Al-Risalah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

60
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam As-Syafiiyah

2686-2107, 2085-5818

Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 346-358
Author(s):  
Zamakhsyari Abdul Majid

Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world with a Muslim population of around 204 million. This large Muslim population represents a great potential for the development of Islamic banking. This Islamic banking began to get the government's attention with the issuance of a law that supports Islamic banking. With various policies and decisions from a period of approximately 36 years (1974-2008), starting with the holding of a national seminar on relations between Indonesia and the Middle East which contained the idea of ​​realizing the Islamic Banking Law. This article is a qualitative study. The existence of Islamic-based Rural Banks encourages the establishment of interest-free commercial banks. With various developments that continue to be carried out by the Indonesian Banking, in 2008 the enactment of Law no. 21 of 2008 concerning Islamic Banking which is expected to provide significant prospects for Islamic Banking. Basically the concept in Islam cannot be separated from the 5 pillars of primary needs (al-dlaruriyyatul al-khams), namely: hifdhun nafs (guaranteed protection of the soul), hifdhul 'aql (guaranteed protection of reason), hifdhul mâl (guarantee of property protection), hifdhun nasl (guaranteed protection of offspring), and hifdhud dn (guaranteed protection of religion). Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk muslimnya sekitar 204 juta jiwa. Populasi Muslim yang besar ini merupakan potensi besar bagi perkembangan perbankan syariah. Perbankan syariah ini mulai mendapat perhatian pemerintah dengan dikeluarkannya undang-undang yang mendukung perbankan syariah. Artikel ini merupakan studi kualitatif. Dengan berbagai kebijakan dan keputusan dari kurun waktu kuranglebih selama 36 tahun (1974-2008), dimulai dari diselenggarakannya seminar nasional hubungan antara Indonesia-Timur Tengah yang berisikan tentang ide merealisasikan UU Perbankan Islam. Keberadaan Bank-bank Perkreditan Rakyat yang berbasis Islam tersebut mendorong untuk didirikannya bank umum yang bebas bunga. Dengan berbagai perkembangan yang terus di lakukan oleh Perbankan Indonesia, pada tahun 2008 disahkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Islam yang diharapkan memberikan prospek yang signifikan bagi Perbankan Islam. Pada dasarnya konsep dalam Islam itu tidak lepas dari 5 pilar kebutuhan primer (al-dlaruriyyatul al-khams), yaitu: hifdhun nafs (jaminan perlindungan jiwa), hifdhul ‘aql (jaminan perlindungan akal), hifdhul mâl (jaminan perlindungan harta), hifdhun nasl (jaminan perlindungan keturunan), dan hifdhud dîn (jaminan perlindungan agama).


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 331-345
Author(s):  
Kuswati Kuswati

  One of the language styles conveyed by Allah through the Qur'an is in the form of parables (amtsal al-Qur'an). This form becomes interesting as it presents something abstract into a real form, by analogizing objects or situations that have similarities. No doubt that the language style with this example gives a beautiful impression and makes an impression. With the inseparability of three things; dakwah, communication, and language, the delivery of information packaged in the form of an example becomes something important and has many benefits for mad'u. Allah exemplifies quality humans in Surah Ibrahim/14: 24-25 with a good tree where the tree is one of Allah's creations that is close to humans. Quality humans are good quality humans, who are described as trees with strong roots, branches soaring to the sky and can be harvested at any time. The actualization of this example illustrates the condition of quality human beings who have a solid creed, because this creed is the basis for implementing God's rules. Always do good and benefit others wherever and whenever we are. Salah satu gaya bahasa  yang di sampaikan Allah melalui al-Qur’an adalah dengan bentuk perumpamaan (amtsal al-Qur’an). Bentuk ini menjadi menarik karena menghadirkan sesuatu yang abstrak menjadi bentuk nyata, dengan cara menganalogikan  benda atau keadaan yang memiliki keserupaan. Dan tidak dipungkiri gaya bahasa dengan permisalan ini memberi kesan yang indah dan membekas. Dengan tidak bisa dipisahkannya tiga  hal yakni:  dakwah, komunikasi dan bahasa, maka penyampaian informasi yang dikemas dalam bentuk permisalan menjadi sesuatu yang penting dan memiliki banyak manfaat bagi mad’u.  Allah mempermisalkan manusia berkualitas dalam surah Ibrahim/14: 24-25 dengan sebuah pohon yang berkualitas baik di mana pohon adalah salah satu ciptaan Allah yang dekat dengan manusia. Manusia berkualitas adalah manusia yang bermutu baik, yang digambarkan sebagai pohon yang kuat akarnya, cabangnya menjulang ke langit dan dapat dipanen setiap saat. Aktualisasi permisalan ini menggambarkan kondisi manusia berkualitas adalah yang  memiliki akidah yang kokoh, karena akidah inilah yang menjadi dasar melaksanakan aturan-aturan Allah. selalu berbuat kebajikan dan bermanfaat bagi orang lain di manapun dan kapanpun berada.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 312-330
Author(s):  
Sutiono Sutiono

We have confirmed that Islamic education is not the same as the goals of western education, because there are differences in understanding the nature, role, and purpose of human life in the world. This is a very basic problem that is being faced in the world of Islamic education, therefore a solution must be found. The formulation of the goals of Islamic education, one of which is to deliver to the purpose of human creation, which is to become a caliph on earth as stated in the holy book of the Qur'an. The essence of Islamic education is personal development in all its aspects (body, mind, and heart). And is an activity or effort that a person does in order to achieve maximum positive development in humans. The business or activity in question can be in the form of teaching, habituation, giving examples, giving gifts and praise, as well as developing one's knowledge, skills, and  life experience. In addition to being interpreted as an activity, education can also be seen as a system. Education as a system is nothing but a functional totality that is directed at one goal. The purpose of education is to achieve the target in accordance with the purpose of creating humans to become caliphs on earth, then the Qur'an and hadith are used as the basis for Islamic education. Steps are needed to reformulate the goals of Islamic education in accordance with the guidance of the Qur'an and Hadith and refer to the Islamic intellectual tradition that has brought glory and prosperity to mankind. Pendidikan Isam sudah kita pastikan tidak sama dengan tujuan pendidikan barat, oleh karena terdapat perbedaan dalam memahami hakikat, peranan dan tujuan hidup manusia di dunia. Ini adalah persoalan yang sangat mendasar yang sedamg dihadapi pada dunia pendidikan Islam, oleh karena itu harus dicari solusinya.Rumusan tujuan pendidikan Islam salah satunya adalah menghantarkan pada tujuan penciptaan manusia, yaitu menjadi khalifah di muka bumi sesuai yang ertuang dalam kitab suci al-Qur’an. Hakikat pendidikan Islam adalah pengembangan pribadi dalam seluruh aspeknya (jasmani, akal, dan hati). Dan  merupakan aktivitas atau usaha yang dilakukan seseorang agar tercapai perkembangan maksimal yang positif dalam diri manusia. Usaha atau kegiatan yang dimaksud dapat berbentuk pengajaran, pembiasaan, pemberian contoh dan teladan, pemberian hadiah dan pujian, maupun pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan atau pengalaman hidup seseorang. pendidikan selain dimaknai sebagai sebuah aktivitas, dapat juga dipandang sebagai sebuah sistem. Pendidikan sebagai sebuah sistem, tidak lain merupakan suatu totalitas fungsional yang terarah pada satu tujuan.  tujuan pendidikan mencapai sasaran sesuai dengan tujuan penciptaan manusia menjadi khalifah di muka bumi, maka al-Qur’an dan hadits yang dijadikan sebagai landasan dalam pendidikan Islam. Perlu langkah untuk merumuskan kembali tjuan pendidikan Islam sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Hadits serta mengacu pada tradisi intelektual Islam yang telah membawa kegemilangan dan kesejahteraan kepada ummat manusia.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 297-311
Author(s):  
Trisno Wardy Putra ◽  
Devita Ayu Fildayanti

Waqf is one of the sources of funds that has the potential to develop the people's economy. Even history proves that waqf that is maintained and developed productively is very helpful for the interests of the community.This study aims to determine the waqf management system in Tawakua Village, Angkona District, East Luwu Regency. The method used in this research is descriptive qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques through interview studies to 5 informants. The results of this study indicate that the management of waqf assets is managed directly by the village, and administration of the waqf pledge deed is carried out at KUA Angkona District. However, the role of waqf as a socio-economic development has not been optimal due to the lack of public knowledge and a lack of qualified human resources in the field of waqf. Therefore, it is necessary to revitalize the management of waqf so that the function of waqf as an instrument of economic development can be achieved. Wakaf menjadi salah satu sumber dana yang memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi umat. Bahkan sejarah membuktikan bahwa wakaf yang dipelihara dan dikembangkan secara produktifsangat membantu kepentingan masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan wakaf di Desa Tawakua Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data melalui studi wawancara kepada 5 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan harta benda wakaf dikelola secara langsung oleh desa, dan pengurusan administrasi akta ikrar wakaf dilakukan di KUA Kecamatan Angkona. Namun peran wakaf sebagai pembangunan sosial ekonomi belum optimal karena minimnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya sumber daya manusia yang mumpuni di bidang wakaf. Oleh karena itu revitalisasi pengelolaan wakaf perlu dilakukan agar fungsi wakaf sebagai instrumen pembangunan ekonomi dapat tercapai.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 273-296
Author(s):  
Ahmad Zubaidi

Islamic politics in Indonesia is very distinctive and has characteristics as a reflection of Indonesian Muslims who understand ahlussunnah wal jamaah so that the aspect of compromise and promoting togetherness, and attaching importance to stability is undeniable. However, that was before, later after the reformation, when the faucet of freedom was opened in Indonesia, many political ideologies entered Indonesia. They tried to change the established Indonesian political order, such as the emergence of the sharia formalization movement, the desire to establish an Islamic state, and the Islamic caliphate. The political activity of this model is increasingly visible in the era of President Jokowidodo as a symbol of resistance. This paper tries to elaborate and analyze with a descriptive analysis system on the phenomena in post-reform Indonesia. It is interesting because there are symptoms that the political doctrine of Aswaja will be defeated by the momentary political doctrines and the doctrines of khilafahism. However, during this upheaval, Aswaja's power and doctrine proved to endure despite the worrying erosion.    Politik Islam di Indonesia sangat khas dan berkarakteristik sebagai cerminan umat Islam Indonesia yang berpaham ahlussunnah wal jamaah, sehingga aspek kompromi dan mengedepankan kebersamaan dan mementingkan stabilitas angat kentara. Tapi itu dulu, belakangan pasca refeormasi, ketika kran kebebasan dibuka di Indonesia, banyal ideology politik masuk ke Indonesia dan  berusaha merubah tatanan politik indonnesia yang sudah mapan, seperti munculnya gerakan formalisasi syariah, keinginan mendirikan Negara Islam, dan khiafah islamiyah. Bahkan aktifitas politik model ini semakin kentara di ere Presiden Jokowidodo sebagai symbol  perlawanan. Tulisan ini mencoba mengelabirasi dan menganalisis dengan system analisis deskriptif terhadap fenomena yang  terjadi di Indonesia pasca reformasi. Hal ini menarik karena ada gejala doktrin politik aswaja akan terkalahkan oleh doktrin politik sesaat dan doktin-doktin khilafihisme. Namun, di tengah pergolakan ini, kekuatan aswaja dan doktrinnya terbukti dapat bertahan walau di tengah erosi yang mengkhawatirkan.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 248-272
Author(s):  
Shubhan Hafidz

Family Da'wah is a concept of da'wah which is being the foundation and guide in building an Islamic family. This concept actually aspires to form individuals as "best of created beings", because pious individuals are born from Islamic processes, ways of life and families. At the next level, these pious individuals will become milestones in building a family that’s blessed by Allah – Almighty. Because of the family is a miniature of society, – at its peak – we hope that these blessed families will manifest "the best of nations" as mandated by 110th verse of Surat Ali Imran, so that social problems that arise from individuals and families can be resolved properly according to the guidance of the revelation and guidance of the Prophet Muhammad (peace be upon him).


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 187-207
Author(s):  
Badrah Uyuni

This article discusses the concept of politics in Islam and its relation to dakwah. Whether politics and Islam are contradictory or whether politics itself is from Islam and needed in a series of dakwah. The method used in this study is the Method of Literature Study and analysis of scientific references related to relationship between politics and dakwah in the Qurán and the Sunnah’s perspective. There are several verses and hadiths that are displayed in this study to understand the context. The result shows that politics is a crucial thing for a Muslim, and it is wrong if someone thinks that Islam does not have to be political justice for the entire Indonesian nation.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 208-223
Author(s):  
Abdul Hamid

كان الأرخبيل الإندونيسي منطقة تجارية هامة منذ القرون الميلادية الأولى، وازدهرت الممالك الهندوسية والبوذية. وقد كان تاريخ إندونيسيا مضطربا بسبب التحديات التي تفرضها الكوارث الطبيعية والفساد والحركات الانفصالية وعملية التحول الديمقراطي وفترات من التغير الاقتصادي السريع. النظام الحالي لجمهورية إندونيسيا هو نظام وحدي رئاسي وتتكون من ثلاثة وثلاثين مقاطعة. وشعار إندونيسيا الوطني هو (BHINEKA TUNGGAL IKA). وفي هذه المقالة سيتكلم الكاتب عن اصل تسميته، ومناخه، وتاريخه، وسياسته. Kepulauan Indonesia telah menjadi daerah perdagangan penting sejak abad awal Masehi, dan kerajaan Hindu dan Budha berkembang. Sejarah Indonesia bergolak karena tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam, korupsi, gerakan separatis, proses demokratisasi, dan periode perubahan ekonomi yang cepat. Sistem Republik Indonesia saat ini adalah sistem presidensial kesatuan dan terdiri dari tiga puluh tiga provinsi. Semboyan nasional Indonesia adalah (BHINEKA TUNGGAL IKA). Dalam artikel ini, penulis akan berbicara tentang asal usul namanya, iklimnya, sejarahnya, dan politiknya.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 224-247
Author(s):  
Kholilullah Ahmas

:  أصبحت الدعوة إلى الخير والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر من وظائف كل من يدعى نفسه مسلما . وذلك لأن الإسلام دين رسالة  يكلف من اتبعه بأن يبذل كل طاقته إلى إرشاد الناس إلى الخير وهديهم إلى دين الإسلام الحنيف. وقد انتشر الإسلام إلى أنحاء البلاد في هذا العالم بفضل  ألسنة  الدعاة والمبلغين الذين كانوا لا يبالون بالتعب ولا الملل طوال حياتهم في أداء هذه الوظيفة , لأنهم كانوا يعتقدون تمام الاعتقاد أن ثواب هذه المهنة  كبير من عند الله  و أجره كأجر المجاهد في سبيل الله , فإن كان يموت في سبيل هذه الدعوة , فإنه يموت شهيدا , وجزاؤه دخول الجنة بغير حساب. Ajakan kepada kebaikan dan amar ma'ruf serta nahi munkar sudah menjadi kewajiban setiap orang yang menyebut dirinya seorang muslim. Hal ini karena Islam adalah agama amanat yang mengamanatkan orang-orang yang mengikutinya untuk mengerahkan seluruh tenaganya untuk membimbing manusia kepada kebaikan dan membimbing mereka kepada agama Islam yang benar. Islam telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air di dunia ini berkat lidah para dai dan informan yang acuh tak acuh terhadap kepenatan atau kejenuhan sepanjang hidup mereka dalam menjalankan pekerjaan ini, karena mereka percaya sepenuhnya dengan keyakinan bahwa pahala untuk profesi ini sangat besar. dari Allah dan pahalanya seperti pahala mujahid di jalan Allah. Dia mati karena panggilan ini, karena dia mati syahid, dan pahalanya adalah masuk surga tanpa dihisab.


Al-Risalah ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 169-186
Author(s):  
Muhammad Khairan Arif

Rahmatan Lil Alamin's Islamic is a general purpose of Islam (Maqashid Am Li Syariah). All the teachings of Islam boil down to Maslahat, compassion and peace of the world, beings and all human beings. The purpose of this study is to uncover the characteristics and main objectives of Islamic teachings that rahmatan lil alamin in the social and cultural life of modern humans. The method used in this study is the Method of Literature Study and analysis of scientific references related to Islam rahmatan lil alamin in social and cultural perspectives. the result of this kajia is that the implementation of Rahmatan Lil alamin values in social life can be seen in the educational life of schools, communities, places of worship and workplaces and mass media.  The implementation of Rahmatan Lilalamin values in budya life, can be seen from the Development of Science, Language, Ideology and Customs.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document