scholarly journals EVALUASI PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH UNTUK REMAJA PUTRI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA

2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 168-175
Author(s):  
Yusma Indah Jayadi ◽  
Annisa Suci Istiqamah Ananda Palangkei ◽  
Jean Fadillah Warahmah

ABSTRAK Anemia adalah salah satu masalah gizi yang paling umum dan sulit diatasi secara global. Anemia pada remaja memiliki dampak buruk pada imunitas yang menurun, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Rematri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Rematri di  wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling di bulan April 2020. Metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam pada ahli gizi dan siswi SMP. Data kualitatif diolah dengan menggunakan metode content analysis meliputi input, proses dan output. Terdapat ketidaksesuaian terjadi dalam aspek input pada sarana dan prasarana. Pada aspek proses ketidaksesuaian terjadi pada aspek pendistribusian, pemantauan, pencatatan dan pelaporan. Pada aspek output ketidaksesuai terjadi pada ketepatan sasaran, waktu dan distribusi. Dalam penelitian ini, masih ada ketidaksesuaian aspek input, proses, serta output dalam implementasi program TTD di wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota.  

Author(s):  
Ranti Suciati ◽  
Mujiati Mujiati ◽  
Novianti Novianti

Abstrak Semakin meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia, berdampak tidak hanya pada masalah kesehatan, memacu pemerintah untuk melibatkan masyarakat sipil dalam Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) untuk ikut berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Pentingnya identifikasi kendala atau hambatan yang dihadapi oleh OBK memunculkan strategi atau alternatif solusi untuk mengatasi kendala, serta memberikan gambaran model intervensi yang lebih sinkron antara pemerintah dan masyarakat. Desain penelitian adalah kualitatif dengan melakukan studi kasus di dua LSM Peduli AIDS di Jakarta. Informan dipilih secara purposive sampling yaitu pengurus, anggota/petugas, dan dampingan dari dua OBK. Pengumpulan informasi dengan wawancara mendalam berdasarkan pedoman wawancara dan diolah menggunakan metode content analysis. Kendala yang dihadapi OBK yaitu alur rujukan BPJS yang mengikuti domisili sehingga memberatkan pasien, kurang optimalnya koordinasi dan kerjasama antara OBK dengan Puskesmas, belum meratanya kualitas dan kapasitas SDM anggota OBK, persoalan administratif organisasi, sumber dana yang tidak selalu kontinu, adanya perbedaan kepentingan antara OBK dengan pihak kepolisian, serta masih tingginya stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS. Solusi mengatasi kendala OBK dilakukan dengan peningkatan efektifitas pelaksanaan program pemerintah melalui OBK, antara lain dengan penerapan fleksibilitas pengelolaan dana berdasarkan kinerja OBK, peningkatan kapasitas SDM, pemantapan sistem manajerial, pemahaman alur layanan kesehatan di Puskesmas, serta social support bagi penderita HIV/AIDS. Kata kunci: organisasi berbasis komunitas, LSM, HIV/AIDS Abstract The increasing number of HIV/AIDS cases in Indonesia that impact not only on health issues, spur the Government to involve civil society in community-based organizations (OBK) to play a role in HIV/AIDS prevention program. Identification of constraints or obstacles faced by OBK do as they can generate alternative strategies or solutions to overcome these constraints, and provide a more synchronous model of intervention between the government and the community. This type of research is a case study at two AIDS Awareness NGOs in Jakarta. The informants were chosen by purposive sampling ie the board, members/officers, and assistants from the two NGOs. Information collection with by in-depth interview based on interview guideline and processed using content analysis method. Constraints faced by the OBK is the issue of referral flow pathways that follow the domicile so burdensome patients, less optimal coordination and cooperation between OBK with primary health care, uneven quality and capacity of human resources of NGO members, organizational administrative issues, sources of funds that are not always continuous, different interests between the OBK with the police department, and the stigma. Reduction of obstacles faced by OBK can be done by increasing the effectiveness of government program implementation through OBK, among others by applying flexibility of fund management based on OBK performance, human resource capacity building, managerial system strengthening, understanding of health service flow in primary health care, and social support for patient HIV/AIDS. Keywords: community-based organizations, NGOs, HIV/AIDS


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 20-23
Author(s):  
Rita ◽  
Ruth Kasitai

Protokol kesehatan merupakan suatu metode yang harus diterapkan dalam melaksanakan kegiatan setiap hari, seperti memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan serta menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai protokol kesehatan dan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai dampak dari protokol kesehatan. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan partisipan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 5 orang. Data yang dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan sebagai alat bantu pengumpulan data. Data dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini ditemukan 3 tema utama yaitu masyarakat tidak memiliki keyakinan terhadap penyakit covid 19, tindakan masyarakat untuk menghindari penyebaran covid 19 dan menyadari akan adanya bahaya covid 19. Oleh sebab itu, pentingnya peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih sadar dan mematuhi protokol kesehatan


2014 ◽  
Vol 2014 ◽  
pp. 1-7 ◽  
Author(s):  
Yuh-Min Chen ◽  
Yueh-Ping Li

The purpose of this study was to explore self-identified motivators for regular physical activity among ambulatory nursing home older residents. A qualitative exploratory design was adopted. Purposive sampling was performed to recruit 18 older residents from two nursing homes in Taiwan. The interview transcripts were analyzed by qualitative content analysis. Five motivators of physical activity emerged from the result of analysis: eagerness for returning home, fear of becoming totally dependent, improving mood state, filling empty time, and previously cultivated habit. Research on physical activity from the perspectives of nursing home older residents has been limited. An empirically grounded understanding from this study could provide clues for promoting and supporting lifelong engagement in physical activity among older residents. The motivators reported in this study should be considered when designing physical activity programs. These motivators can be used to encourage, guide, and provide feedback to support older residents in maintaining physical activity.


2017 ◽  
Vol 7 (6) ◽  
pp. 236
Author(s):  
Isyaku Hassan ◽  
Mohd Nazri Latiff Azmi ◽  
Usman Ibrahim Abubakar

The use of terminology in reporting Islam has been one of the major concerns of many scholars and religious experts in recent years. Specifically, the media’s selection of words to describe Islam attracts attention of many righteous people. Words such as extremist, terrorist, militant, insurgent are mostly used to describe Muslims. This indicates the need to explore how the media particularly newspapers use terminology in reporting Islam, since people rely on the media for news and information. The present study focuses on content analysis of terminology used to describe Islam in selected Nigerian and Malaysian English newspapers. Two different divisions of sampling procedure were employed; sampling for the newspapers and sampling for related articles in the newspapers. The study used purposive sampling to gather data. Punch and Vanguard were chosen from Nigeria while The Star and New Straits Times were chosen from Malaysia based on their popularity and readership. Meanwhile, an internet-based search for news articles on Islam was performed. The aim was to locate the news articles relating to Islam in the selected newspapers. Articles between November 2015 and September 2016 were selected. Any article that focuses upon reporting Islam or Muslims fulfills the inclusion criteria. The content of each article was examined and read for relevance. The newspapers produced 599 different Islam-related articles within this period. The study found that 260 different Islam-related terms appeared in the selected newspapers. But Malaysian newspapers used more (200) of these terms than Nigerian newspapers, which used only 60. However, the most frequently used Islam-related term in the selected newspapers is “Islamist militants” which appeared 60 times, followed by “radical Islam” and “Islamist attacks”, which came second and third respectively. It was found that these words were used in negative context. It is therefore recommended that journalists should make an effort to understand clear connotation of the terminology they use, and use them properly. Newspapers should mind the use of terms in or order to avoid creating negative perception toward Islam.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Dewi Marhaeni Diah ◽  
Anggun Rafisa ◽  
Ahmad Yani

Prevalensi malnutrisi di rumah sakit masih sangat tinggi, diduga pelayanan gizi menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian bertujuan untuk melakukan asesmen pelayanan gizi rumah sakit dengan pendekatan HTA. Desain penelitian studi kasus dengan pendekatan mixed method concurrent embedded. Pemilihan sampel kualitatif secara purposive sampling, sedang kuantitatif dengan total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2014 di RS vertikal (Situs 1) dan RS skunder swasta  (Situs 2). Analisis data kuantitatif dilakukan secara deskriptif sedang kualitatif secara content analysis. Peran manajer pada kedua situs cukup baik, hal ini dapat dilihat dari dibentuknya tim terapi gizi rumah sakit dan peningkatan kualitas SDM. Teknologi pelayanan gizi pada kedua situs belum  memenuhi standar Kemenkes. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan makanan pada Situs 1 belum baik sedang pada situs 2 sudah baik. Asupan nutrisi pasien Situs 1 lebih rendah dibanding kebutuhan pasien, sedang pada Situs 2 lebih tinggi dari pada kebutuhan.  Kerugian ekonomi akibat sisa makanan pada Situs 1 lebih tinggi dibanding Situs 2. Pelayanan gizi rumah sakit belum berjalan optimal,  kerugian ekonomi akibat sisa makanan pasien masih tinggi. Rumah sakit diharapkan membuat kebijakan operasional pelayanan gizi rumah sakit agar pasien mendapat pelayan yang  lebih adekuat.Kata Kunci: pelayanan gizi, pendekatan HTA, rumah sakit.


Author(s):  
Douglas Sotsaka ◽  
Asheena Singh-Pillay

In this qualitative study, we explored the challenges first year engineering graphics and design (EGD) pre-service teachers (PSTs) encounter when they read and interpret assembly drawings (ADs). Vygotsky's zone of proximal development framed this study. Purposive sampling was used to generate data from twenty-one first year EGD PSTs using a think-aloud task and individual semi-structured interviews. We subjected the data to content analysis. The findings reveal that first year EGD PSTs, when they attempt to read and interpret ADs, encounter five challenges that have implications for the teaching of EGD with regard to scaffolding the development of spatial visual ability in first year EGD PSTs.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
M. Ridwan

Pemanfaatan tenaga kesmas di Industri juga merupakan hal yang perlu dilakukan identifikasi kompetensi apa yang harus di siapkan dalam membuat profil lulusan yang akan di terima pasar kerja.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus, berlokasi  di  Kabupaten kerinci, dengan populasi seluruh SKM  baik itu yang berstatus CPNS, PNS dan tenaga kontrak. Metode pengambilan  sampel   purposive sampling, variabel penelitian terdiri tenaga SKM, Kompetensi lulusan, peran tenaga SKM, pengambilan data  dengan Lokakkarya wawancara mendalam,  dan  FGD. Analisis Data menggunakan pendekatan content analysis. Tenaga sarjana Kesehatan Masyarakat masih banyak  bekerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan peminatan, membuat SKM lebih generalis ada sebuah pilihan agar SKM tidak menjadi Peminatan yang kurang membuat kepercayaan diri bagi SKM. Dengan demikian Profesi adalah pilihan agar membuat SKM lebih berdaya saing. dari hasil wawancara bahwa pendidikan kesmas sangat kurang terhadap praktek sehingga dilapangan mendapat kesulitan di dunia kerja. membuatkan SKPI yang memliki Kompetensi keahlian Khusus sesuai peminatan merupakan solusi dalam persaingan di dunia kerja. Kompetensi SKM yang harus dimiliki  menurut responden adalah advokasi, analisis masalah, Aplikasi  Komputer, perhitungan biaya, manajemen. pengembangan media, pemberdayaan Masyarakat, pengambilan sample, survey cepat, surveillance, pembiayaan peningkatan kemampuan profesi SKM adalah kemampuan melakukan advokasi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Wilma Deodora Engelina ◽  
Lintje Kalangi ◽  
Linda Lambey

Abstrak. Dokumen hasil penganggaran belanja pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan dikeluarkan dalam bentuk DIPA dan penyelenggaraan belanja satker dilaksanakan berdasarkan DIPA tersebut. Sehingga sudah seharusnya yang tersusun di dalam DIPA sebagai dokumen anggaran melalui proses perencanaan yang baik sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan. Namun demikian, tidak jarang satker mengalami perubahan kegiatan yang pada akhirnya memperlihatkan perbedaan yang cukup signifikan antara yang direncanakan dengan realisasi anggaran yang dilaksanakan. Perbedaan tersebut terlihat dari Rencana Penarikan Dana pada halaman III DIPA dengan Laporan Realisasi Anggaran satker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses penganggaran belanja, kendala yang dihadapi satker dalam penganggaran belanja serta langkah-langkah strategis dalam upaya mengatasi kendala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Data diperoleh melalui teknik in-depth interview, studi dokumentasi, dan obervasi. Informan kunci ditetapkan secara purposive sampling dengan syarat memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Teknik triangulasi digunakan untuk menguji validitas data dan sumber data. Data transkrip yang diuraikan dari hasil wawancara dianalisis menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penganggaran belanja satker telah dibekali dasar hukum yang menjadi panduannya. Kendala yang dihadapi satker adalah (1)SDM yang belum memadai secara kuantitas maupun kompetensi terkait dengan perencanaan anggaran pada satker GKN Manado dan KPPBC Manado, kualitas SDM juga menentukan disposisi atau sikap pelaksana pada tugas dan fungsinya, (2) komunikasi yang kurang baik dengan instansi atau pihak di luar satker, (3) struktur birokrasi yang kurang tepat menjadi kendala pada ketersediaan SDM atau penganggaran belanja. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala menganalisis dengan tepat mulai dari proses penganggaran belanja. Hal ini perlu didukung dengan SDM sesuai kebutuhan dan berkompeten, sehingga terbangun komunikasi yang baik, diperlukan komitmen pimpinan untuk tetap fokus kepada tujuan organisasi.Kata Kunci: Penganggaran, Anggaran Belanja, Satker Kementerian Keuangan.


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Diyah Atiek Mustikawati

The purpose of this study was to determine the interpersonal metafunction, modes and modalities contained in Mata Najwa inetractive dialog. This research is qualitative. Determination of the sample using purposive sampling. Data collection techniques using methods refer to and recording. For data analysis used content analysis through three strategic stages, namely stages of data collection, the data analysis stage, and the stage presentation of data. The results showed realizationof action in form of  declarative clauses were dominant 65.33%, while 34.30%  interrogative clause and imperative clause 0.36%. There is a mode of request and provide information, goods and services that fall within the proposals and propositions. The findings in this study modality is probability modalisasi of being 0.36%, 0.54%  low probability modalisasi, high obligation modulation 1.64% , the was 0.36% average modulation, and modulation inclination was 0.72%


2020 ◽  
Author(s):  
Mahnaz Moradpour ◽  
Mohammadreza Amiresmaili ◽  
Mahmood Nekoi Moghadam ◽  
Tania Dehesh

Abstract Background: Patient absconding from hospital is one of the permanent issues the hospitals face, which poses many risks and challenges to the patient, hospital, and society. The present study aimed to identify the reasons for patient absconding behavior for public hospitals in southeastern Iran. Methods: The present study is a qualitative study which was conducted at three public hospitals in southeastern Iran using purposive sampling through semi-structured interviews with 63 informants involved in patient treatment process. Data were analyzed using Colaizzi content analysis (CCA) method. Results: Three main themes of economic, social factors, and factors related to the hospital covering 15 subthemes were identified to explain the reasons for patients absconding behavior. Conclusion: There are many reasons for reducing patients absconding from hospitals, and one of the main reasons is the patients’ economic and social problems. The absconding behavior can lead to harm and problems for patients, and some emotional and occupational consequences for the employees and nurses. Paying attention to this issue and considering some courses of action to prevent patient absconding might lead to a considerable promotion of public trust and eliminate many problems for hospitals.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document