scholarly journals Prediksi Kebutuhan Air Bersih Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura Provinsi Jawa Timur Pada Tahun 2029

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Rahmad Nur Setiawan ◽  
Tricahyono NH ◽  
Siti Dahlia
Keyword(s):  

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus negara-negara maju maupun negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak lepas dari permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih, belum meratanya pelayanan penyediaan air bersih terutama di pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal, Tujuan Penelitian Untuk mengetahui volume rata-rata kebutuhan Air bersih perorang perhari Penduduk di Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura dan Untuk memprediksi volume kebutuhan Air bersih seluruh Penduduk di Desa PinggirPapas pada tahun 2029, metode yang digunakan Proposional Random Sampling, Proposional Random Sampling adalah Penentuan jumlah anggota sampel berdasarkan proporsi jumlah anggota sub-populasi yang berbeda-beda menjadi bagian yang menarik dalam penentuan anggota sampel. Sub-populasi yang mempunyai anggota / unit-unit elementer yang lebih banyak mestinya juga diwakili oleh anggota sampel yang lebih banyak dibandingkan dengan sub-populasi yang mempunyai anggota lebih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume kebutuhan air bersih tiap kepala keluarga (KK) pada musim hujan sebesar 209,86 liter, dan kepala keluarga (KK) pada musim kemarau 172,84 liter perhari. Dan rata-rata volume kebutuhan air bersih setiap orang (perkapita) perhari pada musim hujan sebesar 52,68 liter/orang perhari, Sedangkan pada musim kemarau sebesar 43,99 liter/orang perhari. Sedangkan prediksi volume kebutuhan air bersih seluruh penduduk Desa Pinggirpapas pada tahun 2029 musim hujan sebesar 362.754,48 liter/hari dan pada musim kemarau sebesar 302.915,14 liter/hari. Kesimpulannya prediksi volume kebutuhan air bersih seluruh penduduk Desa Pinggirpapas pada musim hujan sebesar 362.754,48 liter/hari dan pada musim kemarau sebesar 302.915,14 liter/hari.

Author(s):  
Melania Swetika Rini ◽  
Bambang Syaeful Hadi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat ketelitian hasil interpretasifoto udara pankromatik hitam putih skala 1:8900 tahun 1996 dan citra Quickbirdberwarna skala 1:5400 tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan lahan; (2) menyusunneraca penggunaan lahan yang mengacu kepada pedoman baku jarak penggunaanlahan; (3) menyusun neraca penggunaan lahan yang mengacu kepada pedoman bakuluas penggunaan lahan; dan (4) mengetahui perbedaan penggunaan lahan dilihat daristandar jarak dan standar luas antara penggunaan lahan tahun 1996 dan 2008 di wilayahKecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkuantitatif dengan menggunakan teknik penginderaan jauh khususnya interpretasi fotoudara dan citra Quickbird dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Populasi penelitianberupa unit-unit penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.Teknik sampling untuk uji ketelitian adalah proporsional dan purposive sampling, jumlahsample ditentukan berdasar Formula Anderson. Untuk keperluan analisis statistik jumlahsampel ditentukan berdasar Nomogram Harry King dengan derajat kesalahan 6%, tekniksamplingnya adalah proportional dan simple random sampling. Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan interpretasi citra. Teknik analisisdata dalam penelitian ini adalah uji ketelitian hasil interpretasi dengan Confusion MatrixCalculation, analisis SIG (Overlaydan Single Buffer)dan Uji-t.Hasil penelitian menunjukkanbahwa: (1) hasil interpretasi foto udara pankromatik hitam putih skala 1:8900 tahun 1996dan citra Quickbird masing-masing memiliki ketelitian 85% dan 90,02%; (2) Berdasarkaninterpretasi foto udara, luas penggunaan lahan yang distandarisasi menurut standar luasseharusnya adalah 99.535 ha dan di lapangan terdapat 336,616 ha. Berdasarkan standarjarak, luas penggunaan lahan terluas adalah jarak terhadap taman/cagar, yakni 361,134 hadan luas lahan yang paling sempit adalah jarak terhadap tempat bermain anak, yakni68,908 ha; (3) Neraca penggunaan lahan ditunjukkan oleh luas lahan yang distandarisasitahun 2008 seharusnya adalah 117,153 ha, di lapangan terdapat 282,116 ha. Berdasarkanstandar jarak terhadap fasilitas umum, penggunaan lahan yang paling luas adalah jaraklahan terhadap pusat kota, SMP, dan taman/cagar, masing-masing seluas 477,861 ha; dan(4) Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan lahan tahun 1996 dan 2008dilihat dari standar jarak dan luas, ditunjukkan oleh koefisien t, masing-masing adalah -14,81 dan 2,72 pada taraf signifikansi 0,000.Kata Kunci: Neraca Penggunaan Lahan, Penginderaan Jauh, SIG


2009 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Siti Irene Astuti D ◽  
Aliyah Rasyid Baswedan
Keyword(s):  

Etos kerja sebagai spirit kerja sangat mempengaruhi semangat kerja keras daridalam diri manusia. Dengan etos kerja individu melakukan kegiatan-kegiatan dengansemangat yang luar biasa. Jika dikaitkan dengan keinginan untuk berprestasi, maka etoskerja mempunyai peran penting dalam mendorong perilaku berprestasi seseorang,karena dalam diri mereka akan terbentuk motif berprestasi yang tinggi. Etos kerjasebagai panggilan rohani untuk mencapai kesempurnaan kehi-dupan spritual akandiimplikasikan dengan bekerja keras serta hidup hemat dan seder-hana. Perilakuproduktif dan efektif dipengaruhi juga oleh etos kerja dan motif berpres-tasi. Dengankata lain, orang produktif dan efektif dalam bekerja karena memiliki etos kerja danmotif berprestasi yang tinggi. penelitian tentang etoskerja dan motif berprestasi ini perludilakukan karena karyawan UNY adalah bagian dari Civitas Akemika sebagai bagiandari sistem pendidikan yang akan mendukung proses belajar di perguruan tinggi yangharus bekerja secara produktif dan efektif untuk bisa bersikap proaktif dan kreatif dalammenghadapi tantangan perubahan sosial.Populasi penelitian adalah karyawan UNY. Pengambilan sampel denganmenggunakan-akan proportional random sampling. Jumlah sampel ditentukan denganmenggunakan monogram Harry King. Dari hasil perhitungan tersebut didapat jumlahsampel sebanyak 133 orang. Namun yang terkumpul sejumlah 123 orang. Respondentersebar pada enam fakultas dan unit-unit kerja di luar fakultas yang berada di UNY.Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen yang dimiliki oleh WSPK danITB yang sudah teruji untuk mengungkap motif prestasi dari aspek individu maupunkaitannya dengan analisis kerjanya. Sedangkan etos kerja akan diungkap dari berbagaivariabel yang terkait dengan masalah makna kerja, kerja keras dan pekerjaan danpenghargaan. Instrumen I akan mengungkap profil motif sosial, dengan menekankanpada analisis profil motif berprestasi. Instrumen II akan mengungkap profil motif kerjadengan menekankan pada analisis data adalah kesenjangan antara motif sosial danmotif kerja dalam aspek berprestasi. Instrumen III dan IV akan mengungkap etos kerjadi dalamnya terdiri deskripsi responden tentang: a) identitas responden seperti umur,pendidikan, lama kerja, dan sebagainya; b) etos kerja terkait dengan makna kerja dankonsep kerja keras, pekerja-an dan penghargaan. Pengumpulan data dilaksanakandengan menggunakan angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif,baik dengan menggambarkan kecenderungan sentral maupun dengan menggunakanprosentase. Hasil penelitian dilihat dari motif pribadi (PMP), ada kecenderungan bahwamotif berprestasi dan motif bersahabat karyawan UNY baik laki-laki maupunperempuan cenderung ke arah kategori tinggi, sedangkan motif berkuasa cenderung kearah kategori sedang. Sedangkan dari motif pekerjaan (PMK), ada kecenderunganbahwa motif berprestasi dan motif bersahabat karyawan UNY baik laki-laki maupuncenderung ke arah kategori tinggi, sedangkan motif berkuasa kea rah kategori sedang.Dibandingkan antara PMP dan PMK diperoleh hasil bahwa ada kecenderungan samaantara karyawan laki-laki (69,4%) dan perempuan bahwa PMP=PMK. Sedangkan untukPMP>PMK laki-laki (25,3%) perempuan (17,9%), dan PMP<PMK laki-laki (5,3%) danperempuan (10,7%). Modal etos kerja karyawan laki-laki dan perempuan UNYcenderung relatif kuat. Tingkat Etos kerja sebagai karyawan UNY sebagian besarcenderung tinggi Hubungan antara etos kerja dan motif berprestasi dilihat darigolongan kerja dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan pada karyawan golonganIV sebagian besar memiliki etos kerja tinggi dibandingkan dengan dari golonganlainnya. Ada kecende-rungan bahwa semakin tinggi golongan kerja maka etos kerjanyasemakin tinggi pula. Pada karyawan dengan golongan kerja III ada kecenderunganbahwa sebagian besar etos kerja dengan motif berprestasi pribadi dan motif berprestasikerja tinggi.


Author(s):  
C. C. Clawson ◽  
L. W. Anderson ◽  
R. A. Good

Investigations which require electron microscope examination of a few specific areas of non-homogeneous tissues make random sampling of small blocks an inefficient and unrewarding procedure. Therefore, several investigators have devised methods which allow obtaining sample blocks for electron microscopy from region of tissue previously identified by light microscopy of present here techniques which make possible: 1) sampling tissue for electron microscopy from selected areas previously identified by light microscopy of relatively large pieces of tissue; 2) dehydration and embedding large numbers of individually identified blocks while keeping each one separate; 3) a new method of maintaining specific orientation of blocks during embedding; 4) special light microscopic staining or fluorescent procedures and electron microscopy on immediately adjacent small areas of tissue.


Author(s):  
Evi Mariana

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the decisionof the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis and analyze the factors that most influence the decision of the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis. Collecting data in this study was conducted using a survey by questionnaire to 114 students by stratified random sampling method. Methods of data analysis using multiple linear regression, F test and test T. The result is a marketing mix that significantly is the product, place, and physical evidence. And that does not affect the marketing mix is price, promotion, place, and processes


2014 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Putri Zalika Laila M.K

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah sekelompok sindrom yang berkaitan erat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Pada umumnya faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tekanan darah dengan kejadian penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional di bagian ilmu penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Dari 200 subjek penelitian, penyakit jantung yang mempunyai hipertensi sebanyak 100 dan yang tidak hipertensi sebanyak 100. Hasil analisis didapatkan jumlah pada subjek hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner sebesar 64(64%) sedangkan pada non hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner didapatkan sebanyak 32(32%). Rasio prevalensi didapatkan adalah 2,00 dengan interval kepercayaan 95% antara 1,450-2,758. Hasil analisis chi-squeare didapatkan nilai X2 didapatkan hasil 19,251 dan nilai p: 0,000 yang artinya ada hubungan faktor risiko antara hipertensi dengan penyakit jantung koroner dengan taraf significant sangat bermakna. Hipertensi merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, penderita hipertensi berisiko 2 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
AKBAR SUDIRMAN

AbstrakPengaruh Latihan Beban terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Topspin dalam Pemainan Tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui. Apakah ada pengaruh latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Prodi. Pendidikan Olahraga UML yang telah lulus tenismeja dasar. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sehingga yerpilih sebanyak 20 mahasiswa untuk diberikan latihan beban Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial melalui program SPSS 20 pada taraf signifikan α = 0.05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja terbukti adanya peningkatan dari nilai rata-rata 9,00 meningkat menjadi 10,75. Kesimpulan bahwa latihan beban berpengaruh terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja.Kata kunci: Latihan Beban. Kemampuan Forehand Topspin


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 30
Author(s):  
MUHAMMAD SALAHUDDIN
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai; (2) Kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai; (3) Kontribusi daya ledak tungkai dan Keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.BanggaiPenelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra keias VII dan kelas VIII SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang siswa yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan korelasi dan regresi dengan taraf signifikan 95% atau α = 0,05.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Ada kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 32,8%. (2) Ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 21,8%. (3) Ada kontribusi daya ledak tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 42,2%. Kata Kunci : Daya Ledak Tungkai,Keseimbangan dan Lompat Jauh


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
RIANI PRADARA JATI ◽  
Sekar Farah Nabila

  Penempatan peran yang baik bagi Family Caregiver sangatlah membantu lansia dalam meningkatkah qualitas hidupnya, meningkatkan motivasi dalam menjalankan hidup Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan peran Family Caregiver dalam pemenuhan qualitas hidup bagi lansia di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal. DesainPenelitianDeskriptifKorelasional menggunakan pendekatan Krosectional,tehnikSamplingStratified Simple Random Sampling dengan karakteristik heterogen, dari populasi mempunyai hak yang sama untuk diseleksi sebagai sampel teknik undianPengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik Chi-square, dengan taraf signifikasi 5%jumlah sampel pada penelitian ini 70 sampel pada Family Caregiver dari 213 populasi yang ada. Hasil penelitian dari 70 responden didapatkan Peran Family Caregiver tidak baik dengan qualitas hidup tidak baik 33 (47,1%), sedangkan Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik 3 (4,3%). Untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik sebanyak 6 responden (8,6%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik sebanyak 23 responden (32,9%). Terakhir, untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik didapatkan hasil 2 responden (2, 9%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia baik didapatkan hasil 3 responden (4,3%)Menunjukkan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05) berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam keikutsertaan posyandu lansia. Disarankan kepada semua Family Cregiver lansia untuk mampu memahami pentingnya perhatian, dukungan bagi lansia dalammeningkatkan qualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.   Kata kunci : Peran family caregiver, qualitas hidup, lansia.   ABSTRACT Placement of a good role for Family Caregiver is very helpful for the elderly to improve their quality of life, increase motivation in living life Research Objective: To know the relationship between the role of Family Caregiver in fulfilling quality of life for the elderly in Langenharjo Village, Kendal Regency. Descriptive Correlational Research Design uses a cross sectional approach, Sampling Stratified Simple Random Sampling technique with heterogeneous characteristics, from the population has the same right to be selected as a sample lottery technique Retrieving data using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Test Chi-square statistics, with a significance level of 5% the number of samples in this study 70 samples on the Family Caregiver from 213 populations. Results of the Study Of 70 respondents found the role of Family Caregiver was not good with poor quality of life 33 (47.1%) , while the role of the Family Caregiver is not good with the quality of life of a good elderly 3 (4.3%). For the distribution of the role of Family Caregiver is not good with the quality of life of the poor family as many as 6 respondents (8.6%) while for the distribution of the Role of Family Caregiver is not good with the quality of life of good elderly as many as 23 respondents (32.9%). Finally, the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the poor is obtained by 2 respondents (2, 9%), while the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the elderly is obtained by 3 respondents (4.3%). 0.001 (ρ <0.05) means that there is a relationship between family support and the compliance of the elderly in the participation of the elderly posyandu. It is recommended to all elderly Cregiver families to be able to understand the importance of attention, support for the elderly in improving the quality of life better for the elderly   Keywords: Role of Family Caregiver, Quality of Life, Elderly


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 301-310
Author(s):  
Nirmala Fajar Pertiwi ◽  
Ice Yulia Wardani

Remaja yang tidak mampu menghadapi tekanan akan membawanya pada ketidakstabilan emosional dan cenderung melakukan berbagai perilaku berbahaya hingga bunuh diri. Bunuh diri memiliki faktor protektif berupa harga diri tinggi karena dapat memberikan kualitas psikologis positif. Faktor protektif ide bunuh diri lainnya yaitu pola asuh yang seimbang antara dimensi penerimaan dan pengendalian atau disebut pola asuh otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri dan pola asuh orangtua dengan ide bunuh diri pada remaja SMA. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara chross-sectional. Penelitian ini memiliki responden sejumlah 322 remaja di SMA yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Terdapat hubungan yang kuat dan arah negatifantara harga diri dengan ide bunuh diri dengan koefisien korelasi -0,876, yang berarti bahwa semakin rendah harga diri yang dimiliki remaja maka semakin tinggi ide bunuh diri. Terdapat hubungan dengan kekuatan sedangdan arah negatif antara pola asuh orangtua dengan ide bunuh diri dengan koefisien korelasi -0,365, artinya apabila pola asuh orangtua mengarah pada otoritatif maka ide bunuh diri akan semakin rendah, dan sebaliknya apabila pola asuh orangtua mengarah pada otoritarian maka ide bunuh diri akan semakin tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan intervensi keperawatan jiwa dalammengidentifikasi ide bunuh diri pada remaja, serta meningkatkan wawasan remaja dan guru terkait faktor protektif ide bunuh diri.   Kata kunci: faktor proteksi, harga diri,ide bunuh diri,dan pola asuh orangtua   SELF-SELF-PRICE AND PARENT'S PATTERN AS SELF-KILLING IDEAS PROTECTIVE FACTORS   ABSTRACT Teenagers who do not cope well under pressure will lead them to emotional instability and tend to perform a variety of malicious behavior or commit to suicide. Suicidial Ideation has protective factor such as high self esteem, because it can provide positive psychological qualities.Other protective factor is parenting style that contain balance between the dimensions of acceptance and control, also called authoritative. This study aims to determine the relationship of self-esteem and parenting Stylewith Suicidial Ideation in high school adolescents. This study used descriptive correlative and cross-sectional approach. This study has a number of 322 respondents, that are high school adolescents selected by proportional random sampling technique. There is strong relationshipwith negative directionbetween self-esteem with suicidal ideationand the correlation coefficient is -0,876, which means that the if adolescent’s self-esteem is lower so suicidal ideation will be higher. There is moderate relationshipwith negative direction between parenting style with suicidal ideation and the correlation coefficient is -0,365, which means that if parenting style is authoritative so suicidal ideation will be lower, and if parenting style is authoritarian so suicidal ideation will be higher.This study can be used to improve nursing intervention in identify suicidal ideation, and also to improve teenager’s and teacher’s knowledge about protective factors of suicidal ideation.   Keywords: parenting style, protective factor,self-esteem and suicidal ideation


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document