Peran Kelembagaan Dakwah dalam Penguatan Kemandirian Anak Jalanan : Kasus Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta Selatan
AbstractThe research objective is to depict the stages of forming of the street children’s autonomy in the Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, South Jakarta, and the characteristics of their autonomy. We use in-depth interviews and document searches in data collection. Miles and Huberman's techniques, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing were used for data analysis. The results showed that: (1) The stages of forming the autonomy of street children began with treatment, then empowerment which is a factor of the autonomy; (2) The characteristics of their autonomy can be seen from their ability to carry out all their activities independently, to be able to manage their own lives, to control their emotions, to share ideas and to make decisions and choices according to their views. AbstrakTujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tahapan pembinaan kemandirian anak jalanan di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi Jakarta Selatan, dan karakteristik kemandirian mereka. Kami menggunakan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen untuk pengumpulan data. Teknik Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahapan pembentukan kemandirian anak jalanan diawali dengan pengobatan, lalu pemberdayaan yang menjadi faktor kemandirian; (2) Karakteristik kemandirian mereka dapat dilihat dari kemampuan melakukan segala kegiatannya secara mandiri, mampu mengatur kehidupannya sendiri, dapat mengontrol emosinya, dapat berbagi ide dan membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan mereka.