Indonesian Journal of Librarianship
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Pemerintahan Dalam Negeri

2723-6234, 2723-6226

Author(s):  
Annisa Rahmadanita

Problem Statement: The author focuses on the obstacles faced in promoting IPDN libraries, which are limited budget, lack of human resource capabilities, and ratification of library promotion guidelines in 2021. Purpose: This study aims to obtaining a clear picture and analyzing promotional activities carried out by IPDN library. Method: The author collects data through interviews with first and second year students, and IPDN librarians. The author also conducted observations and documentation. Results: The results show that the form of promotion that is beneficial for users is through brochures, displays of new book collections and social media, especially Instagram. Meanwhile, promotion through the websiteneeds  further development and improvement, especially in terms of updating information and utilizing the institution's website platform. Conclusion: There are several forms of promotion that have not been effectively carried out, one of which is promotion through the Library Website. Furthermore, there are still promotional methods that have not been carried out, including promotions in the form of making interactive CDs, creatinglibrarian blogs, competitions and book bazaars, and Praja internship programs in the library.  Keywords: Promotion Activities; Promotion Forms; College Libraries.   Abstrak Latar Belakang: Penulis berfokus pada kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi perpustakaan IPDN yaitu terbatasnya anggaran, kurangnya kemampuan sumber daya manusia, dan belum disahkannya pedoman promosi perpustakaan pada tahun 2021. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menganalisis kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan IPDN. Metode: Penulis mengumpulkan data melalui wawancara kepada Mahasiswa tingkat I dan II serta pustakawan Perpustakaan IPDN. Penulis juga melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk promosi yang manfaatnya dirasakan oleh pemustaka adalah melalui brosur, display koleksi buku baru dan media sosial terutama Instagram, sementara promosi melalui Website dinilai perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan terutama dalam hal updating informasi dan pemanfaatan platform Website institusi. Kesimpulan: terdapat beberapa bentuk promosi yang belum efektif dilakukan, salah satunya adalah promosi melalui Website Perpustakaan. Selanjutnya, masih terdapat cara promosi yang belum dilakukan diantaranya adalah promosi dalam bentuk pembuatan CD interaktif, pembuatan blog pustakawan, kegiatan lomba dan bazar buku, dan program magang Praja di perpustakaan.  Kata kunci: Kegiatan Promosi; Bentuk Promosi; Perpustakaan Perguruan Tinggi.


Author(s):  
Hanna Hanna ◽  
Milwan Milwan ◽  
Herianti Herianti

Problem Statement: This research is conducted in response to low reading motivation of society, especially parents/guardians in spending their spare time when picking up their children after school in SMP N 17 Kendari. Purpose: This research aims to describe how “40 Minutes with Parents/Guardians (Sang Penjemput)” program has influenced reading literacy of SMP N 17 Kendari. Method: This research uses a qualitative research with library study method supported by observation. Data sources are reference books and scientific journal articles which was in line with this research. Observations are in the forms of authors’ own experiences as authors directly participated in this program. Results: The findings show that: The headmaster of SMPN 17 Kendari had a significant role in carrying out this program; Many readers (Sang Pembaca) were fond of fiction books, newspaper, and magazines; Additional facility such as comfortable place to read was a significant factor in implementing this program.  Conclusion: It can be concluded that 40 Minutes with Parents/Guardians (Sang Penjemput) program, which was carried out with reading activity while picking up their children, is quite effective in influencing reading habits of the Parents/Guardians (Sang Penjemput). Through this program, it can also affect students’ reading literacy, as well as persuading nearby residents who live near SMPN 17 Kendari to read.  Keywords:  Creating Literacy Culture;  Reading Interest; Sang Penjemput; SMP N 17 Kendari; 40 Minutes with “Sang Penjemput” Program   Abstrak Latar Belakang: Penelitian ini diilhami oleh kenyataan rendahnya motivasi membaca masyarakat/walimurid/Sang Penjemput dibanding dengan pemanfaatan waktu yang sangat luang saat menunggu jam pulang anak di SMP N 17 Kendari.  Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Program “40 Menit Bersama Sang Penjemput” dalam membangun budaya literasi di SMPN 17 Kendari. Methods: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka yang diperkuat dengan observasi. Sumber data penelitian berupa buku-buku referensi dan artikel-artikel jurnal ilmiah yang memiliki relevansi dengan penelitian. Observasi berupa pengalaman penulis secara langsung terjun sebagai pelaksana. Result: Temuan penelitian antara lain: Pucuk pimpinan SMPN 17 Kendari memiliki peran yang cukup kuat dalam mensukseskan program; Bahan bacaan yang banyak diminati Sang Pembaca diantaranya buku fiksi, surat kabar, dan majalah; Fasilitas penunjang seperti tempat yang sejuk dan nyaman juga tidak kalah penting dalam mensukseskan program kedepan. Conclusion: Penulis menyimpulkan bahwa Program Kegiatan 40 Menit bersama Sang Penjemput yang dilaksanakan melalui konsep pembiasaan membaca bahan bacaan sembari menunggu jemputan siswa tergolong efektif mempengaruhi kebiasaan membaca Sang Penjemput. Melalui kegiatan ini juga dapat memaksimalkan potensi membangun budaya literasi kepada  siswa yang dijemput, serta dapat mempengaruhi dan menularkannya kepada seluruh warga sekolah SMPN 17 Kendari termasuk warga sekitar sekolah.  Keywords: Membangun Budaya Literasi; Minat Baca; Sang Penjemput; SMP N 17 Kendari; Program 40 Menit bersama  “Sang Penjemput”


Author(s):  
Astuti Darmiyanti ◽  
Muhammad Taufik

Problem Statement: Development of literacy lists reading as the main literacy skill in the 21st century. Although society in general especially students are no longer illiterate, reading interest and reading literacy skills in Indonesia, based on PISA, OCED, and UNESCO, are still relatively low in terms of multi text study. For this reason, multi text-based learning is needed for improving the students’ literacy. Purpose: This study aims to describe how multi-text learning is taught to students to increase their interest in reading and literacy. Method: This research uses a qualitative research with literature study method. Data sources of this research are reference books and scientific journal articles that have relevance to the research. Results: Multi-literacy learning or also known as multiliteracy is one of the learning designs used in the context of  2013 curriculum. This concept is designed to meet the skills needed in the 21st century. Multiliteracy learning is created to connect 4 multiliteracy skills (reading, writing, spoken language, and, using IT). The stages of multi-text literacy learning cycle are as follows: 1) involving: 2) responding; 3) elaborating; 4) reviewing; 5) presenting. Conclusion: Multitext learning is still barely taught to students in Indonesia. Only 30% of students have multitext reading knowledge and skills. In fact, multitext learning can be used as an alternative solution to increase reading ability and interest. Multi-text learning needs to be supported by  teacher's skills namely creating interesting and adequate multitext materials and ensuring decent reading sources according to its age of  reader, as well as for parents, they have to be able to advise their children to choose multitext as the reading sources.  Keywords: Literacy; Multitext Learning; Reading   Abstrak Latar Belakang: Perkembangan literasi masih menempatkan membaca sebagai keterampilan utama litrasi sebagai keteramplan abad 21. Kendati para pelajar dan masyarakat pada umumnya sudah tidak lagi buta aksara, namun minat membaca dan kemampuan literasi membaca di Indonesia berdasarkan PISA, OCED, dan UNESCO masih terbilang rendah terutama jika dihadapkan pada kajian multiteks. Untu itu diperlukan pembelajaran berbasis multiteks bagi para siswa untuk meningkatkan kualitas literasi.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran multiteks diajarkan kepada siswa sehingga mampu meningkatkan minat baca dan literasi siswa.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka . Sumber data penelitian berupa buku-buku referensi dan artikel-artikel jurnal ilmiah yang memiliki relevansi dengan penelitian. Hasil: Pembelajaran mutiteks atau dikenal juga dengan multiliterasi merupakan salah satu desain pembelajaran yang  digunakan dalam konteks kurikulum 2013. Konsep ini dirancang untuk  menjawab kebutuhan keterampilan yang diperlukan di abad 21. Pembelajaran  multiliterasi didesain untuk mampu menghubungkan 4 keterampilan multiliterasi  (membaca, menulis, berbahasa lisan, dan ber-IT). Tahapan siklus pembelajaran literasi  dengan multiteks antara lain: 1) melibatkan; 2)merespon; 3) elaborasi; 4) meninjau ulang; 5) mempresentasikan. Kesimpulan: Pembelajaran multiteks masih sangat minim diajarkan kepada para siswa di Indonesia. Hanya 30% siswa yang memiliki pengtahuan dan keterampilan membaca multiteks. Pembelajaran multiteks dapat dijadikan solusi alternatif menumbuhkan kemampuan dan minat baca. Pembelajaran multiteks ini perlu ditunjang oleh  kemahiran guru  dalam  membuat  multiteks  yang  menarik  dan  bermutu,  keterjaminan  sumber  bacaan  yang berkualitas dan sesuai dengan usia pembaca, serta peran orang tua yang harus mampu mengarahkan anak-anak memilih sumber bacaan sebagai multiteks  Keywords: Literasi; Pembelajaran Multiteks; Membaca


Author(s):  
Kuncoro Galih Pambayun

Problem Statement: Regardless of the significant increase in the use of digital libraries during the Covid-19 pandemic, distribution of its publications has not been mapped as a form of scientific communication. Purpose: Therefore, this research aims to describe and map the information on digital libraries during the pandemic on international publications Scopus indexed. Method: The bibliometric assessment method was used to collect data from 66 publications on the Scopus database. The writer simultaneously used search keywords such as “Digital Library,” “Electronic Library,” and “Covid-19” to determine the publications from January 2020-June 2021. Results: The result showed that 23 (34.8%) out of 66 publications had high relevance to digital libraries during the pandemic, while 74% are scientific journal articles. The country with the largest contribution is the USA, while the largest publisher with only 35% open publications is Emerald. Meanwhile, the central topics in this research map include “Pandemic”, “Covid”, “Library”, and “Services”. Conclusion: The distribution of publications as a form of academic communication has not intertwined, as indicated by the absence of linkage between each author, thereby creating a high potential for studies and publications related to this topic. In addition to increasing the digital literacy of librarians and users, the transformation to high-tech virtual and digital services also stands as an adaptation effort. Keywords: Bibliometric Analysis; Covid-19; Digital Libraries; Electronic Libraries; Pandemic Era   Abstrak Permasalahan: Perpustakaan digital pada masa pandemi covid-19 ini semakin diminati oleh pengguna dan semakin menarik untuk dikaji oleh cendekiawan. Sementara itu sebaran publikasi tentang perpustakaan digital di masa pandemi belum dipetakan sebagai bentuk komunikasi ilmiah.  Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memetakan informasi tentang perpustakaan digital di masa pandemi Covid-19 pada publikasi internasional terindeks scopus. Metode: Melalui metode penilaian bibliometrik, diperoleh data sejumlah 66 publikasi pada database Scopus. Penulis menggunakan kata kunci pencarian “Digital Library”, “Electronic Library”, dan “Covid-19” secara simultan untuk rentan waktu publikasi bulan Januari 2020 hingga Juni 2021. Hasil: Temuan penelitian bahwa terdapat 23 (34,8%) dari sejumlah 66 publikasi yang dipilih dengan validasi dan relevansi tinggi berkaitan dengan perpustakaan digital di masa pandemi Covid-19. Artikel jurnal ilmiah merupakan jenis publikasi yang mendominasi dengan jumlah 74%. Asal negara penyumbang terbesar yakni USA dan publisher terbanyak yakni Emerald. Sangat disayangkan hanya ditemukan sejumlah 35% publikasi open access. Topik sentral pada peta penelitian ini yakni “Pandemic”, “Covid”, “Library”, dan “Sevices”. Kesimpulan: Simpulan penulis bahwa sebaran publikasi sebagai bentuk komunikasi akademik belum terjalin, terlihat dari belum adanya keterkaitan masing-masing author, oleh karenanya potensi penelitian dan publikasi berkaitan dengan topik ini sangat tinggi.  Adapun adaptasi yang perlu dilakukan perpustakaan di masa pandemi yakni bertransformasi ke layanan virtual dan digital berteknologi tinggi, disamping meningkatkan literasi digital pustakawan dan pengguna. Kata Kunci: Analisis Bibliometrika; Covid-19; Perpustakaan Digital; Perpustakaan Elektronik,; Era Pandemi


Author(s):  
Christian Mubofu ◽  
Henry Mambo

Problem Statement: Libraries as public information agencies act as catalysts that provide reliable information that empowers people in making the right decision in terms of development plans put forward by various sectors. However, studies on how and where the society, access, and the use of relevant information that empower them to contribute positively in these sectors are inadequately reported in scholarly literatures. Purpose: This study in particular reports the role of libraries in community empowerment and the challenges faced by libraries in the dissemination of information for community empowerment. Method: This study is a scoping and a literature review of the role of libraries in  community empowerment. The study adopted Arksey and O’ Malley framework. Google scholar, JSTOR, Ebscohost, Emerald insight, fullfreepdf, Eric, Research4life databases, and Taylor & Francis were used as the main sources of information. Results: The result revealed that libraries provide free internet access and information resources. Libraries also act as information acquisition centre,   community empowerment programs as well as a centre for building capacity, and learning support. The study also revealed that job dissatisfaction among library staff, inadequate facilities, lack of commitment, lack of teamwork and poor relationships among staff, insufficient knowledge and skills among library staff are some of the challenges libraries have to face as an effective provision of information services. Conclusion: The study concludes that there are countless and well established role of libraries in community empowerment in various sectors like education, health, agriculture and technology. Libraries are the main centre for information that contributes greatly to community empowerment through building capacity and learning support.  Keywords: Libraries; Empowerment; Community Empowerment; Role of Libraries    Abstrak Latar Belakang: Perpustakaan sebagai pusat informasi publik berperan sebagai katalisator yang menyediakan informasi terpercaya yang memberdayakan masyarakat untuk membuat keputusan tepat dalam hal rencana pengembangan yang dikemukakan oleh berbagai sektor. Namun, penelitian tentang bagaimana dan dimana masyarakat, akses, dan kegunaan informasi relevan yang membuat mereka berkontribusi secara baik pada sektor-sektor ini jarang sekali dilaporkan dalam literatur ilmiah. Tujuan: Penelitian ini secara khusus melaporkan peran perpustakaan dalam pemberdayaan masyarakat dan tantangan yang dihadapi perpustakaan dalam penyebaran informasi pemberdayaan masyarakat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode scoping dan tinjauan literatur tentang peran perpustakaan dalam pemberdayaan masyarakat. Studi ini mengadopsi kerangka kerja dari Arksey dan O' Malley dengan sumber informasi menggunakan database GOOGLE SCholar, JSTOR, Ebscohost, Emerald insight, Fullfreepdf, Eric, Research4life, dan Taylor & Francis. Hasil: Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa perpustakaan menyediakan akses internet gratis dan menjadi sumber informasi. Perpustakaan juga bertindak sebagai pusat perolehan informasi, program pemberdayaan masyarakat serta pusat untuk membangun kapasitas, dan dukungan pembelajaran. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa adanya ketidakpuasan pekerjaan di antara staf perpustakaan, fasilitas yang tidak memadai, kurangnya komitmen, kurangnya kerja tim yang baik dan hubungan yang buruk antar staf, pengetahuan dan keterampilan yang tidak memadai di antara staf perpustakaan adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi perpustakaan sebagai penyediaan layanan informasi yang efektif. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa perpustakaan berperan sangat baik dalam pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, pertanian dan teknologi. Perpustakaan juga merupakan pusat distribusi informasi yang berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan dukungan pembelajaran. Keywords: Perpustakaan; Pemberdayaan Masyarakat; Peran Perpustakaan


2021 ◽  
pp. 118-136
Author(s):  
Syamsul Rizal ◽  
Rhoni Rodin

Problem statement: Libraries have not played an optimal role in supporting Scholarly communication in a university. Purpose: This study aims to analyze the strengthening of the role and function of libraries in supporting Scholarly communication at IAIN Curup. Method: This type of research is descriptive qualitative. Data collection was carried out by means of interviews, documentation and surveys. Result: The results of this study indicate that there are several efforts to strengthen the role and function of libraries including 1) optimizing user education and information literacy activities by adding facilities for these activities; 2) conducting online research skills training for the IAIN Curup academic community; 3) providing e-resources; 4) conducting routine focus group discussions and book reviews. Strengthening the traditional role includes adding to collect quantity and quality, disseminate information, and preserve. Strengthening the role of university libraries in a broader way is through information literacy programs, the materials of which are packaged, expanded and harmonized with the dynamics and scope of Scholarly communication. Conclusion: A library is an integral part of a university, therefore its existence must be strengthened. This strengthening can be done from all aspects, including facilities, human resources, and others. Keywords: library; scholarly communication; IAIN Curup   Abstrak Permasalahan: Perpustakaan selama ini belum berperan secara optimal dalam mendukung komunikasi ilmiah pada suatu perguruan tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan peran dan fungsi perpustakaan dalam mendukung komunikasi ilmiah di IAIN Curup. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan survey. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa upaya penguatan peran dan fungsi perpustakaan meliputi: 1) optimalisasi kegiatan user education dan literasi informasi dengan menambah fasilitas untuk kegiatan tersebut; 2) mengadakan pelatihan online research skill bagi sivitas akademika IAIN Curup; 3) menyediakan e-resources; 4) rutin melakukan kegiatan focus group discussion dan bedah buku. Penguatan peran tradisional meliputi penambahan collect secara kuantitas dan kualitas, disseminate informasi, dan preserve. Penguatan peran perpustakaan perguruan tinggisecara lebih luas adalah  melaui program-program information literacy, yang materi-materinya dikemas, diperluas dan diselaraskan dengan dinamika dan ruang-lingkup komunikasi ilmiah. Kesimpulan: Perpustakaan merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi, oleh karena itu keberadaannya harus diperkuat. Penguatan tersebut bisa dilakukan dari segala segi, baik sarana prasarana, sumber daya manusia, dan lain-lain. Kata kunci: perpustakaan; komunikasi ilmiah; IAIN Curup


2021 ◽  
pp. 106-117
Author(s):  
Annisa Rahmadanita ◽  
Hasmiati Hasmiati

Problem Statement: The author focuses on the problem of limited human resources of IPDN libraries. Purpose: This study is focused on knowing the description of IPDN library human resource management in supporting the performance of lecturers in the IPDN environment. Method: The author collects data through interviews, observation, documentation. Result: The results showed that from the aspect of planning and organizing, there was an inadequate number of human resources, as well as the quality of human resources that needed to be improved in the IPDN Library. Conclusion: Library human resource management in supporting the performance of lecturers at IPDN has been carried out quite well, but IPDN Libraries need to make improvements and improvements from the aspects of planning and organizing, namely by adding personnel and developing human resources. Keywords: Management; Librarian; Human Resource; Lecturer's Performance; Higher Education   ABSTRAK Permasalahan: Penulis berfokus pada permasalahan terbatasnya sumber daya manusia perpustakaan IPDN.  Tujuan: Studi ini difokuskan untuk untuk mengetahui gambaran manajemen sumber daya manusia perpustakaan IPDN dalam mendukung kinerja dosen di lingkungan IPDN. Metode:  Penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek perencanaan dan pengorganisasian, terdapat jumlah sumber daya manusia yang kurang memadai, serta kualitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan di Perpustakaan IPDN. Kesimpulan: Manajemen sumber daya manusia perpustakaan dalam mendukung kinerja dosen di IPDN sudah terlaksana cukup baik, namun Perpustakaan IPDN perlu melakukan perbaikan dan peningkatan dari aspek perencanaan dan pengorganisasian, yaitu dengan menambah personil dan melakukan pengembangan sumber daya manusia.  Kata kunci: Manajemen; Pustakawan; Sumber daya manusia; Kinerja Dosen; Perguruan Tinggi


Author(s):  
Kuncoro Galih Pambayun

Problem Statement: The high cost of e-journal subscriptions makes it difficult for universities to have several databases for scientific disciplines. Meanwhile, database subscriptions is one of the library accreditation assessment points that create prestige for universities. Purpose: This study aims to determine the ineffectiveness of e-Journal subscriptions in the IPDN Library. Method: Method: Data were collected by interviewing 13 respondents out of a survey of 90 with the Convergent Parallel Mixed Method.  The obtained data were further analyzed using a technique adapted from Sin and Kim's research, which is based on the factors influencing a person's desire to use electronic journal database facilities. This technique analyzed the readiness of human resources, infrastructure, budget, and legal protection. Result: The result showed that the librarian's human resource's support is in the very good category. Furthermore, users possess very good computer and software skills, good motivation and electronic search skills, and moderate foreign language skills. However, university libraries still lack infrastructure support due to insufficient search equipment, inadequate internet network, and limited content. Although budget support is included in the lacking category, institutional support related to the legal protection is sufficient, while sharing and using e-resources are carried out with the National Library. In addition, due to the numerous academic institutions in Asia, sharing and use of e-resources have become difficult, with poor collaborations among universities within the country.  Conclusion: The causes of ineffective e-journal subscriptions are budget constraints, limited supporting devices, poor internet network, limited content, as well as lack of e-resource collaboration and sharing with other university libraries.  Keywords: E-Journal Subscription; e-Resources; Library Services; Academic Library, IPDN Library     Abstrak Permasalahan: Tingginya biaya langganan e-journal menyebabkan tidak semua perguruan tinggi mampu memiliki banyak database disiplin ilmu, bahkan banyak yang tidak mampu memiliki satu pun. Sementara itu, menjadi salah satu poin penilaian akreditasi perpustakaan dan menjadikan prestise tersendiri bagi perguruan tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengapa langganan E Journal di Perpustakaan IPDN kurang efektif. Metode: Penelitian ini menggunakan Convergent Parallel Mixed Method. Pengambilan data melalui wawancara mendalam terhadap 13 informan dan survey terhadap 90 responden. Teknik analisa datanya menggunakan analisis yang telah diadaptasi dari model penelitian Sin dan Kim mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menggunakan fasilitas pangkalan data jurnal elektronik dan menganalisa faktor kesiapan SDM, infrastruktur, anggaran, dan payung hukum. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa berkaitan dengan dukungan SDM pustakawan sangat baik, kemampuan menggunakan komputer dan software pemustaka sangat baik, motivasi dan keterampilan penelusuran elektronis tergolong baik, serta kemampuan bahasa asing sedang. Adapun berkaitan dengan infrastruktur masih sangat kurang, yang disebabkan karena perangkat pendukung penelusuran masih sangat kurang, jaringan internet sangat kurang, dan konten yang disediakan terbatas. Selanjutnya dalam hal dukungan anggaran termasuk dalam kategori kurang. Dukungan kelembagaan berkaitan dengan payung hukum tergolong cukup, akan tetapi sharing dan pemanfaatan e-resource hanya terlaksana dengan Perpustakaan Nasional saja, sementara dengan beberapa lembaga akademik di asia tidak berjalan baik, bahkan belum dilakukan kolaborasi dengan universitas di dalam negeri. Kesimpulan: Penyebab langganan e-journal menjadi kurang efektif di IPDN diantaranya adalah keterbatasan anggaran, keterbatasan perangkat pendukung, jaringan internet yang buruk, konten yang terbatas, serta belum dilakukannya kolaborasi sharing/pemanfaatan e-resource dengan perpustakaan perguruan tinggi lain. Kata kunci: Langganan e-Journal, e-Resources, Layanan Perpustakaan; Perpustakaan Akademik; Perpustakaan IPDN


2021 ◽  
pp. 95-105
Author(s):  
Rian Dwi Hapsari ◽  
Ahmad Berri Seftiawan ◽  
Umanah Umanah

Problem Statement: The author focuses on the gap in demands for good service quality, but it is not supported by human resources and the availability of professional librarians who oversee library services in Merangin Regency. Purpose: The purpose of this article is to find out the quality of library services in the public library of Merangin Regency. Method: The writer uses descriptive method and inductive approach. Data obtained and collected through interviews, observation, and documentation. Furthermore, the data that has been collected is analyzed using data reduction techniques, data display (data presentation) and conclusions. Result: The research findings show that the dimensions of tangible and reliability are still lacking, then the dimensions of empathy, responsiveness and assurance are classified as sufficient (standard). Conclusion: The results show that the service quality of the Merangin Public Library is still not optimal. This is because in the dimension of service quality, there are several indicators that are still in the insufficient category, namely service support facilities, non-updated collections, inadequate employee resources, and information related to libraries that are still not widely known by the public. Keywords: : Servqual Analysis; Quality of Services; Public Library Services; Merangin Public Library   ABSTRAK Permasalahan: Penulis berfokus pada kesenjangan tuntutan kualitas layanan yang baik, namun tidak didukung dengan SDM dan ketersediaan tenaga pustakawan yang profesional menggawangi layanan perpustakaan di Kabupaten Merangin. Tujuan: Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan perpustakaan di perpustakaan umum Kabupaten Merangin. Metode:  Penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan induktif. Data diperoleh dan dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dianalisis dengan teknik data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan kesimpulan. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi bukti fisik (tangible) dan kehandalan (reliability) masih kurang, selanjutnya pada dimensi empati (emphaty), daya tanggap (responsiveness), dan jaminan (assurance) tergolong cukup (standar). Kesimpulan: Hasil menunjukan bahwa kualitas pelayanan Perpusatakaan Umum Kabupaten Merangin masih belum optimal. Hal ini disebabkan karena pada dimensi kualitas pelayanan terdapat beberapa indikator yang masih pada kategori kurang yaitu sarana prasarana fasilitas penunjang pelayanan, koleksi yang tidak update, sumber daya pegawai yang kurang memadai, dan informasi terkait perpustakaan yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Kata kunci: Analisis Servqual; Kualitas Layanan; Layanan Perpustakaan Umum; Perpustakaan Umum Kabupaten Merangin


Author(s):  
Laili Hidayah ◽  
Sri Junandi ◽  
Yuli Hesti Wahyuningsih

Problem Statement: The behavior of students in utilizing the library is very diverse, so it needs to be examined further. Purpose: This study examines the extent of student behavior in using the library and what factors influence student behavior in utilizing the Library of the Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada. Method: This research is descriptive qualitative and data collection uses observation, in-depth interviews and documentation. Result: The results of the study indicate that the behavior of students to the library is diverse in terms of attitudes, encouragement and expectations in using the library. The diversity of behavior is still in the library's goal as a source of learning, entertainment and research. Conclusion: The factors that influence the attitude of behavior using the Library are the environment, facilities, type of service, room, wifi access and staff. Students are of the opinion that these factors that influence it utilize the Library of the Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada. Keywords: behavior, utilization,  library,  Faculty of Agriculture UGM   ABSTRAK Permasalahan: Perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan sangat beragam, terlebih dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat mengubah juga perilaku belajarnya di perpustakaan. Tujuan: Penelitian ini menelaah sejauhmana perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa ke Perpustakaan beraneka ragam dilihat dari sikap, dorongan dan harapan dalam memanfaatkan perpustakaan. Keberagaman perilaku tersebut masih pada tujuan perpustakaan sebagai sumber belajar, hiburan dan penelitian. Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan adalah lingkungan, sarana prasarana, jenis layanan, ruangan, akses wifi dan stafnya. Mahasiswa berpendapat bahwa faktor tersebut yang mempengaruhinya memanfaatkan Perpustakaan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Kata kunci: perilaku, pemanfaatan, perpustakaan, Fakultas Pertanian UGM


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document