ABSTRAKSI: Artikel ini, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode historis, mengkaji tentang dinamika politik pada masa-masa awal Orde Baru (1966-1974) di Indonesia, dengan memfokuskan analisis mengenai pers dan kritik sosial. Studi difokuskan pada mingguan “Mahasiswa Indonesia” di Bandung, yang bersikap kritis terhadap masalah-masalah yang membelenggu pemerintah Orde Baru pada masa itu. Hasil kajian menunjukan bahwa fenomena KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) pada masa-masa awal pemerintah Orde Baru, seperti kedudukan SPRI (Staf Pribadi) Presiden; kasus BULOG (Badan Urusan Logistik); dan masalah pembangunan TMII (Taman Mini Indonesia Indah) di Jakarta, menjadi “news and views” (berita dan pandangan) yang kritis dari mingguan “Mahasiswa Indonesia”. Namun, berbagai reaksi tersebut tidak menggoyahkan kedudukan pemerintah Orde Baru dalam rangka membangun konsolidasi kekuasaan dan legitimasi pemerintahan. Bahkan pers yang kritis, termasuk mingguan “Mahasiswa Indonesia” di Bandung, akhirnya dibungkam oleh pemerintah Orde Baru, dan sepertinya rejim ini tidak akan tergoyahkan untuk masa 20 tahunan ke depan.KATA KUNCI: Pers dan Kritik Sosial; Pemerintah Orde Baru; Mingguan “Mahasiswa Indonesia”; Masalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. ABSTRACT: “Press and Social Criticism in the New Order Period: Case Study of Indonesian Student Weekly in Bandung, 1966-1974”. This article, using a qualitative approach and historical methods, examines the political dynamics in the early period of the New Order (1966-1974) in Indonesia, by focusing on analysis of the press and social criticism. The study focused on the weekly of "Indonesian Students" in Bandung, which were critical towards the problems that bound the New Order government at that time. The results of the study showed that the phenomena of KKN (Corruption, Collusion, and Nepotism) in the early period of the New Order government, such as the position of the SPRI (Personal Staff) of the President; BULOG (Logistics Affairs Agency) case; and the problem of developing of TMII (Beautiful Indonesian Miniature Garden) in Jakarta, becoming a critical news and views from the weekly of "Indonesian Students". However, these various reactions did not destabilize the position of the New Order government in the context to build a consolidation of government power and legitimacy. Even the critical press, including the weekly of "Indonesian Students" in Bandung, was finally silenced by the New Order government, and it seems that this regime will not be deterred for the next 20 years.KEY WORD: Press and Social Criticism; New Order Government; “Indonesian Students” Weekly; Problems of Corruption, Collusion, and Nepotism.About the Author: Andi Suwirta, M.Hum. adalah Dosen Senior di Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI (Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia; dan Sekretaris Jenderal ASPENSI (Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia) Periode 2018-2023. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: [email protected] Suggested Citation: Suwirta, Andi. (2018). "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Studi Kasus Pers Mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung, 1966-1974" in MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 3(2), September, pp.113-136. Bandung, Indonesia: UPI [Indonesia University of Education] Press, ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online).Article Timeline: Accepted (December 27, 2017); Revised (May 20, 2018); and Published (September 30, 2018).