scholarly journals Optimasi Formula Nanoemulsi Gel Ekstrak Buah Bakau Hitam (Rhizophora Mucronatalamk.) Dengan Variasi Gelling Agent Hpmc, Carbopol 940 Dan Viscolam Mac 10

2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 50-61
Author(s):  
Meliana Inda Setiawati ◽  
Elisa Issusilaningtyas ◽  
Lulu Setiyabudi

Buah bakau hitam (Rhizophora mucronata Lamk.) mempunyai aktivitas antioksidan dengan komponen aktifnya adalah alkaloid, flavonoid, steroid, fenol hidroquinon, dan tanin. Dalam penelitian ini dipilih sediaan nanoemulgel sebagai kosmetik untuk antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi optimum campuran gelling agent untuk menghasilkan nanoemulgel ekstrak buah bakau hitam yang memenuhi sifat fisik dan stabilitas yang baik. Optimasi menggunakan metode Simplex Lattice Design (SLD) dengan variasi gelling agent menggunakan HPMC, Carbopol 940 dan Viscolam MAC 10 yang diperoleh sebanyak empat belas formula, dengan karakteristik fisik organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, viskositas dan stabilitas fisik perubahan viskositas dengan metode freeze thaw. Data dinalisis menggunakan simplex design expert 10.0.1 dan uji t serta deskriptif. Hasil formulasi optimum campuran gelling agent untuk menghasilkan nanoemulgel ekstrak buah bakau hitam yang memenuhi sifat fisik dan stabilitas yang baik adalah nanoemulgel pada formula VI, dan pada hasil penentuan formula optimum nanoemulgel ekstrak buah bakau hitam diperoleh dengan campuran HPMC 0,024%, carbopol 940 0,38% dan viscolam MAC 10 0,59%. Dengan nilai respon yang diperoleh untuk evaluasi dengan daya sebar 2,21 cm, viskositas 49043,2 Cps dan perubahan viskositas 579,3 Cps.

Author(s):  
Arsiaty Sumule ◽  
Ilham Kuncahyo ◽  
Fransiska Leviana

Lendir bekicot (Achatina fulica Ferr) mengandung protein achasin, suatu senyawa dengan aktivitas antibakteri yang mendukung proses penyembuhan luka. Selain itu, peptida mytimacin-AF pada lender bekicot diketahui menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923. Lendir bekicot kurang praktis jika digunakan secara langsung sehingga perlu dikembangkan menjadi bentuk sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi optimum campuran carbopol 940 dengan gliserin dalam formula gel dan mengevaluasi aktivitas antibakteri formula optimum terhadap S. aureus ATCC 25923. Gel lendir bekicot dibuat tiga formula dengan komposisi carbopol 940 dan gliserin masing-masing sebesar 1; 1,5; dan 2%, serta 15; 14,5; dan 14%. Semua formula diuji sifat fisiknya selama empat minggu, meliputi organoleptis, homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan pergeseran viskositas. Hasil uji dioptimasi dengan metode simplex lattice design menggunakan program Design Expert 8.0.6.1. Formula optimum yang diperoleh dievaluasi sifat fisiknya selama empat minggu, sedangkan aktivitas antibakterinya diuji dengan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan formula optimum gel lendir bekicot dengan proporsi campuran carbopol 940 dan gliserin masing-masing 1,123 dan 14,877%. Formula optimum memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan diameter zona hambat sebesar 1,73 cm.


Author(s):  
Dwi Saryanti ◽  
Izzatun Ni'mah Zulfa

Ceremai leaf (<em>Phyllanthus acidus </em>(L.) Skeels) is the one of the potential plant which contain flavonoid that had antibacterial activity. Carbopol is a gelling agent that is easily dispersible in water and provide consistency to the gel, while the glycerin is a humectant that can improve the softness of the gel. Carbopol can provide viscosity / hardness in the gel it is necessary to combine with glycerin to soften the gel and the increase of the spread The aims of this research to know the optimum composition from carbopol and gliserol in antiseptic gel formulation of ceremai leaf ethanol extract by Simplex Lattice Design (SLD). The method of extraction used maseration method with ethanol 70 % solvent. extract made of gel with components carbopol 940(0-100%) and glycerin(0-100%) with respond criteria physical properties such as pH, spreadability, sticking and protection power. The optimum formulated based on Simplex Lattice Design<em> </em>was the combination of carbopol 50 % : glycerol 50 %. Optimum results are obtained gel has a good physical properties. The test results showed that the effectiveness of antiseptic hand gels have generated a good antiseptic. Acceptability test results showed that the gel can be accepted by society.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Ribka Elcistia ◽  
Abdul Karim Zulkarnain

Efek buruk dari sinar matahari dapat dikurangi dengan penggunaan tabir surya. Optimasi emulgator trietanolamin (TEA) stearat dan setil alkohol pada krim tabir surya kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida diharapkan menghasilkan formula optimum krim dengan stabilitas fisik yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proporsi TEA stearat dan setil alkohol formula optimum dan nilai SPF krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida. Penetapan formula optimum dilakukan pada data uji sifat fisik krim menggunakan metode Simplex Lattice Design design software Design Expert version 9.0.4. Uji one sample t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai antara formula optimum yang dihasilkan software Design Expert version 9.0.4 dengan hasil percobaan. Perbandingan sifat fisik formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium oksida selama penyimpanan 4 minggu dianalisis menggunakan uji ANOVA. Pengujian nilai SPF secara in vivo dilakukan pada kelinci betina galur New Zealand White terinduksi senyawa 8-metoksiprosalen. Hasil penelitian menunjukkan proporsi TEA stearat dan setil alkohol yang menghasilkan formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida adalah 8.93% dan 2.07%. Sifat fisik viskositas dan daya lekat tidak berbeda signifikan, sedangkan daya sebar berbeda signifikan selama penyimpanan 4 minggu. Pengujian aktivitas tabir surya secara in vivo krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida menghasilkan nilai SPF 12.


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 285
Author(s):  
Widyasari Putranti ◽  
Citra Ariani Edityaningrum ◽  
Endah Prastyaningrum ◽  
Lina Widiyastuti

Pengembangan formulasi ekstrak daun Salam (Syzygium polyanthum W.) sebagai antihiperlipidemia yang mampu hancur cepat setelah diletakkan di atas lidah sangat diperlukan untuk mempercepat onset obat dan memberikan kenyamanan terutama pada pasien hiperlipidemia usia lanjut yang sulit menelan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi perbandingan superdisintegrants crospovidone dan croscarmellose sodium yang mampu menghasilkan sifat fisik Fast Disintegrating Tablet (FDT) yang optimum. Pembuatan FDT menggunakan metode granulasi basah dengan variasi konsentrasi crospovidone dan croscarmellose sodium dalam rentang 2%-5%. Hasil uji sifat fisik FDT dianalisis menggunakan metode Simplex Lattice Design (SLD) program Design Expert 10.1.). Kombinasi kedua superdisintegrants dapat mempengaruhi respon sifat fisik yaitu mampu menurunkan kekerasan, waktu disintegrasi, waktu pembasahan dan meningkatkan kerapuhan FDT ekstrak daun salam. Formula optimum didapat pada kombinasi crospovidone dan croscarmellose sodium dengan perbandingan 25 mg : 10 mg dalam setiap 500 mg tablet. Formula optimum tersebut memiliki kekerasan 4,21 kg, kerapuhan 0,52%, waktu pembasahan 106,65 detik, dan waktu hancur 55,73 detik. Hasil analisis dengan one sample t-test menunjukkan persamaan SLD valid digunakan untuk menyusun formula yang memberikan parameter-parameter optimum FDT.


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 29 ◽  
Author(s):  
Mercy Arizona ◽  
A. Karim Zulkarnain

Ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) memiliki aktivitas sebagai tabir surya secara spektrofotometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum lotion o/w, sifat dan stabilitas fisik formula optimum lotion o/w, serta aktivitas tabir surya formula optimum lotion o/w ekstrak temu mangga  (Curcuma mangga Val.) secara spektrofotometri. Formula optimum diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Respon yang digunakan untuk menentukan formula optimum adalah daya lekat dan viskositas. Stabilitas fisik lotion o/w pada suhu ruang meliputi uji daya sebar, daya lekat, dan viskositas, serta uji freeze thaw cycling. Aktivitas tabir surya lotion o/w ditentukan secara spektrofotometri untuk menentukan Sun Protecting Factor (SPF), % transmisi eritema, dan % transmisi pigmentasi. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum lotion o/w pada kombinasi 5% trietanolamin (TEA)-stearat dan 5% setil alkohol. Lotion o/w ekstrak temu mangga memiliki memiliki daya sebar 63,21±2,69 cm2, daya lekat 2,32±0,15 detik, dan viskositas sebesar 133,5±8,05 dPas. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa lotion o/w smemiliki stabilitas yang baik. Lotion o/w mempunyai aktivitas sebagai tabir surya pada konsentrasi lotion o/w 12,5% yang ditunjukkan dengan nilai SPF sebesar 12,82±0,16 dan tidak efektif dalam perlindungan terhadap eritema dan pigmentasi.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 5-14
Author(s):  
Rochmadani Wahyu Aji Pangestu ◽  
Siti Aisiyah ◽  
Nuraini Harmastuti

Ibuprofen merupakan obat golongan Non Steroid AntiInflamantory Drug (NSAID) yang berfungsi sebagai pengobatan nyeri atau inflamasi. Ibuprofen adalah obat golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II dengan karakteristik kelarutan rendah dan permeabilitasnya tinggi. Dispersi padat dapat meningkatkan kelarutan. Ibuprofen memiliki berbagai efek samping sehingga perlu dibuat rute lain yaitu sediaan topikal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi karbopol sebagai basis gel dan gliserin sebagai senyawa peningkat penetrasi terhadap mutu fisik dan pelepasan zat aktifnya serta untuk menentukan formula paling optimum. Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design dengan 2 faktor yakni karbopol dan gliserin pada formula 1 ; formula 2 ; formula 3 secara berurutan 100%:0% ; 50%:50% ; 0%:100%. Pembuatan dispersi padat dengan metode peleburan, kemudian dilakukan uji FTIR lalu dibuat sediaan gel dispersi padat ibuprofen-PEG 6000. Uji pelepasan zat dilakukan dengan menggunakan alat sel difusi franz dengan membran selofan, kemudian dilakukan penentuan formula optimum berdasarkan counterplot yang diperoleh dari Design Expert 10.0.1 trial version dengan parameter titik kritis daya lekat, viskositas dan penetrasi zat. Hasil penelitian menunjukan bahwa karbopol dan gliserin mempengaruhi mutu fisik dan pelepasan obat dalam sediaan gel. Gliserin lebih mempengaruhi pelepasan obat. Proporsi karbopol 1,011% dan gliserin 7,489% menghasilkan formula optimum dengan mutu fisik dan pelepasan obat paling baik.


Author(s):  
Nailul Maghfiroh ◽  
Dian Eka Ermawati ◽  
Sholichah Rohmani

<p class="Default">Pati umbi gembili dan ganyong merupakan bahan pangan yang belum banyak pemanfaatannya dalam bidang farmasi terutama sebagai bahan pengisi tablet. Tablet masih populer sebagi sistem penghantaran obat di masyarakat. Penggunaan pati umbi, sebagai bahan pengisi memberikan gagasan baru dan diharapkan dapat mengurangi efek samping ibuprofen pada lambung, yang biasanya dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proporsi kombinasi optimum campuran pati gembili-ganyong yang menghasilkan sifat fisik granul, tablet dan disolusi sesuai persyaratan tablet yang baik. Optimasi proporsi pati gembili-ganyong menggunakan metode <em>Simplex Lattice Design</em> dengan <em>Software Design Expert</em>. Tablet ibuprofen dibuat dengan metode granulasi basah dalam 8 formula dari <em>SLD</em> dengan respon stabilitas fisik : waktu alir, keseragaman bobot, dan waktu hancur. Formula dengan respon tertinggi merupakan formula optimum. Hasil pengujian formula optimum dengan hasil prediksi <em>SLD</em> dilakukan uji statistika menggunakan analisa statistika uji-t, selanjutnya dilakukan uji disolusi. Hasil optimasi menunjukkan nilai perbandingan pati umbi gembili-ganyong yang optimum adalah 82,11% : 17,89%. Hasil analisa statistika <em>uji-t </em>dari formula optimum dengan formula prediksi <em>SLD</em> tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value &gt; 0,05. Hasil sifat fisik formula optimum ibuprofen meliputi; waktu alir sebesar 4,92 detik ± 0,46 dan sudut diam 26,96<sup>0</sup> ± 1,35; keseragaman tablet 501,72 mg ± 2,29; kekerasan 7,45 Kg ± 0,38; kerapuhan 0,81% ± 0,01; waktu hancur 9,16 menit ± 0,75; kadar zat aktif tablet 92,49%-105,76% dan uji disolusi dengan nilai DE% sebesar 78,25%.</p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11 ◽  
Author(s):  
Reshita Amalia Ramadhani ◽  
Dody Herdian Saputra Riyadi ◽  
Bayu Triwibowo ◽  
Ratna Dewi Kusumaningtyas

Pencampuran berbagai jenis minyak nabati untuk sintesis biodiesel merupakan salah satu upaya pencarian sumber energi alternatif terbarukan. Campuran berbagai macam minyak nabati lebih potensial karena ketersediaannya masih melimpah dan kurang dimanfaatkan. Campuran minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain: minyak jarak pagar, minyak nyamplung, dan minyak jelantah. Komposisi campuran ditentukan dan dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design dengan total campuran tertentu. Data yang akan didapat yaitu data pengaruh masing-masing campuran minyak terhadap penurunan bilangan FFA saat reaksi esterifikasi. Metode simplex lattice design merupakan salah satu metode yang terdapat di dalam software Design Expert 10.0 yang digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda. Sintesis biodiesel dijalankan berdasar design of experiment yang dihasilkan oleh program Design Expert 10.0. Kegunaan metode simplex lattice design diantaranya: penentuan formula, mengoptimalkan variabel formulasi dan mengetahui jumlah run, menjaga konsentrasi total tetap konstan. ANOVA (Analysis of variance) dilakukan untuk menentukan signifikansi analisis respon antar variabel dan dapat mengetahui model yang disarankan. Desirability merupakan nilai fungsi yang menunjukkan kemampuan program untuk memenuhi keinginan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada produk akhir. Nilai desirability yang semakin mendekati nilai 1,0 menunjukkan kemampuan program untuk menghasilkan produk yang dikehendaki semakin sempurna.Mixing different types of vegetable oils for synthesis of biodiesel is one of the efforts for renewable alternative energy. Mixed oil of vegetable oils more potential because it is not difficult to finding raw materials and not useful yet. Vegetable oils mixture as raw materials used include: Jatropha curcas oil, nyamplung oil and waste cooking oil. The mixed and optimized compositions use the simplex lattice design method with a total mixture. The data to be obtained is the influence data of each mixed oil to decrease of FFA during esterification reaction. Simplex lattice design method is one of the methods available in the software Design Expert 10.0. The designs used to optimize the formula on different amounts of different material compositions. The biodiesel synthesis is run based on the experimental design produced by the Expert Design 10.0 program. The use of lattice simplex method design: determination formula, optimizing formulation variable and total number of runs, keeping total concentration constant. ANOVA (Analysis of variance) to determine the significance of response analysis among variables and can know the suggested model. Desirability is a method that shows the program's ability to meet the criteria specified in the final product. The desired value that is critical to the desired product improvement program is so perfect.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Yeyen Dwi Iryani ◽  
Ika Yuni Astuti ◽  
Diniatik Diniatik

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) mengandung senyawa xanton yang memiliki aktivitas farmakologis dimana salah satu turunan xanton  α-mangostin bekerja sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etanol yang menghasilkan ekstrak dengan jumlah xanton tertinggi, menguji aktivitas antioksidan dan tabir surya dari ekstrak terpurifikasi serta mengoptimasi formula sediaan losion tabir surya dari ekstrak terpurifikasi kulit manggis.Optimasi formula losion dilakukan menggunakan software Design Expert® versi 11 dengan kombinasi ekstrak terpurifikasi, asam stearat dan trietanolamin. 14 formula losion dievaluasi nilai SPF, pH dan viskositasnya untuk penentuan formula optimum. Formula optimum selanjutnya diuji nilai SPF, ph dan viskositas untuk membandingkan prediksi software dan hasil percobaan. Selain itu dilakukan uji daya sebar, daya lekat serta stabilitas mekanis terhadap formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan kandungan xanton dalam ekstrak etanol 50% sebesar 20,42%, ekstrak etanol 70 % sebesar 29,88% dan ekstrak etanol 96% sebesar 64,57%. Ekstrak terpurifikasi kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 5,53 dan nilai AAI 14,46 serta memiliki nilai SPF 8,94 pada konsentrasi 50 µg/ml. Formula optimum yang diperoleh memiliki nilai SPF 7,49 ± 0,0297, kekentalan 21.166,666 cp ± 10,41 serta pH 6,490 ± 0,0404, daya sebar 7,833333 ± 0,15, daya lekat 2,03 ± 0,01.


Author(s):  
Intan Martha Cahyani ◽  
Ebta Narasukma Anggraeny ◽  
Bekti Nugraheni ◽  
Christiana Retnaningsih ◽  
V Kristina Ananingsih

The aqueous fraction of Clinacanthus nutans leaf extracts contains flavonoids which known had antioxidative properties. To improve acceptability, this viscous and bitter aqueous fraction was microencapsulated using maltodextrin and Arabic gum. This research aims to discover the effectivity of maltodextrin and Arabic gum and the concentrations for optimum microencapsulation. Optimization design was done using Design Expert with simplex lattice design with ratios of 1:0; 0.75:0.25; 0.5:0.5; 0.25:0.75 and 0:1. The evaluations done to the results were microcapsule yield, moisture content, flow rate, and antioxidant activity. The optimum ratio of maltodextrin and Arabic gum was obtained at 0.806:0.194 with 1.49% moisture content, flow rate 4.375 g/s and antioxidant activity at the value of 842,499 ppm. The result of one-sample T-test showed that the prediction result of Design Expert did not differ significantly from the experiment result. From the data, it was concluded that the resulting equation was valid


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document