Pengaruh Swedish Massage Therapy terhadap Tingkat Kualitas Hidup Penderita Leukemia Usia Sekolah

1970 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Dewi Umu Kulsum ◽  
Henny Suzana Mediani ◽  
Argi Virgona Bangun

Di Indonesia ALL menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak yang menyebabkan kematian. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan jangka waktu yang lama dan paling sering dilakukan, dimana dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu fungsi fisik dan fungsi psikososial. Fenomena di Rumah Cinta Anak Kanker Bandung pun menggambarkan dimana angka kejadian penderita leukemia pada anak cenderung meningkat dan berfokus pada conservative therapy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh swedish massage therapy terhadap tingkat kualitas hidup penderita leukemia usia sekolah di Rumah Cinta Anak Kanker Bandung. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan nonequivalent control group design with pretest and posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah yang berjumlah 34 orang (masing–masing grup 17 orang) dengan menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan PedsQL general score dan cancer module yang berstandar internasional. Prosedur yang digunakan pada penelitian ini adalah tindakan swedish massage therapy yang dilakukan langsung oleh peneliti. Analisis data yang digunakan adalah paired t-test dan independent t-test.Hasil penelitian menggambarkan terdapat perbedaan kualitas hidup pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan swedish massage therapy (p = 0,000 pada α = 5). Hasil penelitian merekomendasikan bahwa swedish massage therapy bisa dipakai sebagai metode alternatif dalam meningkatkan kualitas hidup penderita leukemia usia sekolah.Kata kunci: Kualitas hidup, leukemia, swedish massage therapy.

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Dewi Astuti Pasaribu ◽  
Septian Mixrova Sebayang

Pentavalent immunization is an immunization developed from a combination of vaccines so that there are eight antigens that can be given to children, namely Hepatitis B, BCG, Oral Polio, Diphtheria, Pertussis, Tetanus, Hib and Measles. The act of immunization can cause pain in babies, so that the baby becomes fussy. The aim of this study is to determine the effectiveness of the 5 S Method (Swaddling, Side / Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking) on Pain Response in Infants aged 2-6 Months during Immunization. Pentavalent. The design of this research is experimental research with the design of Post Test Only Control Group Design. The total sample in this study was 36 babies. This research was conducted at Puskesmas Bestari, Medan. Sampling using consecutive sampling. Collecting data using a FLACC scale questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results showed that the effect of the 5S method on the pain response of infants aged 2-6 months during pentavalent immunization was shown by the statistical t-test with p = 0.007 and significantly reduced the pain response of infants at 15 seconds, second. 30, 45 seconds, and can reduce the length of crying babies after injection of pentavalent immunization. The results of this study are expected that nurses can use the 5 S method in relieving the pain response and the duration of crying in infants during immunization or when inserting sharp objects into the baby's body.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 104-109
Author(s):  
Defrima Oka Surya ◽  
Ria Desnita

Komplikasi yang sering dialami oleh pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis adalah Restless Leg Syndrome (RLS). RLS terjadi karena penurunan fungsi neuron dopaminergik diensafalik A11. Akupresur dapat menstimulasi reseptor sensori dan fungsi saraf otonom sehingga menimbulkan vasoaktif neuropeptida calcitonin gene-related peptide dan substansi p yang berdampak pada peningkatan aliran darah dan memperbaiki fungsi neuron dopaminergik diensafalik A11. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas akupresur terhadap derajat RLS pada pasien hemodialisis. Desain penelitian adalah quasi experiment menggunakan pendekatan pre dan post with control group design. Penelitian ini terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dengan besar sampel 15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner International Restless Leg Syndrome Scale. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Paired T-Test dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan akupresur efektif menurunkan derajat restless leg syndrome pada pasien hemodialisis pada kelompok intervensi (p=0,001). Disimpulkan bahwa akpresur efektif dalam menurunkan derajata restless leg syndrome pada pasien hemodialisis. Diharapkan perawat dapat menerapkan terapi akupresur pada pasien yang menjalani hemodialisis khususnya pasien yang mengalami restless leg syndrome.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 262-276
Author(s):  
Della Ayuning Priastiti ◽  
Niken Puruhita

Latar Belakang: Dislipidemia sebagai faktor utama terbentuknya aterosklerosis dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit sirkulasi darah. Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam plasma. Tempe mengandung  protein yang berpengaruh terhadap penurunan kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian tempe kedelai hitam dan tempe kedelai kuning terhadap kolesterol LDL pada penderita dislipidemia.Metode : Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan  pre test - post test with control group design. Subjek penelitian adalah wanita menopause yang berdomisili di kawasan Puskesmas wilayah Kabupaten Cirebon yang diambil secara consecutive sampling, besar sampel adalah 34 orang yang dibagi secara acak dalam tiga kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi tempe, kelompok perlakuan 1 diberikan tempe kedelai hitam dan kelompok perlakuan 2 diberikan tempe kedelai kuning selama 14 hari. Selama intervensi, asupan makan ketiga kelompok diperoleh dengan metode food record dan food recall. Kadar kolesterol LDL diukur sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test, Wilcoxon, Kruskal Wallis serta uji korelasi Speearman pada derajat kemaknaan 5%.Hasil : Pada  pemberian tempe kedelai hitam terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 6.1±16.45mg/dl dan pada pemberian tempe kedelai kuning terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 4.9±9.91 mg/dl setelah diberikan intervensi selama 14 hari. Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 3.5±19.76 mg/dl. Namun penurunan maupun peningkatan yang terjadi tidak bermakna secara statistik (p<0.05)Simpulan: Terdapat penurunan kadar kolesterol LDL pada pemberian tempe kedelai hitam dan kuning sebesar 150 gram selama 14 hari pada wanita menopause dengan dislipidemia tetapi hasil tersebut tidak bermakna secara statistik.Kata kunci: Tempe kedelai hitam; tempe kedelai kuning; dislipidemia; kolesterol LDL


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Margareta Rinjani ◽  
Dela Melia Inggriani ◽  
Iin Wahyuni

<p><strong>Latar belakang: </strong>Proses involusi yang tidak normal dapat menimbulkan kegagalan uterus kembali normal dan berakibat proses pengecilan uterus terhambat dan terjadi perdarahan post partum. Buah nanas dapat membantu mempercepat involusi uteri. <strong>Tujuan: </strong>membuktikan efek pemberian  jus nanas (<em>ananas comosus (L)Merr</em>) terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu post partum. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini<strong> </strong>merupakan studi <em>q</em><em>uasi eksperimental </em>dengan<em> nonequivalent control group design.</em> Kelompok eksperimen adalah ibu hamil post partum normal berjumlah 34 dan kelompok kontrol sebagai populasi penelitian dengan sampel atau kelompok eksperimen 34 orang dan kelompok kontrol 34 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik <em>consecutive sampling</em>. Intervensi diberikan kepada kelompok eksperimen pada ibu setelah post partum 6-8 jam dengan konsumsi jus nanas konsentrasi 100% sebanyak 200 cc selama 7 hari. Analisis data bivariat menggunakan <em>paired t-test</em> dan analisis multivariat dilakukan uji regresi linier. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis menunjukkan rerata penurunan TFU pada kelompok eksperimen sebesar 7,78 cm dan pada kelompok kontrol sebesar 6,95 cm dengan selisih mean 0,83 dan terdapat penurunan TFU sesudah pemberian jus nanas <em>(ananas comosus (L.)Merr)</em> (p=0,000) pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. <strong>Simpulan:</strong> Pemberian jus nanas efektif menurunkan atau mengecilkan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Ibu post partum dianjurkan minum jus untuk mempercepat TFU kembali seperti ukuran sebelum hamil.</p>


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Yayuk Eliyana ◽  
Mukhamad Nooryanto ◽  
Sri Poeranto

Preeklampsia selama kehamilan bisa menetap pada masa postpartum dan biasanya akan kembali normal pada minggu pertama postpartum. Angka kejadian preeklampsia atau hipertensi postpartum secara keseluruhan terjadi sekitar 57,1%. Teknik non farmakologis untuk mengatasi hipertensi telah dikembangkan, salah satunya adalah bekam kering sebagai pilihan menurunkan tekanan darah. Penelitian quasy experiment dengan non equivalent control group design. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Waktu penelitian dimulai bulan agustus-september 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 ibu preeklampsia postpartum dengan kriteria tekanan darah sistolik minimal 140 mmHg dan telah mendapatkan terapi MgSO4 sebelumnya. Sampel penelitian terdiri dari 17 sampel pada kelompok perlakuan dan 17 sampel pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Variabel independen penelitian ini adalah terapi bekam kering, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Uji statistik yang digunakan paired t test dan uji wilcoxon untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah perlakuan. uji independent sampel t-test dan uji mann whitney untuk menganalisis perbedaan antara kedua kelompok. Hasil uji beda dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p-value pada tekanan darah sistolik dan diastolik lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna tekanan darah ibu preeklampsia postpartum sebelum dan setelah diberikan terapi bekam kering dan terapi standar. Hasil analisis mann whitney diperoleh data bahwa terdapat perbedaan bermakna pada selisih tekanan darah sistolik antara kelompok yang diberi terapi standar dan kelompok yang diberi terapi standar ditambah terapi bekam kering. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terapi bekam kering bisa digunakan sebagai terapi pendamping untuk menurunkan tekanan darah pada ibu preeklampsia postpartum.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Nailiy Huzaimah ◽  
Iva Gamar Dian Pratiwi

ABSTRAKPengukuran tekanan darah merupakan suatu komponen penting dalam penatalaksanaan hipertensi. Secara umum penatalaksanaan hipertensi di Fasilitas Kesehatan Tingkat I di Indonesia masih berfokus pada edukasi perubahan pola hidup dan pemberian terapi farmakologi, belum menerapkan pemberian terapi komplementer untuk menunjang efektifitas terapi farmakologi. Therapeutic touch (TT) merupakan salah satu terapi komplementer jenis terapi energi yang telah dibuktikan memberikan pengaruh yang baik pada kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian TT terhadap tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain pre-post test nonequivalent control group design. Responden penelitian adalah penderita hipertensi di Wilayah Kabupaten Sumenep yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Sampel didapatkan secara consecutive sampling (n=39), selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol (n=19) dan kelompok perlakuan (TT) (n=20). Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari pada siang dan malam hari yang meliputi pretest (T0) dan post-test (T1 dan T2). Uji T independen TDS siang T0 antara kelompok kontrol dan TT didapatkan nilai p=0,152. Uji T independen dengan hasil signifikan (p?0,05) ditemukan pada TDS malam T1 (p=0,026), TDS siang T2 (p=0,032), dan TDS malam T2 (p=0,026). Hasil uji komparatif 2 kelompok berpasangan kelompok TT dengan menggunakan Paired T Test didapatkan nilai signifikan hanya pada perbandingan TDD malam T0 dan TDD malam T1 (p=0,022 ? 0,05). Pada kelompok TT, rerata TDS siang T2 menurun dibandingkan TDS siang T1 (?= 4,2 mmHg), rerata TDS malam T2 juga menurun dibandingkan TDS malam T1 (?= 0,45 mmHg). TT memberikan pengaruh penurunan TDS dan TDD pada hari diberikan intervensi (T1) dan hari berikutnya (T2), akan tetapi hasil statistik secara keseluruhan tidak signifikan kecuali pada perbandingan antara TDD malam T0 dan TDD malam T1. Penurunan tekanan darah setelah intervensi TT terjadi secara perlahan dan bertahap selama dua hari sejak diberi intervensi, tidak memberikan efek penurunan yang besar dan drastis.Kata Kunci: therapeutic touch, terapi sentuh, tekanan darah, hipertensi, terapi energi


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 217
Author(s):  
Susanti Susanti ◽  
Caturia Sasti Sulistyana

Latar Belakang: Salah satu langkah yang sangat penting untuk kelangsungan hidup penderita Chronic Kidney Disease (CKD) yaitu pengaturan diet secara tepat dan pembatasan cairan. Penderita CKD yang tidak patuh dapat berisiko akan mengalami kelebihan volume cairan di dalam tubuh yang dapat mengancam nyawa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh coaching support terhadap kepatuhan penderita Chronic Kidney Disease (CKD) di RS Adi Husada Surabaya.Metode: Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain pretest posttest with control group design. Responden dalam penelitian ini adalah 40 penderita CKD dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan dengan teknik consecutive sampling. Coaching support diberikan kepada kelompok perlakuan selama dua minggu empat pertemuan. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu Paired t-Test dan Independent t-Test dengan signifikansi p<0,05.Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kepatuhan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p-value = 0,000. Intervensi coaching support efektif terhadap kepatuhan penderita CKD. Pelaksanaan coaching support berlangsung dengan baik karena responden dan keluarga proaktif. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara coaching support terhadap kepatuhan penderita CKD. Coaching support sebaiknya diterapkan oleh perawat sebagai daily activity manajemen penderita CKD pada stadium dini supaya menghambat progresivitas kerusakan ginjal sehingga penderita tidak jatuh pada stadium lanjut. 


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Feilin Tanita ◽  
Teguh Budi Santosa ◽  
Debree Septiawan ◽  
Rochmaningtyas HS ◽  
Yusuf Subagio Sutanto

<p class="TextAbstract"><strong>Pendahuluan: </strong>Bronkoskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan secara rutin dalam pulmonologi dan dianggap tidak nyaman oleh hampir 60% pasien. Salah satu ketidaknyamanan yang dirasakan pasien saat bronkoskopi adalah nyeri. Kenyamanan pasien saat dilakukan bronkoskopi sangat penting, sebab akan mempengaruhi keberhasilan bronskoskopi. Intervensi nonfarmakologis, seperti hipnoterapi telah efektif dalam mengendalikan nyeri selama prosedur bedah dan memperpendek durasi operasi. Sehingga hipnoterapi diharapkan dapat mengendalikan nyeri pada pasien yang dilakukan bronkoskopi.</p><p class="TextAbstract"><strong>Metode:</strong><strong> </strong>Penelitian menggunakan desain <em>experimental randomized pretest-post-test control group design</em>. Teknik pengambilan sampel dengan <em>consecutive sampling</em> yang dilakukan di bangsal rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Diperoleh 37 subjek, 19 orang mendapat perlakuan hipnoterapi sebelum bronkoskopi dan 18 orang sebagai kontrol (tanpa hipnoterapi). Penilaian nyeri dengan menggunakan instrumen VAS (<em>Visual Analogue Scale</em>). Data dianalisis memakai <em>Paired t test</em>.</p><p class="TextAbstract"><strong>Hasil:</strong> Dari 37 subjek penelitian, didapatkan skor <em>pretest VAS</em> kelompok  perlakuan 39.47 ± 26.56 sedangkan pada kelompok kontrol 36.11 ± 26.60. Skor <em>post test VAS</em> pada kelompok perlakuan 28.95 ± 26.01 sedangkan pada kelompok kontrol 40.56 ± 25.08. Dari hasil analisis didapatkan perbedaan skor VAS nyeri (<em>pre-post</em>) antara kelompok perlakuan dan kontrol yang secara statistik bermakna dengan p= 0,006.<strong> </strong></p><p class="TextAbstract"><strong>Kesimpulan: </strong>Hipnoterapi efektif dalam mengendalikan nyeri selama bronkoskopi.</p><strong>Kata Kunci: <em>Hypnotherapy; pain; bronchoscopy; VAS</em></strong>


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Sinta Maria Dewi

Abstract: This research aims to know the Influence of Media Image on the ability of Writing Poetry students. The method used in this study is a random method that does not use posttes control group design method. The findings of this study show the average way of writing poetry on students by using the image media (experimental class) higher average poetry writing skills on students who were taught with conventional learning (control class). The average of pretest experiments obtained by experiment class is 63,75. The average pretest class of control class is 61,05. After the second class action, the average posttest of the experimental class is 79.45 and the control class is 74.95. Hypothesis calculation using t paired t test test and significance of 0.05 significant level indicates probability (significance) is 0,033. Because of the significance of 0.033


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document