scholarly journals HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Rifki Irawan ◽  
Metti Verawati ◽  
Dianita Rifqia Putri

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda. Maka pertumbuhan dan perkembangan anak juga berbeda. Perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yaitu ibu. Dalam mengasuh anak ibu cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh ini memberikan dampak perkembangan terhadap bentuk-bentuk perilaku tertentu pada anak. Banyak anak usia prasekolah menunjukkan perilaku sosial yang kurang kondusif dan pelayanan bimbingan perkembangan perilaku sosial anak yang belum sistematik dan terarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah di TK Muslimat NU 001 Ponorogo.Penelitian kuantitatif, dengan menggunakan jenis rancangan korelasi yang mengkaji dan mengetahui hubungan antara variabel dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah r0esponden 67 orang. Hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah di TK Muslimat NU 001 Ponorogo dianalisis dengan menggunakan Fisher’s Exact.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah  dengan p value = 0,000 dan contingency coefficient = 0,562.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pola asuh ibu bekerja menentukan perkembangan sosial anak usia prasekolah. Disarankan kepada ibu bekerja untuk menerapkan pola asuh demokratis sebagai salah satu upaya untuk mendukung proses perkembangan anak yang optimal.

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 48-53
Author(s):  
Putri Yuliantie

The reproductive health of women is an essential component, several problems that can occur in the reproductive health of women, one of which is menstrual pain, this complaint is affected by psychological conditions. As a result, if it is not addressed immediately, it emerges the disruption in the routine and depression. The purpose of this study was to find out whether stress affects the occurrence of dysmenorrhea on the final year female students. The research method was the observational analytic with cross sectional approach. Sample consisted of 211 respondents, the analysis used was Kendal Tau. The result of the p-value was 0.000 and the contingency coefficient value was 0.378. It indicated that there was relationship between stress and dysmenorrhea in final year female students of Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 138
Author(s):  
Nurwijayanti Nurwijayanti ◽  
Feby Lisanty Tobel

Asupan gizi yang salah atau tidak sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan masalah malnutrisi dalam bentuk asupan berlebih ataupun berkurang, adapun faktor yang mempengaruhi kurangnya asupan gizi pada balita yaitu karena kurangnya pengetahuan ibu. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kenaikan berat badan balita usia 0-24 bulan dengan kejadian balita gizi kurang di di Kota kediri. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Responden diambil dengan teknik purposive sampling. Populasi semua ibu balita usia 0-24 bulan di Kota Kediri dengan jumlah 134 orang, sampel 120 responden. Variabel independen pengetahuan tentang kenaikan berat badan balita, variabel dependen kejadian balita gizi kurang, kemudian dianalisis dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ibu balita usia 0-24 bulan memiliki pengetahuan baik tentang kenaikan berat badan balita sebanyak sebanyak 66 responden (55,0%), hampir seluruh balita usia 0-24 bulan tidak mengalami kejadian gizi kurang yaitu sebanyak 96 responden (80,0%) dari total 120 responden. Hasil analisa data menunjukan bahwa tingkat signifikansi nilai p-value = 0,000 < α 0,05 dengan nilai Contingency Coefficient 0,652 sehingga H1 diterima yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu tentang kenaikan berat badan balita usia 0-24 bulan dengan kejadian balita gizi kurang di Di Kota kediri. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki ibu tentang kenaikan berat badan balita maka semakin baik perilaku ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita sehingga status gizi balita dapat meningkat.


2019 ◽  
Author(s):  
Aan Nur’aeni ◽  
Ristina Mirwanti ◽  
Ayu Prawesti ◽  
Ikeu Nurhidayah

Background: Depression in Congestive Heart Failure (CHF) patients influence the quality of life and worsen their condition. However, Depression and factors related to its incidences in CHF patients in Indonesia are little known. Objectives: This study aimed to identify depression incidences and its related factors, including age, sex, working status, education level, and duration of illness. Methods: This study was quantitative with a cross-sectional approach. The population was CHF patients who were undergoing treatment in one of the referral hospital in Bandung West-Java, Indonesia. The sampling technique used consecutive sampling and obtained 51 respondents for one month period. The data was collected using the Beck Depression Inventory-II instrument and analyzed using frequency distribution; Sommers’d Gamma; and Contingency coefficient Lambda. Result: The frequencies of respondents who experienced depression were mild in 62.7%; depression in 21.6%, and moderate in 5.9%. Besides, factors that significantly related to a depression were age (p=0.001, r=-0.419); and duration of illness (p=0.02, r=-0.396). Other factors were sex; working status; and education level, with the p-value were 0.100; 0.122; and 0.278 respectively. Conclusion: Most of the respondents experienced mild to moderate depression with agesanddurationofillnessassignificantrelatedfactors.Themoreagesandthemore duration of CHF diagnosis, the less depression occurred to the respondents. Thus nurses need to be conscious of the incidence of depression in younger age and or newly diagnosed CHF patients.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Widi Prihartono ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Laily Isroin

Dukungan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi karena pasien tidak pernah mengontrol kebutuhan makana dan banyak pantangan yang harus di patuhi oleh penderita hipertensi agar terhindar dari kekambuhan atau peningkatan tekanan darahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pemenuhan diet pada penderita hipertensi.Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi seluruh keluarga yang mempunyai penderita hipertensi di Desa Demangan  Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo dengan besar sampel sebanyak 38 responden. Sampling penelittian Purposive Sampling. Teknis pengumpulan data menggunakan kuesioner dan  perhitungan menggunakan Uji Chi Square 0,05.Hasil penelitian dukungan keluarga terhadap penderita hipertensi diinterpretasikan sebagian besar 21 responden (55,3%) dukungan keluarga positif. Pada Kepatuhan pemenuhan diet pada penderita hipertensi diinterpretasikan hampir setengahnya 15 responden (39,5%) kepatuhan sedang. Berdasarkan hasil analisa data uji statistik Chi-Square diperoleh p value = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α= 0,05 diinterpretasikan ada Hubungan Pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient =0,585 kategori cukupHasil penelitian disimpulkan hampir setengahnya keluarga mendukung negatif kepada penderita hipertensi maka peneliti menyarankan pihak keluarga untuk meningkatkan perhatian penuh kepada keluarga, tenaga kesehatan dan penyuluhan agar terbentuk perilaku positif dukungan dan fungsi keluarga, meluangkan waktu lebih bnyak kepada pasien. Pada kepatuhan diet dengan gaya hidup sehat.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 123-128
Author(s):  
Dwi Herman Susilo

Low birth weight is a baby born with less than 2500 grams of birth weight regardless of gestational weighing in 1 hour after birth. Low birth weight is still the cause of mortality (death) and morality (pain) during neonatal period (infants aged 0 - 28 days). Research design used was cross sectional approach. With the population of all babies born in the work area of ​​puskesmas banyuputih of Situbondo district as many as 818 babies, Sample in this study as many as 164 babies with the sampling method using proportionate atratifed random technique. Technique of taking data with medical record, executed in May 2015. Processing and data analysis using statistic test that was contingency coefficient test with level maximize α <0,05. The results showed that the results obtained p value = 0.00 which means there is a significant correlation of the mother age with low birth weight n the work area of ​​puskesmas banyuputih Situbondo regency.  Keywords : Mother Age, Low Birth Weight   ABSTRAK Berat bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gr tanpa memandang masa gestasi yang di timbang dalam 1 jam setelah lahir. Berat bayi lahir rendah sampai saat ini masih merupakan penyebab mortalitas (kematian) dan morbilitas (kesakitan) pada masa neonatal (bayi umur 0 – 28 hari). Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Dengan populasi semua bayi yang lahir di wilayah kerja puskesmas banyuputih kabupaten situbondo sebanyak 818 bayi, sampel penelitian sebanyak 164 bayi dengan dengan metode sampling menggunakan teknik proportionate atratifed random. Teknik pengambilan data dengan medical record, dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji statistic yaitu uji koefesien contingensi dengan tingkat kemaksimalan α <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh hasil nilai p= 0,00 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara Usia ibu dengan berat bayi lahir rendah di wilayah kerja puskesmas banyuputih Kabupaten Situbondo. Kata Kunci : Usia Ibu, Berat Bayi Lahir Rendah


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 36-45
Author(s):  
Vania Putri Widiagma ◽  
◽  
Erti Ikhtiarini Dewi ◽  
Fitrio Deviantony

Nurses at PHC has a work area with the target of serving individuals, families, specific groups and communities. PHC as Comprehensive Health Care Service which includes promotive, preventive, curative, and rehabilitative aspects. This makes PHN has a high workload and has the risk of causing burnout in workplace. Personality is one of the factors that caused burnout. It can be related to how people respond to stressors in their work environment and in themselves. This study aimed to analyze the correlation between DISC personality type and burnout of The Nurses at Puskesmas in Jembrana Regency, Bali. This research applied a correlative research design with cross sectional approach. A total of 42 respondents were enrolled in this study by using total sampling. The questionnaires used in data collection were the Maslach Burnout Inventory (MBI) and The DISC Model personality. The data analysis used was contingency coefficient test (CI: 95%) showed a significant correlation between the DISC personality and burnout on nurses at PHC (X2 = 13.213; p-value = 0.040). The majority of nurses had personality type of C are 14 nurses (33.3%) and personality type of S are 13 nurses (31%) and the majority had moderate burnout up to 29 nurses (69%). Introverted personalities such as types C and S are more at risk of experiencing burnout than other personalities. This is important to recognize personality so that we can place nurses according to their personalities and facilitate activities for nurses to reduce stress and burnout.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Lulut Subekti ◽  
Sugeng Mashudi ◽  
Metti Verawati

AbstactImproving the quality of human resources (HR) in health and nutrition factors depends on the mother's work, this results in the habits of children requesting extra money for unhealthy breakfasts outside and nutritional disorders in children who experience the process of growth and achievement of children. This study aims to analyze the relationship of employment status to the mother's behavior in the fulfillment of nutrition based on breakfast habits. The design of this research is Correlation with cross sectional approach. Population in this research is all children of class of 2-6 in SDN Mrican 1, District of Jenangan, Regency of Ponorogo with big sample 44 respondents. Sampling of the study using total sampling, data collection using questionnaire and calculation using Chi-Square Test test using SPSS 16.0 error α 0.05. The result of the research on the variables of maternal employment status was interpreted by 28 respondents (63.6%) and 16 respondents (36.4%) did not work. Maternal Behavior variable in nutrient fulfillment interpreted 24 respondents (54.5%) behaved positively and 20 respondents (45.5%) behaved negatively. Chi-Square statistical test obtained p value = 0.001 which means smaller than α = 0.05 Thus it can be said that there is a relationship On the relationship with the relationship niali Contingency Coefficient = 0.447 enough category. Research analysis there is close enough relationship between job status with mother's behavior in nutrition fulfillment based on breakfast habit at SDN Mrican 1, Sub Jenangan, Regency of Ponorogo. Maternal negative behavior in the fulfillment of nutrition that will affect the growth and development of children, the researchers advise on the place of research, especially the school environment put a picture or leaflet about the importance of breakfast for children and breakfast foods. Keywords: work status, behavior, mother, breakfast AbstrakPeningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam faktor kesehatan dan gizi tergantung pada pekerjaan ibu, hal ini berakibat pada kebiasaan anak meminta tambahan uang untuk sarapan yang tidak sehat diluar dan gangguan nutrisi pada anak yang mengalami proses tumbuh kembang dan prestasi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status pekerjaan dengan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi berdasarkan kebiasaan sarapan.Desain penelitian ini adalah Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak kelas 2-6 di SDN Mrican 1, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo dengan besar sampel 44 responden. Sampling penelitian menggunakan Total sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan perhitungan menggunakan uji Uji Chi-Square menggunakan SPSS 16.0 kesalahan α 0,05.Hasil penelitian menunjukkan Status pekerjaan ibu diinterpretasikan 28 responden (63,6%) bekerja dan 16 responden (36,4%) tidak bekerja. Variabel Perilaku ibu dalam pemenuhan gizi diinterpretasikan 24 responden (54.5%) berperilaku positif dan 20 responden (45,5%) berperilaku negatif. uji statistik Chi-Square diperoleh nilai Contingency Coefficient =0,447, dan p value = 0,001 yang berarti lebih kecil dari α= 0,05 berarti ada hubungan cukup antara status pekerjaan dengan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi berdasarkan kebiasaan sarapan.Perilaku negatif ibu dalam pemenuhan gizi sehingga akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, maka peneliti menyarankan pada tempat penelitian terutama lingkungan sekolah memasang gambar atau leaflet tentang pentingnya sarapa n pagi bagi anak dan jenis makanan sarapan pagi.Kata kunci: status pekerjaan, perilaku, ibu, sarapan.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Fatimah Sari ◽  
Yustina Ananti ◽  
Enywati Iris Tombokan

Background : Anemia in pregnant women in a national problem. In Indonesia, the incidence of anemia in pregnancy is quite high. Anemia prevention program does is provide iron tablet that preparations Fe. How to consume tablets Fe followed by respondents as important to follow the advice given by the researchers then the tendency will increase in hemoglobin levels as expected. Objective : Given the relationship between adherence Fe tablets in pregnant women with anemia Puskesmas Grabag II Magelang regency. Methods : This study is a correlational research analytic, using a cross- sectional survey design. The sampling technique used was purposive sample of the number of samples in this study were 134 respondents. Results : There was a relationship adherence Fe tablets with maternal anemia status in Puskesmas Grabag II Magelang regency with p value of 0.000 (0.000 < 0.05) and the relationship is strong enough that the value of the Contingency Coefficient 0.556. Conclusion : There is a relationship adherence Fe tablets with maternal anemia status.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 142-148
Author(s):  
Ni Made Purnamaningsih ◽  
I Gusti Putu Satya Laksmi ◽  
Ni Luh Putu Devhy

Background: Autism is one of the serious development disorders of a child, which causes problem in the ability of daily life, one of which is self care. The role of parents, especially of parenting parents is very influential for self care ability in autistic children.Aims of this study is to analize corelation betwen parenting parents to self care ability in autism.  Methods: The study design uses Descriptive Correlation, that is a correlation between two variables is parenting and ability self care in autistic children. With a Cross-Sectional approach. The amount of samples used was 47respondents, using the Purposive sampling technique and collecting data using The Pediatric Evaluation of Disability Inventory with the test results using the contingency coefficient. That tested whether there is a correlation between two variables is parenting and ability self care in autistic children. Results: The results of study found the majority of parents implementing democratic parenting as many as 25 people (53,2%) and 24 children (51,1%) with the ability to self care quite capable. The test results using the contingency coefficient obtained of p value of 0,000 (p<0,05) which means that these results indicate a correlation of parenting with ability self care in autistic children, a correlation strength value of 0,659 (strong power). Conclusion: The researcher suggests that parents provide many positive activities in terms of eating and drinking, dreesing, personal hygiene, and toileting so that children can independently do self care.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document