scholarly journals Manfaat Essential Thyme Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Durrotun Munafiah ◽  
Wa Ode Srie Lestari ◽  
Witri Hastuti

Persalinan adalah  proses lahirnya janin beserta plasenta yang diawali dengan adanya kontraksi uterus yang teratur menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks dimana janin dan plasenta didorong menuju jalan  lahir dari rahim. Saat dalam proses  persalinan seorang ibu akan mengalami nyeri lalu menimbulkan stress dan rasa cemas sehingga terjadi pelepasan hormon yang berlebihan dan mengeluarkan banyak energi serta mengalami perubahan pada  fisiologis maupun psikologis ibu. Salah satu carauntuk menangani kecemasan ditinjau dari cara non farmakologi yaitu menggunakan aroma terapi.  Tujuan penelitianmenganalisapengaruh essential thyme terhadap kecemasan ibu bersalin kala I fase aktif. Jenis  penelitian ini quasy eksperimental dengan  rancangan post test only control group designdengan sampel penelitian pasien ibu bersalin kala I fase aktif diruang bersalin RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Pengambilan data  responden menggunakan  lembar observasi  Hamilton Rating scale for anxiety (HARS). Data dianalisis dengan mann-whitney nilai signifikan P<0.05. Tingkat kecemasan ibu bersalin kelompok intervensi median 13.00 dan kelompok kontrol median sebesar 28.00. Hasil uji mann-whitney menunjukkan nilai p-value =0.000. Ada pengaruh essential thyme terhadap kecemasan ibu bersalin kala I fase aktif. Kata kunci: essential thyme; kecemasan; persalinan

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 182-192
Author(s):  
Achwan Achwan ◽  
Abdurahman B.B. Laksono

Leg cramps are a common side effect of intradialysis CKD patients. Preventing intradialysis cramping pain can improve quality of life. Breathing and stretching exercises are non-pharmacological treatments for cramping pain. The purpose of this study was to prove the effect of breathing and stretching exercises on changes in the intensity of leg cramps in hemodialysis patients at the Haji Jakarta Hospital in 2018. This study was a quasi-experimental study with a two-group pre-post test research design. The sample was selected by purposive sampling, a sample of 34 patients. The intensity of muscle cramps was measured using the Numeric Rating Scale. The results of the analysis using the paired sample T-test. The results showed that the intervention group had a P-value = 0.01 and the control group had a P-value = 0.055, meaning that there was a difference in mean the intensity of cramping pain before and after breathing and stretching exercises was compared, so it was concluded that there was an effect of breathing and stretching exercises on the intensity of intradialysis leg cramps. Patients are advised to breathing and stretching exercises regularly, light exercise, eat and drink diet.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1259-1265
Author(s):  
Uun Kurniasih

Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul pada kehamilan adalah nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pasca natal . Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung selama kehamilan adalah dengan melakukan senam hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil dan untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2018.Penelitan ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan pretest–posttest with control group. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 28 responden, 14 subjek untuk kelompok intervensi dan 14 subjek untuk kelompok  kontrol. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah Numerical Rating Scale (NRS). Analisa data yang digunakan adalah uji Mann – Whitney.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari pre test dan post test pada kelompok kontrol mayoritas dengan intensitas nyeri sedang yaitu 7 orang (50%) dan nyeri berat yaitu 6 orang (42%), sedangkan pada melompok intervensi mayoritas nyeri ringan yaitu 7 orang (50%) dan nyeri sedang yaitu 7 orang (50%). Berdasarkan analisa statistik didapatkan niai p value adalah  0,001 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya senam hamil efektif menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamill di UPTD Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2018Kata Kunci   : Senam, nyeri punggung, ibu hamil  ABSTRACTLow Back pain is one of the discomfort which often occurred during pregnancy. Lowback pain is a condition experienced by many pregnant women troughout pregnancy period to the post  delivery period. One of the solutionto address this issue is by doing exercise for pregnancy women. The studi was conducted to find out the effect of pregnancy exercisseto reduce low back paint issue.This studi aims to determine the scalae of pain before and after pregnancy exercise and to determine the effect of pregnancy exercise againt back pain in pregnancy women in UPTD puskesmas Mundu Cirebon Regency 2018. This research uses quasi experimental research design with Pretest –Posttest with Control Group. Sampling using purposive sampling with the number of samples of 28 respondent, 14 for the intervention group and 14 subjects for the control group. Data collection techniques by observation. While the instrument used is the Numerical Rating Scale (NRS). The data analysis used is Mann –Whitney test. The resukt of this study indicate that resukt of pre-test and post-test in the mayoritycontrol group with moderate pain intensisity of 7 people (50%) and severe pain that is 6 people (42,9%), while in the intervention group the majority of mild pain 7 peiple (50%). Based on statistical analysis in the value of p value is 0,001, then H0 is rejected reduce the intensity of back pain in pregnant women in UPTD Puskesmas Mundu Cirebon  2018.Keywords: Exercise, back pain, pregnancy women


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 217-224
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Wacidatum Mutohharoh

Nyeri haid merupakan nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Massage Effleurage. Massage effleurage dapat menstimulasi serabut di kulit yang akan membuat nyaman, menurunkan rasa nyeri haid karena sentuhan dan nyeri yang di rangsang bersama sensasi sentuhan berjalan ke otak dan meningkatkan hormone endhorpin. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non randomized pretest-post test with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 126 siswi dan sampel 36 responden. Instrument penelitiannya berupa numeric rating scale dan lembar self report. Analisis data menggunakan uji statistic Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil penelitian melalui uji statistik independent t-test didapatkan nilai p-value (0,001) < α (0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid   Kata kunci: massage effleurage, nyeri haid THE EFFECT OF MASSAGE EFFLEURAGE ON THE BACK FOR PERIOD MENSTRUAITION PAIN   ABSTRACT Period pain is pelvis pain area because of menstruation and prostaglandin subtances production. Prostaglandin used to make cervix contraction. One of the way for reduce the pain are massage effleurage. Massage effleurage can stimulated fiber on the scalp and make comfortable. Massage effleurage can reduce period pain because touch and pain stimulated with touch sensation going to brain and increase endhorpin hormone. Analyzing Massage Effleurage influence for period pain intensity. These research are using quasy experiment research design with non randomized pretest-post test with control group design. Taking sample by purposive sampling on 126 women students in total and 36 respondents for sample. Research instrument are numeric rating scale and self report paper form. Data analyze using statistic test : Independent t-test and Dependent t-test. Research result by statistic test independent t-test show p-value (0,0001 )< α (0,05) that mean there are a significant influence on massage effleurage in period pain intensity.   Keywords: massage effleurage, menstruation pain


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Fany Lairin Djala ◽  
Dwi Yut Tahulending

<p><strong>Latar Belakang :</strong> Nyeri merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang hanya dapat diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Salah satu terapi nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri adalah tekhnik relaksasi genggam jari. Berdasarkan hasil studi awal yang di lakuakan di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso melalui wawancara, perawat atau pun bidan belum pernah melakukan teknik relaksasi gengam jari pada pasien yang telah di lakukan<em> Sectio sesarea</em>. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada pasien <em>post sectio caesarea</em> di ruang  kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso tahun 2017. <strong>Metode Penelitian :</strong> Penelitian ini merupakan jenis penelitian <em>quasy experiment </em>dengan desain pada penelitian ini adalah <em>quasi Experimen</em>t <em>pre post test design</em> <em>with control group</em>. Subyek penelitian adalah pasien post operasi <em>Sectio sesarea</em> yang dirawat di ruang kebidanan. Sampel penelitian diambil dengan teknik <em>Accidental Sampling</em> berjumlah 32 responden. Data diambil dengan menggunakan visual (<em>visual rating scale</em>)  dan analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik <em>Wilcoxon</em> dengan nilai signifikansi P-value 95% (<em>p= 0,05</em>).  <strong>Hasil : </strong>Ada Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien <em>Post Sectio Caesarea</em><em> </em>yaitu (<em>p=0,000</em>). <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada pasien <em>post sectio caesarea</em>.<strong> </strong><strong></strong></p><p> </p><p class="Default"><strong>Kata Kunci  : </strong>Nyeri, Pasien <em>Post Sectio Caesarea</em>, Teknik Relaksasi Genggam Jari</p><p class="Default"> </p>


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Ira Ocktavia Siagian

Tingkat ansietas yang dirasakan oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Ansietas adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis maupun psikologis. Terapi relaksasi otot progresif merupakan salah satu terapi relaksasi yang digunakan untuk menurunkan ansietas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat ansietas pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design, yaitu dengan cara one group pre test-post test design terhadap 35 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tingkat ansietas responden menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Hasil penelitian didapatkan tingkat ansietas sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif yaitu kategori ansietas berat sekali (5,7%), berat (40%), sedang (34,3%), ringan (20%) tidak ada ansietas (0%). Tingkat ansietas setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif yaitu ansietas berat sekali (0%), ansietas berat (0%), ansietas sedang (17,1%), ringan (57,2%), tidak ada ansietas (25,7%). Hasil analisa bivariat menggunakan wilcoxon didapat p value 0,000 < α = 0,05. Berarti ada pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat ansietas pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Adapun saran yang dapat dilakukan untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian menggunakan kelompok kontrol seperti contohnya relaksasi otot progresif dengan terapi thought stopping untuk melihat efektivitas kegunaannya dalam menurunkan tingkat ansietas pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.


Author(s):  
Aqliya Nursahidah ◽  
Shinta Novelia ◽  
Anni Suciawati

This study aims to find out the effect of aromatherapy lavender on labor pain,  Labor pain is a manifestation of cervical nerve compression. When there is pain, stress hormones cause the opening of the cervix is ​​inadequate, so that labor can increase in time. The way to deal with labor pain, which is one of them with non-pharmacological methods, aromatherapy lavender is known to contain linalool, the main active ingredient that plays a role in the relaxing effect to reduce pain and anxiety. This research using the quasi-experiment, with a post-test only control group design, with the first group or 15 respondent given lavender aromatherapy while the second group or 15 respondent was not given, the sample in this study were 30 respondents in the first phase of active labor. Labor pain assessment using a Numeric Rating scale. Statistical tests using the Mann Whitney test showed that the P value was 0.002<0.05, so it can be concluded that there was an effect of lavender aromatherapy on labor pain during the first of the active phase at the Afifah Clinic in Bandung Regency.


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 36-43
Author(s):  
Hesti Wahyuni ◽  
Setyawati Setyawati ◽  
Iin Inayah

ABSTRAK Pendahuluan: Sirkumsisi merupakan tindakan yang memerlukan persiapan, salah satunya tindakan anestesi. Selama sirkumsisi, rasa nyeri akan dirasakan hanya pada saat penyuntikan anestesi. Perawat sering kesulitan melakukan prosedur penyuntikan anestesi sirkumsisi karena anak sering menolak dilakukan tindakan keperawatan yang akan menimbulkan rasa nyeri. Salah satu manajemen non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada anak adalah terapi slow deep breathing sambil bermain meniup baling-baling. Tujuan: mengidentifikasi pengaruh terapi slow deep breathing dengan bermain meniup baling-baling terhadap intensitas nyeri pada anak yang dilakukan penyuntikan anestesi sirkumsisi. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan control group post test. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak yang dilakukan penyuntikan anestesi sirkumsisi di Klinik Khitan Kencana Medika. Sampel yang digunakan berjumlah 36 anak, 18 anak kelompok intervensi dan 18 anak kelompok kontrol. Respon nyeri diukur menggunakan Faces Pain Rating Scale. Hasil: penelitian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan  ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol dengan p-value < 0,001 dan nilai signifikansi alpha £ 0,05. Kesimpulan penelitian ada pengaruh terapi slow deep breathing dengan bermain meniup baling-baling terhadap intensitas nyeri pada anak yang dilakukan penyuntikan anestesi sirkumsisi.   Kata kunci: anak, nyeri, penyuntikan anestesi sirkumsisi, slow deep breathing   ABSTRACT Introduction: Circumcision is treatment which needed preparation, one of them is anesthesia treatment. As long as circumcision treatment, pain will be feel only at the time anesthesia circumcision injection. Nurses often have difficult to make action procedure of anesthesia circumcision injection because children often refuse to procedures which will occurs pain feeling. One of non pharmacology managements to reduce pain on children by giving children breath is playing with a blow vane. Objective: The purpose of study to identify the effect of slow deep breathing therapy by playing with a blow vane to pain intensity on children with anesthesia circumcision injection. Methods: This study used a quasi experimental design by control group post test. Populations were all children who had been performed anesthesia circumcision injection in Kencana Medika Circumcision Clinic. Used 36 samples consist of 18 samples were in intervention and control group. Pain response was measured by Faces Pain Rating Scale. Result: The results were analyzed using the Mann-Whitney showed there are significant differencebetweenthe interventionandcontrolgroups with ap-value of0.000 and α £ 0.05. The conclusioniseffect of slow deep breathing theraphy by playing with a blow vane to pain intensity on children with anesthesia circumcision injection. Keywords: anesthesia circumcision injection, children, pain, slow deep breathing Full printable version: PDF


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 26-30
Author(s):  
Wachidah Yuniartika ◽  
Catur Novita Santi ◽  
Nur Azizah S

Latar belakang : Pada pasien skizofrenia akan mengalami gangguan alam perasaan yang ditandai ketakutan yang mendalam dan berkelanjutan, sehingga dapat terjadi gangguan dalam menilai kenyataan, kepribadian penuh, perilaku dapat terganggu namun masih dalam batas normal, ini menandakan bahwa mereka mengalami gelaja cemas.  Salah satu terapi nonfarmakologi yang efektif adalah mendengarkan musik. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang.Tujuan : Mengetahui efektifitas terapi musik pada pasien skizofrenia sebagai alat mengurangi kecemasan.Metode : penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi experiment dengan  pretest-postest with control group. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah sakit jiwa daerah Surakarta pada bulan Desember 2017. Populasi penelitian pasien Skizofrenia tanpa komplikasi berjumlah 42 di RSJD Surakarta berjenis kelamin laki-laki. Cara pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, dengan Kriteria inklusi: Pasien skizofrenia yang mengalami cemas ringan dan sedang, Umur 20-35 tahun, lama sakit lebih dari 2 tahun. Dengan menggunakan rumus slovin ditetapkan sampel perlakuan 19 kontrol 19 responden. Instrumen untuk mengetahui tingkat kecemasan dengan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS), Terapi music menggunakan music klasik yang tenang.Hasil : Hasil penelitian pada kelompok intervensi kecemasan sebelum intervensi berada dalam kategori kecemasan ringan dengan nilai rata-rata 18.05, setelah diberikan terapi musik terdapat penurunan kecemasan dengan nilai rata-rata 10.32 dalam katagori tidak cemas dengan selisih penurunan 7.73 dan P value 0.001. Sedangkan pada kelompok kontrol P value 0.162.Kesimpulan : Pemberian terapi musik efektif menurunkan kecemasan secara bermakna.


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 642-646
Author(s):  
Rosvita Dewi Siregar ◽  
Nora Veri ◽  
Meliani Sukmadewi Harahap ◽  
Alchalidi Alchalidi ◽  
Nora Usrina

Background: Dysminorrhea will get worse if accompanied by an unstable psychological condition. One of the causes of dysmenorrhea is hormonal factors where there is a hormonal imbalance. Pain during menstruation occurs due to high levels of prostaglandin hormones that make the uterine muscles contract. In Indonesia, the incidence of type dysmenorrhea primary is about 54.89% while the rest sufferers with secondary dysmenorrhea. Non-pharmacological therapy for dysmenorrhea is highly recommended, one of which are dark chocolate and carrots.Purpose: To determine the effectiveness of the combination of dark chocholate and carrots in reducing the intensity of dysminorrhea.Methods: This type of research uses a quasi-experimental design with a pretest-post-test control group design with a sample of 28 respondents experiencing primary dysmenorrhea. Pain intensity was measured by Numeric Rating Scale (NRS). Data collection was carried out during the pre-test, namely during menstruation in the first cycle and post-test data collection was carried out in the second cycle or after 30 days of treatment and assessed on the 31st day or the first menstruation in the following month. The statistical test used is Paired sample t-test.Results: The administration of dark chocholate, carrots and a combination of the two was able to reduce the intensity of primary dysminorrhea with a glossy p-value ≤ 0.05.Conclusion: Consumption of dark chocholate, carrots and a combination of both can reduce the intensity of primary dysmenorrhea. Suggestion for adolescents with primary dysmenorrhea to use non-pharmacologic therapy to reduce pain intensity such as carrots and dark chocholate in order to avoid the side effects of pharmacological drugs. Further research is needed in vitro on the mechanism of the combination of carrots and dark chocholate in reducing the intensity of dysmenorrhea Keywords : Dark Chocholate, Carrot, Dysminorea Intensity, adolescents ABSTRAK Latar Belakang : Disminorea akan bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang labil. Salah satu penyebab dismenorea adalah faktor hormonal dimana adanya ketidakseimbangan hormonal. Nyeri ketika menstruasi tersebut timbul akibat tingginya hormon prostaglandin yang membuat otot rahim berkontraksi. Di Indonesia angka kejadian dismenorea tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya penderita dengan dismenorea sekunder. Terapi disminorea secara non farmakologi sangat diabjurkan salahs satunya adalah dark chocholate dan wortel.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas kombinasi dark chocholate dan wortel dalam menurunkan intensitas disminorea.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan desain pretest- post test control group design dengan sampel adalah responden yang mengalami disminorea primer sebanyak 28 orang. Intensitas nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Pengambilan data dilakukan pada saat pre-test yaitu saat haid pada siklus pertama dan pengambilan data post-test dilakukan pada siklus kedua atau saat setelah dilakukannya perlakuan selama 30 hari dan dinilai pada hari ke 31 atau pertama haid di bulan berikutnya. Uji statistik yang digunakan adalah Paired sample t-tes.Hasil Penelitian : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer dengan nilap p-value ≤ 0,05.Kesimpulan : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer.Sarankan pada remaja yang mengalami disminorea primer untuk menggunakan terapi non faramakologis untuk mengurangi intensitas nyeri seperti wortel dan dark chocholate agar terhindar dari efek samping obat-obatan farmakologi. Diperlukan penelitian lebih lanjut secara in vitro tentang mekanisme kombinasi wortel dan dark chocholate dalam menurunkan intensitas disminorea. Kata Kunci : Dark Chocholate, Wortel, Intensitas Disminorea, Remaja Putri 


2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 404
Author(s):  
Dewi Zolekhah ◽  
Nendhi Wahyuni Utami

Latar belakang: Nyeri menstruasi merupakan ketidaknyamanan pada saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak wanita yang menangani nyeri menstruasi  dengan cara  membeli kemudian mengkonsumsi  obat-obatan sendiri untuk mengurangi nyeri menstruasi yang bisa berdampak menjadi ketergantungan terhadap efek  obat penghilang nyeri.Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian coklat hitam dan jus wortel untuk mengatasi nyeri menstruasi.Metode: Rancangan dalam penelitian ini yaitu quasy eksperimen, dengan one group pre test and post test control group design dengan menggunakan lembar observasi skala pengukuran nyeri numeric rating scale (NRS) kemudian dilakukan uji normalitas dengan shapiro wilk test dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan mann whitney. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai Agustus 2020. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa prodi kebidanan yang mengalami nyeri mentruasi. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling dan sampel  berjumlah 30 responden yang terdiri dari 15 responden untuk kelompok intervensi dan 15 responden untuk kelompok kontrolHasil: Penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.001 < 0.05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian coklat hitam dan jus wortel terhadap nyeri menstruasi. Pada kelompok kontrol hasil p value 0.001 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian cokelat hitam terhadap nyeri menstruasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document