ABSTRACT
Indonesia regulates post-entry observations of slaughter animals through the Animal Quarantine Installation (AQI). For the continuation of the existence of AQI, it is necessary to carry out an analysis of the sustainability of AQI waste management, because errors in waste management can cause disease and environmental pollution. The purpose of this study is to evaluate and determine the sustainability of AQI based on 5 dimensions, namely the dimensions of ecology, economics, technology, social, and institutions. AQIs taken as research objects are one government AQI and one private AQI. The study was conducted by observation. The results of the observations were analyzed using a modification of the Rap-fish method with Multidimensional Scaling called Rap-AQI. The results showed the sustainability of private AQI in multidimensional aspects showing a sustainability index of 57.47, each indicated from the dimensions of ecology (54.17), economy (70.12), social (57.47), technology (54.89), and institutional (50,73). Whereas the government's AQI showed unsustainable results with a sustainability index of 45.02, each from ecological dimensions (49.24), economic (45.30), social (55.77), technology (29.27) and institutional dimensions (43.53). Leverage attribute analysis shows that of 54 existing attributes, there are 12 sensitive attributes as a key factor in the sustainability of AQI waste management.
Keywords: Sustainability, animal quarantine installation, atribute, dimention
ABSTRAK
Indonesia mengatur pengamatan pasca-masuk hewan potong melalui Instalasi Karantina Hewan (IKH). Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk pencegahan atau meminimalkan risiko penyebaran organisme penyakit hewan dan zoonosis pada kegiatan impor hewan dipintu masuk yaitu IKH. Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan analisis keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi-dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial dan kelembagaan. IKH yang diambil sebagai objek penelitian adalah satu IKH pemerintah dan satu IKH swasta. Penelitian dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan modifikasi metode Rap-fish dengan Multidimensional Scaling yang disebut Rap-IKH. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam multidimensi aspek menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensi ekologi (54,17), ekonomi (70,12), sosial (57,47), teknologi (54,89), dan kelembagaan (50,73). Sedangkan IKH pemerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan 45,02, masing-masing dari dimensi ekologi (49,24), ekonomi (45,30), sosial (55,77), teknologi (29,27) dan dimensi kelembagaan (43,53). Analisis leverage atribut menunjukkan bahwa dari 54 atribut yang ada, terdapat 12 atribut sensitif sebagai faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah IKH.
Kata kunci: Keberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimensi