experimental class during the learning process gets an average score of 35.1. So there is a difference of 6.6 between the control class and the experimental class. The students’ cognitive learning outcomes of the control class before the learning process gets an average score of 40.3, while after the learning process gets an average score of 58.67. As for the experimental class, before the learning process gets an average score of 42.29 while after the learning process gets an average score of 76.71. So the increase of control class is 18,37 while experiment class is 34,43.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Henny Pongantung ◽  
Elmiana B Linggi ◽  
Asrijal Bakri ◽  
Pricilia Tore

STIK Stella maris saat ini mengunakan metode pembelajaran                   konvensional dengan metode student center learning (SCL). Hal ini cukup memberatkan dosen karena tenaga dosen cukup terbatas. Dengan melihat kondisi ini, peneliti mengusulkan solusi dengan menggunakan metode pembelajaran blended learning agar mahasiswa lebih banyak mendapatkan pengalaman belajar mandiri sesuai konsisi mahasiswa dan waktu yang digunakan dosen untuk masuk di kelas bisa dialihkan secara online. Tujuan penelitian menganalisis perbedaan pembelajaran metode blended learning dan metode konvensional terhadap peningkatan motivasi belajar mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar. Penelitian ini adalah jenis quasy-eksperiment mengunakan rancangan pre- post test control group design. Teknik pengambilan sampel yaitu  total sampling, jumlah sampel 200 mahasiswa, dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Diperoleh hasil P=0,000;?=0,005 maka Ha diterima Ho ditolak. Hal ini menunjukkan perbedaan antara metode konvensional dan blended learning. Maka dapat disimpulkan bahwa metode blended learning dapat meningkatkan motivasi belajar mandiri pada mahasiswa dari pada metode konventional. Dari penelitian ini disarankan metode blended learning dapat diterapkan di STIK Stella Maris khususnya dan seluruh perguruan tinggi terutama dengan jumlah dosen yang terbatas.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 143-155
Author(s):  
Setiyani Setiyani

BLENDED LEARNING: KEEFEKTIFAN E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATISAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas e-learning berbasis schoology terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada materi Sistem Persaman Linier Dua Variabel (SPLDV). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Kota Cirebon. Sampel terdiri atas kelas VIII-B2 sebagai kelas eksperimen yang menerapkan schoology dan VIII-C2 sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan schoology. Adapun proses pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan komunikasi matematis dan angket respons. Data dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen yang menggunakan schoology lebih baik daripada tanpa menggunakan schoology. Hasil rata-rata N-gain yang diperoleh sebesar 0,68 dan berada pada kategori peningkatan sedang. Siswa memiliki respons positif terhadap pembelajaran menggunakan schoology. Melalui aplikasi schoology, siswa belajar secara berkelanjutan tanpa terbatas oleh ruang kelas dan efektif digunakan sebagai media dalam pembelajaran.AbstractThis study was aimed at determining the effectiveness of schoology based e-learning on the mathematical communication ability of junior high school students on the Linier Equation System of Two Variables (LESTV). The population in this study were all students of class VIII junior high school in Cirebon. The sample consisted of two classes, VIII-B2 as an experimental class applying schoology and VIII-C2 as a control class without using schoology. The sampling process used purposive sampling technique. This type of research used was a quasi-experimental design with Nonequivalent Control Group Design. The data collection techniques were carried out by tests of mathematical communication skills and response questionnaires. The data were analyzed using normality test, homogeneity test, t-test, and gain test. The results show that the students of experimental class that use schoology have higher ability than the students of the control class. The average N-gain obtained is 0.68 and as moderate category. The students have a positive response to learning using schoology. Through the schoology application, students allow to learn continuously without being limited by the classroom and effectively used as a medium in learning.


2022 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 195-202
Author(s):  
Ulan Dari ◽  
A Halim ◽  
S. Ilyas

Students' motivation to learn is the main aspect to achieve student success. Based on the results of observation and interview, the learning motivation of students in SMA Negeri 2 Kutacane is still relatively less, so the impact on the low cognitive ability of the students. The purpose of this study is to see the influence of the approach blended learning type station rotation on differences in motivation and cognitive abilities after the study. This research use approach uses quasi-experiments design pretest-posttest control group design. The population of this research is all students of class XI, the sample taken is of class XI IPA 2 as the experimental class and XI IPA 3 as the control class. Using a data collection instrument sheet, questionnaires, and interviews to measure the motivation to learn and use the instrument on a test to measure the cognitive abilities of the students. The results of data analysis using t-test (independent sample t-test) show the differences in motivation and cognitive abilities of students with a significance of 0.000 < 0.05 means there is a significant difference between the motivation and ability of cognitive control and experimental classes. Therefore, it can be concluded that there is an influence of the use of the approach blended learning type station rotation motivation and cognitive abilities of the students.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 71-77
Author(s):  
Siti Farhatus Tsaniyah ◽  
Hena Dian Ayu ◽  
Hestiningtyas Yuli Pratiwi

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar pada siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi antara yang belajar menggunakan model blended learning dan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA MAN Baureno Bojonegoro dan sampelnya yaitu kelas XI-MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan anova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig 0,045 ≤ 0,05, artinya ada perbedaan prestasi belajar pada siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi antara yang belajar menggunakan model blended learning dan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, siswa dengan kemandirian tinggi yang mengikuti blended learning menggunakan scholoogy cenderung belajar lebih baik dan akan senantiasa bersaing untuk menunjukkan hasil yang terbaik..


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 85-93
Author(s):  
Wiwik Suci Ambar Ningsih ◽  
Wayan Suana ◽  
Nengah Maharta

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan Blended learning berbasis schoology terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Pada penelitian ini menggunakan design penelitian Non-Equivalent Control Group Design. Selanjutnya populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa XII IPA SMA Negeri 5 Metro dengan sampel yang terpilih melalui teknik purposive sampling yaitu XII IPA 1 dan 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan berbentuk tes pilihan jamak untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik analisis data menggunakan Uji N-Gain dan uji Independent Sample T-test . Nilai rata-rata N-gain kemampuan berpikir kritis pada kelas ekperimen sebesar 0,43 dengan kategori sedang, sedangkan kelas kontrol dengan kategori rendah bernilai 0,10. Berdasarkan hasil dari uji Independent Sample T-test, nilai Asymp. Sig. (2-Tailed) kurang  dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, maka H0 ditolak. Jadi terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara siginifikan.Artinya penerapan blended learning berbasis schoology memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap kemampuan berpikir kritis.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 22-36
Author(s):  
Novia Anggraini ◽  
Wayan Suana ◽  
Feriansyah Sesunan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan blended learning berbantuan WhatsApp melalui model inkuiri terbimbing pada materi Hukum Newton tentang Gerak terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian jenis eksperimen ini menggunakan quasi experimental design dengan bentuk the non-equivalent control group design. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Kotaagung pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan melibatkan 64 siswa, 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan 33 siswa sebagai kelas kontrol. Data motivasi dan pemecahan masalah yang diperoleh dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk n-gain. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan independent sampel t-test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan blended learning berbantuan Whatsapp pada materi Hukum Newton tentang Gerak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 85-93
Author(s):  
Yusryanto ◽  
Salmawati

Penelitian ini dilatarbelakangi karena permasalahan masih banyaknya pendidik dan peserta didik yang belum memaksimalkan akses internet di era globalisasi saat ini ditambah lagi situasi dan kondisi pada masa covid-19 mengharuskan setiap orang melakukan kegiatan di rumah. Blended learning merupakan cara belajar yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh dan perbedaan pendekatan blended learning menggunakan platform zoom terhadap pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas VII SMP Negeri 1 Andowia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen melalui nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA (kelas eksperimen) dan Kelas VIIB (kelas kontrol). Hasil penelitian diperoleh rata-rata skor pre-test siswa kelas eksperimen 67,982% dan siswa kelas kontrol 60,526% dari skor ideal. Sedangkan rata-rata skor post-test siswa kelas eksperimen 78,947% dan rata-rata skor post-test siswa kelas kontrol 69,737% dari skor ideal. Peningkatan dari persentase rata-rata skor pre-test dan post-test digambarkan oleh persentase rata-rata skor N-gain siswa kelas eksperimen 40,752% lebih tinggi jika dibandingkan persentase rata-rata skor N-gain siswa kelas kontrol yang hanya 22,613%. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan blended learning menggunakan platform zoom efektif dan berpengaruh di dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa.


2021 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 3999-4012
Author(s):  
Sundahry Dahry ◽  
Nurlev Avana

Tujuan penelitian kuasi eksperimen ini untuk mengetahui: (1) pengaruh keterampilan komunikasi mahasiswa/i yang diberi metode blended learning dengan mahasiswa yang diberi pembelajaran konvensional; (2) pengaruh keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep tinggi yang menggunakan metode blended learning dibandingkan yang menggunakan pembelajaran konvensional; (3) pengaruh keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep rendah yang menggunakan metode blended learning dibandingkan yang menggunakan pembelajaran konvensional; (4) interaksi antara metode pembelajaran dengan pemahaman konsep terhadap keterampilan komunikasi dalam pembelajaran IPA. Subjek penelitian ini mahasiswa/I semeseter genap (6) tahun ajaran 2020/2021 kelas A dan B. Jumlah sasaran sebanyak Kelas A 30 orang dan kelas B 30 orang. Jenis penelitian ini pretest-posttest nonequivalent group design. Teknik pengumpulan data : dengan lembar tes tertulis dan lembar observasi simulasi pengajaran. Hasil penelitian menunujukan bahwa: (1) keterampilan komunikasi mahasiswa/i yang diberi metode blended learning lebih tinggi thitung = 1,910 > ttabel = 1,708; (2) Keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep tinggi menggunakan metode blended learning dan konvensional tidak ada perbedaan yang signifikan thitung = 1,87 < ttabel = 2,56; (3) Keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep rendah menggunakan metode blended learning lebih tinggi t hitung = 3,71 > t tabel = 2,56; (4) tidak terdapat interaksi antar metode pembelajaran dengan pemahaman konsep terhadap keterampilan komunikasi dalam pembelajaran IPA


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document