scholarly journals Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Fany Lairin Djala ◽  
Dwi Yut Tahulending

<p><strong>Latar Belakang :</strong> Nyeri merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang hanya dapat diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Salah satu terapi nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri adalah tekhnik relaksasi genggam jari. Berdasarkan hasil studi awal yang di lakuakan di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso melalui wawancara, perawat atau pun bidan belum pernah melakukan teknik relaksasi gengam jari pada pasien yang telah di lakukan<em> Sectio sesarea</em>. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada pasien <em>post sectio caesarea</em> di ruang  kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso tahun 2017. <strong>Metode Penelitian :</strong> Penelitian ini merupakan jenis penelitian <em>quasy experiment </em>dengan desain pada penelitian ini adalah <em>quasi Experimen</em>t <em>pre post test design</em> <em>with control group</em>. Subyek penelitian adalah pasien post operasi <em>Sectio sesarea</em> yang dirawat di ruang kebidanan. Sampel penelitian diambil dengan teknik <em>Accidental Sampling</em> berjumlah 32 responden. Data diambil dengan menggunakan visual (<em>visual rating scale</em>)  dan analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik <em>Wilcoxon</em> dengan nilai signifikansi P-value 95% (<em>p= 0,05</em>).  <strong>Hasil : </strong>Ada Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien <em>Post Sectio Caesarea</em><em> </em>yaitu (<em>p=0,000</em>). <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada pasien <em>post sectio caesarea</em>.<strong> </strong><strong></strong></p><p> </p><p class="Default"><strong>Kata Kunci  : </strong>Nyeri, Pasien <em>Post Sectio Caesarea</em>, Teknik Relaksasi Genggam Jari</p><p class="Default"> </p>

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Inggrid Dirgahayu

ABSTRAKSectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada abdomen. Luka insisi memberikan dampak bagi ibu dan dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang di ekspresikan secara berbeda pada masing-masing individu. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri adalah dengan mbnilisasi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasdi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea di ruang Zaitun III Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Kab. Bandung.Metode penelitian yang digunakan adalah “pre eksperimental design” dengan rancangan “one group pre-post test design”. Jumlah sampel penelitian sebanyak 21 responden dengan teknik “purposive sampling”. Instrumen penelitian dalam mengukur tingkat nyeri menggunakan NRS (Numerik Rating Scale). Respon nyeri diukur sebelum dan sesudah mobilisasi dini yang dilakukan 3 hari berturut-turut. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.            Hasil penelitian menunjukan nilai median sebelum mobilisasi dini 9,00 dan sesudah mobilisasi dini 5,00. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapat nilai p-value 0,000 < α(0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea.            Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan rumah sakit menerapkan SOP mobilisasi dini untuk menurunkan nyeri. Kata kunci: mobilisasi dini, intensitas nyeri, post sectio caesarea 


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 371-375
Author(s):  
Dina Octa Via ◽  
Dainty Maternity ◽  
Yuli Yantina ◽  
Dewi Yuliasari

Background: Anxiety is a disturbance in feelings characterized by feelings of fear or worry that are deep and ongoing. Anxiety is the most common female psychological response to childbirth. Aromatherapy is the use of scents with essential oils that promote a sense of calm and help reduce anxiety.The purpose of this study was to determine the effect of Citrus aurantium aromatherapy on the level of anxiety during the first stage of active labor at RSIA Puri Betik Hati, Bandar Lampung City.Method: This type of research is quantitative, with a Quasi Experiment Design research design using a Two Group Pre–Post Test Design. The sampling technique used is Non Probability Sampling with Accidental Sampling technique. This study used 60 research samples, divided into 2 groups, namely 30 mothers in the intervention group and 30 mothers in the control group. Measurement of anxiety levels using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) measuring instrument, where data collection uses observation sheets and SOPs. Analysis of the data used is the Independent Sample T-Test.Results: From the results of the research conducted by the authors, it is known that the average value of the level of labor anxiety in the intervention/experiment group (Citrus aurantia Aromatherapy) was 14.93, while in the control group the average level of labor anxiety was 28.63 the significance value is 0.000, P value (0.05) means "There is an effect of Citrus aurantium aromatherapy on the level of anxiety in the first stage of active labor.Conclusion: Observation results showed that respondents who were given Citrus aurantia aromatherapy showed a significant decrease in anxiety with mild to no anxiety levels.Suggestions It is expected that health workers will provide counseling to mothers who will give birth at a risky age, basic education level, parity primipara and grande multipara, to anticipate anxiety in mothers and provide information about preparation for childbirth and how to control changes in maternal psychology so that they can anticipate anxiety during the delivery process . Keywords: Anxiety of labor, Citrus aurantium Aromatherapy. ABSTRAK Latar Belakang: Kecemasan adalah gangguan dalam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kehawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan adalah respon psikologis wanita yang paling umum terhadap persalinan. Aromaterapi adalah penggunaan aroma dengan minyak essensial yang meningkatkan rasa tenang dan membantu mengurangi kecemasan.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi Citrus aurantium terhadap tingkat kecemasan persalinan fase aktif kala 1 di RSIA Puri Betik Hati Kota Bandar Lampung.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan penelitian Quasi Eksperimen Design menggunakan rancangan Two Group Pre–Post Test Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan 60 sampel penelitian, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 ibu pada kelompok intervensi dan 30 ibu pada kelompok kontrol. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan metode alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A), dimana pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan SOP. Analisa data yang digunakan adalah Uji T Sampel Independen.Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa nilai rata-rata tingkat kecemasan persalinan pada kelompok Intervensi/eksperimen (Aromaterapi Citrus aurantium) adalah sebesar 14.93, sementara pada hasil kelompok kontrol rata-rata rata-rata tingkat kecemasan persalinan sebesar 28.63 dan nilai signifikansinya sebesar 0.000, P value ≤ α (0,05) artinya “Ada pengaruh aromaterapi Citrus aurantium terhadap tingkat kecemasan persalinan fase aktif kala 1Kesimpulan: Hasil observasi didapatkan bahwa responden yang diberikan aromaterapi Citrus aurantium menunjukkan penurunan kecemasan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ringan hingga tidak ada kecemasan.Saran Diharapkan tenaga kesehatan melakukan konseling kepada ibu yang akan bersalin dengan umur yang berisiko, tingkat pendidikan dasar, paritas primipara dan grande multipara, untuk mengantisipasi kecemasan pada ibu  serta memberikan informasi mengenai persiapan persalinan dan cara mengendalikan perubahan psikologi ibu sehingga dapat menganisipasi kecemasan selama proses persalinan. Kata Kunci :Kecemasan persalinan, Aromaterapi Citrus aurantium.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 882-892
Author(s):  
Syufian Noor

Latar belakang: Sectio Caesarea yaitu salah satu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu. Tindakan operasi sectio caesarea dengan berbagai komplikasi dapat menimbulkan kecemasan pada pasien. Intervensi keperawatan dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan secara non-farmakologi yaitu melalui terapi zikir.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh terapi zikir terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea Di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan pendekatan one grup pra-post test design tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 pasien pre operasi sectio caesarea di Ruang Nifas dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling menggunakan uji paired sample t-tes. Hasil: hasil analisis uji paired sample t-tes didapatkan p value = 0,000 ≤ 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh yang signifikan antara terapi zikir terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Simpulan: bagi pasien yang akan menjalani persalinan melalui operasi sectio caesarea terapi zikir dengan kalimat tasbih, tahmid dan takbir masing - masing 33x dibaca  berulang selama 10 menit dapat menurunkan tingkat kecemasan. Kata kunci: Terapi zikir, tingkat kecemasan, pasien pre operasi sectio caesarea Background:    sectio Caesarea    is one of the surgical actions to remove the baby by doing incision or cutting on the skin, abdominal muscles, and mother's womb. The action of Sectio Caesarea   operations with various complications can cause anxiety in patients. Nursing intervention in the effort to lower the level of non-pharmacological anxiety through zikr therapy.Purpose:  To determine the effect of remembrance therapy on the anxiety level of patients pre-operative  sectio Caesarea    at Dr. H. Moch Hospital. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Method: PEnelitian is quantitative research using the design of the quasi experiment  with  one group pre-post test design     approach without control group. The sample in this study amounted to 35 patients pre-operative  sectio Caesarea      in the Nifas room with sampling techniques  being purposive sampling  Using Test  paired sample T-Tests.Results: Hacyl test Analysis  paired sample T-tes    obtained  p value  = 0.000 ≤ 0.05 so that it can be concluded there is a significant influence between the therapy of remembrance of the anxiety level of patients pre-operative  sectio Caesarea      di Rsud Dr. h. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Conclusion: patients who will undergo childbirth through the operation of Sectio Caesarea    zikr therapy with sentence Tasbih, Tahmid and Takbeer respectively 33x read repeatedly for 10 minutes can lower the level of anxiety. Keywords: dhikr therapy, anxiety level, patient pre operativeectio Caesarea 


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 880-886
Author(s):  
Awaludin Jahid Abdillah ◽  
Iyus Meni

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokontriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus,penurunan sirkulasi utero plasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak akupresur, stimulasi kulit dapat memberi efek penurunan nyeri yang efektif. Tehnik akupresur dapat dimanfaatkan sebagai menurunkan rasa nyeri pada saat persalinan. Tujuannya adalah  untuk mengetahui pengaruh  pemberian tehnik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I pada ibu primapara. Jenis penelitian ini adalah Pre eksperiment dengan rancangan pre and post test design.  Populasi adalah  ibu bersalin kala I primipara di ruang Widya Rumah Sakit Ciremai Cirebon Tahun 2016, Sampel menggunakan tehnik total sampling dengan jumlah sampel 22 responden. Instrumen penelitian menggunakan  Numerical Rating Scale. Metode pengambilan data dalam  penelitian ini menggunakan observasi, dianalisis dengan Wilcoxon Matchead Pairs p-value ≤0.05.Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon Matchead Pairs, menunjukan nilai ρ=0.000 (0,000≤0.05), berarti ada pengaruh pemberian tehnik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan. Sehubungan dengan hasil penelitian diharapkan perlunya memberikan pelatihan tentang tehnik akupresur baik bagi rumah sakit, ilmu keperawatan, praktik keperawatan dan ibu bersalin primipara.Kata Kunci : intensitas nyeri, persalinan, tehnik akupresur  ABSTRACTLabor pain can cause stress which causes excessive release of hormones such as catecholamines and steroids. These hormones can cause smooth muscle strain and vasoconstriction of blood vessels. This can lead to decreased uterine contractions, decline in utero placental circulation, reducing blood flow and oxygen to the uterus, as well as the onset of ischemia of the uterus which make implus pain increased. acupressure, skin stimulation can provide effective pain reduction effect. Acupressure technique can be used as a decrease pain during labor . The purpose is to determine the effect on the provision of acupressure techniques to the first stage of labor pain in the mother primapara.This research is a Pre experimental design with pre and post test design maternity respondents in the room when I primiparas Widya Hospital Cirebon Ciremai 2016, use the technique of total smpling with a sample of 22 respondents . research instruments using Numerical Rating Scale. The method of collecting data in this study using observation, Matchead Pairs analyzed by Wilcoxon p-value ≤0.05 .From the results of research using the Matchead Pairs Wilcoxon, research results show the value ρ = 0.000 ( 0,000≤0.05 ), means that there is the effect of acupressure techniques to decrease labor pain.In connection with the research results expected need for providing training in acupressure technique is good for hospitals , nursing science, nursing practice and maternal primiparous.Keywords : pain intensity, labor, acupressure technique


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Dinda Puspita ◽  
Dwi Yati

Nyeri yang disebabkan oleh sectio caesarea pada umumnya akan terasa hingga beberapa hari. Rasa nyeri tersebut biasanya dirasakan meningkat pada hari pertama post operasi sectio caesarea dan akan semakin terasa apabila pengaruh dari analgesik hilang. Manajemen untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan cara non-farmakologi menggunakan aromaterapi. Tujuan Penelitian  mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap nyeri post partum sectio caesarea. Metode penelitian merupakan kuantitatif menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pre test and post test non equivalent control group design yang dilakukan dari bulan Agustus–September 2020. Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah 22 ibu postpartum sectio caesarea di Ruang Alamanda 3 RSUD Panembahan Senopati Bantul. Uji statistik menggunakan Chi-Square. Hasil: Sebagian besar ibu postpartum sectio caesarea memiliki tingkat nyeri sebelum diberikan aromaterapi lavender pada kategori sedang (4-6) sebanyak 12 orang (54.5%). Setelah dilakukan pemberian aromaterapi lavender memiliki tingkat nyeri ringan (1-3) sebanyak 16 orang (72.7%). Terdapat perbedaan rerata tingkat nyeri ibu postpartum sectio caesarea sebelum dan setelah pemberian aromaterapi lavender dengan nilai mean 0.121, standar deviasi 0.568 dan nilai p-value sebesar 0,000 (p value<0,05).Kesimpulan: Ada pengaruh sebelum dan setelah pemberian aromaterapi lavender terhadap nyeri postpartum sectio caesareadi Ruang Alamanda 3 RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kata Kunci: nyeri  postpartum; sectio caesarea; aromaterapi lavender.LAVENDER AROMATERAPY EFFECT ON POSTPARTUM SECTIO CAESAREA PAIN AT PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL OF BANTUL   ABSTRACT Pain caused by section caesarea are generally felt for several days. The pain is usually felt on the first day of post caesarean section surgery and will be more painful when the effect of analgesic has gone. One of the ways in pain management is non-pharmacological therapy using lavender aromatherapy. This study aim was to determine the effectiveness of lavender aromatherapy on postpartum sectio caesarea mother at  Panembahan Senopati General Hospital of  Bantul. The study used a quasi experimental design with pre test and post test approach non equivalent control group design. This research was conducted from August until September 2020. The research sampling methods used consecutive sampling with a total of 22 postpartum sectio caesarea mothers in the Alamanda 3 room of Panembahan Senopati General Hospital of Bantul. Data analysis used chi square test. Most of the postpartum sectio Caesarea mothers had a level of pain before being given aromatherapy (pre test) in a moderate category (4-6) as much as 12 people (54.5%). After being given lavender aromatherapy had a mild category (1-3) as much as 16 people (72.7%). There is an influence between the level of pain in postpartum mother with section caesarea before and after giving lavender aromatherapy with a mean value of 0.121, standard deviation of 0.568 and a p-value of 0.000 (p value< 0,05). There is an effetiveness before and after being given lavender aromatherapy on postpartum sectio caesarea pain in the Alamanda 3 room at Panembahan Senopati General Hospital of Bantul. Keyword : Postpartum pain; sectio caesarea; lavender aromatherapy


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 533-543
Author(s):  
Holidah Holidah ◽  
Fenita Purnama Sari Indah

Background: The total infant mortality rate (IMR) in Indonesia shows that the infant mortality rate in Indonesia is still relatively high when compared to ASEAN member countries, which is 4.6 times higher than Malaysia, 1.3 times more. Purpose: Analyzing the causative factors and indications for high-risk events and to analyze the increased understanding of mothers about high-risk neonates. Methods: The research was conducted in 2 stages, with quantitative research methods. In the first phase, a survey was conducted of 100 mothers who have babies and toddlers in the Pamulang Puskesmas working area. In the second phase of research, with a participatory approach, namely the provision of health education about High Risk neonates. The research design was a quasi experiment with non-equivalent control group design with pre test and post test design. A total of 27 samples were taken using purposive sampling technique. The data were processed using the Willcoxon test. Results: In this study, the results obtained were p value 0.011 (<0.05), which means that there is a difference in understanding between the pretest and posttest, there has been an increase in the average value of respondents' knowledge about high-risk neonates after health education. The mean value of maternal knowledge increased from 25.8 when the pre-test was conducted to 27.4 at the post-test. Conclusion: There are changes when after health education is carried out, the community can understand well the material providedSuggestion: health institution to increase understanding of pregnant women and mothers who have babies and toddlers in a more innovative and participatory way about the factors that cause high risk neonates and indications of high risk neonates in mothers. For the community, it can increase knowledge and insight as a reference in order to prevent the occurrence of high risk neonates in pregnant women and mothers who have babies and toddlers. Keywords: Participatory Approaches, High-Risk Neonates, Mother's Understanding ABSTRAK                                                                                                                                                        Latar Belakang: Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukan bahwa tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab serta indikasi kejadian berisiko tinggi serta menganalisis peningkatan pemahaman ibu mengenai neonatus berisiko tinggi.Metode: Penelitian dilakukan dengan 2 tahap, dengan metode penelitian kuantitatif. Pada tahap pertama dilakukan survey terhadap ibu yang memiliki bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, berjumlah 100 ibu. Pada penelitian tahap kedua, dengan pendekatan partisipatif yaitu pemberian pendidikan kesehatan mengenai neonatus Risiko Tinggi. Rancangan penelitian adalah quasi experiment dengan desain Non-equivalent Control Group Design with pre test dan post test design. Sampel diambil sebanyak 27 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling data diolah menggunakan Uji Willcoxon. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa diperoleh p value 0,011 (<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara pretest dan posttest, telah terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan responden mengenai neonatal risiko tinggi setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata pengetahuan ibu mengalami kenaikan dari 25,8 saat pre-test dilakukan menjadi 27,4 saat post-test.Kesimpulan:Terdapat perubahan pada saat setelah dilakukan pendidikan kesehatan, masyarakat dapat memahami dengan baik dari materi yang diberikan.Saran : bagi instansi kesehatan agar dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil serta ibu yang memiliki bayi dan balita dengan cara yang lebih inovatif dan partisipatif tentang faktor penyebab kejadian neonatus risiko tinggi maupun indikasi kejadian neonatus risiko tinggi pada ibu. Bagi Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan sebagai acuan agar dapat mencegah terjadinya kejadian neonatus risiko tinggi pada ibu hamil serta ibu yang memiliki bayi dan balita. Kata Kunci : Pendekatan Partisipatif, Pemahaman Ibu, Neonatus Risiko Tinggi 


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 182-192
Author(s):  
Achwan Achwan ◽  
Abdurahman B.B. Laksono

Leg cramps are a common side effect of intradialysis CKD patients. Preventing intradialysis cramping pain can improve quality of life. Breathing and stretching exercises are non-pharmacological treatments for cramping pain. The purpose of this study was to prove the effect of breathing and stretching exercises on changes in the intensity of leg cramps in hemodialysis patients at the Haji Jakarta Hospital in 2018. This study was a quasi-experimental study with a two-group pre-post test research design. The sample was selected by purposive sampling, a sample of 34 patients. The intensity of muscle cramps was measured using the Numeric Rating Scale. The results of the analysis using the paired sample T-test. The results showed that the intervention group had a P-value = 0.01 and the control group had a P-value = 0.055, meaning that there was a difference in mean the intensity of cramping pain before and after breathing and stretching exercises was compared, so it was concluded that there was an effect of breathing and stretching exercises on the intensity of intradialysis leg cramps. Patients are advised to breathing and stretching exercises regularly, light exercise, eat and drink diet.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document