scholarly journals Pengaruh Tomat (Solanum lycopersicum) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley yang Diinduksi Gentamisin

2019 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 38-42
Author(s):  
Fahmi Ikhtiar

Gentamisin adalah salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang efektif melawan bakteri gram negatif. Gentamisin memiliki efek samping terhadap testis. Gentamisin dapat meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu suatu radikal bebas yang dapat memicu stres oksidatif dalam testis. Hal ini berbahaya bagi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas. Kadar ROS yang tinggi dapat dinetralkan menggunakan antioksidan. Salah satu antioksidan tersebut adalah likopen yang banyak terkandung didalam tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tomat terhadap diameter tubulus seminiferus tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi gentamisin. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok dengan lima kali pengulangan. Kelompok terdiri dari kelompok K(-) yang tidak diberikan apapun, kelompok K(+) yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB, dan kelompok P1, P2, P3 yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB dan jus tomat masing-masing persentasi 25%, 50%, dan 100%. Penelitian dilakukan selama 24 hari. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan diameter tubulus seminiferus setelah diberikan jus tomat selama 24 hari.

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Prima Arundani ◽  
Reny I'tishom ◽  
Bambang Purwanto

<p>Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan infertilitas yang disebabkan oleh adanya kerusakan salah satu organ reproduksi yaitu testis. Hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah berperan dalam kerusakan sel dengan cara peningkatan <em>reactive oxygen spescies</em> (ROS) sehingga terjadi stres oksidatif jaringan yang mengakibatkan radikal hidroksil. Peningkatan <em>Reactive Oxygen Species </em>(ROS) menyebabkan cedera sel melalui mekanisme peroksidasi lipid dan kerusakan oksidatif protein serta DNA. Proses lipid periksidase pada akhirnya merusak membran spermatozoa dan mitokondria DNA sehingga menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa.</p><p><strong>          </strong>Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak rumput kebar terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan (<em>Musmusculus) </em>model diabetes melitus<em>. </em>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan <em>post test only control group design</em>. Ekstrak rumput kebar menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 30 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yaitu mencit diabates mellitus yang di sonde cmc na, kelompok kontrol positif yaitu mencit diabetes mellitus yang di sonde metformin, kelompok I, II, dan III yang di sonde ekstrak rumput kebar dengan dosis 67,5; 130; dan 270 mg/kg BB. Viabilitas spermatozoa dianalisis dengan mengambil sampel spermatozoa dari kauda epididimis.</p><p>Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil yang signifikan p = 0,005 (p ˂ 0,05) pada viabilitas spermatozoa mencit diabetes mellitus dan perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol negatif  mencit dengan diabetes mellitus dengan kelompok perlakuan 3 yang diberi metformin dan ekstrak rumput kebar dosis 270 mg/kg BB. viabilitas spermatozoa pada kelompok kontrol negatif memiliki persentase terendah sedangkan pada kelompok perlakuan 3 memiliki persentase tertinggi. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak rumput kebar (<em>Biophytum petersianum </em>Klotzsch) meningkatkan viabilitas spermatozoa mencit (<em>Mus </em>musculus) model diabetes melitus.</p><p> </p>


2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 247-256
Author(s):  
Dita Fitriani ◽  
Hetti Rusmini ◽  
Yuliana Wildani Marek

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan fraksi lipid di dalam darah. Bunga pepaya mengandung senyawa yang mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal karena mengandung senyawa flavanoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian ini digunakan tikus sebagai hewan coba untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L) terhadap kadar HDL dan LDL darah tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 12-16 minggu dengan berat 200-250 g, dengan pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu; kelompok tikus yang hanya diberi pakan standar (K), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak (KN), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 31 mg/kgBB (P1), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 62 mg/kgBB (P2), dan kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 125 mg/kgBB (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bunga pepaya dengan dosis 31 mg/kgBB, 62 mg/kgBB dan 125 mg/kgBB mampu meningkatkan rerata kadar HDL dan menurunkan rerata kadar LDL darah tikus secara signifikan (p <0,05). Namun semakin besar dosis tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Rizky Rafiqoh Afdin ◽  
Fairuz Quzwain

ABSTRACT Background: Among the various medicinal plants, black cumin (Nigella sativa) appears as an herb with a historical and religious background due to a lot of research. One of the most important effects on Nigella sativa is the hepatoprotective that has been shed in various studies. Thymoquinone which is the content of Nigella sativa has the ability to inhibit lipid peroxidation. Thymoquinone can reduce oxidative stress and increase antioxidants in the body. The objectives of this study were to overcome the effects hepatoprotector of black cumin extract (Nigella sativa) on the damage of hepatic of male white rat (Rattus norvegicus) sparague dawley strain induced by ethanol. Methodology: It is a kind of experimental laboratory research used that uses random controlled design method with the pattern of post test-only control group design. The subject of this research is 25 adult male white rats (Rattus norvegicus) Sparague Dawley strain aged 3-4 months, weight 150-300 grams, that are divided in to five groups. Group one (normal control) is given aquades dose 0,01 ml/grBB/day, group two (pathologic control) is given ethanol with dose o,o1 ml/grBB/day, group three is given 25% concentration of black cumin extract and 50% ethanol, group four is given 37,5% concentration of black cumin extract and 50% ethanol, and group five is given 50% concentration of black cumin extract and 50% ethanol. After 14th days, the treatment was stopped and the rats got dislocation cervical, and then laparotomy for made histopathology preparation. After getting observed, the data that is gotten is analyzed with Kruskal-Wallis test and then Mann-Whitney test. Result: The result of Kruskal-Wallis test showed that there was an effect of black cumin extract (Nigella sativa) on the damage of hepatic of male white rat (Rattus norvegicus) sparague dawley strain induced by ethanol with p = 0,001 (p <0,05) . Mann Whitney test show there is a means difference between group I (normal control) with group II (pathologic control), group III (dose I), group IV (dose II) and group V (dose III). Conclusion: There is a hepatoprotector effect of black cumin (Nigella sativa) extract to liver’s damage of white rats (Rattus norvegicus) sparague dawley strain induced by ethanol. Key words: Black cumin extract, ethanol, fatty degeneration of liver rats.   ABSTRAK Latar Belakang: Di antara berbagai tanaman obat, jintan hitam (Nigella sativa) muncul sebagai ramuan dengan latar belakang sejarah dan agama karena banyak penelitian mengungkapkan potensi farmakologis dari tanaman tesebut. Salah satu efek yang paling penting pada Nigella sativa adalah hepatoprotektif yang ditelah dijelaskan dalam berbagai penelitian. Thymoquinone yang merupakan kandungan jintan hitam memiliki kemampuan untuk menghambat peroksidasi lipid. Thymoquinone dapat mengurangi stress oksidatif dan meningkatkan pertahanan antioksidan dalam tubuh.  Tujuan penelitian ini untuk meneliti efek hepatoprotektor jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kerusakan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi etanol. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola post test-only control group design. Subjek penelitian adalah 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur sparague dawley berumur 3-4 bulan, berat badan 150-300 gram, yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol normal) diberi aquades dosis 0,01 ml/grBB/hari, kelompok II (kontrol patologis) diberi etanol 50% dosis 0,01 ml/grBB/hari, kelompok III diberi ekstrak jintan hitam konsentrasi 25% dan etanol 50%, kelompok IV diberi ekstrak jintan hitam konsentrasi 37,5% dan etanol 50%, serta kelompok V diberi ekstrak jintan hitam konsentrasi 50% dan etanol 50%. Setelah hari ke-14, perlakuan dihentikan, dilakukan dislokasi pada leher tikus kemudian dilakukan laparotomi untuk pengambilan hepar tikus untuk dibuat preparat histopatologis. Setelah diamati, data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat pengaruh ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kerusakan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur sparague dawley yang diinduksi etanol, dengan nilai p = 0,001 (p<0,05). Uji Mann Whitney menunjukkan perbandingan yang bermakna didapatkan pada kelompok I (kontrol normal) dengan kelompok II (kontrol patologis), kelompok III (dosis I), kelompok IV (dosis II) dan kelompok V (dosis III). Kesimpulan: Terdapat efek hepatoprotektor ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kerusakan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi etanol.   Kata kunci: ekstrak jintan hitam, etanol, degenerasi lemak hepar tikus.


2017 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 189
Author(s):  
Paramita Ratna Gayatri

 Abstrak  Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara  yang berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi pria. Polusi udara oleh logam berat ini menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species dan penurunan simpanan antioksidan tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak etanol bawang dayak untuk mempertahankan diameter tubulus seminiferus pada mencit yang diinduksi timbal asetat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorik (true experimental) dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Subyek penelitian adalah 30 mencit (Mus musculus) jantan strain Balb/C yang diinduksi timbal asetat 0,75mg/KgBB/hari dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif (K0), kelompok kontrol positif (K1), dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bawang 30mg/KgBB/hari (K2), 60mg/KgBB/hari (K3), 120mg/KgBB/hari (K4). Pada hari ke 39, hewan coba dikorbankan untuk diukur diameter tubulus seminiferusnya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna diameter tubulus seminiferus kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan penelitian ini ekstrak etanol bawang dayak tidak mempengaruhi diameter tubulus seminiferus mencit yang di induksi timbal asetat Kata kunci : ekstrak etanol bawang dayak, diameter tubulus seminiferus , timbal asetat


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Prilly P. Gunawan ◽  
Grace L.A. Turalaki ◽  
Lydia E.N. Tendean

Abstract: Lycopene is a potent antioxidant that provides protection against spermatozoa cell damage due to cigarette smoking. The high number of conjugated double bonds makes lycopene has a singleton oxygen cooling ability higher than beta-carotene and alphatocopherol. This was an experimental study with the post test only control group design. The dependent variables in this study were spermatozoa quality which included motility, morphology, and concentration while the independent variables were tomato paste (Solanum lycopersicum) and cigarette smoking. Subjects of this study were 7 Wistar rats (Rattus norvegicus) divided into 2 groups: the control group (P0), exposed to two cigarette smoke per day and the treatment group (P1), given tomato paste once a day. Treatment was given for 48 days. Based on data analysis, the results showed significant differences in spermatozoa motility and morphology of the control and treatment groups (P <0.05), but in spermatozoa concentration the P value was >0.05. Conclusion: Tomato paste (Solanum lycopersicum) administration to Wistar rats could improve the spermatozoa motility and morphology significantly but not the spermatozoa concentration.Keywords: sperm quality, lycopene, smoking, cigarette Abstrak: Likopen merupakan antioksidan kuat yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel spermatozoa yang disebabkan oleh asap rokok. Tingginya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi membuat likopen memiliki kemampuan pendinginan oksigen singleton lebih tinggi dibandingkan beta-karoten dan alpha tocopherol. Jenis penelitian ini ialah eksperimental dengan post test only control group design. Variabel tergantung ialah kualitas spermatozoa yang meliputi motilitas, morfologi, dan konsentrasi sedangkan variabel bebasnya ialah pasta tomat (Solanum lycopersicum) dan asap rokok. Subjek penelitian sebanyak 7 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (P0), diberikan paparan asap rokok dua batang per hari dan kelompok perlakuan (P1), diberikan pasta tomat satu kali sehari. Perlakuan diberikan selama 48 hari. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada motilitas dan morfologi spermatozoa kelompok kontrol dan perlakuan (P <0,05), dan tidak ditemukan pengaruh terhadap konsentrasi spermatozoa (P >0,05). Simpulan: Pemberian pasta tomat (Solanum lycopersicum) pada tikus Wistar jantan dapat memperbaiki motilitas dan morfologi spermatozoa secara bermakna, tetapi tidak untuk konsentrasi spermatozoa.Kata kunci: kualitas spermatozoa, likopen, rokok


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
Leonardo Cahyo Nugroho ◽  
Dimas Sindhu Wibisono ◽  
Krisna Muhammad ◽  
Ardi Fauzi ◽  
Adityas Mahendra Putra ◽  
...  

Latar Belakang : Torsio testis merupakan keadaan gawat darurat dan butuh segera dilakukan tindakan bedah. Torsio testis menyumbang 13-54% kasus penyakit skrotum pediatri akut dan terjadi pada 1 dari 4.000 pria berusia <25 tahun serta 1 dari 160 pria di atas 25 tahun. Walaupun sudah dilakukan intervensi di bawah 6 jam namun kematian jaringan testis pasca detorsio masih tinggi, dikarenakan terjadinya cidera iskemik reperfusi akibat produksi ROS (Reactive Oxygen Species) yang berlebihan. Testis kontralateral seringkali ikut terdampak pasca terjadinya torsio-detorsio akibat efek ROS. Pemberian terapi tambahan pasca dilakukan detorsio merupakan kebutuhan yang mendesak untuk ditemukan karena bisa mengurangi kematian jaringan testis akibat cidera iskemik reperfusi. Metode :  Merupakan studi eksperimental dengan rancangan Randomized controlled study with post test only control group design. Sampel penelitian sejumlah 18 tikus wistar dibagi dalam 3 kelompok. Dilakukan torsio pada testis ipsilateral, kemudian dilakukan detorsio dan pemberian terapi intravena. Dilakukan pengamatan index apoptosis (infertilitas) pada variabel Johnsen score, jumlah lapis sel tubulus seminiferus, adhesi neutrofil dan jumlah sel nekrosis dalam Hematoxyline Eosin pada testis kontralateral. Selanjutnya dilakukan analisa statistik, hasil dipresentasikan dalam tabel dan gambar. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok Methylprednisolone terhadap kelompok Torsio Detorsio dengan p = 0,008 pada variabel Johnsen score dan jumlah lapis sel tubulus seminiferus. Diskusi :  Methylprednisolone sebagai anti inflamasi terbukti dalam fungsinya mengurangi ROS sehingga bisa mengurangi cidera iskemik reperfusi.  


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Reni Deviandra ◽  
Fathiyah Safitri ◽  
Djaka Handaja

Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Latar Belakang: Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide (3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim xantin oksidase. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan hiperurisemia. Metode Penelitian: Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV: diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan metode kolometrik enzimatik. Hasil: Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah (4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Kesimpulan: Ada hubungan antara dosis seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.Kata Kunci: Seledri, Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Saripati Hati Ayam,


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document