scholarly journals FAKTOR PENYEBAB IBU HAMIL KURANG ENERGY KRONIK (KEK) DI BPM HJ. MISNI HERAWATI

2021 ◽  
Vol 11 (21) ◽  
pp. 102-108
Author(s):  
Admin ◽  
Veradilla

Kurang Energy Kronik (KEK)  merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang biasa dialami oleh ibu hamil, ibu hamil dengan keadaan KEK kemungkinan akan melahirkan bayi BBLR. Dampak dari BBLR adalah anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, kecerdasan menurun, imunitas yang randah, meningkatnya morbiditas dan mortalitas serta adanya gangguan metabolic yang dapat meningkatkan resiko penyakit degeratif pada saat dewasa. (Prasetyowati, 2011).Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor penyebab ibu hamil kurang energy kronik (KEK) di BPM Hj. Misni Herawati Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan tekhnik Non random (non probability) sampling metode purposive samping. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk daftar Check List. Check List adalah suatu daftar pengecek, berisi nama subjek dan beberapa gejala/identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check (√) pada daftar tersebut yang menunjukkan adanya gejala/ciri dari sasaran pengamatan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Dari hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,000 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kekurangan energi kronik pada ibu hamil di BPM. Misni Herawati, Am.Keb Palembang Tahun 2018. Diharapkan agar dapat dijadikan masukkan bagi petugas kesehatan untuk perlunya peran petugas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan tentang KEK pada ibu hamil.

Author(s):  
Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah ◽  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) was defined as infants born weighing less than 2.500 grams. WHO estimates that nearly all (98%) of the five million neonatal deaths in developing countries. According to City Health if Palembang Departement, infant mortality rate (IMR) in the year 2007 is 3 per 1000 live births, in 2008 four per 1000 live births, and in 2009 approximately 2 per 1000 live births. The cause of LBW is a disease, maternal age, social circumstances, maternal habits factors, fetal factors and environmental factors. LBW prognosis depending on the severity of the perinatal period such as stage of gestation (gestation getting younger or lower the baby's weight, the higher the mortality), asphyxia / ischemia brain, respiratory distress syndromesmetabolic disturbances. This study aims to determine the relationship between maternal age and educations mothers of pregnancy with the incidence of LBW in the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 This study uses the Analytical Ceoss Sectional Survey. The study population was all mothers who gave birth in public hospitals center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 were 1.476 mothers gave birth with a large sample of 94 studies of maternal taken by systematic random sampling, ie research instument Check List. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results of this study show from 94 mothers of LBW was found 45 people (47,9%) Which has a high risk age 26 LBW ( 27,7%) while the distance of low educations LBW (55,3%). From Chi-Square test statistic that compares the p value with significance level α = 0,05 showed a significant correlation between maternal age, where the p value = 0,002, of education mothers of pregnancy p value = 0,003 with LBW. In the general hospital center Dr. Mohammad Hoesin Palembang ini 2010. Expected to researches who will come to examine in more depth.   ABSTRAK Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) telah didefinisikan sebagai bayi lahir kurang dari 2.500 gram. WHO memperkirakan hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang. Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 yaitu 3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2008 4 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 sekitar 2 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab BBLR adalah penyakit, usia ibu, keadaan sosial, faktor kebiasaan ibu, dan faktor lingkungan. Prognosis BBLR tergantung dari berat ringannya masa perinatal misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia atau iskemia otak, sindrom gangguan pernafasan, gangguan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan pendidikan ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan survey analitik Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010 sebanyak 1.476 ibu melahirkan dengan besar sampel penelitian 94 ibu melahirkan yang diambil dengan tehnik acak sistematik, instrumen penelitian yaitu check list. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 94 ibu didapatkan kejadian BBLR 45 orang (47,9%) yang memiliki umur resiko tinggi 26 kejadian BBLR (27,7%) sedangkan yang pendidikan rendah 52 kejadian BBLR (55,3%). Dari statistik uji Chi-square yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur ibu p value (0,002) , pendidikan p value (0,003) dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Diharapkan bagi peneliti yang akan datang untuk meneliti lebih mendalam.


Author(s):  
Fitra Yulia Ningshi ◽  
Suhadi Suhadi ◽  
Jumakil Jumakil

 Stres kerja merupakan gangguan fisik serta emosional pekerja yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah beban kerja yang harus diselesaikan oleh para pekerja dan menghasilkan tingkat kelelahan karena mengejartargetproduksi yang akan di pasarkan, sehingga memicu terjadinya stres kerja. Serta ketidakpastian pekerjaan yang dimiliki dapat menyebabkan stres kerja karena sebagian besar dari pekerja merupakan pekerja harian yang tidak terikat oleh kontrak kerja sehingga berpeluang untuk kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan tehnik menggunakan probability sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0.003) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0,893). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari dantidak terdapat hubungan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra kendari


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 81-85
Author(s):  
Yeni Yarnita

Gerakan keselamatan pasien merupakan gerakan yang mengandung unsur moralitas dan kemanusiaan yang pada akhirnya harus menjadi sebuah budaya dalam keselamatan pasien. Dengan demikian diperlukan adanya sikap penyedia layanan kesehatan yang di yakini dapat menekan angka Kejadian tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit. Data RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau menunjukkan bahwa angka KTD masih menunjukkan melebihi pada batas angka toleransi KTD yang ditetapkan yaitu ≥ 1.5% serta masih terdapat kejadian pasien jatuh pada tahun 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berhubungan sikap perawat dengan budaya keselamatan pasien pada perawat diruang Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Populasi adalah seluruh perawat pelaksana di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan besar sample 131 perawat dengan teknik cross sectional non probability sampling. Pengumpulan data dengan cara angket analisis data dengan distribusi frekuensi, chi square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapat ada hubungan sikap (p value 0.001) dengan budaya keselamatan. Hasil penelitian didapatkan sikap memiliki berhubungan yang signifikan dengan budaya keselamatan pasien. Disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk dapat meningkatkan dukungan manajemen terhadap program keselamatan pasien sehingga meningkatkan budaya keselamatan pada perawat di ruang rawat Inap inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.


Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Jaswadi Jaswadi

Remaja adalah salah satu masa transisi menuju kematangan. Remaja putri kebanyakan ingin langsing untuk mempertahankan penampilan mereka, sehingga mereka melakukan diet ketat dengan mengurangi asupan makanan yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap remaja putri dengan kejadian anemia di SMAN 9 Mataram. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu total sampling dengan ukuran sampel 62 orang. Analisis data yang digunakan adalah univariat dalam bentuk narasi, frekuensi dan tabel distribusi persentase dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. HHasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri dengan anemia ringan adalah 43 siswa (69,4%), 36 siswa (58,1%) memiliki sikap buruk, 27 siswa (43,6%) yang berperilaku buruk mengalami anemia ringan. Hasil analisis lebih lanjut menggunakan chi square menunjukkan bahwa hubungan antara sikap dan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 9 Mataram dengan p-value = 0,323> 0,05. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan antara sikap dan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 9 Mataram.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 241-250
Author(s):  
Muhammad Hanafi Hanafi ◽  
Asril Asril ◽  
Ahmad Satria Efendi

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerja dan perangkat kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pengguna komputer. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional, dengan responden kasus adalah pekerja yang menggunakan komputer di STIKes Hang Tuah Pekanbaru. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang. Teknik pengambilan sampel pada kasus adalah non probability sampling. Alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner, dan pengukuran. Analisis yang di gunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (Pvalue=0,024, nilai OR=5,409), durasi penggunaan komputer (Pvalue=0,020, nilai OR=5,143), jarak pandang mata dengan monitor (Pvalue=0,009, nilai OR=6,500) dengan kelulahan kelelahan mata. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan anti glare (Pvalue=0,457, nilai OR=1,929) dengan keluhan kelelahan mata. Disarankan kepada pekerja menjaga jarak mata dengan layar monitor, melakukan istirahat mata sekitar 10 menit stiap jam, dan mengatur pencahayaan monitor dalam menggunakan komputer. Eye fatigue is a disorder experienced by the eye because the muscles are forced to work hard, especially when they have to look at close objects for a long time. The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of workers and work equipment with complaints of eye fatigue in computer users. This research is a quantitative analytic study using a cross sectional study design, with case respondents being workers who use computers at STIKes Hang Tuah Pekanbaru. The number of samples in this study were 46 people. The sampling technique in this case is non-probability sampling. The measuring instrument used is a questionnaire, and measurement. The analysis used was univariate and bivariate with Chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between age (P value = 0.024, OR value = 5,409), duration of computer use (P value = 0.020, OR value = 5.143), distance between eyes and monitor (Pvalue = 0.009, OR value = 6,500) with complaints of eye fatigue. The results showed that there was no significant relationship between the use of anti-glare (P-value = 0.457, OR = 1.929) with complaints of eye fatigue. It is recommended for workers to keep their eyes away from the monitor screen, take an eye break of about 10 minutes every hour, and adjust the lighting of the monitor when using the computer.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Sintia Tri Handayani ◽  
Hubaybah . ◽  
Dwi Noerjoedianto

Prevalensi di Puskemas Olak Kemang Kota Jambi memiliki peringkat pertama dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko obesitas dan aktivitas fisik yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018. Penelitian menggunakan rancangan case control dengan teknik probability sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Data dianalisis dengan uji Chi Square dengan CI: 95% dan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran obesitas dan aktivitas fisik di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang yaitu responden yang obesitas (52,0%), responden yang tidak obesitas (48,0%) dan responden yang memiliki aktivitas fisik cukup (97,0%), responden yang memiliki aktivitas fisik rendah (3,0%).  Faktor yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah obesitas nilai p value = 0,001; OR = 4,529 yaitu seseorang yang memiliki obesitas beresiko 4 kali lipat mengalami DM tipe II dari yang tidak memiliki obesitas . Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah aktivitas fisik p value = 1,000; OR = 0,490 yaitu aktivitas fisik merupakan faktor protektif terhadap kejadian DM tipe II.  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian DM tipe II di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 233-239
Author(s):  
Eichi Septiani

Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dari saluran nafas yang berlangsung selama 14 hari. Berbagai macam faktor penyebab terjadinya ISPA, salah satunya adalah status gizi yang tidak baik. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Berdasarkan data yang didapat di wilayah kerja puskesmas Tanjung Agung pada periode Januari-Maret 2019 terdapat Penderita ISPA berjumlah 391 balita. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2019. Metode: Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki balita di UPTD PuskesmasTanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Juli Tahun 2019 yang berjumlah 76 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan  menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan melalui wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan check list yang berkaitan dengan kejadian ISPA dan pengamatan terhadap status gizi. Hasil penelitian: Variabel yang diteliti pada penelitian ini Status Gizi pada balita dan Kejadian ISPA. Pada analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA di UPTD PuskesmasTanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Juli Tahun 2019 dengan p value 0,023. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara Status Gizi Balita dengan Kejadian ISPA     Background: Respiratory tract infection is an infectious disease that attacks one part of the respiratory tract that lasts for 14 days. Various factors cause ARI, one of which is poor nutritional status. ARI is one of the main causes of patient visits to health facilities. Based on data obtained in the working area of the Tanjung Agung puskesmas in the JanuaryMarch 2019 period, there were 391 children with ARI. Objective: To find out the relationship between nutritional status and the incidence of ARI in infants in Tanjung Agung UPTD Puskesmas Ogan Komering Ulu in 2019. Methods: The population in this study was mothers who had children under five years old at UPTD Puskesmas Tanjung Agung, Ogan Komering Ulu Regency in July 2019, totaling 76 people. Data analysis uses univariate analysis and bivariate analysis using distribution tables and Chi-Square statistical tests, with a 95% confidence level. This research uses analytic method with cross sectional approach. Collecting data through direct interviews with respondents using a check list related to ARI events and observations of nutritional status. Results: In the bivariate analysis there was a significant relationship between Toddler Nutrition Status and ARI in UPTD Puskesmas Agung Tanjung Ogan Komering Ulu in July 2019 with p value 0.023. Conclusion: There is a significant relationship between Toddler Nutrition Status with ARI.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 78-89
Author(s):  
Nurma Dewi

Tuberculosis paru merupakan suatu penyakit infeksi yang menular dan disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis). penyakit TB paru dapat diderita oleh siapa saja, orang dewasa atau anak-anak dan dapat mengenai seluruh organ tubuh kita manapun, walaupun yang terbanyak adalah organ paru. dukungan keluarga merupakan salah satu pengaruh dalam memotivasi pasien TB paru untuk cepat sembuh dari penyakit. tujuan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi untuk sembuh pada penderita TB paru di puskesmas kramat jati. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desin deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. jumlah sampel 55 responden dipilih dengan menggunakan teknik non probability sampling melalui tekhnik convinent sampling. hasil analisis menggunakan korelasi uji chi square menunjukan tidak ada pengaruh dukungan keluarga terhadap motivasi  (p value = 0,886, alpha = 0,10). variabel confounding terhadap pengaruh motivasi untuk sembuh pada pasien TB paru adalah umur didapatkan nilai p value = 0,01 pada alpha 5%, jenis kelamin nilai p value = 0,471, tingkat pendidikan didapatkan nilai p value = 0,001 dan pekerjaan didapatkan nilai p value = 0,03. berdasarkan hal tersebut perlu meningkatkan motivasi intrinsik pasien dengan membangun kesadaran untuk berobat.petugas kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang pentingnya pengobatan  untuk memotivasi pasien agar cepat sembuh serta lebih mengaktifkan peran PMO.  Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Motivasi Sembuh, umur, pekerjaan


2021 ◽  
pp. 341-350
Author(s):  
Nur Ihwani ◽  
Fatmah Afrianty Gobel ◽  
Arman

Salah satu hambatan dari usaha pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS adalah munculnya stigma dan diskriminasi yang diberikan masyarakat kepada pengidap HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga pada ODHA di RW 4 Kelurahan Banyorang Kecamatan Tompobulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 75 ibu rumah tangga dengan menggunakan rumus slovin diperoleh menjadi 63 sampel dengan teknik sampling dengan cara non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel persepsi dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA (p-value = 0,013). Sedangkan variabel pengetahuan, pendidikan, dan umur tidak berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA karena masing-masing variabel tersebut memiliki nilai p di atas nilai α=0,05. Hasil uji statistik antara hubungan ketiga variabel tersebut dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA adalah pengetahuan (p-value = 1,000), pendidikan (p-value =1,000), dan umur (p-value = 0,786). Melihat masih tingginya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap pengidap HIV/AIDS maka disarankan agar memberikan informasi yang akurat dan memperbanyak penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS secara merata kepada masyarakat supaya tidak lagi memunculkan stigma kepada para pengidap HIV/AIDS sehingga pengobatan dan perawatan dapat terlaksana secara menyeluruh.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document