scholarly journals The effectiveness of kinesio tape toward the ability of legs muscle’s power of amateur basketball players

MEDIKORA ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Gilang Imansyah Lesmana ◽  
Ahmad Nasrulloh

This study aims to find out the effectiveness of kinesio tape use toward legs muscle’s power of amateur basketball players. The method used in this research was quasi experiment method. The population of this research was all of the basketball players. The sample was eleven amateur basketball players that were not competing nationally. Purposive sampling was used as the technique of sample collection. The instruments of this study were test and measurement. The technique of data collection was using survey method. Legs muscle's power are measured by using vertical jump test. The measurement was done three times which were posttest, pre-test 1, and pre-test 2. The data were analyzed using paired t-test with 5% significance level. The measurement generates results that are; (1) there are significant effects from legs muscle’s power before using kinesio tape and after using kinesio tape with p-value (0.004) < 0.005; (2) there are significant effects from legs muscle’s power before using kinesio tape and after 30 minutes of using it with p-value (0.000) < 0.005. The average calculation shows that using kinesio tape after 30 minutes are more effective than while it is being used. The conclusion of this study is kinesio tape has significant effects toward legs muscle’s power of amateur basketball players. EFEKTIVITAS KINESIO TAPE TERHADAP KEMAMPUAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET AMATIR AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan kinesio tape terhadap daya ledak otot tungkai pemain basket amatir.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pemain basket. Sampel penelitian ini adalah 11 pemain basket amatir yang tidak berkompetisi nasional. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes dan pengukuran. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode survey. Pengukuran daya ledak otot tungkai menggunakan tes vertical jump. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali yaitu post test, pre test 1, dan pre test 2. Analisis data dilakukan menggunakan paired t-test dengan taraf signifikansi 5%. Berdasakan pengukuran didapatkan hasil sebagai berikut, (1) tedapat efek yang signifikan dari daya ledak otot tungkai sebelum memakai kinesio tape dengan sesaat setelah memakai kinesio tape dengan nilai p (0.004) < 0.005; (2) terdapat efek yang signifikan dari daya ledak otot tungkai sebelum memakai kinesio tape dengan setelah 30 menit  memakai kinesio tape dengan nilai p (0.000) < 0.005. Hasil rata-rata perhitungan memperlihatkan bahwa lebih efektif pemakaian kinesio tape setelah 30 menit dibanding ketika sesaat digunakan. Kesimpulan penelitian ini adalah kinesio tape mempunyai efek yang signifikan terhadap daya ledak otot tungkai pemain basket amatir.

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 998-1003
Author(s):  
Sri Wulansari ◽  
Ira Faridasari

Tunagrahita merupakan istilah untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Anak dengan tunagrahita memiliki ketidakmampuan beradaptasi dan tingkat kemandirian yang kurang. Pendidikan khusus anak tunagrahita untuk membangun kemandirian dan keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan bina diri. Menyikat gigi merupakan bagian dari bina diri yang harus dikuasai oleh anak, namun masih banyak anak tunagrahita yang tidak mampu menyikat gigi secara mandiri. Kemampuan menyikat gigi anak tunagrahita dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan pelatihan menyikat gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan menyikat gigi terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak tunagrahita di SLB C Pancaran Kasih Kota Cirebon tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan one group pretest posttest. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa SD di SLB C Pancaran Kasih data terbaru Agustus 2016 sebanyak 45 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, didapatkan jumlah responden yaitu sebanyak 10 anak. Data diperoleh dengan cara observasi dan dianalisis secara statistika menggunakan analisa uji paired t-test, dengan tingkat signifikasi 0,05.Hasil penilaian kemampuan anak sebelum dilakukan latihan menunjukkan keseluruhan anak yang mengikuti penelitian ini yaitu sebanyak 10 anak belum mampu menyikat gigi dengan benar. Setelah dilakukan latihan menyikat gigi sebanyak 8 kali selama 2 minggu, anak yang belum mampu berkurang menjadi 4 anak (40%), dan sebanyak 6 anak (60%) mampu menyikat gigi dengan benar. Berdasarkan hasil uji simple paired t-test didapatkan hasil pvalue = 0,000, maka ada pengaruh latihan menyikat gigi terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak tunagrahita di SLB C Pancaran Kasih Kota Cirebon Tahun 2017.Kata kunci           : tunagrahita, latihan menyikat gigi, kemampuan  ABSTRACTMental retardation is a term used to refer to children or people who have below average of intellectual capacity. Children with mental retardation have an inability in adaptation and have the lowerlevel of independence. Special education for children with mental retardation is known as self-care, that is to make them involve in daily activities and make them realized to take care their life by themselves. Brush tooth is the part of self care, it must be mastered by children, but there are still many children with mental retardation who can’t brush their teeth independently. There so many ways to increase the ability brush tooth of children with mental retardation, one of them is giving them about training tooth brushing. The aim of the research is to know theeffectiveness of tooth brushing training of ability brushing tooth in child with mental retardation in SLB C Pancaran Kasih Cirebon city 2017. The method of this research is a quasi experiment with one group pretest posttest design. The population in this research are all elementary school student in SLB C Pancaran Kasih latest data 45 student in August 2016. The sampling technique used purposive sampling found the number of respondents as many as 10 children. Data obtained by observation and analyzed statistically using analysis of paired t-test, with a significance level of 0.05. The result showed that there are 10 children who not be able to brush their teeth correctly before they had have training about brushing teeth. After they have trained about to brush their teeth in 8 times in 2 weeks, there are 4 (40%) children who not be able brush their teeth, and there are 6 children (60%) who be able brush their teeth correctly. Based on a simple test of paired t-test showed the p value = 0.000, then there is the effect of training brush tooth of ability brush tooth in child with mental retardation in SLB C Pancaran Kasih Cirebon city 2017.Keyword               : Mental retardation, training tooth brushing, ability


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


Author(s):  
Radha Lochan ◽  
BCIT School of Health Sciences, Environmental Health ◽  
Helen Heacock

  Background: Sacrificing sleep on a daily basis has become a lifestyle for a growing number of people. This habit has been found to decrease overall cognitive health and performance. Raising awareness about benefits of a good night’s sleep and the negative effects of inadequate sleep is pertinent to shaping a healthy public conscience about sleep. It is also an important factor to consider for public health professionals since they must think critically throughout the working day and their work impacts those in their care. The purpose of this study was to assess the association between cognitive performance and sleep-related habits in a population of 31 Environmental Health students at BCIT during the Winter 2014 semester. Methods: A survey that collected subjective data on sleep-related habits and a brief cognitive test were used to assess cognitive performance. The cognitive test scores were marked with an index out of 20 and analyzed with a paired T-test to explore any differences from two study trials in January and February. Results: There was a significant decrease in cognitive index scores over the four week period. This was confirmed by a paired T-test with a p-value of 0.000005, with a significance level of α = 0.05. Average index scores were 18.91993 in January, 15.87063 in February, and the rounded average decline in scores was 3.13. Conclusion: Using an electronic device prior to going to sleep was deemed to be the most likely factor behind a significant decline in cognitive performance between January and February. Excessive exposure to light during naturally dark hours of the evening may curtail physiological processes during sleep (i.e. hormonal activities) effecting cognitive health and performance.  


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Novita Sari Harahap ◽  
Deni Rahman Marpaung ◽  
Alginda Pranata Tarigan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah setelah melakukan latihan intensitas fisik intensitas berat terhadap jumlah leukosit. Metode penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain pretest and posttest group design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2018, Universitas Negeri Medan dengan purposive sampling  diperoleh sampel 10 orang. Sampel dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok P1; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat tanpa diberi jus buah naga merah dan kelompok P2; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat dan diberi jus buah naga merah. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2020 sampai dengan Februari 2020.  Analisis data yang digunakan adalah Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil penelitian pada kelompok P1 dan kelompok P2 sama-sama terjadi peningkatan jumlah leukosit setelah latihan fisik intensitas berat dengan p value = 0,009 dan p value =0,021. Analisa selanjutnya bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit pada kelompok  yang diberi jus buah naga merah setelah latihan fisik berat (P2) dibandingkan kelompok yang tidak mendapat jus buah naga merah (P1) dengan p value =0,025. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jus buah naga merah dapat mengurangi peningkatan jumlah leukosit setelah melakukan latihan fisik intensitas berat. 


2020 ◽  
Vol 19 (01) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Oci Etri Nursanty ◽  
Fitri Arofiati

ABSTRAK Rumah sakit dituntut mampu mengurangi resiko infeksi dalam pelayanan jasa kesehatan. Unsur terpenting yang terlibat salah satunya adalah perawat. Mengacu pada Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) 5, Salah satu caranya mengurangi resiko infeksi yaitu menerapkan Standar Operasional Prosedure dalam penatalaksanaan pasien luka pasca operasi. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul memiliki perawat yang telah mengikuti pelatihan perawatan luka secara internal, namun rumah sakit belum melakukan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperiment. Populasi penelitian, perawat yang bertugas di Instalansi Rawat Inap dewasa RS PKU Muhammadiyah  Bantul. Jumlah sampel 30 orang dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Cheklist observasi . Alat analisis menggunakan Paired t-test dengan taraf signifikan 5%. Pelatihan perawatan luka pasca operasi efektif dalam penerapan SOP di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan p-value 0,002 %. Penilaian responden dalam penerapan SOP Pre-Post training dalam kategori baik. Artinya secara keseluruhan responden sudah menerapkan SOP, namun Pre training masih terdapat 8 responden dan Post training terdapat 3 responden dalam kategori cukup.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Niken WN Palupi ◽  
Nurlia Ikaningtyas

Latar Belakang: Gelombang pemasaran pelayanan kesehatan sekarang sudah berubah dari era service excellence yang berbasis pada standar operasional prosedur atau juga standar pelayanan minimal bergeserke era care with character yang menjadikan nilai – nilai caring sebagai inti dari pelayanan kesehatan. Pembentukan perilaku caring keperawatan dimulai di pendidikan keperawatan. Pembentukan perilaku caring sangat sulit di lakukan karenal latar belakang mahasiswa yang beragam. Sehingga penulis tertarik meneliti Adakah pengaruh pembentukan perilaku caring berbasis Stimulus – Organisme – Respon terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. Methode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experiment one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester IV Stikes Bethesda Yogyakarta tahun akademik 2016/2017 berjumlah 31 mahasiswa. Pemilihan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan non probabilty sampling yaitu purposive sampling. Untuk mengetahui penngaruh antara kedua variabel (variabel dependen danindependen) dilakukan analisis bivariat. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut di atas dianalisis dengan tingkat kemaknaan 95% (α: 0,05). Uji yang digunakan adalah paired t-test. Hasil: hasil bahwa ada pengaruhpembentukan perilaku caring berdasarkan SOR terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan dengan P value: 0,00. Kesimpulan: Pembentukan perilaku caring Berdasarkan SOR mempunyai pengaruh terhadapperilaku caring mahasiswa tetapi mahasiswa juga menyadari masih ada beberapa perilaku yang perlu dikembanngkan berdasarkan 10 nilai carative oleh Jean Watson.Kata kunci : Caring - Stimulus - Organisme - Respon


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document