scholarly journals PENGARUH MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN SELF EFFICACY SISWA

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Rahma Dwi Aulia ◽  
Hayatun Nufus ◽  
Risnawati Risnawati
2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 639
Author(s):  
Sudiyono Sudiyono

ABSTRAK Masih kurang  minatnya siswa dalam belajar khususnya pelajaran matematika,  salah satu sebab adalah  metode yang digunakan oleh guru masih konvensional dan siswa bekerja secara individu, sehingga siswa yang kurang mampu kesulitan dalam memahami konsep dengan benar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bilangan berpangkat dengan  model problem posing pada siswa kelas IX SMP Negeri 4 Batu.Penelitian ini menggunakan desain  Penelitian Tindakan Kelas  (Classroom Action Research),  pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan  kualitatif yaitu penelitian yang datanya tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Berdasarkan data yang diperolah dari pelaksanaan tindakan mulai siklus 1 sampai dengan siklus 2 dan berdasarkan hasil observasi tiap-tiap siklus terjadi peningkatan prestasi yaitu siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM dari 17 siswa menjadi 7 siswa, mengalami peningkatan siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM dari 18 menjadi 27 siswa, dan rata-rata tes siswa dari  62,29 menjadi 71,76 mengalami kenaikan 2,47%, serta prosentase ketuntasa juga mengalami peningkatan dari 48,6% menjadi 79,4% meningkat 30,8%.Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan model problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi bilangan berpangkat. Kata Kunci: Peningkatan hasil belajar, Bilangan berpangkat, Problem Posing ABSTRACT The lack of student’s study interest especially on mathematics, one of the reason is the method is still conventional and students work individually, with the result that students harder to understanding the concept correctly. The purpose of this research is improving learning outcome on exponential numbers with problem posing model in 3rd years students on State Junior High School Batu. This research using Classroom Action Research design and qualitative approach, which is the research that not using statistics technique. This Classroom Action Research executed in two cycle. Every cycle consist of planning, action, observation, and reflection. Based on data that obtained from the 1st cycle until 2nd cycle and based on observation from every cycle there is an achievement increase that is students that having under the minimum learning mastery standard from the initial is 17 students increase to 7 students, then there is increase the numbers of students that having on the minimum learning mastery standard from 18 to 27 students, and the average of students’ test from 62,29 to 71,76 (increasing 2,47%), so the percentage of learning mastery increased from 48,6% to 79,4% increase for about 30,8%. This shows that Problem Posing approach can increasing student’s study result especially on exponential numbers subject. Keyword: Increase of study result, Exponential numbers, Problem Posing


Sepren ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Raya Nababan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Tahun Ajaran 2020/2021 untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara model pembelajaran problem posing dan discovery learning. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi untuk melihat pencapaian proses pembelajaran sudah sesuaI atau tidak dengan model pembelajaran dan tes untuk melihat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis serta siswa antara model pembelajaran problem posing dan discovery learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)  pencapaian proses pembelajara problem posing adalah sebesar 4,8 dengan kategori “Sangat Baik” pencapaian proses pembelajaran discovery learning adalah sebesar 4,867 dengan kategori “Sangat Baik”. 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh model problem posing dengan discovery learning. Hal ini terlihat dari hasil uji statistika, dimana nilai probabilitas (sig.) untuk kedua pembelajaran  lebih besar dari taraf signifikansi  = 0,05 yang ditetapkan, sehingga H0 diterima. Namun secara matematis nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbeda


2020 ◽  
Vol 13 (11) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Sena Görgün ◽  
Canses Tican

The main purpose of the current study is to investigate middle school students’ math self-efficacy perceptions and math problem posing attitudes. The sample of the study is comprised of 990 fifth, sixth, seventh and eighth grade students attending middle school in the Fethiye district of the city of Muğla. As the data collection tool, the “Math Self-efficacy Perception Scale” and the “Math Problem Posing Attitude Scale” were used. In the analysis of the data collected through the qualitative research method, frequencies, percentages, independent-samples t-test, one-way variance analysis, post-hoc tests (Scheffe and Dunnett’s C) and correlation analysis were used. As a result, it was found that the middle school students’ math self-efficacy perceptions and math problem posing attitudes are over the medium level. The middle school students’ self-efficacy perceptions were found to be varying significantly depending on gender. The middle school students’ problem posing attitudes were found to be varying significantly depending on gender. The math self-efficacy perceptions and math problem posing attitudes of the 5th and 6th grade students were found to be significantly higher than those of the 7th and 8th grade students. A medium, positive and significant correlation was found between the middle school students’ mean math self-efficacy perception score and their mean math problem posing attitude score.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Tantri Mayasari ◽  
Prastyo Eko Cahyono ◽  
Farida Huriawati
Keyword(s):  

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model open-ended learningdan problem posing learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMK Negeri 1 Wonoasri. Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang benar dalam mencari pengetahuan yang relevan, masuk akal, reflektif, bertanggung jawab, dan terampil fokus ketika memutuskan apa yang harus dipercaya untuk dilakukan. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas X AV 1 dan X IL 2 dengan diberi perlakuan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah quasi eksperimen dengan membandingkan nilai gain yang didapatkan dari hasil analisis n-gain dan didapatkan selisih sebesar 11,22 dimana lebih efektif penerapan model open-ended learning dibandingkan dengan model problem posing learning.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Maha Surdinata ◽  
Sukardi Sukardi ◽  
Rispawati Rispawati

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model problem  solving  dan problem  posing  terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar PPKn  sisw a. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dengan nonequivalen  control group  design.  Data berfikir kritis dijaring menggunakan angket dan data hasil belajar PPKn  diambil menggunakan so al tes yang sudah memenuhi persyaratan instrument  penelitian. Keseluruhan data dianalisis secara kuantitif  melalui uji parametrik yang terlebih dahulu diuji persyaratan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahw a tidak ada perbedaan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar PPKn antara yang menggunakan model problem  solving dan problem  posing.  Dengan mencermati nilai rata-rata yang sangat tinggi, maka kedua model pembelajaran sangat efektif. Implikasinya praktis adalah kedua model dapat digunakan dan secara teoritis memperkuat teori konstruktivistik sebagai backgroud teori pengembangan model pembelajaran. AbstractThe  purpose  of  this study is to  determine w hether  there is influence of  the application of problem solving methods and problems posed against the ability of critical thinking and  learning outcomes  of  student  PPKn.  This research is an experimental Quasi research w ith nonequivalent control group design. Learning methode  data w ith questionnaire method  and  learning result data PPKn taken using test questions that have met the requirements of the instrument. The data are analyzed quantitatively through the parametric test first. The results show ed no differences in critical thinking skills and learning outcomes betw een PPKn using problem solving and problem posing model. By looking at very high averages, the tw o learning models are very effective. The practical implication is that the second model  can  be  used  and  theoretically reinforces  constructivist  theory  as  a backgroud of learning model development theory. Keywords: Problem Solving, Problem Posing, Critical Thinking


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Liza Salsabila

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning dan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Karawang. Variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika dan variable bebas model problem based learning dan self efficacy. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis dan angket self efficacy siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain eksperimen treatment by level 2x2. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis varians dua jalan (two way ANAVA). Penelitian yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi lebih efektif jika diberikan dan siswa yang memiliki self efficacy rendah lebih efektif diberi perlakuan menggunakan model problem based learning berbantuan KIT fisika.


2021 ◽  
Vol 9 (S1-May) ◽  
pp. 228-237
Author(s):  
Fatma Erdoğan ◽  
Feyza Yıldız

Problem-solving and posing are skills at the center of mathematics education and mathematical thinking. However, little is still known about the affective aspects of problem-posing. This study aimed to determine the level of prospective elementary mathematics teachers’ problem-posing self-efficacy beliefs and to compare their beliefs according to the variables of gender, grade, and academic achievement levels. This study was carried out by survey method. Descriptive and causal-comparative survey research design was used in this study. The study group consisted of 130 prospective teachers studying at the Elementary Mathematics Education department in a state university, located in the Eastern Anatolia Region of Turkey. Problem-Posing Self-Efficacy Beliefs Scale was used as a data collection tool. In data analysis, descriptive statistics, the independent samples t-test, and one-way analysis of variance were used. Findings of the study indicated that levels of the prospective teachers’ PP self-efficacy beliefs were high. It was found in the present study that the problem-posing self-efficacy beliefs of the prospective teachers did not differ significantly with regard to gender. Furthermore, a statistically significant difference was found between the prospective teachers’ problem-posing self-efficacy beliefs in terms of their grade and academic achievement. In the light of the research results, suggestions were presented.


2021 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 336-343
Author(s):  
Altika Maulidya ◽  
Zaki M

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model Problem Posing Tipe Post Solution Posing bermediakan Papan Statistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian The One-Group Prestest-Posttest Design. Sampel penelitian di kelas VIII-3 SMP Negeri 6 Langsa yang berjumlah 23 siswa tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (thit = 9,95 > ttabel (0,05;22) = 2,07) pada taraf signifikan 5%, artinya terdapat peningkatan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model Problem Posing Tipe Post Solution Posing bermediakan Papan Statistika.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document