scholarly journals Perencanaan Kehamilan dan Harapan Persalinan pada Ibu Hamil Remaja

2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Veronica Yeni Rahmawati

Adolescent mothers have different psychological condition in facing childbirth. This study to identify a correlation between planning of pregnancy and childbirth expectation of adolescent mothers in Indonesia. This cross-sectional study applied a consecutive sampling. The sample was 135 adolescent mothers. Instruments utilized were structured questionnaire, including a demographic questionnaire, London Measure of Unplanned Pregnancy (LMUP) and Childbirth Expectation Questionnaire (CEQ). All questionnaires were in Indonesian version. The correlation of planning of pregnancy and childbirth expectation was analyzed using chi-square. The results showed a significant correlation between planning pregnancy and childbirth expectation of adolescent mothers OR=2,5; (p=0,006) 95% CI 2,126-7,544. An important factor to increase childbirth expectation of adolescent mothers is the planning of pregnancy. Special assistance for adolescent mothers after married is necessary to decide about planning of pregnancy. Keywords : childbirth expectation, planning of pregnancy, adolescent mothers

2019 ◽  
Author(s):  
Mohammed Bukari ◽  
Muzamil Mohammed Abubakari ◽  
Mohammed Majeed ◽  
Abdul-Razak Abizari ◽  
Anthony Wemakor ◽  
...  

Abstract This study sought to assess maternal growth monitoring knowledge and its effect on stunting, wasting and underweight among children 0-18 months in the Tamale Metropolis. An analytical cross-sectional study design, involving 340 mother-child pairs randomly selected from 4 health facilities in the Tamale Metropolis, was used. A structured questionnaire was used to collect information on socio-demographic characteristics and maternal growth monitoring knowledge. Weight and length of children were taken to assess nutritional status (stunting, underweight and wasting). Chi-square/Fisher’s exact test was used to determine the association between maternal growth monitoring knowledge level and child nutritional status.This study sought to assess maternal growth monitoring knowledge and its effect on stunting, wasting and underweight among children 0-18 months in the Tamale Metropolis. An analytical cross-sectional study design, involving 340 mother-child pairs randomly selected from 4 health facilities in the Tamale Metropolis, was used. A structured questionnaire was used to collect information on socio-demographic characteristics and maternal growth monitoring knowledge. Weight and length of children were taken to assess nutritional status (stunting, underweight and wasting). Chi-square/Fisher’s exact test was used to determine the association between maternal growth monitoring knowledge level and child nutritional status.


Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-77
Author(s):  
Kristia Novia ◽  
Febriyanti ◽  
Winda Febriyanti Rampa

Latar Belakang: Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem online dan merupakan hal baru bagi mahasiswa dan dosen sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat membuat motivasi belajar mahasiswa menurun, untuk mempertahankan motivasi belajar mahasiswa, dengan cara menggunakan pembelajaran daring secara efektif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Metode : Jenis penelitian ini penelitian non experimental dengan pendekatan desain cross sectional study. Populasi penelitian semua mahasiswa/i STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah 436 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah 78 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p(0,02) < ?(0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kesimpulan:  Pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran seperti google classroom, zoom dan whatsapp yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Ni Made Elva Mayasari ◽  
Raden Ayu Tanzila ◽  
Woro Nurul sandra Anindhita

Pasien diabetes melitus sangat rentan terkena komplikasi akibat hiperglikemia yang dialami. Semakin lama pasien diabetes melitus mengalami hiperglikemia maka dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi baik komplikasi mikrovaskular dan juga komplikasi makrovaskular seperti cardiovascular disease, coronary heart disease, heart failure dan lain-lain, meskipun komplikasi tersebut juga dipengaruhi faktor lain seperti diet dan juga pengobatan. Komplikasi makrovaskular pada diabetes melitus dapat menyebabkan penurunan kapasitas fungsional. Penurunan kapasitas fungsional tersebut salah satunya dapat diukur dengan menggunakan six minute walk test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya menderita diabetes melitus terhadap jarak yang ditempuh selama six minute walk test. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional study dengan besar sampel sebanyak 40 orang yang dipilih menggunakan nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling. Hasil uji Chi-square didapatkan tidak terdapat hubungan antara lama menderita DM terhadap jarak yang ditempuh selama six minute walk test dengan nilai signifikannya adalah 0,69 (p>0,05).


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Ni Made Rai Widiastuti ◽  
NI KADEK PEMUDI MAHAYANI ◽  
NI KADEK PEMUDI MAHAYANI

<p><strong>Abstract: Suvey Plan of Use of Contraceptive Method After Delivery in Pregnant Woman of Third Semester</strong><strong>. </strong><em>This research is aimed to know the plan of contraseption  after delivery in third trimester pregnant woman at Puskesmas Pembantu Dauh Puri. Cross sectional study was performed on third trimester pregnant women with total number of 63 people and wasconsecutive sampling. Data was collected by interview using structured questionnaire. The results showed that most of 33 respondents (52.4%) did not have plan for the use of postnatal constraseption after delivery</em>.<strong></strong></p><p><em> </em></p><p><strong>Abstrak: Survei Rencana Pemakaian Metode K</strong><strong>B</strong><strong> Pasca Persalinan</strong><strong> </strong><strong>Pada Ibu Hamil Trimester III. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui rencana pemakaian KB pasca persalinan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pembantu Dauh Puri. Penelitian <em>cross sectional</em> dilakukan pada ibu hamil trimester III dengan jumlah sebanyak 63 orang dan dipilih secara <em>consecutive sampling</em>. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yaitu sebanyak 33 responden (52,4%) tidak mempunyai rencana pemakaian metode KB pasca persalinan. </p>


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Vianthy Kundiman ◽  
Lucky Kumaat ◽  
Maykel Kiling

Abstract: Triage is a patient sorting activity based on the severity of trauma or illness that iscarried out immediately in a short time. Overcrowded conditions by patients in the ED due tothe incompatibility of patients with the number of overcrowded nurses have an impact on theaccuracy implementation of triage in patients aimed at reducing morbidity and mortality.Thepurpose was to identify the relationship of overcrowded conditions and the accuracyimplementation of triage at ED of Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado. The design studyis analytic survey with cross sectional.Samples 105 respondents with a Non Probabilitysampling technique namely Consecutive sampling. Results used the Chi square test with asignificance level of 95% so that the value of p value is 0,000 smaller than the significant valueof 0.05.Conclusion there is a relationship of overcrowded conditions and the accuracyimplementation of the truage at Emergency Department of Pancaran Kasih GMIM HospitalManado..Keywords: Triage, Overcrowded, AccuracyAbstrak: Triase merupakan kegiatan pemilahan pasien berdasarkan berat dan ringannya traumaatau penyakit yang diderita yang dilakukan segera dalam waktu yang singkat. Kondisiovercrowded oleh pasien di IGD disebabkan karena tidak sesuainya jumlah pasien denganjumlah perawat Overcrowded berdampak pada ketepatan pelaksanaan triase pada pasien yangbertujuan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan untuk mengetahui hubunganantara kondisi overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di IGD RSU GMIM PancaranKasih Manado. Metode menggunakan desain penelitian cross sectional study. Sampel terdiridari 105 responden dengan tehnik pengambilan sampel Non Probability sampling yaituConsecutive sampling. Hasil menggunakan uji Chi square dengan tingkat kemaknaan 95%sehingga didapatkan nilai p value yaitu 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05. Kesimpulanterdapat hubungan antara kondisi overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di IGDRSU GMIM Pancaran Kasih Manado.Kata Kunci: Triase, Overcrowded, Ketepatan


Author(s):  
Ravena Moura ◽  
Eliete Guimarães ◽  
Juliano Moraes

Objectives: To analyze clinical and sociodemographic aspects of people with ostomies in the state of Minas Gerais. Methods: A cross- sectional study was conducted in 54 municipalities in 2016. Data were collected from 418 people with ostomies, registered from a structured questionnaire. Descriptive data analysis, the Pearson chi-square test and the Bonferroni correction were performed. Results: The majority of people with ostomies are elderly, male, have low schooling and low wage income. Colorectal malignant neoplasia was the main cause and 14.3% were treated with chemotherapy. Part of the ostomies is of the regular standing permanent colostomy type. The main complication highlighted is dermatitis, and 45.5% are not able to develop self-care. The type of ostomy was significantly associated with stomatal permanence, marital status and income (p <0.05).Conclusion: People with ostomies need assistance related to self-care orientation, prevention and treatment of their complications.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 225
Author(s):  
M Luthfi Suhaimi ◽  
Iskandar Syarif ◽  
Eva Chundrayetti ◽  
Rahmi Lestari

Pada anak yang menderita palsi serebral kemungkinan akan mengalami peningkatan risiko terjadinya epilepsy. Setiap perubahan pada otak dapat menjadi faktor risiko terjadinya epilepsi dengan berbagai manifestasi klinis. Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan terjadinya epilepsi pada anak palsi serebral di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Desain peneltian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan pada Agustus 2018 sampai Desember 2019. Subjek palsi serebral diperoleh secara consecutive sampling, dengan jumlah minimal 60 subjek. Faktor risiko yang diteliti meliputi asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal. Uji statistik menggunakan Chi-square test dan Fisher’s exact test, dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil: Pada 60 pasien palsi serebral, ditemukan 39 pasien (65%) menderita epilepsi dan 21 pasien (35%) tidak menderita epilepsi. Perbandingan jenis kelamin perempuan dan laki-laki 1,2:1. Epilepsi umum merupakan tipe epilepsi yang paling banyak ditemukan (76,9%), pengobatan secara politerapi hampir sama banyak dengan monoterapi. Asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal tidak bermakna sebagai faktor risiko epilepsi pada anak palsi serebral. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal dengan terjadinya epilepsi pada anak palsi serebral.Kata kunci: cerebral palsy, epilepsy, risk factors


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Husnah Dr MPH

Abstrak. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul tanpa gejala. Hipertensi disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya pola makan dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadiaan hipertensi. Pengambilan data dilaksanakan dari tanggal 23 November sampai dengan 31 Desember 2013 di Poli klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah responden sebanyak 81 orang yang diambil secara consecutive sampling. Penilaian hipertensi dengan mengukur tekanan darah, pola makan menggunakan kuesioner FFQ dan aktivitas fisik kuesioner Beache metode wawancara terpimpin. Uji statistik adalah uji chi-square dengan α 0,05 dan C I95%. Hasil penelitian menunjukkan responden dominan hipertensi derajat II ( 56,8% ). pola makan salah (54,3%) dan aktivitas sedang (55,5%). Terdapat hubungan antara pola makan dengan derajat hipertensi (p ≤ 0,05) p=0,013, RR = 2,012 dan terdapat hubungan aktivitas fisik dengan derajat hipertensi nilai p= 0,008. Dapat disimpulkan bahwa pola makan dan aktivitas fisik berhubungan dengan derajat hipertensi, pasien dengan pola makan salah beresiko 2,012 kali menderita hipertensi derajat II. Kata kunci : hipertensi, pola makan, aktivitas fisik. Abstract. Hypertension is a degenerative disease that is a public health problem and often appears asymptomatic. Hypertension is caused by many factors, one of which is diet and physical activity. This study aims to determine the relationship between diet and physical activity with hypertension occurrence. Data collection was conducted from November 23 to December 31, 2013 at the Polyclinic of Internal Medicine of dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Type of analytic observational research with cross sectional study approach. The number of respondents was 81 people taken by consecutive sampling. Assessment of hypertension by measuring blood pressure, diet using FFQ questionnaire and physical activity of Beache questionnaire surveyed interview method. The statistical test is a chi-square test with α 0,05 and 95% CI. The results showed that dominant respondents of hypertension of degree II (56.8%) were wrong diet (54.3%) and moderate activity (55.5%). There is relationship between diet with degree of hypertension (p ≤ 0,05) p = 0,013, RR = 2,012 and there is relation of physical activity with degree of hypertension value p = 0,008. It can be concluded that diet and physical activity related to degree of hypertension, the wrong diet is at risk of 2,012 times of degree II hypertension. Key words : hypertension, dietary, physical activity.


Author(s):  
B. Sindhubala ◽  
I. K. Annie ◽  
A. John William Felix

Background: In India, the elderly people constitute 8.6% of the total population. Fall is a major cause of injuries and can increase the risk of early mortality among elderly. The objective of this study was to determine the prevalence of falls among elderly and its associated risk factors.Methods: A cross sectional study was conducted among elderly population over 60 years and above, in an urban area. About 115 elderly were selected using convenient sampling method. A predesigned semi structured questionnaire was administered to collect information about falls. In statistical analysis, descriptive statistics and chi square test was employed using SPSS version 21.3.Results: The prevalence of fall in the past 12 months was found to be 27%. Among these, 77.4% of the participants had single fall and 22.6% had two episodes of falls. The majority (84.2%) of falls occurred indoors, 60.5% falls occurred during morning hours. Half of the participants had reported the reasons for falls as slippery floor (55.6%). Age was found to be significantly associated with falls.Conclusions: Falls are very common among elderly. Identification of factors significantly affecting elderly falls can help in planning public health policies and programs for prevention of falls.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document