scholarly journals EFEKTIVITAS DARK CHOCOLATE DAN WORTEL DALAM MENURUNKAN INTENSITAS DISMINOREA PRIMER

2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 642-646
Author(s):  
Rosvita Dewi Siregar ◽  
Nora Veri ◽  
Meliani Sukmadewi Harahap ◽  
Alchalidi Alchalidi ◽  
Nora Usrina

Background: Dysminorrhea will get worse if accompanied by an unstable psychological condition. One of the causes of dysmenorrhea is hormonal factors where there is a hormonal imbalance. Pain during menstruation occurs due to high levels of prostaglandin hormones that make the uterine muscles contract. In Indonesia, the incidence of type dysmenorrhea primary is about 54.89% while the rest sufferers with secondary dysmenorrhea. Non-pharmacological therapy for dysmenorrhea is highly recommended, one of which are dark chocolate and carrots.Purpose: To determine the effectiveness of the combination of dark chocholate and carrots in reducing the intensity of dysminorrhea.Methods: This type of research uses a quasi-experimental design with a pretest-post-test control group design with a sample of 28 respondents experiencing primary dysmenorrhea. Pain intensity was measured by Numeric Rating Scale (NRS). Data collection was carried out during the pre-test, namely during menstruation in the first cycle and post-test data collection was carried out in the second cycle or after 30 days of treatment and assessed on the 31st day or the first menstruation in the following month. The statistical test used is Paired sample t-test.Results: The administration of dark chocholate, carrots and a combination of the two was able to reduce the intensity of primary dysminorrhea with a glossy p-value ≤ 0.05.Conclusion: Consumption of dark chocholate, carrots and a combination of both can reduce the intensity of primary dysmenorrhea. Suggestion for adolescents with primary dysmenorrhea to use non-pharmacologic therapy to reduce pain intensity such as carrots and dark chocholate in order to avoid the side effects of pharmacological drugs. Further research is needed in vitro on the mechanism of the combination of carrots and dark chocholate in reducing the intensity of dysmenorrhea Keywords : Dark Chocholate, Carrot, Dysminorea Intensity, adolescents ABSTRAK Latar Belakang : Disminorea akan bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang labil. Salah satu penyebab dismenorea adalah faktor hormonal dimana adanya ketidakseimbangan hormonal. Nyeri ketika menstruasi tersebut timbul akibat tingginya hormon prostaglandin yang membuat otot rahim berkontraksi. Di Indonesia angka kejadian dismenorea tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya penderita dengan dismenorea sekunder. Terapi disminorea secara non farmakologi sangat diabjurkan salahs satunya adalah dark chocholate dan wortel.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas kombinasi dark chocholate dan wortel dalam menurunkan intensitas disminorea.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan desain pretest- post test control group design dengan sampel adalah responden yang mengalami disminorea primer sebanyak 28 orang. Intensitas nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Pengambilan data dilakukan pada saat pre-test yaitu saat haid pada siklus pertama dan pengambilan data post-test dilakukan pada siklus kedua atau saat setelah dilakukannya perlakuan selama 30 hari dan dinilai pada hari ke 31 atau pertama haid di bulan berikutnya. Uji statistik yang digunakan adalah Paired sample t-tes.Hasil Penelitian : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer dengan nilap p-value ≤ 0,05.Kesimpulan : Pemberian dark chocholate, wortel dan kombinasi keduanya mampu menurunkan intensitas disminorea primer.Sarankan pada remaja yang mengalami disminorea primer untuk menggunakan terapi non faramakologis untuk mengurangi intensitas nyeri seperti wortel dan dark chocholate agar terhindar dari efek samping obat-obatan farmakologi. Diperlukan penelitian lebih lanjut secara in vitro tentang mekanisme kombinasi wortel dan dark chocholate dalam menurunkan intensitas disminorea. Kata Kunci : Dark Chocholate, Wortel, Intensitas Disminorea, Remaja Putri 

2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 404
Author(s):  
Dewi Zolekhah ◽  
Nendhi Wahyuni Utami

Latar belakang: Nyeri menstruasi merupakan ketidaknyamanan pada saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak wanita yang menangani nyeri menstruasi  dengan cara  membeli kemudian mengkonsumsi  obat-obatan sendiri untuk mengurangi nyeri menstruasi yang bisa berdampak menjadi ketergantungan terhadap efek  obat penghilang nyeri.Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian coklat hitam dan jus wortel untuk mengatasi nyeri menstruasi.Metode: Rancangan dalam penelitian ini yaitu quasy eksperimen, dengan one group pre test and post test control group design dengan menggunakan lembar observasi skala pengukuran nyeri numeric rating scale (NRS) kemudian dilakukan uji normalitas dengan shapiro wilk test dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan mann whitney. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai Agustus 2020. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa prodi kebidanan yang mengalami nyeri mentruasi. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling dan sampel  berjumlah 30 responden yang terdiri dari 15 responden untuk kelompok intervensi dan 15 responden untuk kelompok kontrolHasil: Penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p value 0.001 < 0.05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian coklat hitam dan jus wortel terhadap nyeri menstruasi. Pada kelompok kontrol hasil p value 0.001 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian cokelat hitam terhadap nyeri menstruasi.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 217-224
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Wacidatum Mutohharoh

Nyeri haid merupakan nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Massage Effleurage. Massage effleurage dapat menstimulasi serabut di kulit yang akan membuat nyaman, menurunkan rasa nyeri haid karena sentuhan dan nyeri yang di rangsang bersama sensasi sentuhan berjalan ke otak dan meningkatkan hormone endhorpin. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non randomized pretest-post test with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 126 siswi dan sampel 36 responden. Instrument penelitiannya berupa numeric rating scale dan lembar self report. Analisis data menggunakan uji statistic Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil penelitian melalui uji statistik independent t-test didapatkan nilai p-value (0,001) < α (0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid   Kata kunci: massage effleurage, nyeri haid THE EFFECT OF MASSAGE EFFLEURAGE ON THE BACK FOR PERIOD MENSTRUAITION PAIN   ABSTRACT Period pain is pelvis pain area because of menstruation and prostaglandin subtances production. Prostaglandin used to make cervix contraction. One of the way for reduce the pain are massage effleurage. Massage effleurage can stimulated fiber on the scalp and make comfortable. Massage effleurage can reduce period pain because touch and pain stimulated with touch sensation going to brain and increase endhorpin hormone. Analyzing Massage Effleurage influence for period pain intensity. These research are using quasy experiment research design with non randomized pretest-post test with control group design. Taking sample by purposive sampling on 126 women students in total and 36 respondents for sample. Research instrument are numeric rating scale and self report paper form. Data analyze using statistic test : Independent t-test and Dependent t-test. Research result by statistic test independent t-test show p-value (0,0001 )< α (0,05) that mean there are a significant influence on massage effleurage in period pain intensity.   Keywords: massage effleurage, menstruation pain


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Yunita Liana

Young women often feel primary dysmenorrhoea because the hormonal cycles experienced are not stable, this can disrupt the concentration and activity of young women. The principle of back to nature is increasingly popular today, the side effects of chemical drugs can cause new problems, it is one of the driving force of the development of traditional medicine. Papaya leaves contain Vitamin E which can reduce dysmenorrhea. In addition, turmeric acids also contain curcumine and anthocyanins that inhibit cyclooxygenase, thereby reducing the occurrence of inflammation during uterine contractions. The aim of this research is to know the effectiveness of papaya leaf stew with acidic turmeric to primary dysmenorrhea. Type of Research is an experimental study with a Pretest-Posttest Control Group Design design. The sample is 30 people. The research was conducted on December 27, 2017 s.d February 24, 2018 at SMP Negeri 46 Palembang. Instrument to measure pain Numeric Rating Scale. The statistical test used by Wilcoxon and Mann Whitney U. Average score of pain before papaya leaves stem 5.40 ± 0.73 while the mean score of pain after given turmeric acid 5.33 ± 0.61 The mean score of pain after being given papaya leaves stew 3.60 ± 0.91 while the mean score of pain after given turmeric acid 4.06 ± 0.79. There was a difference of mean score of dysmenorrhea pain before and after given papaya leaf stem p value = 0.000. There is difference of mean score of dysmenorrhea pain before and after given turmeric acid p value = 0,002. There was no difference of mean score of dysmenorrhea pain before and after given papaya leaf sting and turmeric acid p value = 0,217. The decoction of papaya leaf and turmeric acid have the same effectiveness in reducing primary dysmenorrhea pain.


Author(s):  
Aqliya Nursahidah ◽  
Shinta Novelia ◽  
Anni Suciawati

This study aims to find out the effect of aromatherapy lavender on labor pain,  Labor pain is a manifestation of cervical nerve compression. When there is pain, stress hormones cause the opening of the cervix is ​​inadequate, so that labor can increase in time. The way to deal with labor pain, which is one of them with non-pharmacological methods, aromatherapy lavender is known to contain linalool, the main active ingredient that plays a role in the relaxing effect to reduce pain and anxiety. This research using the quasi-experiment, with a post-test only control group design, with the first group or 15 respondent given lavender aromatherapy while the second group or 15 respondent was not given, the sample in this study were 30 respondents in the first phase of active labor. Labor pain assessment using a Numeric Rating scale. Statistical tests using the Mann Whitney test showed that the P value was 0.002<0.05, so it can be concluded that there was an effect of lavender aromatherapy on labor pain during the first of the active phase at the Afifah Clinic in Bandung Regency.


2020 ◽  
pp. 86-90
Author(s):  
Witri Hastuti ◽  
W Widiyaningsih

Dismenore merupakan nyeri yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada  perut bagian bawah yang terasa selama menstruasi, terkadang sampai parah sehingga mengganggu aktivitas. Prevalensi nyeri menstruasi pada remaja di Indonesia berkisar  antara 43% hingga 93%. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui pengaruh olahraga senam aerobic terhadap nyeri dismenorea pada remaja puteri di Pondok Pesantren Al Ishlah Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental Two groups Pre Test dan Post Test with control. Instrumen nyeri yang digunakan adalah Numeric rating Scale (NRS), dengan skala 0-10. Penelitian dilakukan pada 50 remaja putri yang mengalami nyeri menstruasi. Remaja yang memenuhi kriteria pada skrining diberikan latihan fisik berupa aerobik pada kelompok perlakuan dan jogging pada kelompok kontrol. Latihan fisik dilakukan 2 kali terjadwal dalam seminggu, masing-masing minimal 30 menit selama 3 siklus menstruasi. Rata-rata nyeri dismenore sebelum dilakukan tindakan adalah 3.24+0.523 dan setelah intervensi 1.08+0.277. Hasil uji dengan Mann Whitney didapatkan senam aerobic lebih efektif untuk mengurangi nyeri dibandingkan jogging dengan mean rank sebesar 20,96 dan nilai p value 0.000. Olahraga mampu meningkatkan produksi endorphin (penghilang rasa sakit alami tubuh) sehingga menghilangkan nyeri ketika menstruasi. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan pasokan darah ke organ reproduksi sehingga memperlancar peredaran darah. Diharapkan remaja putri dapat rutin melakukan olahraga senam aerobic minimal 1 kali dalam seminggu untuk mengurangi nyeri menstruasi.   Dysmenorrhea is pain usually cramping and centered on the lower abdomen that is felt during menstruation, sometimes to severe so that it interferes with activity. The prevalence of menstrual pain in adolescents in Indonesia ranges from 43% to 93%. The purpose of this study was to determine the effect of jogging on dysmenorrhoea pain in young girls at Al Ishlah Islamic Boarding School in Semarang. This study used an experimental design of Two groups Pre Test and Post Test with control. The pain instrument used was the Numeric rating Scale (NRS), with a scale of 0-10. The study was conducted on 50 young women who experience menstrual pain. Adolescents who met the screening criteria were given physical exercise in the form of aerobics in the treatment group and jogging in the control group. Physical exercise was scheduled twice a week, each with a minimum of 30 minutes for 3 menstrual cycles. The mean pain of dysmenorrhea before the action was 3.24 + 0.523 and after the intervention 1.08 + 0.277. Aerobic exercise was more effective in reducing pain than jogging with a p value of 0,000. Exercise could increase endorphin production (the body's natural pain reliever) so that pain relief during menstruation. In addition, exercise could increase blood supply to the reproductive organs thereby improving blood circulation. It was expected that young women can routinely exercise at least once a week to reduce menstrual pain.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Ratih Indah Sari ◽  
Yulia Irvani Dewi ◽  
Ganis Indriati

Pembengkakan payudara merupakan salah satu masalah menyusui yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Pembengkakan payudara dapat menimbulkan rasa nyeri yang berdampak pada proses pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kompres aloe vera terhadap nyeri pembengkakan payudara ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan rancangan non-randomized pretest-posttest control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 34 orang responden. Alat ukur yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS). Analisa statistik menggunakan uji dependent t-test dan independent t-test. Hasil analisa univariat diperoleh mayoritas umur responden 20-35 tahun sebanyak 25 orang (73,5%), paritas multipara sebanyak 20 orang (58,8%), pendidikan terakhir mayoritas SMA yaitu 16 orang (47,1%), dan jenis persalinan mayoritas normal sebanyak 24 orang (70,6%). Rata-rata intensitas nyeri kelompok eksperimen pre test 5,7059 dan post test 2,7059 dengan perbedaan 3,00000, sedangkan kelompok kontrol pre test 5, 0588 dan post test 4,5294 dengan perbedaan 0,52941. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa p value = 0,000 < α (0,05), sehingga didapatkan bahwa kompres aloe vera efektif menurunkan intensitas nyeri pembengkakan payudara ibu menyusui. Kompres aloe vera dapat direkomendasikan sebagai terapi komplementer dengan nyeri pembengkakan payudara


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


MEDISAINS ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (3) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Qurota A'yun ◽  
Mukhoirotin Mukhoirotin

Background: The dysmenorrhea prevalence is still reported high in the world. Several previous studies discovered that deep breathing relaxation effectively reduced dysmenorrhea. Other studies presented the combination of early mobilization and spiritual relaxation could reduce the level of client pain postoperative appendectomy, however the effectiveness of spiritual relaxation techniques to reduce dysmenorrhea is not yet tested.Objective: to determine the effect of spiritual relaxation to reduce dysmenorrhea.Method: The research design used was Quasi Experiment with the pretest-posttest Control Group Design approach. The populations were female students who experienced menstrual pain (dysmenorrhea) and met the inclusion and exclusion criteria. The variable in this study was dysmenorrhea. The sampling technique was simple ramdom sampling consisted of 44 respondents. The calculation instrument was NRS (Numeric Rating Scale) and data were analyzed through statistical test of Paired T-Test and Independent T-Test.Results: After spiritual relaxation treatment, the intensity of menstrual pain reduced significantly from 6.05 - 1.77, it proved that there was an effect of spiritual relaxation on dysmenorrhea with a significant value (ρ) of 0.000 (p ≤ 0.05). There were significant differences in the intensity of menstrual pain in the intervention and control groups (1.77 ± 1,109 vs 5.63 ± 0.445; p> 0.05).Conclusion: Spiritual relaxation effectively reduces dysmenorrhea


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document