scholarly journals Assessing Factors Affecting Revenue Management in Public Sector: The Case of Halaba Special Woreda Town Administration Ethiopia (SNNPR)

Author(s):  
Pankaj Tiwari

<em>Revenue management plays a great role for achieving the national objective of any nation which enhances the economic development and social wellbeing of the society. Even though revenue management has paramount importance for achieving the national goal of any nation, developing countries revenue management including, Ethiopia, is affected by a number of factors. The empirical findings of this research indicates that there are a number of factors that affect revenue management such as, Lack of awareness of tax payers, in adequate assessment of taxable sources, lack of clear operational procedures and so on, this research, thus intended to assess factors affecting public sector revenue management in Halaba special woreda Town administration (SNNPR). The specific objectives of the study are to identify the major factor that affect revenue collection, factors taken into consideration for revenue planning and to know the extent of revenue management mechanism help in  revenue management of Halaba special woreda Town administration. Based on that fact, different literatures concerning the issue were reviewed to achieve these objectives; descriptive research method and stratified sampling were employed to gather data. Primary data were collected using semi structured questionnaires, interviews, focus group discussion and observations. Respondents who have participated in the study were employees (366) a sample of 88 were randomly selected from the Town administration of Halaba special woreda and taxpayers (151) a sample of 67 are randomly selected who have registered in the Inland revenue office, the study employed the Inland revenue management committee members (7) for focus group discussion and 4 from 6 Mayor Committee members for interview purposively selected. The total population of the study was 500 and the total sample size was 166. According to the response of the respondents, the factors that affected revenue management of Halaba special woreda Town administration are poor implementation, poor planning, inadequate assessment of taxable sources, lack of required skill, attitudinal problems of revenue officers, inaccurate information of taxpayers, lack of full automation and lack of awareness of taxpayers. Finally, based on the findings, possible recommendations are suggested, these include, widening the town’s revenue sources base, improving planning and implementing capacity, establishing adequate data base systems, raising continuous awareness for taxpayers, institutionalizing standard accounting system that produces timely and reliable information, encouraging community participation in planning and revenue collection and need for designing the reward system.</em>

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 142-157
Author(s):  
Zulkifli Zulkifli ◽  
Cucu Nurhayati ◽  
Bambang Ruswandi ◽  
Fadhilah Suralaga

AbstractAlong with the transformation of Islamic higher educations into full-fledged universities, the concept of integration of science and religion is their key characteristic. Indonesian education has witnessed the dynamic and development of paradigm, concept, and metaphor for Islamic university’s science integration. Many studies dealing with the paradigm and concept of science integration and its implementation in curriculum design and learning process have been conducted but tend to focus on the monolithic understanding of each university. By distancing itself from the general trend, this study attempted to analyze the plural conceptions of science integration and factors affecting the plural conceptions at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. To achieve the goal, we employed a mixed method of quantitative and qualitative approach with questionnaires distributed to the sample of 147 lecturers, focus group discussion with 25 participants, and library studies. The study found three types of conceptions have developed and co-existed at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namely official conception, senior academia’s conception, and general lecturers' conception. Each has its formulation and emphasis, although they share some similarities. The study also revealed the institutional factor as context and individual factors, mainly experience and expertise, resulting in the plural conceptions of science integration. Thus, the concept of science integration at an Islamic university should be considered as a dynamic and plural entity.AbstrakSeiring dengan transformasi perguruan tinggi keagamaan Islam menjadi universitas penuh, konsep integrasi ilmu dan agama menjadi karakteristik utamanya, dan pendidikan Indonesia telah menyaksikan dinamika dan pengembangan paradigma, konsep, dan metafora integrasi ilmu di universitas-universitas Islam tersebut. Banyak penelitian yang berhubungan dengan paradigma dan konsep integrasi ilmu serta implementasinya dalam desain kurikulum dan proses pembelajaran telah dilakukan, tetapi penelitian-penelitian tersebut cenderung berfokus pada pemahaman monolitik dari masing-masing universitas. Berbeda dengan itu semua, penelitian ini berusaha menganalisis beragam konsepsi tentang integrasi ilmu dan agama dan faktor-faktor yang mempengaruhi beragam konsepsi tersebut di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kami menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan teknik kuesioner yang disebarkan kepada 147 responden, Focus Group Discussion dengan 25 partisipan, dan studi kepustakaan. Studi ini menemukan bahwa tiga jenis konsepsi telah berkembang dan hidup berdampingan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu konsepsi resmi, konsepsi akademisi senior, dan konsepsi dosen umum. Masing-masing memiliki rumusan dan penekanan sendiri meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan. Studi ini juga mengungkapkan faktor kelembagaan sebagai konteks dan faktor individu terutama pengalaman dan keahlian yang mempengaruhi beragam konsepsi integrasi ilmu. Dengan demikian, konsep integrasi ilmu di universitas Islam harus dipahami sebagai entitas yang dinamis dan beragam. How to Cite:  Zulkifli, Nurhayati, C., Ruswandi, B., Suralaga, F. (2020).  Plural Conceptions of Integration of Science and Religion. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 142-157. doi:10.15408/tjems.v7i2.18991.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Lucky Radi Rinandiyana ◽  
Deasy Lestary Kusnandar ◽  
Agi Rosyadi

One of the reasons for MSMEs being difficult to develop is a poor accounting system for those SMEs. Various factors cause this. This includes many MSME practitioners who do not want to think about complicated matters such as accounting and financial management issues. Financial administration that is well recorded will be able to optimize the professionalism of financial management. MSME entrepreneurs sometimes do not even know in real terms the amount of money they have, how much capital is spent, how much debt and receivables are, and whether their businesses have made a profit or even experienced a loss. This is the main problem why many MSMEs do not then get access to capital to formal financial institutions. Existing access cannot be utilized because it turns out that MSMEs neglect to implement financial administration in accordance with standards. One of the efforts made by Bank Indonesia to encourage increased business capacity and access to MSE financing is to provide a standardized and simple means of recording financial transactions. Bank Indonesia has sought an Accounting Application for Android-based Micro Small Business. This application is very easy to use and meets the Small and Medium Enterprise (EMKM) accounting standards. This application is named Si Apik. In connection with this, training and assistance were conducted on recording financial transactions and the use of Android-Based Accounting Applications (SiApik) to the managers of MSMEs in Cibeuti Village, Kawalu City, Tasikmalaya District. The implementation of this coaching will use the focus group discussion (FGD) method, on-site training, and out site training. Through this training and mentoring it is hoped that there will be an increase in understanding of financial records using an Android-based financial information recording application (SIAPIK) information systemABSTRAK:Salah satu penyebab UMKM sulit berkembang adalah sistem akuntansi yang buruk pada UKM tesebut. Berbagai faktor menjadi penyebab hal tersebut. Termasuk di dalamnya adalah masih banyak pelaku UMKM yang tidak mau memikirkan hal rumit seperti masalah akuntansi dan manajemen keuangan. Administrasi keuangan yang tercatat dengan baik akan dapat mengoptimalkan sisi profesionalisme pengelolaan keuangan. Pengusaha UMKM terkadang bahkan tidak mengetahui secara riil jumlah uang yang dimiliki, berapa modal yang dikeluarkan, berapa hutang dan pihutang, serta apakah usaha mereka telah mendapatkan laba atau bahkan mengalami kerugian. Inilah yang menjadi pokok permasalah mengapa banyak UMKM yang kemudian tidak mendapatkan akses permodalan ke lembaga keuangan formal. Akses yang ada tidak dapat dimanfaatkan karena ternyata UMKM lalai untuk menerapkan administrasi keuangan yang sesuai dengan standar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan UMK adalah dengan menyediakan sarana pencatatan transaksi keuangan yang terstandar dan sederhana. Bank Indonesia telah mengupayakan sebuah Aplikasi Akuntansi untuk Usaha Mikro Kecil berbasis Android. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan telah memenuhi standar akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM). Aplikasi ini bernama Si Apik. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan pelatihan dan pendampingan mengenai pencatatan transaksi keuangan dan penggunaan Aplikasi Akuntansi Berbasis Android (SiApik) kepada pengelola  UMKM di Kelurahan Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan pembinaan ini akan menggunakan metode focus group discussion (FGD), on site training maupun out site training. Melalui pelatihan dan pendampingan ini diharapkan terdapat peningkatan pemahaman pencatatan keuangan menggunakan sistem informasi aplikasi pencatatan informasi keuangan (SIAPIK) berbasis Android.


2020 ◽  
Vol 59 (1) ◽  
pp. 87-96
Author(s):  
Hadiqa Siddique ◽  
Farhan Raja ◽  
Qaiser Hussain

Many students who are doing their majors in English often suffer from English speaking anxiety. The purpose of this study was to examine the reasons that hinder the process of speaking English in the students who had English as their major course of studies in a public sector university in Karachi. The study was conducted using qualitative research approach and the data was collected using focus group discussion. The participants of this study were selected using convenient sampling technique for focus group discussion. The findings revealed that the pronunciation, syntactic structures, insufficient lexical knowledge, fear of negative evaluation, role of a teacher, financial and social factors are the main causes of English-speaking anxiety among English majors. Recommended measures by the students disclosed that if the institution provides them with the suggested speaking opportunities, it could help them improve their anxiety towards speaking in English.


2020 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Afrilia Tri Widyawati ◽  
Muhammad Amin

<p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p align="center"><strong>FAKTOR – FAKFAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI SAYURAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA SAMARINDA DAN BONTANGTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI SAYURAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA SAMARINDA DAN BONTANG</strong><strong> </strong></p><p>Backyard has a potential to feed the<strong> </strong>family as vegetables cropland or fruit crops. Sustainable Food Reserved Garden Program (SFRG) was designed to increase the potential of backyard to provide sustainable cheap food. This study aimed to analyze the factors affecting household’s vegetables consumption in the area of SFRG program. The research was conducted in Samarinda and Bontang City in 2018, involving 60 respondents who have implemented the program. Respondents were divided into three strata according yard size, which are stratum 1 (narrow), stratum 2 (medium) and stratum 3 (extensive). Data was collected through interviews using a structured questionnaire and <em>focus group discussions</em> with managers of the program. Afterwards, the data were analyzed descriptively. The result showed that the variations of plants types tend to be uniform among the three strata such as eggplant, peppers, tomatoes, cabbage, kale, leeks and spinach. In terms of the arrangement, narrow stratum was dominated by “vertikultur”, medium stratum by polybag and extensive stratum by seedbeds.</p><p> </p><p><strong>Key words</strong>:<strong> </strong><em>SFRG, vegetables consumption, backyard, vegetables production</em></p><p> </p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sayuran bagi keluarga. Melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) diharapkan dapat menyediakan pangan murah yang berkelanjutan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sayuran rumah tangga di Kawasan Rumah Pangan Lestari. Penelitian dilaksanakan di Kota Samarinda dan Bontang tahun 2018 melibatkan 60 responden pelaksana program KRPL. Responden dibedakan ke dalam tiga strata berdasarkan luas pekarangan, yaitu strata 1 (sempit), strata 2 (sedang) dan strata 3 (luas). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan <em>Focus Group Discussion</em> melibatkan pengelola program KRPL. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jenis tanaman cenderung seragam antar strata, dengan tanaman dominan terong, cabai, tomat, sawi, kangkung, bawang daun dan bayam. Penataan tanaman pada strata satu dominan vertikultur, strata dua menggunakan polibag dan strata tiga dengan bedengan.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci</strong>:<strong> </strong>KRPL, konsumsi sayuran, pekarangan, produksi sayuran.</p>


2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 141-157 ◽  
Author(s):  
Ouedraogo Noufou ◽  
Davar Rezania ◽  
Muhammad Hossain

Purpose – The purpose of this paper is to measure students’ willingness to mentor their peers and explores key factors to student peer mentoring effectiveness. Design/methodology/approach – The paper uses a hybrid research methodology consisting of a survey and a focus group discussion. The survey was conducted with students of a bachelor of commerce (BCom) program of a North American university to analyze the impact of organizational culture and altruism on their willingness to mentor their peers. The focus group discussion was carried out with students of the same program to explore the objectives, focus, and factors contributing to their willingness to mentor and to peer mentoring effectiveness. Findings – Organizational culture and altruism significantly affect students’ emotional and intentional willingness to mentor their peers. Peer mentoring can help students prepare their transition from high school to university, guide them through university programs, and help them prepare their transition from university to workplace. Critical factors to peer mentoring effectiveness include a good fit between mentors and mentees, a reasonable ratio of mentor to protégés, and an understanding of and a willingness to address each student's specific needs. Practical implications – Business schools should embrace and promote a culture of mutual help, look for altruistic students as prospective peer mentors, and promote voluntary student peer mentoring. A mentoring program should be flexible enough to meet each student's needs. Attention should be paid to finding a good fit between mentors and protégés. Communication should focus on the benefits of student peer mentoring for mentors and protégés. Originality/value – This research brings empirical evidence on peer mentoring by testing and confirming the impact of altruism and organizational culture on students’ willingness to mentor their peers. It also provides practical insight to business schools for implementing student peer mentoring programs.


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document