scholarly journals DAYA HAMBAT EKTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 109-114
Author(s):  
Susi Susi ◽  
Gusti Revilla ◽  
Fitri Anggini ◽  
Putri Ovieza Maizar

Candida albicans merupakan jamur flora normal bersifat opportunistik didalam rongga mulut yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitispada daerah rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan potensi hambat ekstrak daun jarak pagar terhadap pertumbuhan Candida albicans (ATCC 10231) pada permukaan akrilik. Desain penelitian eksperimental laboratorium dengan  Post test only with control group. Sampel  20 buah pelat resin akrilik heat cured yang dikontaminasikan dengan suspensi Candida albicans (0.5X108 cfu/ mL) dan diinkubasi secara aerob, selama 24 jam. Sampel  dibagi menjadi 4 kelompok dan direndam selama 8 jam dalam ekstrak daun jarak pagar konsentrasi 10% (G1), 15% (G2), 20% (G3) dan akuades (G4).  Ekstrak daun jarak pagar dibuat secara maserasi dengan etanol 96%. Koloni  masing-masing sampel dihitung dengan  Tally counter. Data dianalisis dengan  One Way Anova (p0,05).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni Candida albicans terkecil ditemukan pada kelompok konsentrasi 20% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil analisa One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan jumlah koloni Candida albicans antar kelompok (p0.05). Hasil Uji Least Significance Different terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok konsentrasi 15%, dan 20% (p0.05). Kesimpulan ekstrak daun jarak pagar dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans pada pemukaan akrilikKata kunci: Candida albicans, ekstrak daun jarak pagar, maserasi

2015 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Andhika Ambo ◽  
Arlina Nurhapsari ◽  
Erwid Fatchur Rahman

Introduction: Fennel plant is known as a medicine plant. Fennel plant parts that have the highest content is the seed. Essential oils, flavonoids, and saponins contained in fennel seed have an influence against candida albicans growth.Purpose: This study was conducted to determine the influence of various concentrations of fennel seed extract as a denture  cleanser against candida albicans growth on acrilyc plate.Methods: This research was an experimental laboratoty and study design was an experimental with post test only control group design. Total sample is 30 acrilyc plate measuring 6x1 cm. The sample were divided into 6 groups, 5 groups were  soaked in various concentrations of fennel seed extract (20%, 40%, 60%, 80%, 100%) and one groups was soaked in control positive polident. Soaking was done for 5 minutes. Candida  albicans were incubated for 48 hours at 37°C. The result of this study were analyzed by one-way ANOVA and LSD (Least  Significance Difference).Results: Based on the one-way ANOVA test was done then  obtained significance value of 0,000 (p<0,05), so it can be concluded that there are significant differences between the two sets groups of at least. Based on the LSD test was done then obtained significance value of p<0,05 in all groups which means there are significant differences between each group, except in group fennel seed extract concentration of 100% with control  positive polident obtained 0,924 significance (p>0,05) which means there are no significant differences between two groups.Conclusion: The researchers' conclusion that there was the influence of various concentration of fennel seed extract as a denture cleanser against candida albicans growth on aclilyc plate. Fennel seed extract concentration of 100% has the  greatest influence as a denture cleanser against candida albicans growth.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 117-122
Author(s):  
Kinanti Driasti Putri ◽  
Utmi Arma ◽  
Abu Bakar

Infeksi rongga mulut lebih dari 20% - 75% terjadi karena infeksi jamur di rongga mulut yang disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans merupakan salah satu flora normal di dalam rongga mulut dan bersifat opertunistik, infeksi dari jamur ini sering disebut sebagai Kandidiasis rongga mulut. Ekstrak buah pinang muda (Areca catechu L) memiliki aktivitas antijamur, karena memiliki kandungan alkaloid, flavanoid,dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Aktivitas Ekstrak Buah pinang muda (Areca catechu L) terhadap jamur Candida albicans pada pasien kandidiasis rongga mulut. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design. Sampel adalah candida albicans yang diswab dari pasien kandidiasis rongga mulut. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram yang dilakukan pada dua kelompok kontrol negatif (DMSO) dan kontrol positif (Ketokonazol), dan 5 kelompok perlakuan ekstrak buah pinang muda dengan konsentrasi 5%, 15%, 30%, 45% dan 60%. Pertumbuhan Candida albicans diukur dari zona hambat yang terbentuk, dan dianalisis secara statistik menggunakan one way anova dan post hoc LSD.Hasil penelitian uji statistik menggunakan uji Anova didapat nilai f hitung> f tabel yaitu 45,317>2,51 dan p=0,000


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Inanda Nita ◽  
Musri Amurwaningsih ◽  
Uswatun N.A. Darjono

Background: Temulawak (curcuma xanthorrizae roxb) contains many substance such as xanthorrizol, curcumin, essential oil, flavonoid. Essential oil and flavonoid works by damaging the cell wall and protein denaturation can inhibits the growth of the fungi Candida albicans attached to the surface of the heat cured acrylic resin plate. The purpose of this study is to determine the extract Temulawak effect on the growth of Candida albicans at heat cured acrylic resin plate. Method : The Eksperiment is true experimental laboratories with post test only controlled group design. 10x10x2 mm Acrylic resin plate was soaked into Candida albicans suspension for 48 hours at 37o then soaked in curcuma xanthorrizae roxb extract 90%, 80%, 70%, 60%, control group positive (chlorhexidine 0,2%), control negatif (water) for 8 hours at 37o. Result: The result of the experiment showed that control group (-)has the highest value (839,20 x 101 CFU/ml), while the least was 90% ekstract of curcuma xanthorrizae roxb group (23,40 x 101 CFU/ml). After normality and homogenity test was done, One Way Anova test was executed (p = 0,000. means p < 0,05). Conclussion: extract Temulawak can inhibit Candida albicans growth on heat cured acrylic resin.


DENTA ◽  
2015 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 146
Author(s):  
Auliasari Yunanda ◽  
Syamsulina Revianti ◽  
Isidora Karsini

<p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong>Merokok berhubungan dengan jamur rongga mulut yang dapat mengakibatkan <em>oral candidiasis</em>. <em>Stichopus hermanii</em><em> </em>mengandung efek antioksidan, antifungi dan immunostimulator. <strong><em>Tujuan: </em></strong>Mengevaluasi efek proteksi ekstrak <em>Stichopus hermanii </em>terhadap jumlah limfosit pada tikus Wistar yang terpapar asap rokok dan diinduksi <em>C.albicans.<strong> Bahan dan Metode: </strong></em>Rancangan penelitian ini adalah <em>post test-only control group</em> <em>design</em><strong><em>. </em></strong>42 ekor tikus Wistar jantan, dibagi menjadi 7 kelompok, Kelompok1 (saline 0,1mL, udara segar, CMC-Na 0,2%), Kelompok2 (saline 0,1mL, asap rokok, CMC-Na 0,2%), Kelompok3 (<em>C.albicans </em>0,1mL, udara segar, CMC-Na 0,2%), Kelompok4 (<em>C.albicans </em>0,1mL, asap rokok, CMC-Na 0,2%), Kelompok5 (saline 0,1mL, asap rokok, ekstrak <em>Stichopus hermanii</em> 0,02mg/kgBB), Kelompok6 (<em>C.albicans</em> 0,1mL, udara segar, ekstrak <em>Stichopus hermanii </em>0,02mg/kgBB), Kelompok7 (<em>C.albicans </em>0,1 mL, asap rokok, ekstrak <em>Stichopus hermanii </em>0,02mg/kgBB). Tikus Wistar diinduksi <em>C.albicans</em> 1 minggu, terpapar asap rokok 8 minggu, dan diberi ekstrak <em>Stichopus hermanii</em> 8 minggu. Selanjutnya, tikus Wistar dikorbankan setelah 2 bulan perlakuan. Jumlah limfosit dihitung melalui metode hapusan darah dengan <em>different counting</em> dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 1000x. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji <em>Kruskal-Wallis</em> dan <em>Mann-Whitney</em>.<strong><em> Hasil:</em></strong> Kelompok yang terpapar asap rokok dan diinduksi C.albicans memiliki dapat menurunkan jumlah limfosit, kelompok suplementasi menggunakan ekstrak ethanol <em>Stichopus hermanii</em> dapat meningkatkan jumlah limfosit<em>. </em><strong><em>S</em></strong><strong><em>impulan:</em></strong><strong> </strong>Suplementasi ekstrak <em>Stichopus hermanii</em> memiliki efek protektif untuk memicu proliferasi limfosit pada tikus Wistar setelah paparan asap rokok dan induksi <em>C.albicans</em>.</p>


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


Author(s):  
Michael Josef Kridanto Kamadjaja ◽  
Sherman Salim ◽  
Birgitta Dwitya Swastyayana Subiakto

Objective: This study was to determine OPG and RANKL expression after hydroxyapatite (HA) scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) application in tooth socket of Cavia cobaya. Methods: This study was a post-test only control group design. Twenty four Cavia cobaya was divided into 4 groups. The lower left incisor was extracted and given a combination of HA and gelatin scaffold. Experimental animals were sacrificed on the 7th and 14th day. The amount of OPG and RANKL expression was calculated under a light microscope at 1000x magnification. The statistical analysis was done by One Way ANOVA Test and Tukey HSD. Results: Compared to other groups, the lowest and the highest level of OPG and RANKL were in P14 group. Conclusion: HA scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) can increase OPG expression and decrease RANKL expression in the process of regenerating alveolar bone after tooth extraction.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Kharisma Putra D ◽  
Hasmiwati Hasmiwati ◽  
Arni Amir

Salah satu upaya untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan larvisida. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD.  Tujuan penelitian ini  adalah untuk  menilai  status  kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post  test  only  with  control  group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 95-99
Author(s):  
Deri Kermelita

Aedes spp mosquito is the primary vector  or the main transmitter of dengue fever. it’s existence cause public health disturbing. Many research are being done to find ways of controlling mosquitoes, one of them by using a mosquito trap attractants. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the addition of attractants to modified mosquito trap to the Aedes aegypti mosquitoes control. The study design using analytical methods with a "post-test only control group design". The number of mosquitoes that are used at each observation cage was 30, with 9 times  repetition.  One way ANOVA used to analized the data then followed by LSD test. Results modifications mosquito trap attractants addition of palm sugar solution mixed with yeast bread is more effective (ρ = 0.000) of the yeast mixed tape.


2021 ◽  
Vol 33 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Masdelina Nasution ◽  
Minasari Nasution ◽  
Mirza Hasibuan ◽  
Yumi Lindawati

Pendahuluan: Ekstrak kulit kayu rambutan memiliki senyawa aktif yang digunakan sebagai  antijamur terutama pada Candida albicans. Candida albicans pada rongga mulut dapat menyebabkan kandidiasis lidah. Salah satu faktor predisposisi yang memicu kandidiasis adalah terganggunya ekologi mulut atau perubahan mikrobiologi mulut karena pemakaian antibiotika dalam waktu yang lama oleh karena itu diperlukan antibiotik berbahan herbal yang dapat digunakan secara topikal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 80%, 40%, 20%,10%, konsentrasi minimum daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM) ekstrak kulit kayu rambutan terhadap Candida albicans. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Candida albicans yang diisolasi dari penderita kandidiasis lidah dan dibiakkan di Laboratorium Mikrobiologi RS USU. Pengujian efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode dilusi dan difusi, ekstrak kulit kayu rambutan dibuat dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan berbagai konsentrasi (80%, 40%, 20% dan 10%). Hasil: uji Kruskal- Wallis menunjukkan perbedaan zona hambat yang signifikan pada beberapa konsentrasi. KHM Ekstrak kulit kayu rambutan diperoleh 20%, dan KBM 40%. Simpulan: bahwa ekstrak kulit kayu rambutan memiliki efektivitas antijamur terhadap Candida albicans.Kata kunci: kulit kayu rambutan, KHM, KBM, Zona hambat, Candida albicans.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Andina Dwinanda ◽  
Nita Afriani ◽  
Hardisman Hardisman

Kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukan lemak di hepar. Salah satu alternatif obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah tanaman seledri. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi air herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol total pada keadaan hiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi diet hiperkolesterol pada tikus percobaan. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain post test control group. Sampel berjumlah 25 ekor tikus yang terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3. Masing-masing perlakuan diberikan diet hiperkolesterol yang dibuat dari minyak babi sebanyak 2 gram dan kuning telur puyuh rebus 1 gram selama 14 hari. Selanjutnya diberikan jus seledri dengan dosis masing-masing kelompok perlakuan yaitu 0,72ml/200gBB; 1,44ml/200gBB; dan 2,16ml/200gBB yang diberikan dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Histopatologi hepar tikus diamati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami perlemakan. Analisis data menggunakan uji one way Anova terhadap semua kelompok. Hasil analisis memperlihatkan terjadi perubahan jumlah sel berlemak yang bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05. Simpulan penelitian ini adalah jus seledri dapat mengurangi perlemakan sel hepar akibat penumpukan lemak dengan dosis efektif yaitu 0,72ml/200gBB.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document