scholarly journals IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (WBTB) INDONESIA

Kebudayaan ◽  
2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Damardjati Kun Marjanto

AbstractThe objectives of the research for policy of intangible cultural heritage (ICH) are as follow.(1) To understand the processes and problems of implementation of ICH policy in Indonesia; (2)To identify stakeholders involved in ICH policies that have been registered and confirmed; and(3) To ascertain a plan of action programs that carried out by relevant agencies following thedetermination of ICH policy in Indonesia. This study uses qualitative research method, throughinterviews and focus group discussion (FGD) to a number of informants, i.e. government officials,cultural actors, and community members. The implementation of the Minister of Education andCulture regulation that related to “the administrative procedures” of ICH policy has be done asgood as possible by Directorate of Values Internalization and Cultural Diplomacy. However, it isbelieved that the effort is still need to be improved. It seems that this is caused by poor technicalability for filling the form and misunderstanding about ICH, which often confused as havingthe same meaning and value with cultural heritage. Local stakeholders need to have the sameunderstanding about the importance of the regulation of president and of Ministry of Educationand Culture. Therefore, all the regions can carry out this policy together and contribute toeach other in protecting ICH through action programs. Bida’i, Songket, Sambas, and BetangTraditional House in West Kalimantan Province; and Makepung and Tektekan in Bali Provincehave been designated as ICH of Indonesia. However, conservation efforts should not stop at thisdetermination only.Keywords: Intangible Cultural Heritage (ICH), Bida’i. Songket Sambas, Betang traditional house,Makepung and Tektekan AbstrakTujuan penelitian kebijakan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) ini, adalah untuk: (1)mengetahui proses dan berbagai masalah dalam implementasi kebijakanWBTB Indonesia;(2) mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam kebijakan WBTB yang telah didaftarkandan ditetapkan; dan (3) mengetahui rencana program aksi yang dilakukan oleh instansi terkaitterhadap penetapan WBTB Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatifdengan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) terhadap sejumlah informan, baik dariaparat pemerintahan, pelaku budaya, maupun warga masyarakat. Hasil penelitian menunjukanbahwa implementasi Permendikbud yang terkait “prosedur administratif” KebijakanWBTB,telah dilakukan dengan maksimal oleh Direktorat INDB, beserta jajarannya. Meskipun demikian,dalam pelaksanaannya dirasakan kurang maksimal. Hal ini tampaknya, disebabkan kemampuanteknis pengisian formulir maupun pemahaman akan arti budaya takbenda seolah-olah samadengan cagar budaya. Perlu pemahaman dari stakeholders di daerah tentang pentingnya Perpresdan Permendikbud WBTB, sehingga kebijakan ini dapat bergerak bersama di daerah dan salingberkontribusi dalam melakukan perlindungan WBTB dalam bentuk program aksi. Bidai, SongketSambas, dan Rumah Betang di Provinsi Kalimantan Barat, serta Makepung dan Tektekan diProvinsi Bali sudah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia. Upaya pelestarian seyogyanya tidakberhenti pada penetapan WBTB tersebut.Kata kunci: Warisan Budaya Takbenda (WBTB), Bidai (Bide’), Songket Sambas, Betang,Makepung dan Tektekan

Author(s):  
Atika ◽  
Tri Indah Rusli

Community radio established to fulfill the information and communication needs of the community members. The purpose can be achieved when its existence used by community members. Therefore, the purpose of  this research was to analyze the utilization of community radio as the information and communication media for society in Southeast Sulawesi. The study was used a qualitative approach, while the research subject was Radio Fajar FM that was located in Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari. The informants in this study were 7 parties. The data collection techniques were used the observation method, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The results showed that the the utilization of community radio in Southeast Sulawesi was still less frequency channel that was provided exclusively for community radio in Southeast Sulawesi was not used optimal.  Keywords: community radio, information, communication   ABSTRAK Radio komunitas didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi anggota komunitasnya. Tujuan tersebut dapat dicapai ketika keberadaannya dimanfaatkan oleh anggota komunitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pemanfaatan radio komunitas sebagai media informasi dan komunikasi bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek riset adalah Radio Fajar FM yang berlokasi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari. Informan dalam penelitian ini sebanyak 7 pihak, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan radio komunitas di Sulawesi Tenggara masih sangat kurang. Frekuensi yang disediakan khusus untuk radio komunitas di Sulawesi Tenggara belum dimanfaatkan atau digunakan secara optimal.  Kata kunci: radio komunitas, informasi, komunikasi


Author(s):  
Muhtar Lutfi ◽  
Eko Jokolelono ◽  
Armin Muis ◽  
Yunus Sading

This study aims to identify the social capital, co-production, and sustainability of KUD (Village Unit Cooperatives) business. It used descriptive research design using primary data obtained from KUD administrators and KUD members through the focus group discussion (FGD). It used FGD because in general KUD activities stopped after being affected by the natural disasters on September 28, 2018, and during the Covid 19 pandemic so that most of the KUD administrators and members were inactive and difficult to find. The findings of this study showed that (1) some KUD businesses have decreased the number of active KUD members, reduced income and SHU (net income) of KUD members due to the natural disasters that damage property and livelihoods of community members, especially members of KUD; (2) The active participation of KUD members has significantly decreased; (3) Only half of the number of KUDs are still running their activities; and (4) Overal, the social capital, co-production, and sustainability variables of KUD business are low.


2021 ◽  
pp. 002190962110345
Author(s):  
Itai Kabonga ◽  
Kwashirai Zvokuomba

Volunteer scholarship in Zimbabwe tends to focus on volunteer motivations, volunteers’ role in community development and, to a lesser extent, volunteers’ challenges. In this study, we captured the lived experiences of volunteers in the current milieu of socio-economic challenges. We discovered that the major challenges affecting community volunteers in the Chegutu District are poverty and vulnerability, burnout, too much work, lack of community appreciation of volunteerism and lack of adequate volunteer paraphernalia. We move beyond other studies to explore how volunteers are coping with the challenges. Volunteers are reliant on spiritual support and encouragement by some community members. The study adopts a qualitative approach with data collected using in-depth interviews and focus group discussion. The findings are presented and discussed thematically.


2013 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 139-154
Author(s):  
Sri Yuliawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan fenomena sosial budaya secara empirik. Metode yang digunakan adalah survai data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan Fokus Group Discussion (FGD) sumber data adalah pejabat pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemuda di Provinsi NTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gatra sosial budaya dapat memperkuat ketahanan nasional masyarakat NTT untuk berpacu bersama daerah lainnya di Indonesia. Di propinsi NTT, gatra “Sosial Budaya” termasuk kategori cukup tangguh, gatra “Kerukunan Sosial” dan “Perilaku Sosial” sangat tangguh, gatra “Pendidikan” dan “Kesehatan” termasuk dalam kategori kurang tangguh, “Penya-kit Sosial” dan “Ketertiban Sosial” termasuk dalam kategori tangguh, Indikator “Keluarga” dan “Pemberdayaan Perem-puan” dalam kategori cukup tangguh.Kata kunci: Pengukuran, Gatra Sosial Budaya, Nusa Tenggara Timur (NTT)______________________________________________________________ MEASUREMENT OF SOCIOCULTURAL DIMENSIONS IN THE PROVINCE OF EAST NUSA TENGGARAAbstract This study aimed to investigate socioclutural conditions and phenomena empirically. The data were collected through observations, interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The data sources included government officials, traditional leaders, religious figures, community leaders, and youth in the Province of East Nusa Tenggara (ENT). The findings show that sociocultural dimensions are capable of strengthening the national endurance of the ENT society to go along together with other provinces in Indonesia. In the province of ENT, the sociocultural dimensions are moderately strong, the dimensions of social cohesion and behaviors are very strong, the dimensions of education and health are not strong, the dimensions of social pathology and order are strong, and the indicators of family and women’s empowerment are moderately strong.Keywords:  measurement, sociocultural dimensions, East Nusa Tenggara (ENT) SimakBaca secara fonetik


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Sukma Indra

This research aimed at finding out the distribution of zakat and obstacles faced by BAZNAS West Kalimantan Province in economic empowerment for the poor. The research employed field research. After data collection done, the analysis carried out by doing Focus Group Discussion (FGD) to formulate maqāsid al-syari’ah based model of economic empowerment for the poor through BAZNAS West Kalimantan Province. The formulated model is able to be used as alternative for BAZNAS West Kalimantan Province in conducting maqāsid al-syari’ah based model of economic empowerment for the poor, especially in West Kalimantan.


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Author(s):  
Dewi Novianti ◽  
Siti Fatonah

Social media is a necessity for everyone in communicating and exchanging information. Social media users do not know the boundaries of age, generation, gender, ethnicity, and religion. However, what is interesting is the user among housewives. This study took the research subjects of housewives. Housewives are chosen as research subjects because they are pillars or pillars in a household. If the pillar is strong, then the household will also be healthy. Thus, if we want to build a resilient and robust generation, we will start from the housewives. A healthy household starts from strong mothers too. This study aims to find out the insights of the housewives of Kanoman village regarding the content on smartphones and social media and provide knowledge of social media literacy to housewives. This study used a qualitative approach with data collection techniques using participant observation, interviews, focus group discussion (FGD), and documentation. The results of the study showed that previously housewives had not experienced social media literacy. Then the researchers took steps to be able to achieve the desired literacy results. Researchers took several steps to make them become social media literates. They become able to use social media, understand social media, and even produce messages through social media.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document