scholarly journals Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian ISPA pada Balita

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Haryani Haryani ◽  
Zurriyatun Thoyibah ◽  
Sri Hardiani ◽  
Zuhratul Hajri

Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the health problems in developing countries because of the high morbidity and mortality due to ARI in children under five. ARI is included in the top 10 disease category in NTB with the highest number of visits, namely 174,213. There are 3 risk factors for ARI, namely environmental factors, individual child factors and behavioral factors. Behavioral factors can be changed by increasing knowledge through health education. This study aims to determine the effect of health education on the physical environment of the house on the incidence of ARI in toddlers. The research design used was pre-experiment with the One Group Pretest-Posttest Design approach. The population in this study were all mothers who have toddlers aged 0-59 months with a sample size of 20 people obtained using purposive sampling technique. Collecting data using a questionnaire and observation sheet.Data analysis using Paired T-Test. The results showed the total score before being given health education was a mean of 4.2500 with a standard deviation of 0.96655 and a p-value of 0.000 and the incidence of ARI was 20 people (100%). While the total score after being given health education was a mean of 6.3000 with a standard deviation of 1.12858 and a p-value of 0.000 and the incidence of ARI was 7 people (35%). Based on these results, it can be concluded that there is an effect of health education on the physical environment of the house on the incidence of ARI in children under five in the work area of the Ampenan Community Health Center, Ampenan Village, Karang Ujung Environment.AbstrakInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang karena tingginya angka kesakitan dan kematian akibat ISPA pada balita. Penyakit ISPA masuk dalam kategori 10 penyakit terbanyak di NTB dengan jumlah kunjungan tertinggi yaitu 174.213. Terdapat 3 faktor resiko terjadinya ISPA yaitu faktor lingkungan, faktor individu anak dan faktor perilaku. Faktor perilaku dapat diubah dengan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental designs dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kelurahan Ampenan Lingkungan Karang Ujung, Kota Mataram. pada 8 Maret – 15 Mei 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita berusia 0-59 bulan dengan jumlah sampel 20 orang yang didapat menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan Paired T-Test. Hail penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari sebelum diberikannya pendidikan kesehatan dan setelah ddiberikannya pendidikan kesehatan engan kejadian ISPA pada balita dengan hasil  yaitu dari kejadian ISPA sebanyak 20 orang (100%) menjadi  sebanyak 7 orang (35%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ampenan Lingkungan Karang Ujung.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-21
Author(s):  
Nidya Comdeca Nurvitriana ◽  
Setiana Andarwulan

Background of research on mother's knowledge of toddlers in providing feeding schedules, especially snacks. Giving snacks that are not right on schedule will have an influence on the growth and development of infants. Through the Emotional Demontration method, eating schedule for snacking can be controlled. Emotional Demonstration is the provision of education not only through lectures but also through games so that the key messages conveyed can be remembered by mothers of toddlers in Posyandu V Mulyorejo Surabaya. The Emo Demo method is one solution to reduce the stunting rate. In 2017 the stunting rate in Indonesia reached 22.2%. Based on the results of the survey conducted through interviews with nutritionists, it was explained that there were 16 stunting toddlers in Posyandu V Surabaya. Quantitative Research Methodology, a quasi-experimental research design method with one group pretest posttest approach. The population in this study were all mothers of children under five in Posyandu V Mulyorejo Surabaya as many as 36 people, samples as many as 36 mothers of toddlers. With a total sampling technique. Analyze data with Paired T-test. The results showed the mean value of the pre test was 6.06, the mean value after the post test reached 8.16. While the significance value of p value = 0,000 with α = 0.05 through the Paired T-test. The conclusion is that there are differences in the knowledge of pre and post test among mothers of children under five in Posyandu V Mulyorejo Surabaya, p value = 0,000 with α = 0.05. Suggestions for health workers to continue to make improvements in practicing emotional demonstration to participants because it is very useful in increasing knowledge to prevent increased stunting rates.


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 162-166
Author(s):  
Pujiati Setyaningsih ◽  
Mokhamad Arifin ◽  
Eka Budiarto

This study aims to determine differences in the provision of carbohydrates and protein eggs to weight gain in malnourished children under five in the region of Pekalongan. This research was using quasi experiment design. Sampling using purposive sampling method, obtained 28 samples divided into two groups. Independent t-test showed that there were the influence of carbohydrate (p-value = 0.0025) and egg protein (p-value = 0.0055) to the weight gain of malnourished children under five years. Mann-withney test showed there was a difference between carbohydrates and egg protein to weight gain in malnourished children under five (p = 0.491). The results of the research can be used as guidance of giving nutrition for under five children, especially malnutrition toddlers.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 158-162
Author(s):  
Sugiyanto Sugiyanto ◽  
Tya Nur Febriana

Abstract: The research was aimed to determine the effect of healtheducation about cervical cancer to the interest in VIA examination ofmother group recitation in Dusun Kramatan Gamping SlemanYogayakarta. The method used in this research was pra-eksperimenwith one group pretest-posttest design. Respondents were 25 motherstaken by purposive sampling. Paired t-test result show that p value =0,000 (0,000<0,05) which means that there were a significant differencesin interest in VIA examination before and after health education.


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2020 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 705-715
Author(s):  
Rika Yulendasari ◽  
Andoko Andoko ◽  
Apriana Wulandari

ABSTRACT: THE EFFECTIVITY OF HEALTH EDUCATION USING INDIVIDUAL EDUCATION METHOD ABOUT DIETARY KNOWLEDGE ON HYPERTENSION PATIENTS AT THE WORKING AREA BANJAR AGUNG JATI AGUNG INPATIENT HEALTH CENTRE OF SOUTH LAMPUNG REGENCY  Introduction: Hypertension is the main risk factors for heart failure in addition to causing heart failure, hypertension can result in kidney failure and cerebrovascular disease. Hypertension also causes high morbidity and mortality rates until it is called as the Silent Killer (Nurnaini, 2015). hypertension is very closely related to lifestyle factors and dietary habit. Hypertension is the second most common disease with a total of 1867 cases in Banjar Agung Inpatient Health Center in 2018.Purpose: Known the effectivity of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019.Method: This research is Experimental with Quasy Experiment approach. The research population was all hypertension sufferers at Banjar Agung Health Center as many as 83 people with a sample of 30 respondents. Sampling using minimum sampling.data analysis with t-test.Result : The frequency distribution of respondents who mostly participated in health education was 36-40 years old as many as 10 people (33.3%), high school education as many as 13 people (43.3%), males as many as 16 people (53.5%) working status as many as 23 people (76.7%). Obtained the average knowledge of respondents before health education was 12.97 with a standard deviation of 2.619 and the average knowledge of respondents after health education was 19.97 with a standard deviation of 2.375, the statistical test results obtained t-test> t table, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p -value < α = 0.05).Conclusion    : There was the influence of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019. Health centers are advised to increase the intensity of health education and home visits to patients with hypertension. Keywords     : Health education, Knowledge, Hypertension    INTISARI: EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE PENDIDIKAN INDIVIDUAL TENTANG PENGETAHUAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP BANJAR AGUNG JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN  Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Hipertensi juga menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi hingga dijuluki sebagai The Silent Killer (Nuraini, 2015). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak kedua dengan jumlah sebanyak 1867 kasus di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung.Tujuan: Diketahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan metode pendidikan individual tentang pengetahuan pola makan pada penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Lampung Selatan.Metode: penelitian ini adalah Eksperimental dengan pendekatan Quasy Eksperiment. Populasi penelitian ini adalah semua penderita hipertensidi Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung sebanyak 83 orang dengan jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan minimum sampling. Analisis data dengan  uji t test.Hasil: Distribusi frekuensi responden yang terbanyak mengikuti pendidikan kesehatan adalah  usia 36-40 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), pendidikan SMAsebanyak 13 orang (43,3%), laki-laki sebanyak 16 orang (53,3%) status bekerja sebanyak 23 orang (76,7%).Diperoleh rata-rata pengetahuan responden sebelum pendidikan kesehatan  adalah 12,97 dengan standar deviasi 2,619 dan rata-rata pengetahuan responden sesudahpendidikan kesehatan  adalah 19,97 dengan standar deviasi 2,375, hasil uji statistik didapatkan t-test> t tabel, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05)Kesimpulan: Ada Pengaruh pendidikan individual terhadap Pengetahuan pola makan penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Disarankan Puskesmas untuk meningkatkan intensitas pendidikan kesehatan dan home visite kepada penderita hipertensi. Kata Kunci    :Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Hipertensi


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Novita Sari Harahap ◽  
Deni Rahman Marpaung ◽  
Alginda Pranata Tarigan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah setelah melakukan latihan intensitas fisik intensitas berat terhadap jumlah leukosit. Metode penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain pretest and posttest group design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2018, Universitas Negeri Medan dengan purposive sampling  diperoleh sampel 10 orang. Sampel dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok P1; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat tanpa diberi jus buah naga merah dan kelompok P2; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat dan diberi jus buah naga merah. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2020 sampai dengan Februari 2020.  Analisis data yang digunakan adalah Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil penelitian pada kelompok P1 dan kelompok P2 sama-sama terjadi peningkatan jumlah leukosit setelah latihan fisik intensitas berat dengan p value = 0,009 dan p value =0,021. Analisa selanjutnya bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit pada kelompok  yang diberi jus buah naga merah setelah latihan fisik berat (P2) dibandingkan kelompok yang tidak mendapat jus buah naga merah (P1) dengan p value =0,025. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jus buah naga merah dapat mengurangi peningkatan jumlah leukosit setelah melakukan latihan fisik intensitas berat. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document