TRANSFORMASI Jurnal Pengabdian Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

90
(FIVE YEARS 43)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State Islamic University (Uin) Mataram

2580-9628, 1858-3571

2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Jeri Araiku ◽  
Somakim Somakim ◽  
Yusuf Hartono ◽  
Indaryanti Indaryanti

[Bahasa]: Kegiatan pengadian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam membuat bahan ajar matematika berbasis etnomatematika dan mengetahui respon peserta terhadap kegiatan tersebut. Metode yang digunakan adalah service learning yang terbagi menjadi dua kegiatan yaitu synchronous dan asynchronous. Anchronous terdiri atas penyampaian materi dan presentasi, sedangkan asynchronous berupa bimbingan pembuatan bahan ajar. Peserta yang mengikuti kegiatan PkM ini adalah sebanyak 408 guru matematika yang menghasilkan sebanyak 78 buah bahan ajar setelah revisi. Hasil pengabdian ini menunjukkan lima kesalahan yang dilakukan oleh guru matematika dalam menuliskan bahan ajar berbasis etnomatematika antara lain: (1) bahan ajar yang dibuat tidak sesuai template yang ditentukan, (2) bahan ajar tidak memanfaatkan filosofi/nilai budaya, namun hanya melihat bentuk objek, (3) bahan ajar tidak didasarkan pada budaya tertentu, (4) materi dan langkah pembelajaran tidak sesuai dengan filosofi budaya yang diangkat, dan (5) kegiatan tidak dirancang dengan baik dan berpotensi plagiat. Respon peserta terhadap kegiatan dapat dikategorikan sangat baik (4,55), sedangkan pengetahuan peserta mengenai etnomatematika dan kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dalam membuat dan menerapkan bahan ajar berbasis etnomatematika di kelas tergolong baik, dengan nilai rata-rata masing-masing 3,9. Hal yang masih perlu diperhatikan oleh guru matematika adalah meluangkan lebih banyak waktu dalam mengeksplorasi nilai budaya sehingga filosofi dari budaya tersebut sesuai dengan konteks materi yang akan diajarkan. Guru juga perlu meningkatkan kemampuan dalam membuat dan menerapkan bahan ajar berbasis etnomatematika dalam proses pembelajaran matematika. Kata Kunci: etnomatematika, pembuatan bahan ajar, pengabdian kepada masyarakat, matematika [English]: This community service program (PkM) aims to assist teachers in designing ethnomatematics-based mathematics teaching materials and examine participants' responses to the program. The method used is service learning in the form of synchronous and asynchronous. The first included presentations and content discussions, while the latter was to guide the teachers design teaching materials. There were 408 mathematics teachers participated in this program which resulted in 78 revised teaching materials. There were five mistakes made by the mathematics teachers in designing the ethnomathematics-based teaching materials: (1) it did not comply the specified template, (2) it did not acknowledge cultural philosophies/values, but only refer to the shape of the object, (3) it did not adopt a specific culture, (4) the materials and learning steps were not in accordance with the cultural philosophy used, and (5) the activities were not well designed and have the potential for plagiarism. Participants’ responses to the program can be categorized as very good (4.55), while the participants' knowledge of ethnomatematics and the difficulties that participants may face in making and applying ethnomatics-based teaching materials in the classroom are classified as good, whereas each indicators has the average of 3.9. To the teachers need to spend more time exploring culture so that the philosophy of the culture is in accordance with the material to be taught. Also, the teachers should improve their ability to create ethnomathematical-based teaching materials and apply it in the instructional practices. Keywords: ethnomatematics, designing teaching materials, community service, mathematics


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 97-106
Author(s):  
Novy Trisnani ◽  
Anita Dewi Astuti

[Bahasa]: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab munculnya kejenuhan belajar pada diri anak. Orang tua dengan tugas dan peran barunya dalam mendampingi anak selama belajar dari rumah diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman bagaimana mengatasi kejenuhan belajar yang dialami oleh anak. Tujuan diselenggarakannya kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua tentang cara dan strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar anak di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian laksanakan dengan cara sosialisasi langsung kepada warga. Sasaran dari pengabdian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia sekolah bertempat tinggal di Dusun Kembang Kapanewon Pengasih berjumlah 32 orang. Tahapan yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pengabdian. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan diperoleh disimpulkan bahwa orang tua merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian ini dan mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang cara dan strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar anak di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian ini mampu membekali orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka dalam belajar selama pendemi Covid-19. Kata Kunci: penguatan peran orang tua, kejenuhan belajar, pandemi Covid-19 [English]: Long distance learning during Covid-19 pandemic became one of the causes of children’s boring in learning. Parents with their new duties and roles in accompanying their children during learning from home are expected to have knowledge to overcome the problem.  The purpose of this community service program is to provide knowledge and understanding to parents about strategies for overcoming children's boring. The program was carried out by a direct socialization to 32 parentswho have school-age children in Dusun Kembang Kapanewon Pengasih. The program follows some stages; preparation, implementation, and evaluation. Based on the results of the evaluation, it was concluded that parents feel the benefits of this program; they have knowledge and understanding of strategies to overcome their children's problem. This community service is able to support the parents in accompanying their children during learning from home in this pandemic. Keywords: the roles of parents, boring in learning, Covid-19 pandemic


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 126-135
Author(s):  
Lalu Ahmad Didik ◽  
Farizal Wahyudi

[Bahasa]: Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di Pulau Lombok mengakibatkan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dalam bentuk Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) dilaksanakan di lingkungan rumah mahasiswa masing-masing. Program ini selanjutnya disebut dengan Kuliah Kerja Partisipatif dari rumah (KKP-DR). Tema yang menjadi fokus dalam program ini adalah sosialisasi pencegahan penularan covid-19 dengan menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang sekaligus merupakan tuntunan agama Islam. Metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi kepada masyarakat di beberapa desa di Pulau Lombok yang merupakan desa asal mahasiswa. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti pemasangan pamflet dan penyebaran brosur, sosialisasi kampung sehat, seminar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan mencuci tangan, pembiasaan physical distancing, senam bersama, pemberian bantuan masker, pemberian bantuan hand sanitizer, dan bersih lingkungan masjid. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat program, ketepatan sasaran dan ketepatan metode yang diberikan kepada 10 orang kepala desa tempat mahasiswa melaksanakan KKP-DR. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju dimana 100% responden menyatakan kegiatan ini bermanfaat, 80% tepat sasaran dan 90% menyatakan kegiatan ini menggunakan metode yang tepat. Kegiatan ini dapat membantu masyarakat mengetahui informasi seputar Covid-19 dan mampu memberikan bekal pencegahan penularan Covid-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kata Kunci: kuliah kerja partisipatif dari rumah (KKP-DR), sosialisasi, pencegahan Covid 19 [English]: The Covid-19 pandemic that hit the world, especially on the island of Lombok, makes students of the State Islamic University (UIN) Mataram carry out Participatory Community Service (KKP) program in their surroundings. This program is called  home-based community program (KKP-DR). The focus of the program is the socialization on the transmission of COVID-19 prevention by emphasizing Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS), which is also an Islamic religious guidance. The method used was outreach to the community in several villages on the island of Lombok, where the students come from. The program was held in several activities such as the installation of pamphlets and distribution of brochures, socialization of healthy villages, seminars on Clean and Healthy Behavior (PHBS), hand washing training, physical distancing habituation, joint exercise, providing masks, providing hand sanitizer, and cleaning the mosques. The evaluation was carried out by 10 village heads considering the benefits of the program, the accuracy of the targets and the accuracy of the methods. The results of the implementation of this program are: 100% of respondents do agree that the program is useful; 80% of the respondents state that the program is effective; and 90% agree that the program apply the right method. In conclusion, KKP-DR can help the public find out information about Covid-19 and be able to provide provisions for preventing the transmission of Covid-19 by implementing a clean and healthy lifestyle. Keywords: KKP-DR, socialization, prevention of Covid-19 transmission


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 49-64
Author(s):  
Nila Firdausi Nuzula ◽  
Esti Junining ◽  
Isti Purwaningtyas ◽  
Didik Hartono

[Bahasa]: Pada tahun 2007, masyarakat Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kota Batu mengembangkan kampung wisata secara mandiri. Tokoh masyarakat dan penggerak usaha wisata berhasil mengajak masyarakat lokal untuk mengembangkan berbagai paket wisata yang fokus menawarkan pengalaman hidup di kampung kepada wisatawan. Namun, terjadinya pandemi menjadikan usaha wisata terhenti. Inisiatif untuk membangkitkan kembali partisipasi aktif masyarakat dusun hanya bertumpu kepada tokoh masyarakat dan inisiator kampung wisata. Para pemuda belum memiliki kemauan dan insiatif dalam melakukan promosi untuk membangkitkan dan meningkatkan skala usaha wisata. Pemahaman dan pengetahuan para pemuda kampung tentang prinsip dasar usaha wisata belum memadai dan merata. Untuk membantu mengurangi kekhawatiran tokoh masyarakat dan penggerak usaha wisata tentang keberlangsungan usaha (business longevity) Kampung Wisata Kungkuk, pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengenalkan prinsip dasar usaha wisata berbasis konsep business model canvas (BMC) kepada para pemuda desa pelaku usaha wisata. Dengan menerapkan metode Participatory Action Research (PAR), para pemuda diajak untuk berdiskusi aktif menentukan sembilan unsur business canvas. Hasil diskusi tersebut menjadi dasar identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) dan selanjutnya menjadi data untuk pengembangan strategi bisnis. Tim pengabdian membantu menerjemahkan berbagai usulan pemuda desa menjadi empat strategi pengembangan bisnis, yaitu competitive, invasive, diversification, dan defensive strategies. Salah satu rekomendasi kepada para pemuda kampung wisata adalah memperkuat komitmen dan mengembangkan kesepakatan bersama tentang langkah apa yang perlu diambil untuk menjaga dinamika dan kelangsungan usaha Kampung Wisata Kungkuk. Kata Kunci: kampung wisata, model bisnis canvas, penelitian tindakan partisipatif [English]: In 2007, the local community in Kungkuk, Punten, Batu City developed a tourism village through participative actions. The business was running well before the Covid-19 pandemic. Community leaders and tourism initiators have succeeded in getting local people to create various tour packages that focus on offering tourists the experience of living in a village. However, the pandemic brought the tourism to a halt. The leaders and tourism entrepreneurs are worried about the business longevity of kampung wisata. Even before the pandemic, the tourism development tends to be stagnant, and its continuity seems to rely only on the leaders. As the actors of the business activities, the youths do not have adequate knowledge and understanding of the basic principles of tourism business. In this case, a community program was held to introduce the business model canvas (BMC) concept to the youths to overcome the problems and take advantage of the pandemic period. By applying participatory action research (PAR), the youths were invited to have an active discussion determining the nine elements of the business canvas. The discussion resulted in the basis for identifying strengths, weaknesses, opportunities, and business threats. It then becomes factual information for developing alternatives of business strategies. We help the youths translate the data into four business strategies: competitive, invasive, diversification, and defensive. The program recommends some critical points to the youths; strengthen their commitment and make a consensus on what actions are required to maintain the dynamics and continuity of Kampung Wisata Kungkuk. Keywords: village tourism, business model canvas, participatory action research


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 27-37
Author(s):  
Muhamad Imaduddin ◽  
Latifatul Nihayati ◽  
Toyib Wahyu Nugroho ◽  
Wisnu Bayu Murti ◽  
Latifatus Sa’adah ◽  
...  

[Bahasa]: Implementasi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), yang merupakan salah satu pendekatan yang banyak dikembangkan oleh berbagai negara, masih belum banyak dipahami oleh banyak guru, termasuk pada kelompok guru PAUD PKG SMART. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui keterampilan dalam memproduksi Alat Permainan Edukaitf (APE). Kajian ini akan memaparkan bagaimana pelaksanaan proses pendampingan guru dalam memproduksi APE, serta bagaimana performa dan implemetasi guru dengan menggunakan APE topik ekologi dengan pendekatan STEAM. PkM ini merupakan aktivitas pendampingan dalam bentuk pembelajaran yang mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek dengan tahapan utama yaitu launching, monitoring, dan evaluating. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari 90 guru yang terdiri dari 30 guru Pos PAUD, 30 guru Kelompok Belajar, dan 30 guru TK di wilayah kecamatan Temayang, kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi produk dan performa kelompok, serta wawancara kelompok. Target model produk yang diharapkan adalah kotak yang utamanya difungsikan untuk mengajarkan konsep ekosistem darat dan perairan. Keberhasilan program ini ditunjukkan dari (1) terlaksananya tahapan pendampingan, (2) diperolehnya produk APE yang sesuai dengan target yang ditentukan tim, (3) performa guru sudah menunjukkan penambahan wawasan dalam mengimplementasikan APE dan memodifikasi APE dengan pendekatan STEAM dan (4) respon positif ditunjukkan dengan antusiasme guru Kata Kunci: alat permainan edukatif, STEAM, pendampingan, topik ekologi [English]: The implementation of STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), which is one of the approaches developed by many countries, is still not widely understood by many teachers, including early childhood teachers in PKG SMART. The purpose of this community service program is to improve teachers’ pedagogical competence through skills in producing Educational Game Tools (EGT). This article will describe how the teachers’ mentoring process is implemented in producing EGT, as well as how teachers’ performance and practices using EGT on the topic of ecology with the STEAM approach. This program is a mentoring activity that refers to a project-based learning model following three stages; aunching, monitoring, and evaluating. Participants consist of 90 early childhood teachers in Temayang sub-district, Bojonegoro regency, East Java. Data was collected through documentation, product observation and group performance, and group interviews. The expected product model is a box to teach the concept of terrestrial and aquatic ecosystems. The effectivity of this program is shown from (1) the implementation of the mentoring stages, (2) the produced EGT meets the specificationsset by the team, (3) teachers’ performance is better in implementing EGT and modifying EGT with the STEAM approach and (4) positive responses are evident in the teachers’ enthusiasm. Keywords: educational game tools, STEAM, mentoring, ecological topics


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 38-48
Author(s):  
Ulfa Khaira ◽  
Tri Suratno ◽  
Reni Aryani ◽  
Edi Saputra ◽  
Mauladi Mauladi

[Bahasa]: Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk melakukan kegiatan wisata. Wisata di dalam kota merupakan pilihan yang tepat di masa pendemi seperti ini. Pemerintah Kota Jambi telah banyak membangun ruang terbuka hijau (RTH) dengan fasilitas rekreasi dan olahraga yang lengkap, namun RTH ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya promosi yang menyebabkan masih banyak masyarakat belum mengetahui keberadaan dan fasilitas yang disediakan RTH. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk membangun Sistem Informasi Geografis Ruang Terbuka Hijau berbasis web yang dilengkapi dengan virtual tour yang menampilkan simulasi panorama dari lokasi RTH. Pembangunan sistem ini menggunakan metode prototyping. Metode ini sangat cocok digunakan untuk sistem skala kecil dan bersifat customize yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan tertentu. Pengembangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, framework Laravel, dan Database Management System (DBMS) MySQL. Beberapa fitur yang berhasil dikembangkan antara lain pencarian taman, pencarian event, virtual tour, dan partisipasi masyarakat. Hasil dari kegiatan PPM ini adalah pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dapat dengan mudah menyebarkan informasi-informasi terkait RTH dan memudahkan pengunjung dalam mencari lokasi RTH dan petunjuk arah yang terintegrasi dengan google maps. Pengujian sistem dilakukan menggunakan metode black box. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem informasi yang dibangun telah berhasil berjalan sesuai fungsinya. Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau (RTH), sistem informasi geografis, virtual tour [English]: Covid-19 pandemic is not a barrier to travel. Travelling in the city is a right choice during this time of pandemic. Jambi local government has provided manynew green open spaces with complete recreational and sports facilities. Unfortunately, the use of the public facilities is still not optimal due to lack of promotion. This community service program aims to develop a web-based geographical information system equipped with a virtual tour that displays a panoramic simulation of the green open space locations. The development of this system used a prototyping method. This method is very suitable for small-scale and customized systems based on certain requests and needs. The system development utilized PHP programming language, Laravel framework, and MySQL Database Management System (DBMS). Some of the features that have been successfully developed including park search, event search, virtual tours, and community participation. The result of this program is that local environment agency can easily disseminate information related to green open spaces and facilitate visitors in finding locations and directions integrated with google maps. A test of the system was carried out using the black box method. The results show that the developed information system has run successfully and properly. Keywords: Green Open Space, Geographic Information System, virtual tour  


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 86-96
Author(s):  
Zakka Ugih Rizqi ◽  
Adinda Khairunisa ◽  
Riska Iva Riana

[Bahasa]: Desa Rejosari adalah salah satu Desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA) berupa pohon kelapa. Akan tetapi, pemanfaatan yang tidak maksimal sering mengakibatkan pembuangan kelapa disebabkan jumlah panen yang berlebih. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDA tersebut, dilakukan perancangan bisnis produksi Virgin Coconut Oil (VCO). Pengabdian fokus pada aspek teknis yang meliputi pemilihan lokasi produksi dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis aliran produksi VCO, layout design, dan penentuan jumlah pekerja dan peralatan yang optimal berbasis simulasi. Hasil pemilihan lokasi produksi pada program pengabdian ini menunjukkan bahwa lokasi yang terletak di samping SMK VIP Maarif NU 1 Kemiri merupakan lokasi yang paling optimal dilihat dari kriteria kemudahan akses, luas bangunan, dan ketersediaan sarana dan prasarana. Kemudian untuk memenuhi permintaan selama 4 bulan ke depan, diperlukan 13 orang pekerja beserta peralatan yang mendukung proses produksi dengan investasi serendah mungkin. Selanjutnya layout dari lantai produksi VCO dirancang dengan pertimbangan dapat menghasilkan jarak seminimal mungkin sehingga mampu meningkatkan efisiensi serta mempermudah jalan keluar-masuk barang. Hasil analisis teknis kemudian disimulasikan menggunakan software Flexsim versi 2021 dan menunjukkan bahwa perancangan bisnis VCO telah mencapai hasil efektif dilihat dari ketercapaian output produksi dan efisien dilihat dari utilisasi pekerja. Uji coba produksi serta penyuluhan telah dilakukan sebagai bukti validasi. Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), perancangan bisnis, simulasi, Virgin Coconut Oil (VCO) [English]: Rejosari Village is one of the villages in Purworejo Regency, Central Java, which has natural resource potential (SDA) in the form of coconut trees. However, the disposal of coconuts due to the excessive harvest and lack of utilization often happens. A Virgin Coconut Oil (VCO) production business was designed to optimize the utility of natural resources. This community service focuses on technical aspects analysis including the selection of production location using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, VCO production flow analysis, layout design, and the determination of the optimal number of workers and equipment based on simulation. The result of the production location selection indicates that the location next to the Vocational High School Maarif NU 1 Kemiri is the most optimal location seen from the criteria of easy access, building area, and availability of facilities and infrastructure. Then to meet the demand for the next 4 months, it requires 13 workers along with equipment that supports the production process with the lowest possible investment. Furthermore, the layout of the VCO production floor was designed with the consideration that it could produce a minimum distance to increase efficiency and facilitate the passage of goods in and out. The results of the technical analysis were then simulated using the Flexsim software and showed that the VCO business design has achieved effectiveness examined from the achievement of production output and efficiency from optimum workers utilization. Production trials and socialization were carried out as a validation evidence. Keywords: Analytical Hierarchy Process (AHP), business design, simulation, Virgin Coconut Oil (VCO)


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 13-26
Author(s):  
FX Anjar Tri Laksono ◽  
Santi Dwi Astuti ◽  
Asmoro Widagdo ◽  
Sachrul Iswahyudi

[Bahasa]: Eks-buruh migran di Wonosobo memiliki asosiasi yang beranggotakan 30 orang. Hampir 80% anggota asosiasi memiliki unit bisnis di berbagai bidang seperti kerajinan kain batik, vas bunga, produk olahan pangan lokal, koperasi, jasa simpan pinjam, dan toko kelontong. Sekitar 90% anggota asosiasi tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mempromosikan dan memasarkan produk dan jasa yang mereka miliki. Adanya era Revolusi Industri 4.0 dan wabah Covid-19 menyebabkan omzet usaha anggota mengalami penurunan hingga 40%. Oleh karena itu, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan mitra dalam memasarkan produk mereka melalui teknologi informasi dan komunikasi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan mitra oleh akademisi Universitas Jenderal Soedirman. Materi pelatihan meliputi pengelolaan administrasi berbasis sistem informasi, perencanaan keuangan berbasis digital, pengunaan aplikasi akuntansi digital, pengelolaan risiko keuangan, dan pembuatan desain kontrol mutu produk inovasi. Setelah kegiatan pelatihan para buruh migran telah mampu membuat desain kemasan produk dengan Canva, membuat laporan keuangan dengan aplikasi catatan keuangan, dan mempromosikan produk usaha melalui media sosial. Pendampingan intensif selama satu bulan dilakukan untuk memastikan bahwa mitra mampu mengaplikasikan materi pelatihan secara berkelanjutan. Peningkatan kemampuan digitalisasi pemasaran produk untuk eks-buruh migran melalui kegiatan pengabdian ini mampu meningkatkan omzet penjualan rata-rata sebesar 22%. Kata Kunci: digitalisasi, promosi, migran, Wonosobo [English]: The ex-migrant workers association in Wonosobo has 30 members. Nearly 80% of the members have business units in various fields such as batik cloth, flower vases, locally processed food products, cooperatives, savings and loan services, and grocery stores. About 90% of the members do not have the ability to use information and communication technology (ICT) to promote and market their products and services. The era of the Industrial Revolution 4.0 and the Covid-19 outbreak caused the members’ business profit decrease by 40%. Therefore, the purpose of this community service is to improve the ability of partners in marketing their products through ICT. The method used in this program is training and mentoring by academics from Universitas Jenderal Soedirman. The training materials include information system-based administrative management, digital-based financial planning, the use of digital accounting applications, financial risk management, and quality control designs for innovative products. After the training, the participants are able able to design product packaging with Canva, make financial reports using financial records applications, and promote business products through social media. A month-intensive mentoring was carried out to ensure that partners were able to apply training materials continuously. In conclusion, this program develops the participants’ ability to digitize product marketing and increase their sales turnover around 22%. Keywords: digitization, promotion, migrants, Wonosobo


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 65-76
Author(s):  
Muhammad Syahril Imron ◽  
Yudha Nurdian

[Bahasa]: Indonesia saat ini mengalami kondisi krisis atau bencana yang disebabkan oleh Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menyebar luas hingga ke daerah Jember. Berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran covid-19 justru berimplikasi buruk terhadap beberapa sektor lain khususnya pada sektor ekonomi. Dampak ini jelas juga dirasakan oleh pelaku usaha keripik tempe yang berada di kelurahan Sumbersari, seperti tingkat penjualan menurun dan metode pemasaran yang masih terbatas secara langsung (luring). Adanya program Kuliah Kerja Nyata Back to Village (KKN-BTV) Universitas Jember bertujuan untuk mendampingi pelaku usaha “TEMPE GO” di kelurahan Sumbersari. Lebih spesifik, tujuan dari adanya kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan tentang proses produksi yang baik dan benar, pemasaran suatu produk secara digital, dan pembuatan beberapa platform digital. Metode yang digunakan pada kegiatan KKN BTV ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRS) yang memungkinkan keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari observasi, pemberian sosialisasi tentang protokol kesehatan, sanitasi kerja dan proses produksi, pendampingan proses produksi, pendampingan pembuatan desain logo dan kemasan, pembuatan akun media sosial hingga promosi dan pemasaran produk. Upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan digitalisasi pemasaran “TEMPE GO” terwujud dengan terbentuknya akun instagram, whatsapp, tokopedia dan shopee sebagai media pemasaran digital. Masyarakat didorong untuk terus mengelola secara baik capaian kegiatan yang telah dilakukan demi terciptanya usaha yang berkelanjutan. Kata Kunci: Covid-19, keripik tempe, pemasaran, digital [English]: Indonesia is currently experiencing a crisis caused by Covid-19 which has spread widely to Jember area, especially Sumbersari village. Various policies as an effort to prevent the spread have had bad implications for several other sectors, particularly in the economic sector. This impact is also clearly felt by people who have tempe chip business in Sumbersari village, such as declining sales levels and limited direct marketing methods (offline). The existence of the Back to Village Community Service Program at the University of Jember aims to assist "TEMPE GO" entrepreneurs in Sumbersari Village. More specifically, the purpose of this activity is to provide education and training on proper and correct production processes, digital marketing of a product, and the creation of several digital platforms. The method used in the program is Participatory Rural Appraisal (PRS), which allows community involvement in carrying out various activities, starting from observation, providing outreach on health protocols, work sanitation and production processes, production process mentorship, assistance in making logo and packaging designs, creating social media accounts to product promotion and marketing. The efforts made to realize the digitalization of Tempe Go marketing are the creation of Instagram, WhatsApp, Tokopedia and Shopee accounts as digital marketing media. The local people is encouraged to properly manage the achievements of the program in order to create a sustainable business. Keywords: Covid-19, tempe chips, marketing, digital


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 77-85
Author(s):  
Eni Hidayati ◽  
Ida Ansharyani ◽  
Fachry Abdul Razak Afifi ◽  
Mastawan Mastawan ◽  
Sharfina Nabilah

[Bahasa]: Kawasan hutan di Desa Kelungkung, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah tangkapan hujan yang penting untuk menjaga ketersediaan air minum  penduduk Kota Sumbawa Besar. Namun tekanan terhadap hutan semakin tinggi akibat pembukaan lahan untuk pertanian lahan kering. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi tekanan terhadap hutan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah  meningkatkan kapasitas komunitas lokal dalam memulai upaya ecopreneurship guna mendapatkan penghasilan tambahan dan mengurangi tekanan terhadap hutan. Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat seseorang menjadi ecopreneur. Selanjutnya intervensi dirancang untuk mengatasi faktor penghambat dengan menggunakan nilai-nilai pada konsep Saemaul Undong.  Ecopreneur yang dikembangkan dalam PKM ini adalah pengembangan produk bernilai tambah dari komoditas lokal yang dianggap tidak/kurang bernilai ekonomis. Kelompok mitra yang dilibatkan yaitu kelompok Sumbawa Premium. Pendekatan yang dilakukan yaitu fasilitasi proses izin P-IRT dan penyediaan dukungan in-kind berupa peralatan. Selain itu,  kelompok juga didampingi dalam pembuatan kemasan dan media promosi dan pemasaran. Produk yang dibuat yaitu selai dari buah-buahan yang tersedia di Desa Kelungkung yaitu selai jambu biji dan selai duwet, serta pengolahan biji mete menjadi mete madu panggang. Pada kegiatan PKM ini, kombinasi ecopreneurship dan konsep Saemaul Undong 2.0 merupakan pendekatan yang potensial untuk digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat yang lebih berkelanjutan. Kata Kunci: degradasi hutan, ecopreneur, komoditi lokal, nilai tambah, saemaul undong [English]: Forest areas in Kelungkung Village, Sumbawa District, West Nusa Tenggara Province are important catchment teritories for freshwater and drinking water supply for the residents. However, threat toward forest is increasing due to conversion to dry land farming.  Hence, efforts to reduce forest degradation is needed. This community service aimed at increasing local community’s capacity to initiate ecopreneurship effort to gain additional income and reduce dreadful impacts on the forest. A literature study was conducted to identify factors that support or hinder the people to be ecopreneur. Then interventions were designed to overcome the barriers by adopting the values of Saemaul Undong concept. The ecopreneurship developed in this program was the development of added-valued products from local products having low economic values. A partner group involved in this program is Sumbawa Premium Group. The approach used was by providing assistance to get the necessary license to disseminate their products to the market (P-IRT license) and key equipments to start the business. In addition, we facilitated the making of the product packaging, promotion materials, and marketing. The products made were guava jam, duwet jam, and roasted cashew nut with honey flavor. In this program, a combination of Ecopreneur and Saemaul Undong 2.0 concept is a potential approach in designing and implementing a more sustainable community service. Keywords: forest degradation, ecopreneur, local commodity, added value, saemaul undong


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document