scholarly journals PENGGUNAAN PEANUT BALL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN DAN MEMPERLANCAR PROSES KALA II PADA IBU BERSALIN

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 40-51
Author(s):  
Dianita Primihastuti ◽  
Shinta Wurdiana Rhomadona

Kondisi menjelang persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Terdapat 4 Kala dalam fase persalinan. Kala 2 persalinan adalah kala pengeluaran yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Peanut ball merupakan Bola yang digunakan dalam terapi fisik yang berbentuk seperti kacang yang dapat meningkatkan kemajuan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan dan mengetahui lama persalinan kala 2 pada ibu bersalin. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan Quasy experiment (post test only design). Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 15 sampel. Prosedur pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner, lembar partograf, dan skala pengukuran tingkat kecemasan Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A). Analisis data menggunakan Uji statistik Mann-Whitney. Sebagian besar Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball memiliki tingkat kecemasan sedang (54%). Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball sebagian besar (80%) lama waktu kala 2 berlangsung sekitar 60 menit Terdapat perbedaan signifikan lama persalinan kala 2 yang menggunakan peanut ball dan yang tidak menggunakan peanut ball dengan nilai α =0,000 atau α <0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan peanut ball dapat mengurangi kecemasan pada ibu bersalin dan mempengaruhi lama persalinan kala 2.

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Selvia David Richard ◽  
Dyah Ayu Kartika Wulan Sari

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari dan berjalan terus menerus. Lansia mengalami penurunan dalam sistem muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem muskuloskeletal ditandai oleh rasa sakit dan kekakuan pada satu atau lebih sendi. Manajemen nyeri tidak selalu harus menggunakan obat-obatan, tetapi ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit seperti terapi relaksasi, misalnya TROP (Terapi Relaksasi Otot Progresif). Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test Pre Experiment. Populasi penelitian adalah semua lansia yang mengalami nyeri sendi. Sampel adalah 36 responden, yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan α = 0,05. Hasil uji peringkat Wilcoxon ditandatangani dilakukan pada kelompok intervensi kompres hangat dan TROP p = 0,000, yang menunjukkan bahwa kedua intervensi mempengaruhi pengurangan nyeri sendi. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit, hal ini dibuktikan dari nilai TROP Z <kompres hangat nilai Z dan 18 responden pada kelompok intervensi kompres hangat mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,45 dan pada Kelompok intervensi TROP mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,61. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TROP dan kompres hangat dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi pada orang tua, meskipun secara statistik menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi nyeri.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 877-884
Author(s):  
Israini Suriati ◽  
Ilmawati Ilmawati

Pendahuluan: Healt education atau biasa disebut dengan Pendidikan  kesehatan merupakan upaya memberikan penjelasan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat untuk menumbuhkan pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku sehat atau kehidupan yang sehat. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sehingga dari masa ini sangat diperlukan Pendidikan kesehatan tentang menstruasi guna mengatasi adanya kecemasan dan ketidakfahaman tentang perubahan yang terjadi. Tujuan:  Mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche di SDN 473 Toangkajang Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan desain penelitiannya adalah Pre-test-post-test group. Tehnik pengambilan data dengan tehnik Total Sampling melalui instument kuesioner baku berdasarkan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), dengan subyek 31 responden. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistic Paired T-test.Hasil: Tingkat kecemasan responden menurun yang dibuktikan dengan adanya jumlah responden yang tadinya paling banyak berada pada tingkat kecemasan berat (54.8%) akhirnya mengalami perubahan yaitu sebagian besar responden 51.6% sudah tidak lagi cemas dalam menghadapi menarche.             Kesimpulan: Terdapat adanya pengaruh yang signifikan antara kecemasan menghadapi menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada siswi kelas V di SDN 473 Toangkajang dengan dengan taraf signifikasi 5% sebesar 0,000 Kata kunci: Pendidikan kesehatan, kecemasan, menarche.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 258
Author(s):  
Komang Putri Wahyuni

Abstrak: Kecemasan adalah sebagai suatu keadaan dimana seorang merasa tidak nyaman dan adanya tekanan sistem saraf otonom dalam aktivitas rangsang akibat ancaman yang tidak diketahui. Kecemasan sendiri berpengaruh terhadap performa dari orang yang mengalaminya, contohnya penurunan prestasi akademik dari mahasiswa. Salah satu alternative untuk mengatasi kecemasan yakni dengan terapi tertawa. Penelitian ini bertujuan .untuk menganalisis Pengaruh Terapi Tertawa Dengan Media Menonton Video Stand Up Comedy Terhadap Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Semester I Menjelang UAS di STIKes Buleleng. Desain penelitian ini yaitu pra eksperimental dengan rancangan one group pre dan post-test design. Besar sampel yang digunakan yaitu 51 responden yang telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikan α = 0,05.  Didapatkan hasil data nilai rata-rata pre 17.86 dan nilai rata-rata post 6.24. Hasil uji menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi tertawa terhadap kecemasan mahasiswa keperawatan semester I menjelang UAS di STIKes Buleleng.  


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1259-1265
Author(s):  
Uun Kurniasih

Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul pada kehamilan adalah nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pasca natal . Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung selama kehamilan adalah dengan melakukan senam hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil dan untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon Tahun 2018.Penelitan ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan pretest–posttest with control group. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 28 responden, 14 subjek untuk kelompok intervensi dan 14 subjek untuk kelompok  kontrol. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah Numerical Rating Scale (NRS). Analisa data yang digunakan adalah uji Mann – Whitney.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari pre test dan post test pada kelompok kontrol mayoritas dengan intensitas nyeri sedang yaitu 7 orang (50%) dan nyeri berat yaitu 6 orang (42%), sedangkan pada melompok intervensi mayoritas nyeri ringan yaitu 7 orang (50%) dan nyeri sedang yaitu 7 orang (50%). Berdasarkan analisa statistik didapatkan niai p value adalah  0,001 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya senam hamil efektif menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamill di UPTD Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon tahun 2018Kata Kunci   : Senam, nyeri punggung, ibu hamil  ABSTRACTLow Back pain is one of the discomfort which often occurred during pregnancy. Lowback pain is a condition experienced by many pregnant women troughout pregnancy period to the post  delivery period. One of the solutionto address this issue is by doing exercise for pregnancy women. The studi was conducted to find out the effect of pregnancy exercisseto reduce low back paint issue.This studi aims to determine the scalae of pain before and after pregnancy exercise and to determine the effect of pregnancy exercise againt back pain in pregnancy women in UPTD puskesmas Mundu Cirebon Regency 2018. This research uses quasi experimental research design with Pretest –Posttest with Control Group. Sampling using purposive sampling with the number of samples of 28 respondent, 14 for the intervention group and 14 subjects for the control group. Data collection techniques by observation. While the instrument used is the Numerical Rating Scale (NRS). The data analysis used is Mann –Whitney test. The resukt of this study indicate that resukt of pre-test and post-test in the mayoritycontrol group with moderate pain intensisity of 7 people (50%) and severe pain that is 6 people (42,9%), while in the intervention group the majority of mild pain 7 peiple (50%). Based on statistical analysis in the value of p value is 0,001, then H0 is rejected reduce the intensity of back pain in pregnant women in UPTD Puskesmas Mundu Cirebon  2018.Keywords: Exercise, back pain, pregnancy women


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 1004-1010
Author(s):  
Supriatin Supriatin ◽  
Siti Aminah

Selama kehamilan  seorang ibu akan mengalami berbagai perubahan-perubahan baik anatomis maupun fisiologis. Upaya yang dilakukan  untuk mengurangi nyeri punggung dengan senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan atau prenatal care yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III di puskesmas mundu desa setupatok Kabupaten Cirebon tahun 2017.Jenis penelitian adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Mundu Desa Setupatok Kabupaten Cirebon pada periode bulan Januari-Februari 2017 yang berjumlah 38 orang dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu 22 orang. Pengambilan data menggunakan lembar instrument, penelitian skala numerik atau The Pain Numerical Rating Scale (PNRS). Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil pre-test didapatkan hasil bahwa sebagian besar dengan intensitas nyeri sedang yaitu 13 orang (59,1%). Hasil post-test didapatkan hasil bahwa sebagian besar dengan intensitas nyeri ringan yaitu 14 orang (63,6%). Berdasarkan analisa statistik didapatkan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada ibu hamil trimester II dan III sebelum senam hamil sebesar 5,77 dan sesudah penyuluhan sebesar  3,05 dengan t hitung  (10,304) > t table (2,080) serta nilai probabilitas (p = 0,000), maka Ho ditolak dan artinya senam hamil efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III.Kata kunci     : Senam hamil, nyeri punggung, ibu hamil  ABSTRACTDuring pregnancy a mother will undergo various changes both anatomical and physiological efforts are being made to reduce back pain in pregnancy exercise is one of the activities in the ministry during pregnancy or prenatal care, which aims to prepare and train the muscles so that they can be optimally used. This study aims to determine the effect of pregnancy exercise back pain in pregnant women trimester II and III in the clinic mundu Setupatok village Cirebon regency in 2017.This type of research is quasi-experimental research design with one group pre-test post-test. The population in this study were all pregnant women in the third trimester II and Setupatok Village Puskesmas Mundu Cirebon in the period January-February 2017 amounted to 38 people and sampling using purposive sampling method 22. Retrieving data using a numerical scale research instrument sheet or Namerical The Pain Rating Scale (PNRs. Analysis of the data used are univariate and bivariate.This study shows that the results of the pretest showed that most of the pain intensity interval that is 13 people (59.1%). The results of the post-test showed that most of the mild pain intensity, that is 14 people (63.6%). Based on statistical analysis found differences in average pain intensity in pregnant women second and third trimester before pregnancy exercise at 5.77 and after counseling at 3.05 with the t (10.304)> t table (2.080) an the probability value (p 0.000), then Ho rejected and meaning pregnancy exercise effective in reducing the intensity of back pain in pregnant women trimester II and III.Keywords    :


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 96-102
Author(s):  
Wibowo Wibowo

Kecemasan merupakan salah satu faktor terjadinya penurunan produksi saliva, hal ini disebabkan oleh keadaan emosional dari sistem saraf otonom akan  menghalangi sistem saraf simpatis dalam sekresi saliva. hal ini akan berakibat menurunnya komponen dan jumlah saliva sehingga fungsi saliva sebagai pertahanan mukosa mulut terganggu, sehingga akan meningkatkan resiko  terjadi infeksi dalam rongga mulut, salah satu bentuk infeksi adalah Oral candidiasis.   Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan case control (retrospektif) desain. Populasi penelitian adalah lansia di Panti Pangesti Lawang yang berjumlah 60 lansia. Sampel berjumlah 36 responden dipilih dengan menggunakan dengan tehnik purposive  sampling. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat ukur HARS Hamilton Rating Scale For Anxiety untuk mengukur kecemasan dan lembar observasi oral Candidiasis digunakan untuk observasi tanda dan gejala oral Candidiasis. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji korelasi Spearman dan uji regresi logistik   Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0.376 dengan nilai signifikansi 0.024 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian oral candidiasis pada lansia.   Oral candidiasis pada lansia jika tidak ditanggulangi secara serius akan menjadi salah satu penyebab gangguan fungsi stomatognatik sehingga lansia sulit makan, menelan, berbicara dan gangguan pengecapan yang secara menyeluruh akan menyebabkan rasa tidak   nyaman dan sakit di mulut.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 127-132
Author(s):  
Putri Azzahroh ◽  
Anik Hanifah ◽  
Nurmawati Nurmawati

Hasil wawancara dari 10 ibu pre operasi sectio caesarea terdapat 7 ibu merasa cemas ditandai dengan ibu mengeluh susah tidur, sering kencing, selalu menanyakan apabila sudah dilakukan operasi sectio caesarea apakah akan menimbulkan kelainan atau tidak. Metode Penelitian pre-eksperimental desain ini menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu yang mau melahirkan secara SC. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxienty (HRS-A). Hasil penelitian tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur'an sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 83,4%, sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur'an masing-masing berada dalam kategori ringan dan sedang sebanyak 50%. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur'an (0,000<0,05). Diharapkan ibu dapat berfikir positif dengan tetap berdoa salah satunya dengan mendengarkan terapi murottal Alqur’an dan dapat percaya diri/yakin bahwa operasi dilakukan secara profesional sehingga segala kemungkinan resiko dapat ditekan dan dihindari.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 177-190
Author(s):  
Nurlaili Nurlaili ◽  
Adnil Edwin Nurdin ◽  
Dewi Eka Putri ◽  
Yulastri Arif ◽  
Basmanelly Basmanelly ◽  
...  

Halusinasi mengakibatkan bunuh diri, mencederai orang lain atau merusak lingkungan. Halusinasi harus diturunkan dengan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi obat-obatan. Asuhan keperawatan mandiri dengan tehnik distraksi. Tehnik distraksi terdiri dari 3, yaitu: distraksi melawan dengan suara keras, distraksi menghindar melalui bercakap-cakap dengan orang lain dan distraksi mengalihkan dengan melakukan aktifitas terjadwal. Fokus penelitian ini pada tehnik distraksi menghardik yang dikombinasikan dengan terapi spiritual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap halusinasi pasien. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain “Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 94 pasien halusinasi pendengaran, terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari Haddock berupa Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil Penelitian ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap penurunan halusinasi pasien dengan nilai ƿ value 0,000. Kesimpulan penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dapat menurunkan halusinasi pasien.                                           Kata kunci : tehnik distraksi,  halusinasi, spiritual, asuhan keperawatan mandiri, skizofrenia   THE INFLUENCE OF SPIRITUAL DISTRACTION TECHNIQUES REBUKES THE PATIENT'S HALLUCINATIONS   ABSTRACT Hallucinations result in suicide, injury to others or damage the environment. Hallucinations must be derived from independent nursing care and drug collaboration. Independent nursing care with distraction techniques. Distraction technique consists of 3, namely: distraction against loud, distraction avoids through conversing with other people and distraction distracts by carrying out scheduled activities. The focus of this study is on rebuking distraction techniques combined with spiritual therapy. This study aims to determine the effect of rebuking with spiritual rebellion techniques on patient hallucinations. The research method uses quantitative methods with the design "Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group". Sampling technique with purposive sampling amounted to 94 patients with auditory hallucinations, consisting of 47 respondents in the intervention group and 47 respondents in the control group. The research instrument used a questionnaire from Haddock in the form of the Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). The analysis technique uses univariate and bivariate analysis with paired t-test and independent t-test. The results of the study have the effect of spiritual rebuking distraction techniques on decreasing hallucinations of patients with a value of ,000 0,000. Conclusion The application of spiritual rebuking distraction techniques can reduce patient hallucinations.   Keywords: distraction techniques, hallucinations, spiritual, independent nursing care, schizophrenia


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document