scholarly journals Faktor Risiko Terjadinya Kecacingan pada Anak Usia Sekolah Dasar

2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Nur Ainun Rahma ◽  
Tjut Mariam Zanaria ◽  
Nurjannah Nurjannah ◽  
Fauzul Husna ◽  
Teuku Romi Imansyah Putra

Latar belakang: Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang banyak menyerang anak-anak terutama anak usia sekolah dasar. Infeksi ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan pertumbuhan dan penurunan fungsi kognitif. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi kecacingan pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak, sanitasi lingkungan rumah dan tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan. Metode:  Penelitian ini menggunakan cross sectional design. Sampel berjumlah 51 anak sekolah dasar Alue Naga Banda Aceh serta ibu nya. Data kecacingan diperoleh dari pemeriksaan feses di laboratorium, sedangkan data pengetahuan dan tingkat Pendidikan diperoleh dengan wawancara, serta sanitasi lingkungan mengggunakan observasi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat yaitu uji Fisher’s Exact Test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 11,8% siswa positif kecacingan, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan anak dengan terjadinya kecacingan (p = 0.000), terdapat hubungan antara personal hygiene dengan terjadinya kecacingan (p = 0.011), tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan rumah dengan terjadinya kecacingan (p = 0.556) dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan terjadinya kecacingan (p = 0.034). Kesimpulan:Tingkat pengetahuan anak, personal hygiene anak, tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan terjadinya kecacingan.

e-CliniC ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Jibrando Tumilaar ◽  
Pieter L. Suling ◽  
Nurdjannah J. Niode

Abstract: Pityriasis versikolor is a skin fungal infection that is quite common in Indonesia as a tropical country with a hot and humid climate, especially if the personal hygiene is not good enough. This study was aimed to evaluate the relationship between personal hygiene and the incidence of pityriasis versicolor among male students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a descriptive analytical stuudy with a cross-sectional design. Subjects were 42 medical students of batch 2015-2018. Personal hygiene was determined by using questionnaires and diagnosis of pityriasis versicolor was confirmed based on clinical and Wood lamp examinations. The results showed that pityriasis versicolor was diagnosed in two subjects (4.8%). The Fisher’s exact test obtained a significancy value of 0.003 which indicated that there was a significant relationship between personal hygiene and pityriasis versicolor. Conclusion: There was a significant relationship between personal hygiene and the occurence of pityriasis versicolor. Poor personal hygiene was a risk factor of pityriasis versicolor.Keywords: pityriasis versicolor, personal hygiene, students Abstrak: Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur kulit yang cukup banyak ditemukan di Indonesia yang merupakan negara tropis beriklim panas dan lembab, apalagi bila higiene kurang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene personal terhadap kejadian pitiriasis versikolor pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah 42 mahasiswa Kedokteran Umum angkatan 2015-2018. Tingkat higiene personal diambil dari kuesioner dan diagnosis pitiriasis versikolor ditegakkam berdasarkan pemeriksaan klinis dan lampu Wood. Hasil penelitian memperlihatkan kejadian pitiriasis versikolor pada dua subyek penelitian (4,8%). Uji Fisher’s exact test mendapatkan nilai signifikansi 0,003 yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Higiene personal yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya pitiriasis versikolor.Kata kunci: pitiriasis versikolor, higiene personal, mahasiswa


e-CliniC ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Jibrando Tumilaar ◽  
Pieter L. Suling ◽  
Nurdjannah J. Niode

Abstract: Pityriasis versikolor is a skin fungal infection that is quite common in Indonesia as a tropical country with a hot and humid climate, especially if the personal hygiene is not good enough. This study was aimed to evaluate the relationship between personal hygiene and the incidence of pityriasis versicolor among male students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a descriptive analytical stuudy with a cross-sectional design. Subjects were 42 medical students of batch 2015-2018. Personal hygiene was determined by using questionnaires and diagnosis of pityriasis versicolor was confirmed based on clinical and Wood lamp examinations. The results showed that pityriasis versicolor was diagnosed in two subjects (4.8%). The Fisher’s exact test obtained a significancy value of 0.003 which indicated that there was a significant relationship between personal hygiene and pityriasis versicolor. Conclusion: There was a significant relationship between personal hygiene and the occurence of pityriasis versicolor. Poor personal hygiene was a risk factor of pityriasis versicolor.Keywords: pityriasis versicolor, personal hygiene, students Abstrak: Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur kulit yang cukup banyak ditemukan di Indonesia yang merupakan negara tropis beriklim panas dan lembab, apalagi bila higiene kurang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene personal terhadap kejadian pitiriasis versikolor pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah 42 mahasiswa Kedokteran Umum angkatan 2015-2018. Tingkat higiene personal diambil dari kuesioner dan diagnosis pitiriasis versikolor ditegakkam berdasarkan pemeriksaan klinis dan lampu Wood. Hasil penelitian memperlihatkan kejadian pitiriasis versikolor pada dua subyek penelitian (4,8%). Uji Fisher’s exact test mendapatkan nilai signifikansi 0,003 yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Higiene personal yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya pitiriasis versikolor.Kata kunci: pitiriasis versikolor, higiene personal, mahasiswa


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Primalia Sukma Putri

Objective: to identify the association of workload with musculoskeletal disorders complaints in worker in factory shoes Nganjuk Methods: This article were analitycal observational with cross sectional design.  The sample of this study used 34 workers from 60 worker of cutting operator in shoe factory Nganjuk.  Data were obtained by distributing questionnaires and observation. Physical workload were assess using  SNI 7269:2009 guidelines. Data analyzed using fisher’s exact test and coefficient contingency. Data presented using table of content.Results:  The result showed that majority had age under 25 years old with male gender. The analysis showed that physical workload have significant association with musculoskeletal disorders complaints among worker.  The result were 75% workers with moderate risk of physical workload  have mild complaints about musculoskeletal disorders. While 53,8% workers with light physical workload did not have musculoskeletal disorders complains. the association between physical workload and musculoskeletal disorders complain were medium with 0,452 of coefficient contingency Conclusion:  Physical workload have significant association with musculoskeletal disorders complaints among worker or in other word increasing of physical workload would be increase complain of musculoskeletal disorders.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 211-219
Author(s):  
Fitrahramadani

Pendahuluan : Penyakit typhus abdominallis atau demam thypoid merupakan problem atau masalah yang serius bagi kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran tentang penyebab dan bahaya penyakit typhoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan sanitasi lingkungan, pola makan dan personal hygiene dengan kejadian typhoid. Metodologi : Jenis penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitik dan menggunakan pendekatan “Cross Sectional Study” dengan jumlah sampel 42 responden. Analisa data menggunakan lembar kuesioner dan SPSS, dengan uji fisher’s exact test).Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik hubungan sanitasi lingkungan  p= 0,021 hubungan pola makan p= 0,019 dan hubungan personal hygiene p= 0,020 terhadap kejadian typhoid. Pembahasan : Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antar variabel. Berdasarkan dari hasil penelitian maka disarankan pasien yang menderita penyakit typhoid, agar senantiasa menjaga dan memelihara sanitasi lingkungan, pola makan dan personal hygienenya. Bagi  peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain dan menggunakan sampel lebih banyak agar hasil penelitian dapat lebih objektif.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Nurun Ayati Khasanah ◽  
Ferilia Adiesti ◽  
Citra Adityarini Safitri

Diastasis rectus abdominis dapat terjadi kapanpun pada ibu hamil trimester dua, dampaknya pada ibu post partum yang mengalami diastasis rectus abdominis adalah melemahnya dinding abdomen, mengurangi kontraksi kekuatan otot abdomen dan kestabilan pelvis. Risiko seorang perempuan mengalami diastasis recti  ini jauh lebih besar jika ukuran tubuhnya tergolong kecil, mengandung janin kembar, hamil pada usia 35 tahun ke atas, serta berat janin yang besar.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kognitif terhadap pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas .Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan ( bidan ) di wilayah kerja  UPT Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto. Sampel penelitian ini adalah   sebagian tenaga kesehatan ( bidan ) yang ada  di wilayah kerja UPT Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto, jumlah sampel 23 orang . pengambilan sampel pada penelitian adalah simple random sampling dilkasanakan pada bulan Agustus – November 2020. Instrumen  pada penelitian menggunakan kuisioner , kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat . untuk mengetahui hubungan menggunakan Analisis statistik  Fisher’s Exact Test. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden memiliki kognitif yang baik  sebanyak 13 ( 56.53 %)dan sebagian besar melakukan pemeriksaan diastasis recti  sebanyak 17 ( 73.92%) responden .Berdasarkan uji Analisis Fisher's Exact Test dengan tingkat kemaknaan ( α< 0.05) didapatkan nilai (α = 0,022)  menunjukkan  bahwa ada hubungan kognitif  dengan  pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas .Pengetahuan didapat dari informasi sepanjang hidup seseorang. Pengetahuan tenaga kesehatan ( bidan ) tentang pemeriksaan diastasis recti yang mempengaruhi tenaga  kesehatan ( bidan ) tersebut untuk melakukan pemeriksaan diastasis recti. Sebagai tenaga kesehatan seyogyanya selalu  melakukan pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas yang datang kepelayanan baik di Rumah Sakit , Puskesmas maupun PMB


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Fajriansyah Fajriansyah

Es campur merupakan salah satu makanan jajanan yang sangat umum dimasyarakat. Es campur yang dijual bebas dipasar mempunyai kandungan zat warna yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Rendahnya pengetahuan pedagang serta tindakan mereka berdampak negatif bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan pengetahuan dan tindakan pedagang es campur terhadap penggunaan bahan kimia di Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan desain potong lintang yang dilakukan pada 23 pedagang es campur di Kota Banda Aceh. Data yang dikumpulkan meliputi data pengetahuan, tindakan dan data penggunaan bahan kimia. Pengumpulan data dlakukan secara wawancara dan pengujian laboratorium. Uji statistik yaitu fisher ecxact test pada CI95%. Hasil penelitian menunjukan rendahnya pengetahuan (60,9%) dan tindakan (69,6%) pada pedagang, serta tingginya kandungan Rhodamin pada es campur (52,2%). Pengentahuan dan tindakan pedagang mempunyai hubungan signifikan dengan tingginya kandungan bahan kimia pada es campur (p < 0,05). Kesimpulan, rendahnya pengetahuan dan kurang baiknya tindakan pedagang sangat signifikan terhadap tingginya kandungan bahan kimia Rhodamin B pada es campur. Saran, perlu penyuluhan dan pembinaan secara rutin kepada pedagang tentang bahaya zat warna non pangan dan akibatnya terhadap kesehatan. Kata Kunci : Pengetahuan, tindakan, Rhodamin B, es campur  Ice mix is one of the most common food snacks in the community. The mixed free-mixed ice on the market has a very dangerous dye content for the community. The low knowledge of traders, as well as their actions, have a negative impact on consumers. This study aims to measure the correlation of knowledge and action of the merchant of mixed ice against the use of chemicals in Banda Aceh. The study used a cross-sectional design performed on 23 ice-mix traders in Banda Aceh City. The data collected includes data on knowledge, action, and data on the use of chemicals. Data collection was conducted by interview and laboratory testing. The statistical test is Fisher exact test at CI95%. The results showed low knowledge (60.9%) and action (69.6%) on traders, as well as the high content of Rhodamine on mixed ice (52.2%). Trader's knowledge and actions have a significant relationship with the high chemical content in the mixed ice (p <0.05). Conclusion, low knowledge and lack of merchant action are very significant to the high content of Rhodamin B chemicals on the mixed ice. Advice, need counseling and guidance on a regular basis to the trader about the dangers of non-food dyes and the consequences on health. Keywords: Knowledge, action, Rhodamine B, mixed ice


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 111-118
Author(s):  
Lumastari Ajeng Wijayanti ◽  
Eny Sendra ◽  
Ratih Novitasari ◽  
Tanti Dwi Pujaningsih

This research used cross sectional design. The population was 194 respondents and the sample was 54 respondents which are taken by using simple random sampling technique. Independent variable in this research was demographic status that was measured by questionnaire and nutritional status that was measured based on Body Mass Index (BMI). Meanwhile, dependent variable in this research was the occurrence of anemia that was measured by using spectrophotometry. Data analysis used Fisher's Exact test and Two-Sample Kolmogorov-Smirnov test (α = 0,05). Result of Fisher's Exact test was obtained that p value = 1,000 > 0,05, which meant that there was no significant correlation between demographic status and the occurrence of anemia. Meanwhile, result of Two-Sample Kolmogorov-Smirnov test was obtained that p value = 0,017 < 0,05, which meant that there was a significant correlation between nutritional status and the occurrence of anemia.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Nurul Aini Yudita ◽  
Amel Yanis ◽  
Detty Iryani

Pola siklus menstruasi adalah pola yang menggambarkan jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama  menstruasi  berikutnya. Salah satu faktor  yang mempengaruhi  pola siklus  menstruasi  adalah stres.  Stres merangsang  hypothalamus-pituitary-adrenal  cortex  aksis  sehingga  dihasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormonal termasuk hormon reproduksi sehingga mempengaruhi siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara stres dan pola siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian dilakukan dari Februari 2014 sampai Desember 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, sehingga didapatkan 112 responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 untuk mengukur stres dan kuesioner. Analisis data menggunakan Fisher’s exact test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36 dari 39 responden yang mengalami stres ringan, sedang dan berat memiliki siklus menstruasi normal (92,3%). Hasil analisis data diperoleh p = 0,616 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan pola siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.


Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2019 ◽  
Author(s):  
intan lestari

Latar belakang ;Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien. Hasil: analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai p pada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001 menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai α=0,kesimpulan: erdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document