scholarly journals PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Erly Sitompul ◽  
Masria Lasma Tambunan ◽  
Ovalina Sylvia Br. Ginting

Bakteri dapat menjadi penyebab utama berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan pencernaan, diare dan penyakit kulit. Biji papaya pepaya (Carica papaya L.) telah terbukti secara empiris dapat mengatasi berbagai gangguan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Escherichia coli (ATCC 10536) dan bakteri Staphylococcus aureus (ATCC 29737). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80%. Skrining fitokimia dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak biji pepaya. Metode pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar dengan punch hole. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etanol menunjukkan bahwa ekstrak dari biji pepaya mengandung flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan alkaloid. Perbandingan aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol biji pepaya pada konsentrasi 500 mg/mL menunjukkan lebih efektif untuk menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus dengan daya hambat sebesar 16,5 mm dibandingkan terhadap bakteri Escherichia coli yang daya hambatnya hanya sebesar 15,7 mm.

2020 ◽  
Vol 46 (4) ◽  
pp. 253-263
Author(s):  
B. R. O. Omidiwura ◽  
A. F. Agboola ◽  
A. O. Adekambi

In effort to combat environmental pollution, improve animal production and avoid drug residue, producers have resorted to the use of phytobiotics to inhibit ammonia producing microbes in the gut. Freshly harvested Azadirachta indica, Carica papaya, Saccharum officinarum, Chromolaena odorata, Eucalyptus camadulensis and Mangifera indica leaves were air dried, blended and extracted using five concentrations of solvent (100% water, 70% water + 30% methanol, 50% water + 50% methanol, 30% water + 70% methanol and 100% methanol). The antibacterial activities of the extracts and antibiotics (doxycycline) as control, were tested according to standard procedures against both gram positive (Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus) and gram negative (Escherichia coli, Vibrio cholerae) ammonia producing bacteria. In most cases, it was observed that the inhibitory effect of methanolic extracts of Azadirachta indica, Carica papaya, Saccharum officinarum, Chromolaena odorata, Eucalyptus camadulensis and Mangifera indica leaves were not significantly different from that of synthetic antibiotics, doxycycline, when tested against the test bacteria, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus and Vibrio cholera. However, leave extracts showed significantly better inhibitory effect on Escherichia coli than the antibiotic drug. It can be concluded, therefore, that the leaf extracts of Azadirachta indica, Carica papaya, Saccharum officinarum, Chromolaena odorata, Eucalyptus camadulensis and Mangifera indica can serve as alternative to synthetic drugs in animal production due to their effective actions against microbial organisms.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Asep Roni ◽  
Maesaroh Maesaroh ◽  
Lia Marliani

<p><strong>Pendahuluan : </strong>Penyakit infeksi merupakan penyakit dengan prevalensi paling banyak ditemukan di Indonesia. Resistensi mikroba terhadap antibiotik merupakan permasalahan dalam dunia pengobatan. <strong>Tujuan : </strong>Penelitian ini bertujuan<strong> </strong>untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak biji, kulit dan daun pepaya (<em>Carica papaya </em>L.), dan fraksi aktif ekstraknya serta menentukan golongan senyawa dari fraksi aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri<strong> </strong><em>Staphylococcus aureus</em> dan <em>Escherichia coli</em> <strong>Metode : </strong>Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3X24 jam. Ekstrak paling aktif di fraksinasi menggunakan pelarut metanol-air, etil asetat dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri terhadap <em>Staphylococcus aureus </em>dan<em> Escherichia coli </em>dengan metode difusi agar. Fraksi dengan zona hambat terbesar dilakukan uji bioautografi untuk mengetahui golongan senyawa yang aktif sebagai antibakteri. <strong>Hasil : </strong>Ekstrak biji,kulit dan daun pepaya (<em>Carica papaya </em>L.) terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em> memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) berturut-turut 20%, 30% dan 20%. Sedangkan pada bakteri <em>Escherichia coli </em>berturut-berturut 10%, 20% dan 20%. Fraksi biji metanol-air, etil asetat dan n-heksan terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) berturut-turut 5%, 5% dan 2,5%. Sedangkan pada bakteri <em>Escherichia coli </em>berturut-turut 5%, 2,5% dan 1%.  Pengujian KLT bioautografi fraksi n-heksan diperoleh daerah hambatan pada Rf 0,65 dan 0,88 untuk<strong>. Kesimpulan : </strong>Ekstrak etanol biji pepaya dan fraksi n-heksan biji pepaya merupakan ekstran dan fraksi yang paling aktif terhadap <em>Escherichia coli </em>dengan KHM 10% dan 1%. Hasil uji bioautografi terhadap fraksi n-heksan biji menunjukkan bahwa senyawa yang diduga memiliki aktivitas antibakteri terhadap <em>Escherichia coli </em>adalah golongan terpenoid.</p><strong>Kata kunci :</strong> Antibakteri, <em>Carica papaya </em>L.,<em> Escherichia coli, Staphylococcus aureus,</em>bioautografi kontak


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 39-45
Author(s):  
Anggun Rahmi Ayu Lestari ◽  
Sari Anggraini Syahfitri ◽  
Sofi Tri Cahyo ◽  
Isna Wardaniati ◽  
Muhammad Azhari Herli

Papaya (Carica papaya L) is a very popular and important fruit in the tropical part where as a nutritious plant that can cure diseases. every part of papaya plants can be utilized start, roots, stems, leaves, fruit and even seeds of fruit. Traditionally papaya seeds can be used as a roundworm drug indigestion, diarrhea, skin diseases, colds, and as a source to get oil with fatty acid content. This research uses extract and steep seeds on papaya fruit with Escherichia coli test bacteria, Salmonella typhi, and Staphlycoccus aureus. From this research we get the result of inhibitory power : Escherichia coli at concentrations of 20%, 40%, 60% 80% and 100% were 8.72 mm; 9.53 mm; 10.61 mm; 10.99 mm; and 12.19 mm. Salmonella thypi at concentrations of 20%, 40%, 60% 80% and 100% were 7.07 mm; 8.63 mm; 9.54 mm; 9.78 mm; and 10.16 mm. Staphylococcus aureus at concentrations of 20%, 40%, 60% 80% and 100% was 6.4 mm; 6.8 mm; 7.8 mm; 7.9 mm; and 10.1 mm.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 96-103 ◽  
Author(s):  
Citra Trisna ◽  
Mardyana Nizar

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, memerlukan antibiotika untuk pengobatannya. Pemakaian antibiotika yang tidak tepat menyebabkan terjadinya resistensi. Beberapa penelitian melakukan penelitian terhadap tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi. Dari penelitian didapatkan banyak tanaman obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit infeksi. Salah satu diantaranya adalah tanaman pepaya (Carica papaya L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zat aktif pada kulit buah Carica papaya L yang berfungsi sebagai antibakteri dan mengetahui aktivitas ekstrak etanol kulit buah pepaya muda (Carica papaya L) terhadapa bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratoratorium. Sampel pada penelitian ini sebanyak 3 kg kulit buah Carica papaya L. Dilakukan ekstraksi etanol kulit buah Carica papaya L untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder. Dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan antibakteri pada sampel, selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus, dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%.  Hasil uji fitokimia didapatkan kandungan positif  plafonoid, saponin dan steroid. Pada uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% terhadap E. coli tidak ditemukan daya hambat pada semua konsentrasi. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Stapylococcus aureus, didapatkan daya hambat mulai dari konsentrasi 25% sebesar 0,55 mm daya hambat tertinggi pada konsentrasi 100% sebesar 2,95 mm


Author(s):  
Rubal C Das ◽  
Rajib Banik ◽  
Robiul Hasan Bhuiyan ◽  
Md Golam Kabir

Macrophomina phaseolina is one of the pathogenic organisms of gummosis disease of orange tree (Citrus reticulata). The pathogen was identified from the observation of their colony size, shape, colour, mycelium, conidiophore, conidia, hyaline, spore, and appressoria in the PDA culture. The crude chloroform extracts from the organism showed antibacterial activity against a number of Gram positive and Gram-negative bacteria. The crude chloroform extract also showed promising antifungal activity against three species of the genus Aspergillus. The minimum inhibitory concentration (MIC) of the crude chloroform extract from M. phaseolina against Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Shigella sonnie were 128 ?gm, 256 ?gm, 128 ?gm and 64 ?gm/ml respectively. The LD50 (lethal dose) values of the cytotoxicity assay over brine shrimp of the crude chloroform extract from M. phaseolina was found to be 51.79 ?gm/ml. DOI: http://dx.doi.org/10.3329/cujbs.v5i1.13378 The Chittagong Univ. J. B. Sci.,Vol. 5(1 &2):125-133, 2010


2016 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
Author(s):  
Vemavarapu Bhaskara Rao ◽  
Kandlagunta Guru Prasad ◽  
Krishna Naragani ◽  
Vijayalakshmi Muvva

The air dried rhizosphere soil samples pretreated with calcium carbonate was employed for the isolation of actinomycete strains. Serial dilution plate technique was used for the isolation of actinomycetes. A total of 20 actinomycete strains designated as BS1-BS20 were isolated from the rhizosphere of medicinal plant Clitoria ternatea. All the 20 strains were subjected to primary screening for antimicrobial activity. Among the 20 strains screened, 10 strains exhibited high antimicrobial spectrum against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albicans.


2019 ◽  
Author(s):  
Chem Int

Novel acyclic and cyclic merocyanine dyes derived from the nucleu of furo [(3,2-d) pyrazole; ( d 2 , 3 )imidazole]were prepared. The electronic visible absorptionspectra of all the synthesized new cyanine dyes were examined in 95% ethanolsolution to evaluate their photosensitization properties. Antibacterial andantifungal activities for some selected dyes were tested against various bacterialand fungal strains (Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Aspergillus flavus andCandida albicans) to evaluate their antimicrobial activity. Structural identificationwas carried out via elemental analysis, visible spectra, IR and 1H NMRspectroscopic data.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document