Studi Fasa dan Sifat Termal Lantanum Oksida Berbasis Monasit
ABSTRAKPotensi logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia sangat besar, terutama yang berasal dari mineral monasit. Monasit merupakan gabungan unsur LTJ-U/Th-fosfat yang berkaitan dengan endapan timah dan unsur-unsur radioaktif. Melalui program BATAN incorporated mineral monasit diolah menjadi bahan yang lebih benilai jual secara ekonomi. Lantanum (La) adalah logam yang termasuk dalam kelompok logam tanah jarang yang memiliki sifat-sifat unggul sebagai pigmen dan sebagai penyerap gelombang elektromagnetik. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi pengaruh pemanasan tinggi terhadap produk pilot plant pengolahan logam tanah jarang hidroksida (RE(OH)3) dari monasit, khususnya produk La2(C2O4)3 untuk pembuatan Certified Reference Material (CRM) La2O3. Bahan yang telah ditimbang dikalsinasi pada combustion boat dengan menggunakan furnace pada suhu pemanasan 1.000 OC dan 1.300 OC. Dekomposisi termal dianalisis dengan menggunakan Thermogravimetric analysis (TGA). Formasi fasa bahan dianalisis dengan menggunakan teknik X-Ray Diffraction (XRD). Hasil analisis XRD menunjukkan hasil akhir fasa bahan berubah menjadi La2O3 sebesar 28,76% dan La(OH)3 sebesar 71,24%.ABSTRACTRare earth elements (REE) in Indonesia have great potency, mainly from monazite mineral. Monazite is a combination of REE-U/Th-phosphate elements which is associated with tin deposit and radioactive elements. Through BATAN incorporated program, monazite mineral is processed to become more economically valuable materials. Lanthanum (La) is a metal element, part of REE group, which has excellent properties for pigment and electromagnetic absorber. The purpose of this study is to obtain information related to the effect of calcination in high temperature on the product of monazite’s REE hydroxide (RE(OH)3) processing pilot plant, specific on La2(C4O4)3 for Certified Reference Material (CRM) La2O3 making. The weighed material is calcined on combustion boat by using a furnace at heating temperature of 1,000 OC and 1,300 OC. Thermal decomposition is analyzed by using Thermogravimetric analysis (TGA). Material phase formation is analyzed by using X-Ray Diffraction (XRD) method. XRD analysis shows the material in final phase has been transform to 28.76 % La2O3 and 71.24 % La(OH)3.