scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Berbantuan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sukasada

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 71-81
Author(s):  
D. A. O Setiawati ◽  
I. G. P Sudiarta ◽  
I. M Ardana

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing prompting berbantuan index card match lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 202 orang siswa yang tersebar ke dalam 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling untuk memperoleh 50 orang siswa yang tersebar ke dalam 2 kelas sebagai sampel penelitian. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design. Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh melalui tes prestasi belajar matematika. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t satu ekor dengan taraf signifikan 5%, karena data prestasi belajar matematika siswa berdistirbusi normal dan homogen. Uji-t yang telah dilakukan memberikan hasil yaitu thitung = 6,8713 dan nilai ttabel = 0,063. Karena nilai mutlak |thitung| > ttabel ,maka pada taraf signifikan 5%, Ho ditolak. Artinya pada taraf signifikan 5%, prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing prompting berbantuan index card match lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional.           Kata kunci: Probing Prompting, Index Card Match, Prestasi Belajar AbstractThe study was aimed at finding out whether the achievement of the mathematics learning of tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following probing prompting learning model that is assisted by index card match better than the achievement of mathematics learning of the tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following the conventional learning. The population of this study was the thenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada on academic year 2017/2018 consisted of 202 students that is distributed into 7 classes. This research was using cluster random sampling technique to get the sample and the result was the 50 students that is spread into 2 classes as the subject of this research. The sample in this research were the students of class namely X MIA 1 as the control class and the students of class namely MIA 3 as the experimental class. This research was using Post Test Only Control Group Design. The data of the mathematics learning achievements were obtained through mathematics learning achievement test. The data were analyzed by using one tailed t-test that is using significance level of 5%, because of the data of the students’ mathematics learning achievements were normally and homogenously distributed. The result of the t-test is the tscore = 6,8713 and the ttable 0,063. Because of |thitung| > ttabel, then H0 is rejected. This means that at a significance level of 5%, the achievement of the mathematics learning of tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following probing prompting learning model that is assisted by index card match better than the achievement of mathematics learning of the tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following the conventional learning. Keywords: Probing Prompting, Index Card Match, Learning Achievement.

Author(s):  
Stefany Arbella Dzebeq ◽  
Agus Gunawan

Vocabulary is something that very important in learning English.  Relating to vocabulary, students find that it is difficult to recognize the meaning and written form. Further, there are difficulties in reading English texts. The animation video is an interested medium which expected to help and develop students’ vocabulary achievement. The research methodology in this research is quantitative, true experimental. Further, the research design is post-test only control group design. The sampling technique applied is Cluster Random Sampling, where the samples are randomly taken from the population. There are 60 samples of students and the sample classes are divided into two classes, Experimental and Control classes. Each class with 30 students. The instrument used to collect the vocabulary achievement in form of an objective test, consisting of 30 questions. The result of data are analyzed using t–test, the researcher found that Tobserved = 13,355 is higher than Ttable = 2.000 and significant (2-tailed) 0.00 than < (lower) than Alpha 0.05 that means Ho is rejected and Ha is accepted. Based on the result, it can be concluded that there is a significant effect of using Animation Video on Ten-Grade Students’ Vocabulary Achievement at MAN 18 JAKARTA.


2013 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Nurbaiti Rindang Utami ◽  
Yayuk Andayani ◽  
Muntari Muntari

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling karena anggota populasi sudah homogen berdasarkan data nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Post test digunakan sebagai instrumen utama penelitian, selain itu portofolio juga digunakan sebagai instrumen kedua penelitian ini. Hasil uji beda (uji-t) post test dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (4,105) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak. Uji-t dilakukan juga pada hasil portofolio yang menunjukkan thitung (2,89) > ttabel (2,000). Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014.Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar kimia Abstract: The objective of the research was to know the effect of Project-Based Learning towards the student’s chemistry learning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year. This research used a quasi-experimental research design with the design of post-test only control group design. Sampling was done by cluster random sampling technique because members of populations have homogeneous based on data value semester exams of class XI science students. Class XI IPA 1 as experimental group was threated by project-based learning model and class XI IPA 3 as control group was threated by conventional learning models. Post test is used as an basic instrument. In addition, the portofolio is as a second instrument of this research.. The results of post-test hypothesis test using a different test (t-test) with a significance level of 5% showed tacc (4.105)> ttable (2.000) so that H0 is rejected. Hypothesis testing is also performed on the results of portfolio show tacc (2.89)> ttable (2.000). Based on these results, we can conclude that project-based learning model provides give a better effect than the conventional models of the student’s chemistrylearning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year.Keywords:     project-based learning model, the students’s chemistry achievement learning


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Tirka Rizal Allanta ◽  
Laila Puspita

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak PjBL dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam jenis quasi experiment dengan Nonequivalent Control Group Design, melibatkan dua subjek penelitian yaitu experiment class and control class. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas, pengambilan sampel adalah cluster random sampling, pengumpulan data menggunakan test esai berpikir kritis dan angket skala likert. Analisis data penelitian menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest dan postest kelas eksperiment sebesar 64,96 menjadi 84,24. Model PjBL pendekatan STEM meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik yang ditandai adanya peningkatan skor rata-rata pre test dan pos testt pada tiap indikator yaitu 60,86 menjadi 81,22. Peningkatan pre test dan post test dengan N-gain sebesar 0,55 atau 31%. Nilai rata-rata angket Self Efficacy kelas eksperimen sebesar 135,04 atau 93% dangan kategori sangat tinggi. Maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PjBL – STEM terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik kelas X pada materi ekosistem. An analysis of students' critical thinking skills and self-efficacy: The influence of PjBL-STEM on ecosystem learning materials Abstract: This research aimed to determine the influence of the PjBL model with the STEM approach on students' critical thinking skills and self-efficacy. This research is a quasi-experimental research with a nonequivalent control group design. This research also involved two research subjects, namely the experimental class and the control class. The population of this research was the tenth-grade students of SMA Gajah Mada Bandar Lampung. The samples were determined using the cluster random sampling technique. In collecting the data, the researchers employed a critical thinking test and a Likert scale questionnaire. The research data were analyzed using the ANOVA test. The results showed that the experimental class’s average score on the pretest experienced an improvement, from  64.96 to 84.24. The PjBL model with the STEM approach improved students' critical thinking skills and self-efficacy. The improvement was marked by the average pre-test and post-test scores improvement for each indicator, from 60.86 to 81.22. The improvement of pretest and posttest scores determined by the N-gain test was 0.55 or 31%. Furthermore, the average self-efficacy score obtained by the experimental class was 135.04, or 93% within the excellent category. Therefore, it can be concluded that the PjBL model with the STEM approach influenced the tenth-grade students' critical thinking skills and self-efficacy on ecosystem learning materials.


Author(s):  
Nova Fahradina ◽  
Risy Mawardati

One of the objectives of mathematics learning is to learn to communicate, because through communication students can communicate ideas, reasoning, and be able to compile mathematical evidence using complete sentences, symbols, tables, diagrams, or other media. One learning model that can be applied to improve students' mathematical communication skills is a group investigation model. This study aims to determine the improvement of students' mathematical communication skills between students who obtain group investigative learning and students who obtain conventional learning are reviewed as a whole and based on the level of students. This study uses experimental research. The design of this study was a pre-test post-test control group design. The population in this study were all seventh grade students of SMP Negeri 9 Banda Aceh. Samples are taken through random sampling techniques. To obtain research data, the instrument is used in the form of tests of students' mathematical communication skills. The results of the study showed that the mathematical communication skills of students who received group investigation learning were better than students who obtained conventional learning both overall and based on the level of students.


2017 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Ni Wayan Ekayani

This research aimed at testing which technique between KWL and TWA techniques is better to be used in order to help students in promoting their reading competency to achieve the performance indicator which is set to the tenth-grade students at SMAN 1 Singaraja. The design of the study was Post-test Only Two Non-Control Group Design. The population was 11 classes with 317 tenth-grade students at SMAN 1 Singaraja in which 2 classes were selected as the sample of the research which was determined by using cluster random sampling. One class with 28 students read texts using KWL and the other class with 30 students read texts using TWA technique. The instruments which were used such as lesson plans, try out test and final test. The data were collected through reading test (final test) that were analysed descriptively and inferentially which used one-way ANOVA in inferential statistics analysis. The result shows that, F=1.863 with the significance value was 0. 140 which was higher than the significance value of alpha, 0.05. Thus, there is no significant difference on the students’ reading competency when they read texts using KWL and TWA technique. Because there is no different on the students’ reading competency between the two groups when they read texts using KWL and TWA techniques, Turkey analysis did not need to be administrated.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Made Dwi Savitri ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

<p class="JRPMAbstrakTitle">Abstrak</p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep  dan disposisi matematika siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan post-test only control group design pada populasi yang terdiri 132 siswa kelas VIII SMP Taman Pendidikan 45 Denpasar yang tersebar dalam 4 kelas. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling  dan ditetapkan kelas VIIIA dan VIIIC sebagai sampel penelitian. Data  penelitian berupa data pemahaman konsep dan disposisi matematika dikumpulkan masing-masing dengan tes uraian dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan Uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukan bahwa  nilai F dari uji wilks lambda sama dengan 5,656, dengan nilai signifikansi 0,023. Jika nilai signifikansi 0,023 dibandingkan dengan alpha 0,05, maka nilai tersebut jauh lebih kecil, sehingga dapat diputuskan Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa Pendekatan MEAs berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematika siswa.


Author(s):  
Hani Cahyati ◽  
Abdul Muin ◽  
Eva Musyrifah

Teknik SCAMPER awalnya banyak digunakan di ruang lingkup perusahaan untuk menciptakan produk-produk baru. Seiring dengan perkembangan zaman, teknik SCAMPER kini digunakan sebagai teknik pelatihan berpikir kreatif di berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas teknik SCAMPER dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam matematika. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP di Tangerang Selatan pada siswa kelas IX tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan randomized post-test only control group design. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berupa soal uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis yang meliputi indikator: 1) fluency, 2) flexibility, dan 3) originality. Analisis data didasarkan pada perbedaan dua proporsi yaitu proporsi ketuntasan belajar siswa yang diuji dengan Chi-Square Test pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik SCAMPER efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Selain itu, teknik SCAMPER juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru tentang penggunaan teknik SCAMPER sebagai teknik pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Kata kunci: Teknik SCAMPER, fluency, flexibility, originality. ABSTRACT The SCAMPER technique was originally widely used in the company's scope to create new products. But now SCAMPER technique is used as a creative thinking training in various fields. This study aims to analyze the effectiveness of SCAMPER techniques in developing mathematics creative thinking skills. This research was conducted to IX grade junior high school students in South Tangerang in 2017/2018 academic year. The research uses quasi experiment with randomized post-test only control group design. The samples were 30 students of experimental class and 30 students of control class which were selected randomly by cluster random sampling technique. The research instrument used was a test of a description to measure the ability of mathematical creative thinking which assesses 3 indicators. They are 1) fluency, 2) flexibility, and 3) originality. The research wants to know about two mastery learning proportions difference tested with Chi-Square Test at 5% significance level. The results are SCAMPER technique is effective in developing students' mathematical creative thinking ability. In addition, SCAMPER technique is more effective than conventional learning. This research can be used by teachers as an effective learning techniques in developing the ability of mathematical creative thinking. Key words: SCAMPER technique, fluency, flexibility, originality.


2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
I Wayan Sadra

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-27
Author(s):  
I Wayan Widiana ◽  
I Made Suarjana

This study was aimed at determining the differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who are taught with project-based trying learning activities and groups of students who are taught with conventional learning activities. This research is a quasi-experimental study with a post-test only control group design. The population of this study was the fifth-grade students of the 2016/2017 academic year in the Curriculum 2013 Elementary School in Buleleng Regency, which amounted to 326 students. The samples were taken by cluster random sampling which amounted to 60 students. The data collected in this study were the results of the dimensions of cognitive processes by using 20 multiple-choice tests and 5 item essays on the ecosystem theme. The hypothesis was tested using inferential t-test statistics. The results show that there are significant differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who were taught with project-based trying activities and groups of students who were taught using conventional learning activities. The optimizing project-based trying activities has a positive effect on the dimensions of students' cognitive processes.PENGOPTIMALAN AKTIVITAS MENCOBA DENGAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD rintisan Kurikulum 2013 Kabupaten Buleleng yang berjumlah 326 orang. Sampel diambil dengan cara cluster?random sampling yang berjumlah 60 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil dimensi proses kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir dan esai 5 butir soal pada tema ekosistem. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional Pengoptimalan aktivitas mencoba berbasis proyek berpengaruh positif terhadap dimensi proses kognitif siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document