scholarly journals Pengaruh Edukasi Diet Diabetes Dan Senam Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Padurenan RT 002 / RW 10 Bekasi 2019

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 8-15
Author(s):  
Ernauli Meliyana

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup. Penyakit Diabetes Melitus di Indonesia akan terus mengalami kenaikan seiring perubahan gaya hidup yang kurang sehat, terutama pola makan yang tidak sehat dan aktifitas fisik yang kurang. Edukasi diikuti dengan aktifitas fisik diperlukan untuk  memberikan manfaat bagi tubuh karena dengan cara berolahraga dapat menurunkan gula darah. Aktivitas fisik yang dianjurkan berupa senam, dimana salah satunya adalah senam kaki diabetes yang merupakan kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus dalam rangka mencegah dan meminimalisir terjadinya luka, membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki. Mengetahui Pengaruh edukasi diet diabetes dan aktivitas senam kaki diabetes terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Padurenan RT002/RW10 Bekasi 2019. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasi Exsperiment Time Series Design” dengan intervensi edukasi diet diabetes dan senam kaki diabetes. Jumlah sampel penelitian ini 12 responden.Uji statistik menggunakan Paired T-Test. Ada pengaruh edukasi diet diabetes terhadap tingkat pengetahuan dengan nilai p value sebesar 0.000 (p value< 0.05), dan ada pengaruh senam kaki diabetes  terhadap kadar gula darah dengan nilai p value sebesar 0.002 (p value< 0.05). Edukasi diet diabetes dan senam kaki diabetes berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Padurenan RT 002 / RW 10 Bekasi.

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Desi Emiliasari Sabari ◽  
Mira Agusthia ◽  
Rachmawaty M. Noer

Penggunaan”tanaman mahkota dewa merupakan alternatif untuk mencegah efek radikal bebas pada DM. Selain itu dikenal juga beberapa obat anti diabetes seperti brotowali, mimba, daun salam dan lain-lain. Mahkota dewa sebagai obat asli indonesia banyak digunakan untuk berbagai penyakit diantaranya sebagai anti diabetes. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga Penelitian. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan sampel ini adalah purposive sample. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang dan data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil diketahui sebesar 88,9% sampel memiliki perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian air rebusan mahkota dewa, dan 11.1 % tidak memiliki perbedaan sebelum dan sesudah diberikan air rebusan makota dewa. Kesimpulan dari analisa data diketahui p-value bernilai 0,000 (p=<0,05), menunjukkan ada pengaruh air rebusan mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga. Adanya pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar gula darah dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif non”farmakologi.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2014 ◽  
Vol 3 (5) ◽  
Author(s):  
Tri Wijayanto

Terapi masase adalah salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan pada pasien hipertensi primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi terhadap tekanan darah pasien hipertensi primer. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan rangkaian waktu (Time Series Design) dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Besarnya sampel pada penelitian ini 42 orang, dimana jumlah responden pada kelompok terapi masase menggunakan minyak aromaterapi 24 orang dan kelompok terapi masase menggunakan minyak VCO (virgin coconut oil) 18 orang. Setiap responden mendapatkan terapi masase pada area kaki, punggung, bahu, lengan atas, leher dan kepala selama 30 menit 2 kali per minggu selama 3 minggu. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi terhadap penurunan tekanan darah sistolik-diastolik pasien hipertensi primer (p value < 0,05). Terapi masase menggunakan minyak aromaterapi lebih efektif menurunkan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan terapi masase menggunakan minyak VCO. Sedangkan terapi masase menggunakan minyak VCO lebih efektif menurunkan tekanan darah diastolik dibandingkan dengan terapi masase menggunakan minyak aromaterapi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa terapi masase menggunakan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk menurunkan dan mengendalikan tekanan darah tinggi pasien hipertensi primer serta perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Annaas Budi Setyawan ◽  
Burhanto Burhanto

Latar Belakang : Bawang Dayak merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Timur untuk mengobati beberapa penyakit antara lain sebagai obat kanker payudara, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus) dan kolesterol. Umbi bawang dayak mengandung flavonoid yang berguna untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir dengan normal. Tujuan dari penelitian ini membuktikan efek teh bawang dayak terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Metode penelitian menggunakan rancangan one grup pretest and posttest tanpa kelompok pembanding (kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah warga dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda sebanyak 20 orang. Uji Bivariat menggunakan Paired t-test untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan teh bawang dayak Hasil : Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa pada variabel tekanan darah diukur melalui sistolik dan diastolik nilai p value adalah 0.001 (<0.05) yang berarti teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan : Teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-69
Author(s):  
Tamrin Tamrin ◽  
Tri Sakti Widyaningsih ◽  
Windiyastuti Windiyastuti

Latar Belakang: Adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit yang menular menjadi penyakit tidak menular salah satunya adalah diabetes melitus. Di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke dan jantung koroner, hampir 85 sampai 90% orang dengan diabetes tipe 2 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi. Metode: Penelitian quasi experiment dengan desaign pre test dan post-test without control group design. Pengambilan sampel 36 responden, kemudian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebelum diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi yaitu 176,25 mg/dl, sedangkan setelah diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi 163,55 mg/dl. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa nilai P value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah pada lansia Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang. Setelah mengetahui manfaat terapi dzikir diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan secara mandiri terutama bagi mereka yang terkena diabetes.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Weny Amelia ◽  
Zulham Efendi ◽  
Habil Habibi

Penyakit DM Tipe II adalah suatu keadaan hiperglikemia yang disebabkan gangguan pada resistensi insulin dan sekresi sehingga metabolisme tubuh juga terganggu. Pada DM Tipe II latihan fisik berperan sebagai pengatur dan mampu mengendalikan kadar gula darah. Salah satu latihan fisik yang dianjurkan pada pasien DM Tipe II adalah olahraga jalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM Tipe II. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang. Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 29 Juni 2018 hingga 15 Juli 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan pendekatan time series design. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 11 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran kadar gula darah sewaktu dengan intervensi latihan fisik jalan kaki selama 3 minggu. Analisa data dilakukan dengan uji Repeated Anova untuk melihat pengaruh intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penurunan kadar gula darah dengan melakukan latihan fisik jalan kaki pada minggu pertama terjadi penurunan 9.16 mg/dl, minggu kedua 9.51 mg/dl dan minggu ketiga 12.94 mg/dl dengan p- value 0.000 (p-0.05). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya pengaruh latihan fisik jalan kaki yang dilakukan terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II. Saran untuk tenaga kesehatan agar memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya latihan fisik jalan kaki untuk pengontrolan kadar gula darah dan juga pencegahan terjadinya komplikasi.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Eny - Masruroh

Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan tipe yang paling banyak ditemukan. DM tipe II dapat meningkat secara signifikan seiring perubahan gaya hidup masyarakat dan peningkatan umur lebih dari 40 tahun serta masalah obesitas,  ditandai dengan adanya peningkatan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 Kg/m2. IMT yang berlebih dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat karena tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur dan status gizi berdasarkan IMT dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Iskak Tulungagung.Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19-20 April 2017. Desain penelitian menggunakan analitik korelasional. Populasi seluruh penderita DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Iskak Tulungagung menggunakan teknik Quota Sampling dengan 30 responden. Pengambilan data variabel IMT menggunakan timbangan injak dan mikrotoa. Sedangkan variabel kadar gula darah menggunakan glucotest stick. Kemudian data dianalisis dengan uji statistik paired t test. Hasil penelitian ini rata-rata umur adalah 57 tahun, rata-rata IMT 25,77 Kg/m2 dengan rata-rata kadar gula darah 213,23 mg/dL. Dari hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara umur dengan kadar gula darah dengan ditunjukkan p value = 0.00.begitu juga pada hasil uji status gizi dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Iskak Tulungagung yang ditunjukkan dengan nilai p value = 0,000 yang berarti ada korelasi antara keduanya. Berdasarkan penelitian, yaitu ada hubungan antara umur dan status gizi dengan kadar gula darah maka disarankan bagi responden dengan IMT berlebih dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan pada penderita DM tipe II pada umur lebih dari 40 tahun lebih menjaga pola hidup yang sehat sehingga dapat mencegah komplikasi diabetes akibat kadar gula darah yang tinggi.;


Curricula ◽  
2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Suliyati Suliyati ◽  
Mujasam Mujasam ◽  
Irfan Yusuf ◽  
Sri Wahyu Widyaningsih

<p><em>Rendahnya hasil belajar peserta didik SMK Negeri 2 Manokwari pada mata pelajaran fisika diakibatkan oleh beberapa hal yaitu kegiatan pembeajaran yang berorientasi pada pendidik seperti menggunakan metode ceramah dan latihan soal sehingga peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Pendidik juga kurang memanfaatkan alat peraga sebagai sarana pembelajaran sehingga peserta didik sulit untuk memahami konsep dan teori fisika. </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan setelah diterapkan model PBL menggunakan alat peraga sederhana. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan Time Series Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan melibatkan kelas X </em><em>TKJ</em><em> B. Pada penelitian ini peneliti membandingkan hasil belajar pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata</em><em> </em><em>pretest sebesar </em><em>23,72 </em><em>±</em><em> SD 22,11 kategori sangat kurang sedangkan </em><em>posttest sebesar 43,91</em><em> </em><em>±</em><em> SD 24,14 kategori cukup,</em><em> </em><em>h</em><em>al ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL menggunakan alat peraga sederhana lebih meningkatkan hasil belajar peserta didik SMK Negeri 2 Manokwari. Sejalan dengan hasil pengolahan data menggunakan </em><em>Paired sample t-test</em><em>, dengan taraf signifikan α = 5% diperoleh t<sub>hitung </sub>= </em><em>4,778</em><em>. Nilai t<sub>tabel</sub> diketahui 1,697 sehingga t<sub>hitung </sub>&gt; t<sub>tabel</sub> yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik antara sesudah dan sebelum diterapkan model PBL menggunakan alat peraga sederhana. </em><em>Demikian pula berdasarkan uji n-gain diperoleh peningkatan perbedaan meskipun masih berada dalam taraf rendah g &lt; 0,3 sehingga </em><em>pembelajaran fisika dengan model PBL menggunakan alat peraga sederhana dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document