scholarly journals BRAIN GYM DAPAT MERINGANKAN NYERI DISMENORE

2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Dyah Ayu Wulandari ◽  
Anisatul Muawanah

Menstruasi merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi, biasanya terjadi setiap bulan antara remaja sampai menopause. Prevalensi kejadian dismenore terjadi hampir pada semua wanita. Dengan rata-rata lebih dari 50% wanita disetiap Negara mengalami dismenore. Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik dan beberapa terapi untuk mengatasi dismenore. Ada berbagai cara atau metode yang digunakan untuk mengalihkan perhatian terhadap rasa nyeri yang dialaminya, antara lain: distraksi visual, distraksi pendengaran,distraksi pernafasan, tehnik pernafasan, imajinasi terbimbing, distraksi intelektual salah satunya adalah brain gym. Brain gym merupakan sebuah senam yang tujuan utamanya untukmempertahankan kesehatan otak dengancara melakukan gerakan badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pengaruh Brain Gym terhadap nyeri dismenore pada mahasiswa DIII Keperawatan STIKes Karya Husada Semarang. Quasi Eksperimental dengan rancangan one group pre and post test. Jumlah sampel 38 responden. dan analisis yang digunakan adalah Wilcoxon. diperoleh rerata sebelum sebesar 3.26 dan sesudah 5.92. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test  dengan nilai p = 0,000, <α (0,05). Ada pengaruh Brain Gym terhadap penurunan nyeri dismenore pada mahasiswi D III Keperawatan Tingkat 1 STIKes Karya Husada Semarang.Kata kunci            :   Brain Gym dan Dismenore

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1524-1532
Author(s):  
Wahyu Nur Pratiwi ◽  
Yuan Guruh Pratama

This research aims to find out the effect of Brain Gym on elementary student’s concentration. There was one group on this pra-experimental research, which measured the pre-test and post-test concentrations. 30 samples in this research were selected by purposive sampling technique from level 5 and 6 elementary students. These 30 students were set to do Brain Gym 3 times per week for 4 weeks. We find out from this research that group concentration’s pre test mean result was= 13.633 and for post-test was= 21.00. Wilcoxon signed rank test shows ρ=0,000. Those means that Brain Gym give significant effect on increasing students concentration. We can conclude that students can be increased concentration of learning by practicing Brain Gym regularly. Students may practicing this Brain Gym exercise at least 3 times per week at home in this pandemic condition, or before starting face to face learning when the pandemic is over


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 163-171
Author(s):  
Ika Purwanti ◽  
M Andre Marantika ◽  
A.A Sri Agung Adilatri

Selama proses penyusunan skripsi mahasiswa ditantang dan dilatih untuk melakukan serangkaian kegiatan yang bersifat ilmiah yang menguji suatu teori dan memecahkan suatu permasalahan dengan pola pikir yang kritis ( critical thinking).Stres mahasiswa dalam menyusun skripsi, disebabkan karena susahnya mencari referensi dan tekanan tugas yang deadline. Salah satu terapi untuk menurunkan stres adalah terapi senam otak (Brain Gym). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi senam otak (Brain Gym) terhadap tingkat stres mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test. Sampel dalam penelitian ini didapatkan 66 orang dengan tehnik simple random sampling. Penelitian dilaksanakan di Stikes Wira Medika Bali. Tingkat stres diukur dengan kuesioner DASS 42. Hasil penelitian didapatkan tingkat stres mahasiswa sebelum diberikan senam otak (Brain Gym) sebanyak 43 orang dengan kategori tingkat stres sedang, dan tingkat stres mahasiswa setelah diberikan terapi senam otak (Brain Gym) 50 orang dengan kategori tingkat stres ringan. Hasil uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat kemaknaan 0,05 menunjukan nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian, ada pengaruh senam otak (Brain Gym) terhadap tingkat stres mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan bagi yang mengalami stres dalam mengerjakan tugas akhir dapat menggunakan terapi senam otak (Brain Gym) tersebut untuk mengurangi tingkat stres.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Ferawato Ferawati

ABSTRAKReumatoid Artritis (RA) merupakan penyakit muscoloskelektal yang sering terjadi pada usia lanjut. Gangguan pada system muscoloskelektal yang ditandai dengan munculnya nyeri sendi dan kekakuan yang mengakibatkan penurunan kemampuan fisiologis atau kualitas hidup lansia. Dampak dari Reumatoid Artritis dapat menimbulkan beberapa keluhan dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Untuk menganalisis efektifitas kompres jahe merah hangat dan kompres serai hangat terhadap penurunan intensitas nyeri artitris remauthoid pada lanjut usia.Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah quasy experimental dengan two group pre – post test design. Subjek adalah sebagian lansia yang penderita Arthritis Remathoid di Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I (n=15) diberi perlakuan kompres jahe hangat dan II (n=15) diberi perlakuan kompres serai hangat. Analisis yang digunakan uji Mann Whitney U Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test dengan ingkat kemaknaan α = 0,05.Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test, didapat keduanya mempunyai nilai kemaknaan yaitu ρ value = 0,000. Nilai ρ = 0,031 pada kelompok kompres serai hangat dan kelompok kompres jahe merah ρ value = 0,165. Hasil uji Mann Withney U Test pada Post perlakuan kedua terapi diperoleh selisih nilai nyeri pada kompres jahe ρ= 0,003 dan selisih nilai nyeri kompres serai ρ value = 0,001.Penggunaan kompres jahe merah lebih efektif dibandingkan dengan kompres serai terhadap penurunan intensitas nyeri arthritis remathoid. Kata Kunci: usia lanjut, Reumatoid Artritis (RA), jahe merah, serai, perbedaan efektifitas.    ABSTRACTReumatoid Artritis (RA) is a musculoskeletal which frequently occurs in the elderly. The disorders in the musculoskeletal system are noted by the occurrence of pain in the joints and stiffness which reduces the physiological abilities or life quality of the elderly. The disease causes many such complaints and  consequences of the disease rheumatoid arthritis may experience paralysis. The aims of this study is to analyze the effect of warm red ginger compress therapy and warm lemongrass compress therapy against of  Decreased pain intensity in  the elderly  with  artitris remauthoid. The study was Queasy experimental with two group pre – post test design. Subjects were some elderly people with Arthritis Remathoid in Sumberagung Village, Dander Sub District, Bojonegoro District. Subjects were divided into two groups: group I (n-15) with warm ginger compress therapy, and II (n=15) with warm lemongrass compress therapy. The analyses used in this study were the Mann Whitney U Test and Wilcoxon Signed Ranks Test with α of 0.05. Results of Wilcoxon Signed Rank Test obtained Both have meaning p value of  0.000. ρ value = 0,031 in a warm lemongrass compress therapy group and obtained of warm ginger compress therapy group ρ value = 0,165. The results of Mann Withney U Test on Post treatment second therapy, obtained difference of warm ginger compress therapy with ρ value= 0,003 and difference of warm lemongrass compress therapy with ρ value = 0,001.The use of warm ginger compresses therapy are more effective than a warm lemongrass compress therapy against decreased pain intensity in  the elderly  with  artitris remauthoid.  Keywords: elderly, artitris remauthoid, red ginger, lemongrass, differences in effectiveness


2010 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Sri Sumaryani ◽  
Indri Nurasa

PENGARUH PEMBACAAN DZIKIR PADA IBU MELAHIRKAN TERHADAP TINGKAT NYERI INTRA NATAL DI RUMAH BERSALIN FAJAR YOGYAKARTAEffect of Reading Dhikr Women On The Level Of Birth Pain Intra Christmas At Home Delivery Dawn YogyakartaSri Sumaryani1 & Indri Nurasa21, 2)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah YogyakartaJl. Lingkar Barat Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55182*)e-mail: [email protected] atau yang biasa disebut dengan proses persalinan merupakan suatu proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Gejala awal persalinan akan menimbulkan nyeri yang sangat hebat karena adanya kontraksi uterus dan otot abdomen. Nyeri intra natal adalah suatu nyeri yang dirasakan saat terjadinya proses persalinan (melahirkan). Saat nyeri persalinan muncul, ada baiknya bagi ibu untuk membaca dzikir. Dzikir adalah mengingat Allah SWT dan menghadirkan apa yang tadinya ada di dalam benak untuk kemudian dilafadzkan atau disebut-sebut yang dapat dilakukan secara lisan dengan menggunakan lidah atau bisa juga diucapkan tanpa adanya keterlibatan lidah, yaitu melalui hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembacaan dzikir pada ibu melahirkan terhadap tingkat nyeri intra natal. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Desain penelitian pra eksperimen, dengan rancangan pre test-post test tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung kepada responden untuk mengukur tingkat nyeri. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test dan regresi linier dengan menggunakan SPSS 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik untuk nilai pre test dan post test tingkat nyeri diperoleh nilai signifikansi 0,02 dengan p < 0,05.Kata kunci: pembacaan dzikir, melahirkan, nyeri intra natal, tingkat nyeriABSTRACTThe delivery or usually called labor process is a process open and thin the cervix, and descent of the fetus into the way of birth. The early symptom of delivery will be appearing very heavy because there are uterus contraction and abdomen muscle. In partum pain is a pain which feel when delivery process happening (labor). When labor pain appears, there is a good for the mother to read dzikir. Dzikir is remembering Allah SWT and make present what before in the mind and then pronounced or make cal can do spoken by tongue or pronounced without there are involving tongue, by heart. The purpose of this research is to know about the influence of reading dzikir to the delivery mother toward in partum level of pain. Technique sampling used purpose sampling. The research of design pre experiment, with pre test-post test without control group design. The sample in this research’s total is 30 respondents. The manner of data was did by direct observation to the respondents to measure pain level. Data analysis used statistic test wilcoxon signed rank test and regression linier in SPSS 14. The results of research showed that results of the statistic pretest and posttest of pain level show significance value 0,02 with p < 0,05.Keywords: reading dzikir, delivery, in partum pain, pain level


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Sira Te'dang Patandean

This study aims to determine the effectiveness of Cognitive Behavioral Therapy to  reduce inmates’ prerelease anxiety in Narcotics Prison Class II A Pamekasan using a  quasi-experimental single subject design (A-B) in 5 inmates. Instrument used is Taylor  Manifest Anxiety Scale (TMAS) of Janet Taylor Spence which has been widely used in  Indonesia, including in prisons. Analysis of data using visual analysis and Wilcoxon  Signed Rank Test and calculating the value of r to determine effect size. The trend line  on the visual analysis showed a decrease in inmates’ prerelease anxiety after the  intervention Cognitive Behavior Therapy (CBT) is given. Wilcoxon Signed Rank Test  showed that there are significant differences in inmates’ prerelease anxiety levels before  and after Cognitive Behavior Therapy (CBT) is given (p = 0.042). Wilcoxon Signed Rank  Test results in post test 1 and post test 2 showed that no significant differences in  inmates’ prerelease anxiety levels (p = 0.785). This means that the results of intervention  is likely to be maintained. The results of effect size calculation is done by calculating the  value of r (r = 0.65) showed that CBT provides large effect to reduce the level of inmates’  prerelease anxiety. It can be concluded that CBT is effective to reduce the level of  inmates'prerelease anxiety with large effect. 


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Marice Oktavia Hutagalung ◽  
Joni Haryanto ◽  
Rista Fauziningtyas

Pendahuluan: Disabilitas merupakan masalah yang paling umum dihadapi oleh lansia. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, sehingga dibutuhkan perawatan dari keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap self-efficacy dan kualitas hidup lansia.Metode: Rancangan penelitian ini adalah penelitian Quasy Experimental dengan menggunakan data kuantitatif. Sampel sejumlah 39 responden yang berkunjung di Puskesmas Oebobo Kota Kupang Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari kuesioner General self efficacy scale (GSES) dan kualitas hidup lansia menggunakan WHOQOL – BREF. Analisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon test dan mann- whitney.Hasil: Hasil uji wilcoxon signed rank test menunjukkan adanya pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap kualitas hidup lansia sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p = 0,034 atau ≤ 0,05. Uji mann whitney post-test kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukka terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai post-test kecemasan kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,000 atau p ≤ 0,05.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif pada pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan self efficacy dan kualitas hidup lansia. Semakin baik pola peran keluarga maka semakin baik tingkat self efficacy dan kualitas hidup lansia. Perawat komunitas dapat memberikan edukasi atau penyuluhan tentang pemberdayaan keluarga dalam ikutserta perawatan pada lansia untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.


Sari Pediatri ◽  
2017 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Devi Andarwati Roboth ◽  
Djatnika Setiabudi ◽  
Meita Dhamayanti

Latar belakang. Insidens kehamilan remaja terus meningkat. Reduksi risiko komprehensif terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mencegah kehamilan remaja. Beberapa penelitian membuktikan edukasi abstinensia efektif mencegah kehamilan remaja, namun sebagian lagi tidak.Tujuan. Membandingkan dan menganalisis efektivitas reduksi risiko komprehensif dan edukasi abstinensia dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mencegah kehamilan remaja.Metode. Randomized controlled trial dilakukan sejak Maret sampai April 2017 pada 179 remaja usia 13−18 tahun, di dua sekolah menengah Kabupaten Bandung yang diberikan intervensi reduksi risiko komprehensif dan edukasi abstinensia. Kkuesioner pre dan post test digunakan untuk mengukur efektivitas kedua intervensi. Wilcoxon signed rank test digunakan untuk melihat efektivitas intervensi pada masing-masing kelompok. Mann-Withney U digunakan untuk membandingkan efektivitas kedua intervensi.Hasil. Intevensi reduksi risiko komprehensif bermakna lebih efektif meningkatkan komponen pengetahuan nilai KAP sebesar 19,03% (p<0,001), komponen sikap 8,11% (p<0,001), komponen perilaku 33,33% (p=0,012), serta12,50% (p<0,001) nilai KAP keseluruhan. Edukasi abstinensia meningkatkan komponen pengetahuan 4,55%, sikap 0,00%, perilaku 16,67%, serta nilai KAP keseluruhan 3,077%.Kesimpulan. Intervensi reduksi risiko komprehensif lebih efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mencegah kehamilan remaja dibandingkan intervensi edukasi abstinensia.


Author(s):  
Noviyanti Anastasia Lobo ◽  
Alber Tigor Arifyanto

Penelitian ini bertujuan meningkatkan konsep diri siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari melalui konseling kelompok. Subjek penelitian ini berjumlah 8 siswa. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan desain one group pre-test and post-test. Hipotesis yang diajukan adalah layanan konseling kelompok dapat meningkatkan konsep diri siswa SMP Negeri 5 Kendari. Berdasarkan data hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa konsep diri siswa sebelum diberikan perlakuan berupa layanan konseling kelompok rata-rata skor pre-test siswa yaitu 50% berada pada kategori rendah. Sesudah diberikan layanan rata-rata skor post-test sebesar 75% dengan kategori tinggi. Secara keseluruhan peningkatan skor konsep diri sebesar 25%. Berdasarkan hasil analisis inferensial menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh Pvalue = 0,012. Pvalue < α (0,012 < 0,05) dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok efektif dapat meningkatkan konsep diri siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 226
Author(s):  
Khairun Nisa’ Dewi ◽  
Rize Budi Amalia ◽  
Budi Utomo

Abstrak Latar Belakang :Menarke merupakan kondisi fisiologis berupa menstruasi pertama yang dialami perempuan. Kurangnya pengetahuan mengenai menarke berdampak pada ketidaksiapan dalam menghadapi menarke.  Pendidikan kesehatan reproduksi dengan media yang sesuai dapat menjadi upaya meningkatkan pengetahuan tentang menarke. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh pemberian media buku pop-up dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan tentang menarke pada anak perempuan usia pubertas awal. Metode: Penelitian ini merupakan jenis kuasi experimental dengan pendekatan pretest-post test control group design. Jumlah sampel sebanyak 44 anak perempuan usia pubertas awal yang terbagi kedalam kelompok dengan intervensi media buku pop-up dan kelompok dengan intervensi media leaflet. Pengukuran pengetahuan tentang menarke menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil: Uji Wilcoxon Signed Rank Test data pretest-postest pengetahuan pada kelompok yang diberi media leaflet (p=0,001) dan pretest-postest kelompok yang diberi media leaflet (p=0,001). Uji Mann Whitney U-Test data postest kelompok buku pop-up dan kelompok leaflet (p=0.002) (p < 0,05). Kesimpulan: Buku pop-up merupakan media yang lebih efektif dari leaflet untuk meningkatkan pengetahuan tentang menarke pada anak perempuan usia pubertas awal .Abstract Background: Menarche is physiological condition, the first menstruation that happen to women. Lack of knowledge can lead to unreadiness menstrual behaviour. Menstrual education by using visual media can be useful to increase menarche knowlede. This study aims to compare educational media of pop-up book and leaflet to increasing knowledge about menarche. Methods: The type of research was quasi experiment using pretest-posttest group design. The samples taken from 44 female students of SDN Banjarejo I dan II Bojonegoro. Samples consisting of 22 students as leaflet group  and 22 students as pop-up book group. Method of measuring knowledge using pretest and postest questionnaire. Result: Wilcoxon Signed Rank Test indicate there was significant difference between pretest-posttest leaflet group (p=0,001) and pretest-postest pop-up book group (p=0,001). The result of Mann Whitney U-Test indicate there was significant difference of knowledge (p=0,002) beetween postest leaflet group and postest pop-up book group. Conclusion: The conclusion of this study was the pop-up book was found more effective than leaflet in improving menarche knowledge


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 793-800
Author(s):  
Erhamwilda Erhamwilda ◽  
Nurul Afrianti ◽  
Alma Husnu Tazkia ◽  
Husna Mulyati

Observasi menunjukkan tidak semua orang tua memiliki pegangan yang jelas dalam mendidik anak usia dini, ada yang hanya mengikuti berbagai trend yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Al-Qur’an. Penelitian tindakan dilakukan dengan menggunakan metoda quasi eksperimen pre-post test one group disain. Penelitian dilaksanakan di salah satu Kelurahan Kota Bandung dengan melibatkan 30 orang tua wali anak usia dini yang bersekolah di PAUD. Perlakuan yang diberikan berupa pelatihan pola asuh Alquran yang meliputi urgensi pola asuh al-Qur'an di era industri 4.0, pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap perkembangan anak usia dini, serta strategi asuhan dan penerapan Al-Qur’an. Data diolah dengan membandingkan perubahan tingkat pengetahuan orang tua antara hasil pre dan post test. Teknik analisis statistik yang dipilih adalah Wilcoxon signed rank test. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan pengasuhan orangtua sebelum dan sesudah pelatihan yang menunjukkan efektivitas pelatihan namun penelitian ini belum mengukur sampai pada taraf perubahan perilaku.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document