scholarly journals POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 91-98
Author(s):  
Sriwahyuni ◽  
Junaidin - ◽  
Noyumala - ◽  
Alfiah .A ◽  
Vitarianti Tangkelayuk
Keyword(s):  

Obesitas merupakan masalah utama bagi tubuh karena efeknya akan membuat tubuh menjadi lambat bergerak. Penyebab obesitas bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), terutama di kota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan barat (terutama dalam bentuk fast food). Prevalensi gizi lebih pada anak usia sekolah dengan jenis kelamin laki-laki adalah 9,5% sedangkan perempuan adalah 6,4%. Prevalensi status gizi lebih nasional pada anak sekolah (6-12 tahun) yaitu 9,2%. Padatahun 2013 prevalensi gizi lebih juga mengalami peningkatan menjadi 18,8 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola makan fast food terhadap kejadian obesitas pada anak di SD Frater Bakti Luhur Makassar. Metode penelitian ini menggunakan deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner danlembar observasi (pengukuran antropometri) kemudian dianalisis dengan uji chi-square (p<0,05). Didapatkan hasil analisis bivariate menunjukkan adanya hubungan pola makan fast food terhadap kejadian obesitas pada anak dengan nilai p=0,031 < alpha=0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pola makan fast food dapat meningkatkan beratbadan jika dikomsumsi lebih dari 2 kali seminggu. Saran agar memperhatikan pola makan fast food yang dikomsumsi oleh anak yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Author(s):  
Dyah Marianingrum
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang : Status gizi merupakan keadaan tubuh yang diakibatkan oleh status keseimbangan asupan makanan dan  penggunaan zat gizi. Saat ini, banyak makanan cepat saji (fast food) yang disenangi masyarakat, khususnya pada remaja yang menyebabkan perubahan status gizi pada mereka. Ketidakseimbangan asupan nutrisi menimbulkan masalah gizi. Data Riskesdas (2010), secara nasional bahwa status gizi anak umur 13-15 tahun mempunyai prevalensi kekurusan 10,1%. Sedangkan prevalensi kegemukannya adalah sebesar 2,5%. Salah satu penyebab masalah gizi tersebut adalah pola makanan cepat saji (fast food) yang masuk kategori sering, dimana pola konsumsi fast food yang sering yaitu lebih dari 2 kali selama satu minggu. Metode : Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Kartini II Batam tahun 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling, dengan sampel berjumlah 90 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan pengukuran tinggi badan, kuesioner, dan timbangan badan secara langsung, teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik chi square.Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja di SMP Kartini II Batam dari 90 siswa sebagian besar mengalami status gizi gemuk dengan konsumsi fast food sering sebanyak 28 orang (42,4%) dan yang mengalami status gizi kurus dengan konsumsi fast food sering sebanyak 12 orang (18,2%), remaja yang mengalami status gizi gemuk dengan konsumsi fast food kadang-kadang sebanyak 3 orang (12,5%) dan konsumsi fast food kadang-kadang dengan status gizi kurus sebanyak 7 orang (29,2%). Hasil uji hubungan antara konsumsi fast food dengan status gizi memiliki hubungan yang signifikan diantranya diproleh hasil uji chi-square didapat  nilai  p value = 0,030, dimana p < 0,05.Kesimpulan : Terdapat hubungan konsumsi fast food dengan status gizi pada siswa SMP Kartini II Batam tahun 2019.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Anggraeni Rizky Mayangsari ◽  
Widayani Wahyuningtyas ◽  
Ikha Deviyanti Puspita

<p>This study aims to determine the relation between physical activity, sleep duration, breakfast habits and fast food consumption habits at school-age chidren. This is a quantitative study using cross sectional design. The study was conducted in SDS Kartika VIII-5 Jakarta, as many as 102 fourth and fifth grade students were involved. The sampling technique used for this study was stratified sampling technique. The data collection instrument used questionnaire and interview. The data obtained were then analyzed by Chi-Square statistical test. The results showed that 63,7% of children were overweight. Bivariate result using Chi-Square statistical test showed that a significant relationship between physical activity (p = 0,003), sleep duration (p = 0,046), fast food habits (p = 0,035). There was a significant relation between physical activity, sleep duration, and fast food consumption habits with the prevalence of overweight.</p>


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Istri Bela Cantika ◽  
Etty Widayanti ◽  
Yenni Zulhamidah

Latar Belakang: Gaya hidup modern saat ini cenderung merugikan karena berdampak buruk pada kesehatan seperti memilih makanan siap saji (instant) atau fast food yang dianggap lebih praktis namun mengandung gizi tidak seimbang sehingga memicu berbagai penyakit ditandai dengan gejala obesitas. Mahasiswa cenderung memiliki gaya hidup modern yang praktis dan kebiasaan mengonsumsi makanan fast food sebagai pilihan utama untuk makan sehari-hari. Obesitas pada remaja penting untuk diperhatikan karena 75% dari mereka cenderung mengalami obesitas pada saat dewasa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional analitik. Data primer yang didapatkan merupakan hasil sampling dengan metode simple random sampling. Metode korelasi Chi Square dan C Cramers digunakan untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dan analisis korelasional dengan SPSS Statistics 17.0. Hasil: Berdasarkan uji korelasional dari konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul menghasilkan nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Simpulan: Tidak terdapat adanya hubungan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua.


Author(s):  
Zamalia Mahmud ◽  
NurAthirah Makhtar

Background: There is need to prioritize the promotion of physical activity and eating habit to promote healthy practices and prevent the occurrence of disease and obesity. Objective: This study aims to examine the association strength between types of food intake and physical activities using General Loglinear Models (GENLOG). Methods: A cross-sectional survey was conducted from selected secondary schools in the eastern states of Peninsular Malaysia. It involved a sample of 326 students (aged between 13 to 17 years). A questionnaire was administered to the students within the school compound using a face-to-face interview. Ratio Chi-Square statistic was used to determine the association between the types of food intake and physical activities; while, Mantel Haenszel’s test of homogeneity was used to identify the presence of confounding variables. Results: The results showed that the consumption of breakfast, fast food, and snacks was significantly associated with various physical activities with some confounding effects. Conclusion: Comparison of several Loglinear models confirmed the homogenous Loglinear model as most parsimonious in explaining the association between types of food intake and physical activity among adolescents.


Author(s):  
Nasser Hadal Alotaibi ◽  
Abdulaziz I. Alzarea ◽  
Nabeel K. Alruwaili ◽  
Dibya sundar panda ◽  
Mohamed A. Abdulwahab ◽  
...  

Monosodium glutamate (MSG) is an amino acid which is widely used and approved as a flavor enhancer for a broad range of food. Glutamate receptor can be stimulated excessively to cause diabetes and cancer. MSG is associated with metabolic syndrome in humans. The main purpose of this study is to find a possible correlation between monosodium glutamate and signs of overweight among young children in Saudi Arabia. An electronic cross-sectional study was conducted in 2016 in Jeddah, Saudi Arabia. Participants consisted of 572 Saudi parents of children aged between 6-18 years. Data analysis was done using t-test and chi-square test. Overweight children population was found to be relatively small in Saudi Arabia compared to other gulf countries such as United Arab Emirates (UAE) (40%). There is a statistically significant relationship between average weight and a preference for fast food at home. It is strongly recommended to reduce the amount of MSG taken in fast foods and snacks and some types of sweets for the prevention from associated chronic diseases such as cancer, diabetes, obesity, and others. Moreover, increasing public awareness about obesity and its main causes by putting posters in public places. Announcing detailed information on the causes of obesity in local magazines. Doing the study in other age/gender categories like women and elderly.


2020 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 83-90
Author(s):  
Pugud Samodro ◽  
Agus Prastowo ◽  
Nurul Hasna Zulfannisa ◽  
Nunung Wahyuni

Latar Belakang: Deteksi dini gejala gangguan metabolik dapat mencegah komplikasi penyakit cardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia dan stroke. Faktor yang mempengaruhi sindrom metabolik antara lain asupan fast food dan aktivitas fisik. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik pada orang dewasa usia 20–59 tahun di pasien rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan subjek dilakukan dengan simple random sampling, diperoleh 36 subjek penelitian. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, pekerjaan, status gizi, konsumsi fast food dan aktivitas fisik. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact. Hasil: Pasien yang mengalami sindrom metabolik 30%, pasien yang mengkonsumsi fast food 66,7% aktivitas fisik 13,8%. Terdapat hubungan konsumsi fast food (p=0,010) dan tidak terdapat hubungan pada variable aktivitas fisik (p=1,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kejadian sindrom metabolik


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 74-81
Author(s):  
Anggilia Kusumawardani ◽  
Yuliana Yuliana ◽  
Ayu Pratiwi

ABSTRAK Pendahuluan: Secara harfiah, junk food diartikan sebagai makanan sampah atau makanan tidak bergizi. Kehidupan yang semakin canggih dan modern didukung dengan berkembangnya ilmu dan teknologi serta adanya makanan fast food, maka akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh pola makan sehat islam terhadap pencegahan obesitas di masyarakat Kp. Gebang RT/RW 004/002. Metode Penelitian: penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 135 responden dan sampel penelitian menggunakan random sampling sebanyak 101 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan dan observasi. Metode analisa data yang digunakan yaitu Chi Square. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan observasi indeks massa tubuh (IMT). Hasil penelitian: pada variabel pola makan sehat islam dan pencegahan obesitas didapatkan hasil uji Chi Square dengan nilai p value 0,782>0,05. Kesimpulan: berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengaruh pola makan sehat islam terhadap pencegahan obesitas. Kata Kunci: Pola Makan Sehat Islam, Pencegahan Obesitas, IMT, Masyarakat.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48-58
Author(s):  
Mutia Sari Parinduri ◽  
Debby Endayani Safitri

Status gizi pada anak sekolah dipengaruhi oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi. Terdapat faktor yang memengaruhi status gizi yaitu faktor langsung (asupan makanan dan penyakit infeksi) dan faktor tidak langsung (ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, lingkungan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food, minuman berkalori, asupan makanan dengan status gizi anak sekolah di Syafana Islamic School yang dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel berjumlah 175 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode propotional random sampling. Pengambilan data dengan observasi dan wawancara langsung menggunakan kuesioner, FFQ dan recall 2 x 24 jam. Data yang diambil berupa karakteristik siswa (jenis kelamin dan uang saku), konsumsi fast food dan minuman berkalori, asupan makanan (energi dan zat gizi makro), dan status gizi serta menggunakan uji statistik chi-square. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara asupan karbohidrat (p<0,05), dan asupan protein (p<0,05) dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi fast food dan minuman berkalori (p>0,05), asupan energi (p>0,05) dan asupan lemak (p>0,05) dengan status gizi.   Kata Kunci: Anak Sekolah, Status Gizi, Asupan Makanan


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 102-109
Author(s):  
Ani Margawati ◽  
Hartanti Sandi Wijayanti ◽  
Nur Azkiyati Faizah ◽  
Miladita Ilmanda Syaher

Background: College students are susceptible to the effects of obesity due to the wrong lifestyle. Nowadays, watching Mukbang autonomous sensory meridian response (ASMR) video has been trending habit especially among college students. The food video increases visual stimulus will stimulate the brain. The audio stimulus can influence eating behavior when hungry. Objectives: The aims of the study were to determine the correlation of watching Mukbang ASMR video and pocket money with food intake and nutritional status of Diponegoro University students.Methods: This study was an observational research with cross-sectional design. Subjects were 60 Diponegoro University student aged 20 – 23 years old, selected by consecutive sampling. Independent variables is the habit of watching Mukbang ASMR video, food craving, and pocket money and the dependent variable are food intake and nutritional status by BMI. Data collected were done by interviews direct questionnaire about the habit of watching Mukbang ASMR video, FFQ, FFQ fast food and 3 x 24 hour recall and measure weight and height. Analysis using Rank Spearman and Chi Square correlation test.Results: This study found the reason subject watched Mukbang ASMR was because the sound produced by the video was satisfying. Watching Mukbang ASMR videos when hungry is significantly related to the subject's desire to eat (p = 0.044). The frequency of watching, the desire to eat after watching the ASMR Mukbang video and pocket money are not related to the adequacy of nutrient intake and nutritional status of the subject.Conclusion: Watching ASMR Mukbang videos and pocket money has no effect on student intake and nutritional status.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Yasmin Az Zahrah ◽  
Liya Arista

The fast-food online diet can outweigh obesity. The research was conducted on students because students were at the stage of adulthood where metabolism slows down and the trend of ordering food online is mostly done by students. This study identified the relationship between fast food online diet, physical activity, and genetic history with obesity. The research design used was cross sectional with a population of all University X students class 2016-2019 and a total sample of 164 respondents. Data obtained from the FFQ and IPAQ questionnaire sheets through the online G-form. The results of the bivariate analysis with the Chi-Square test showed that there was no significant relationship between online fast food eating patterns and BMI / obesity (p> 0.005), likewise for physical activity variables also did not show a significant relationship with obesity (p = 0.746) However, for genetic history, there was a significant association with obesity (p


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document