scholarly journals Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Diet Hipertensi melalui Pendidikan Kesehatan di Posyandu Lansia Tlogosuryo Kota Malang

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 432
Author(s):  
Hilda Mazarina Devi ◽  
Rona Sari Mahaji Putri

Chronic hypertensive disorder in geriatry may trigger other serious cardiovasculary diseases. The aim of this study was to determine the effectivity of health education on geriatry knowledge and adherence on hypertension diet in Posyandu Lansia Tlogosuryo, Malang. Using pre-experimental within a one group pre-post test design, 30 elderly on chronic hipertensive disorder recruited as a sample of the study. At the baseline, less than a half of participant (46.7%) had good and fair knowlegde level and only 43.3% showed high adherence on hipertension diet. After a series of health education, 70% of participant showed an improvement on knowledge level and 50% showed higher adherence on hypertension diet. The results of paired t-test showed a p value of  0.003; 0.000 < 0.05 on the knowledge level and diet adherence level, respectively. Conclusion: Health education was effective to increase the knowledge and diet adherence among geriatry with chronic hipertensive disorder

2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 108-110
Author(s):  
Ratna Ariesta Dwi Andriani

Abstract: In the preliminary study conducted at Midwife Practice Mandiri Atik there are 30 (75%) Primigravida said not knowing what to do in the face of labor because what will be passed is first experience, so need to be given health education about pregnancy as stock in facing childbirth. The purpose of this study to determine the effect of health education on pregnancy to the level of knowledge of primigravida trimester III in the face of childbirth in Midwife Practice Mandiri Atik. The research method used is quasi experiment type with One Group Pre-test and Post-test design. Samples of primigravida trimester III research were 36 respondents. The result of this research is that the knowledge of the respondent before the health education is 73,52 and after the health education equal to 83,60 with tcount > ttable (-8,501> -2,042) or p-value <α (0,000 <0,05) then H0 Rejected and Ha accepted. This means there is an effect of providing health education on pregnancy to the level of knowledge in primigravida in the face of birth in the Midwife Practice Mandiri Atik. Keywords: education health, primigravida, labor preparation Abstrak: Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Bidan Praktek Mandiri Atik ada 30 (75%) Primigravida mengatakan tidak mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi persalinan karena apa yang akan dilalui merupakan pengalaman pertama, sehingga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan sebagai bekal dalam menghadapi persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan terhadap tingkat pengetahuan primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di Bidan Praktik Mandiri Atik. Metode penelitian  yang digunakan adalah jenis quasi experiment dengan design One Group Pre-test and Post-test. Sampel penelitian primigravida trimester III berjumlah 36 responden. Hasil dari penalitian ini bahwa pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan  sebesar 73,52 dan sesudah pendidikan kesehatan sebesar 83,60 dengan thitung > ttabel (-8,501 > -2,042) atau p-value < α (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang kehamilan terhadap tingkat pengetahuan pada primigravida dalam menghadapi persalinan di Bidan Praktek Mandiri Atik. Kata Kunci: pendidikan kesehatan, primigravida, persiapan persalinan


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Anggun - Sulistiyani ◽  
Meida Laely Ramdani

Background: Choking deserves attention because it often happens to children. The inappropriate handling of choking becomes a vigilance. Caution and handling of choking become crucial even to cadres of Posyandu (the centre for pre- and post-natal health care and information for women and for children under five) in Karangsari Village. Thus, providing them with health education is necessary.Objective: To identify the influence of health education about handling choking on children through booklet media on the knowledge level of Posyandu cadres in Karangsari Village.Research Methods: This is a quantitative research using pre-experimental design with one group pre-test and post-test design approach. The research sample was taken through a total sampling technique. There were 30 cadres fulfilling the inclusion and exclusion criteria. The research instrument consists of pre and post-test questionnaire, which was modified and had been tested for its validity and reliability.Research Result: The research result indicates that the knowledge average value obtained by the 30 respondents before being given health education is 61.50 and after being given health education is 88.00. The result of bivariate analysis using t-test sample paired test shows the p-value of 0.0001.Conclusion: There is an influence of health education about handling choking on children through booklet media on the knowledge level of Posyandu cadres in Karangsari Village.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 533-543
Author(s):  
Holidah Holidah ◽  
Fenita Purnama Sari Indah

Background: The total infant mortality rate (IMR) in Indonesia shows that the infant mortality rate in Indonesia is still relatively high when compared to ASEAN member countries, which is 4.6 times higher than Malaysia, 1.3 times more. Purpose: Analyzing the causative factors and indications for high-risk events and to analyze the increased understanding of mothers about high-risk neonates. Methods: The research was conducted in 2 stages, with quantitative research methods. In the first phase, a survey was conducted of 100 mothers who have babies and toddlers in the Pamulang Puskesmas working area. In the second phase of research, with a participatory approach, namely the provision of health education about High Risk neonates. The research design was a quasi experiment with non-equivalent control group design with pre test and post test design. A total of 27 samples were taken using purposive sampling technique. The data were processed using the Willcoxon test. Results: In this study, the results obtained were p value 0.011 (<0.05), which means that there is a difference in understanding between the pretest and posttest, there has been an increase in the average value of respondents' knowledge about high-risk neonates after health education. The mean value of maternal knowledge increased from 25.8 when the pre-test was conducted to 27.4 at the post-test. Conclusion: There are changes when after health education is carried out, the community can understand well the material providedSuggestion: health institution to increase understanding of pregnant women and mothers who have babies and toddlers in a more innovative and participatory way about the factors that cause high risk neonates and indications of high risk neonates in mothers. For the community, it can increase knowledge and insight as a reference in order to prevent the occurrence of high risk neonates in pregnant women and mothers who have babies and toddlers. Keywords: Participatory Approaches, High-Risk Neonates, Mother's Understanding ABSTRAK                                                                                                                                                        Latar Belakang: Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukan bahwa tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab serta indikasi kejadian berisiko tinggi serta menganalisis peningkatan pemahaman ibu mengenai neonatus berisiko tinggi.Metode: Penelitian dilakukan dengan 2 tahap, dengan metode penelitian kuantitatif. Pada tahap pertama dilakukan survey terhadap ibu yang memiliki bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, berjumlah 100 ibu. Pada penelitian tahap kedua, dengan pendekatan partisipatif yaitu pemberian pendidikan kesehatan mengenai neonatus Risiko Tinggi. Rancangan penelitian adalah quasi experiment dengan desain Non-equivalent Control Group Design with pre test dan post test design. Sampel diambil sebanyak 27 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling data diolah menggunakan Uji Willcoxon. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa diperoleh p value 0,011 (<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara pretest dan posttest, telah terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan responden mengenai neonatal risiko tinggi setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata pengetahuan ibu mengalami kenaikan dari 25,8 saat pre-test dilakukan menjadi 27,4 saat post-test.Kesimpulan:Terdapat perubahan pada saat setelah dilakukan pendidikan kesehatan, masyarakat dapat memahami dengan baik dari materi yang diberikan.Saran : bagi instansi kesehatan agar dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil serta ibu yang memiliki bayi dan balita dengan cara yang lebih inovatif dan partisipatif tentang faktor penyebab kejadian neonatus risiko tinggi maupun indikasi kejadian neonatus risiko tinggi pada ibu. Bagi Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan sebagai acuan agar dapat mencegah terjadinya kejadian neonatus risiko tinggi pada ibu hamil serta ibu yang memiliki bayi dan balita. Kata Kunci : Pendekatan Partisipatif, Pemahaman Ibu, Neonatus Risiko Tinggi 


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Nurulistyawan Tri Purnanto ◽  
Laily Himawati ◽  
Nur Ajizah

ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI.  Kata Kunci : Teh Daun Kelor, Produksi ASI


2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
pp. 217
Author(s):  
Sri Handayani ◽  
Praise Milie

ABSTRAKLatar Belakang. Upaya pemerintah dalam rangka pencegahan preeklampsia saat ini mendapatkan tantangan baru dengan adanya Pandemi Covid-19. Upaya pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus Covid 19 adalah dengan kebijakan protokol kesehatan. Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus memiliki inovasi tepat guna dalam memberikan Pendidikan kesehatan sehingga informasi akan lebih efisien dan efektif diberikan. Tujuan.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan umur kehamilan pada ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui whatsapp group terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam deteksi dini preeklampsia pada masa pandemi covid-19 di RSUD Simo. Metode Penelitian. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain one group pre test-post test design. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan < 37 minggu yang terdiagnosa pre eklamsi dan memiliki nomor telepon yang terdaftar Whatsapp di Poliklinik kandungan RSUD Simo Boyolali periode 15 Agustus s/d 2 Sepetember 2020 sebanyak 45 orang. Sampel sebanyak 41 orang. Teknik sampling simple random sampling. Uji statistic bivariate denga Wilcoxon dan Multivariate dengan Regresi. Hasil. Umur ibu berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan dengan p value 0,001. Pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dengan p value 0,082. Pekerjaan ibu berpengaruh terhadap pengetahuan dengan p value 0,024. Paritas ibu tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dengan p value 0,089 dan umur kehamilan ibu tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dengan p value 0,073. Sedangkan umur ibu berpengaruh terhadap sikap dengan p value 0,001. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap sikap dengan p value 0,010. Pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap sikap dengan p value 0,100. Paritas berpengaruh terhadap sikap dengan p value 0,027 serta umur kehamilan tidak berpengaruh terhadap sikap dengan p value 0,052. Kata kunci : umur, Pendidikan, pekerjaan, paritas, umur kehamilan, Pendidikan kesehatan, whatsapp, pengetahuan, sikap, deteksi dini pre eklamsi  THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION THROUGH WHATSAPP GROUPS ON THE KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF PREGNANT WOMENT IN EARLY DETECTION OF PREECLAMSIA DURING THE COVID 19 PANDEMICABSTRACTBackground. The government's efforts to prevent preeclampsia are currently facing new challenges with the Covid-19 Pandemic. The government's effort to prevent an increase in Covid 19 cases is with a health protocol policy. Midwives as the spearhead of health services must have effective innovations in providing health education so that information will be more efficient and effective. Destination. To find out whether there is an effect of age, education, occupation, parity and gestational age in pregnant women after being given health education through WhatsApp group on the knowledge and attitudes of pregnant women in early detection of preeclampsia during the Covid-19 pandemic at Simo Hospital. Research methods. This type of research is a Quasi Experiment with one group pre-test-post-test design. The population in this study were pregnant women with gestational age <37 weeks who were diagnosed with pre-eclampsia and had a telephone number registered with Whatsapp at the Gynecology Polyclinic at Simo Boyolali Hospital for the period 15 August to 2 September 2020 as many as 45 people. A sample of 41 people.Simple random sampling technique.Bivariate statistical test with Wilcoxon and Multivariate with Regression. Result. Maternal age affects the change in knowledge with p value 0.001. Mother's education has no effect on knowledge with p value 0.082. Mother's job affects knowledge with p value 0.024. Maternal parity has no effect on knowledge with p value 0.089 and maternal gestational age has no effect on knowledge with p value 0.073. Meanwhile, maternal age has an effect on attitudes with p value 0.001. Maternal education has an effect on physical behavior with p value 0.010. Mother's job did not affect attitudes with p value 0.100. Parity affects attitudes with p value 0,027 and gestational age does not affect attitudes with p value 0,052. Keywords: age, education, occupation, parity, gestational age, health education, whatsapp, knowledge, attitudes, early detection of pre eclampsia


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Yuyun Sarinengsih ◽  
Inggrid Dirgahayu

Latar Belakang: Terapi komplementer salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan pada bayi berat lahir rendah sehingga pertumbuhan dan perkembangan dapat di optimalkan dan meminimalisasi komplikasi dari BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Tujuan penelitian mengetahui perbedaan rerata peningkatan berat badan pada bayi berat lahir rendah sebelum dan setelah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi musik klasik.Metode: penelitian menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan two groups pretest post test design. Sample 36 BBLR dengan pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling yang terbagi satu kelompok dilakukan PMK disertai terapi music klasik dan nesting disertai terapi music. Analisa data menggunakan uji T paired T test dan ujin independent T Test.Hasil: rerata BBLR sebelum dilakukan PMK disertai terapi musik klasik 2085gram dan sesudah dilakukan PMK disertai terapi music klasik 2108gram, rerata BBLR sebelum nesting disertai terapi music klasik 2039 dan sesudah dilakukan nesting disertai terapi music klasik 2725, efektifitas antara PMK dan nesting disertai terapy music didapatkan nilai p-value ≥ 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna.Kesimpulan: terdapat perbedaan rerata berat badan pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan PMK dan nesting disertai terapi music, tapi ketika kedua intervensi ini di bandingkan maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut kedua intervensi dapat diterapkan di ruangan perinatology untuk membantu meningkatkan berat badan pada BBLR.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document