scholarly journals Pelaksanaan Prosedur Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Pekanbaru pada Masa Pandemi

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Mukhlis Muhammad ◽  
Heny Kusuma Widyaningrum ◽  
Akbar Al Masjid ◽  
Kokom Komariah ◽  
Sumarwati Sumarwati

The Implementation of Indonesian Language Learning Evaluation Procedures in SMK Pekanbaru in The Pandemic Period ABSTRAKDalam proses pembelajaran tidak lepas dengan adanya evaluasi. Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan guna mengetahui prosedur evaluasi pembelajaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan prosedur evaluasi pembelajaran oleh guru Bahasa Indonesia di SMK di Pekanbaru tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Pekanbaru. jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Data dikumpulkan melalui angket. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh guru Bahasa Indonesia di SMK Pekanbaru tahun pelajaran 2020/2021 dikategorikan cukup yaitu memeroleh angka (72,56%). Kontribusi penelitian ini yaitu memberikan pengetahun kepada pembaca secara umum.Kata kunci: Pelaksanaan Prosedur evaluasi Pembelajaran, Guru Bahasa Indonesia, masa pandemiABSTRACTIn the learning process cannot be separated from the evaluation. Learning evaluation must be carried out systematically and continuously in order to find out a good learning evaluation procedure. This study aims to describe the implementation of learning evaluation procedures by Indonesian language teachers at SMK at Pekanbaru in the 2020/2021 academic year. This study aims to collect data on the implementation of Indonesian language learning evaluation at SMK Pekanbaru. This study uses a qualitative research type. Data were collected through questionnaire. Data were analyzed by qualitative descriptive technique. The implementation of the learning evaluation by Indonesian language teachers at SMK Pekanbaru in the 2020/2021 academic year is categorized as sufficient, namely getting a score (72.56%). The contribution of this research is to provide knowledge to readers in general.Keyword: Implementation of Learning evaluation procedures, Indonesian Language Teachers, the pandemic

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Musa Ismail

Indonesian language (IN) is one of the obligatory lessons in Senior High  School. The learning of Indonesian language is pointed to the  increasing ability of students. This aim  to increase students’ ability to communicate in Indonesian language well and properly. The communication ability is expected especially in oral and written. Besides, students are hoped to  be  able  to  appreciate  literary works. The objective of this research is to identify and to describe the implementation of role play method in the efforts to increase the activity of Indonesian language  learning  in speaking aspects and to identify and to get  the description whether  the implementation of the method can increase process and result speaking aspect of Indonesian language learning of students class XI IPS 1, Semester 1, SMAN 3 Bengkalis. The method used was classroom action method and the subject was class XII IPS 1, semester 1, SMAN 3 Bengkalis. The collection of data and information were carried out by observation, journal and document study. The result of the research showed that (1) The implementation of of  role play method can increase  the activities of  speaking aspects  in   Indonesian  language learning. On the  1st cycle1, 1st meeting, the percentage of students’ activities was 73% with the good category (3,6), while on the second meeting, it was 82% with the very good category (3,7). On the first meeting of the second cycle, the percentage of students’ activities became 83% with the very good category (4,3), while on the second meeting was 96% with the  very good category (5,0), (2) The implementation of role play method is able to increase the result of speaking aspect in learning Indonesian language. On the first cycle, the students’ reserved effort was 73% while on the second cycle was 77%. Meanwhile, based on attachment 3, the classical completeness on cycle 1 reached 86%, on cycle 2,  it  increased 96%. Based on the result  of  the  research,  the  researcher proposed that it would be better for the Indonesian language  teachers to implement role play method for the materials  that  are  suitable  with . speaking aspects. The reason is that this method is proved to be able to increase the process and result of students  learning. When implementing  this method,  teachers are hoped to give guidance, motivation, and explanation that more focused so that students can learn optimally.Abstrak  Bahasa Indonesia (BI) merupakan salah satu mata pelajaran wajib di SMA. Pembelajaran BI diarahkan  untuk  meningkatkan  kemampuan  peserta  didik.  Hal  ini  bertujuan  untuk meningkatkan  kemampuan  siswa  berkomunikasi  dalam  BI  dengan  baik  dan  benar. Kemampuan  berkomunikasi  yang  diharapkan  terutama  secara  lisan maupun  tulisan.  Selain itu,  siswa  diharapkan  juga  sanggup mengapresiasi  hasil  karya  sastra.  Tujuan  penelitian  ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana penerapan metode bermain peran dalam upaya meningkatkan aktivitas pembelajaran BI aspek berbicara dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan  apakah  penerapan metode  bermain  peran  dapat meningkatkan  proses dan  hasil  pembelajaran  BI  aspek  berbicara  siswa  kelas  XI  IPS  1,  Semester  1,  SMAN  3 Bengkalis. Metode  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan  kelas  dengan  subjek  penelitian siswa  kelas  XII  IPS  1,  semester  1,  SMAN  3  Bengkalis.  Pengumpulan  data  dan  informasi dilakukan melalui observasi/pengamatan,  jurnal, dan telaah dokumen. Hasil penelitian, yaitu  (1)  Penerapan  metode  bermain  peran  dapat  meningkatkan  aktivitas  pembelajaran  Bahasa Indonesia aspek berbicara pada  siswa kelas XI  IPS  1, Semester  1, SMAN  3 Bengkalis T.P. 2013/2014.  Pada  siklus  1  pertemuan  1,  persentase  aktivitas  belajar  siswa  adalah  73  persen dengan kategori  baik  (3,6),  sedangkan pertemuan  2  sebesar 82 persen dengan kategori  baik (3,7). Pada siklus 2 pertemuan 1, persentase aktivitas belajar siswa menjadi 83 persen dengan kategori sangat baik (4,3), sedangkan pertemuan 2 sebesar 96 persen dengan kategori sangat baik  (5,0);  (2)  Penerapan  metode  bermain  peran  dapat  meningkatkan  hasil  pembelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara siswa kelas XI IPS 1, Semester 1, SMAN 3 Bengkalis T.P 2013/2014. Pada siklus 1, daya serap siswa sebesar 73 persen, sedangkan siklus 2 sebesar 77 persen. Sementara itu, berdasarkan Lampiran 3, ketuntasan klasikal pada  siklus  1 mencapai 86  persen,  sedangkan pada siklus 2 meningkat  menjadi  96  persen. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar guru mata pelajaran, khususnya Bahasa Indonesia sebaiknya menerapkan metode bermain  peran untuk materi yang sesuai dengan aspek berbicara. Alasannya, metode ini terbukti mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Ketika menerapkan metode bermain peran untuk aspek  berbicara, guru dituntut memberikan bimbingan, motivasi, dan penjelasan yang  lebih  terfokus agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan maksimal.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Hizbi Naufal Azis ◽  
Laili Etika Rahmawati

This study aims to describe the form of code switching and code mixing used in Indonesian language learning at SMP N 01 Limpung, Batang Regency. This research is included in qualitative descriptive. Data processing that examines code switching and code mixing is thus the data in this study in the form of oral data, namely, speech code switching and code mixing that exist in Indonesian language learning. The data sources came from Indonesian language students and teachers at SMP N 01 Limpung. Data collection techniques in this study used the observation and note technique. The first step, the researcher listens to the use of language in Indonesian language learning. Furthermore, the researcher recorded the speech data including code switching and code mixing. The results showed that the speech used when learning Indonesian at SMP N 01 Limpung included: (1) code switching from Indonesian to Javanese and (2) code switching from Javanese to Indonesian. The form of code mixing that occurs in Indonesian language learning is in the form of: (1) the form of code mixing in the form of word insertion, (2) code mixing in the form of phrases


Author(s):  
Mustafa Zülküf Altan

Cooperative Learning is an instructional model in which learners work together toward a common goal (Johnson & Johnson, 1986; Slavin, 1993). Research has clearly shown that cooperation results in higher levels of achievement (Johnson, et al., 1993). This article focuses on Cooperative Assessment, two students, one paper, as learning, and proposes viewing assessment as an integral part of the process of learning and teaching by trying to provoke thoughts about positive interdependence, individual accountability and social skill development, three key features of Cooperative Learning. The paper presents pre-service English Language Teachers’ reflections on Cooperative Assessment used as part of the final exam for “Individual Differences in Foreign Language Learning” course in Fall Semester of 2018-2019 academic year. <p> </p><p><strong> Article visualizations:</strong></p><p><img src="/-counters-/edu_01/0870/a.php" alt="Hit counter" /></p>


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 381-394
Author(s):  
Stefanus Tebajak Henakin ◽  
Siprianus See

The purpose of this research is to describe the professional competence of Grade IV Indonesian teachers at The Central Ende Catholic Primary School in Ende Regency. Professional competence relates to the teacher's ability to master materials and teaching tasks. This research is a type of descriptive qualitative research. Subjects in this study were Indonesian teachers, principals, and grade IV students. The object of this research is the professional competence of teachers of Bahasa Indonesia subjects. Data collection using interview, observation, and documentation methods. Data analysis is conducted descriptively qualitatively. Based on the results of this study, it is known that the professional competence of Indonesian teachers in grade IV in Catholic primary schools in Central Ende subdistrict is relatively good. Professional competencies that have been mastered by teachers include the ability of teachers in mastering materials, structures, concepts, and scientific mindsets, the ability of teachers in mastering the standard of competence and basic competencies of the Indonesian language, the ability of teachers in developing indonesian language learning materials creatively, and the ability of teachers in developing professionally in a sustainable manner. Thus, it can be concluded that the overall professional competence of indonesian language teachers in grade IV as threatening as Ende Tengah needs to be maintained and also organized efforts to continuously improve the professional competence of teachers in accordance with the development of science and technology.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 51 ◽  
Author(s):  
Junko Winch

This study investigates if undergraduate students majoring in Science, Technology, Engineering and Medicine (STEM) who have studied Japanese in the Institution-Wide Language Provision (IWLP) context experienced enjoyment in Japanese language learning. This research was held at a British STEM university in London. Questionnaires were used to generate the quantitative and qualitative data. The participants were STEM undergraduate students who were studying Japanese in the 2015/16 academic year. The results showed that the majority of students experienced enjoyment and flow in Japanese language learning. These results show that the general assumption that all learning is grim and unpleasant is not necessarily true and that the assumption may be changed. Furthermore, language learning may be considered as the same as a leisure activity such as games, shopping or hobbies. As an implication for professional practices, language teachers are encouraged to be familiar with the concept of enjoyment and flow so that they are able to manipulate to invoke students’ enjoyment and flow.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Tanti Listiani ◽  
Kurnia P. S. Dirgantoro ◽  
Melda J. Saragih ◽  
Kimura Patar Tamba

<p>Geometry is a branch of science in mathematics and a course taken by students of mathematics education. Based on students' final exam scores, results were not optimal with several types of errors detected. This study aimed at identify student mistakes in solving geometry problems on the topic of solid figures. The subjects of this study were mathematics education students in the even semester of the 2018/2019 academic year at Universitas Pelita Harapan in Tangerang. The type of research was a qualitative descriptive study. The data collection technique used was a test. The results showed that students' errors in solving geometry problems were concept errors, calculation errors, and a lack of accuracy because they were in a hurry.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Geometri merupakan salah satu cabang ilmu dalam matematika dan merupakan matakuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika. Berdasarkan nilai ujian akhir semester mahasiswa didapatkan hasilnya masih kurang maksimal, hal ini memungkinkan terdapat beberapa tipe kesalahan jawaban dari mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal UAS geometri pada topik bangun ruang. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika semester genap Universitas Pelita Harapan Tangerang tahun akademik 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri adalah kesalahan konsep, kesalahan hitung, dan kurang teliti karena terburu-buru.</p>


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 216-245
Author(s):  
Shofia Cahyani Putri

This study aims to describe the deviance of politeness maxims that occur in the SpongebobSquarepants cartoon film that is carried out from January to May 2018. The focus used in this study is the deviation of maxim of language politeness derived from Leech's theory include: deviation of maximal wisdom, deviation maxim of generosity, deviation from maxims of appreciation, deviation from the maxim of simplicity, deviation from maximization of consent, and deviation from maximization of conclusions. With the sub focus of politeness scale which includes the scale of loss and profit, choice scale, scale of non-continuity, authority scale, and social distance scale. The method used in this study uses a qualitative descriptive method with content analysis techniques. The object of this study was the cartoon film SpongebobSquarepants by Stephen Hillenburg. In this study, data were obtained on the cartoon SpongebobSquarepants in three episodes, Pineapple Fever, Sandy, Spongebob, and The Worm, and SquidwardThe Unfriendly Ghost, which consisted of 209 pairs of speeches. Maximum politeness deviation is 138 pairs of utterances (66.02%), while fulfillment of politeness maxim is found as many as 71 pairs of utterances (33.98%). Found 1 data maximal deviations (0.72%), 5 data maximal maximal deviations (3.62%), 46 maximal awards deviations (33.3%), 26 data maximization simplicity (18.84 %), deviation of agreement maximization as much as 61 data (44.3%), and deviation of maximization of conclusions as much as 17 data (12.6%). Then obtained politeness scale of 209 pairs of utterances. 138 fulfills politeness and 71 pairs of utterances fulfill impoliteness. The results of this study concluded that the deviations in maxim of politeness speak more than the fulfillment of politeness maxim in the cartoon film SpongebobSquarepants. In this study can be implicated in Indonesian language learning, namely learning in the text of the discussion class IX junior high school.   Keywords: politeness maxim, cartoon film, Spongebob Squarepants   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyimpangan maksim kesantunan yang terjadi di dalam film kartun Spongebob Squarepants yang dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2018. Fokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyimpangan  maksim kesantunan berbahasa yang diturunkan dari teori Leech meliputi: penyimpangan maksim kebijaksanaan, penyimpangan maksim kedermawanan, penyimpangan maksim penghargaan, penyimpangan maksim kesederhanaan, penyimpangan maksim permufakatan, dan penyimpangan maksim kesimpatisan. Dengan sub fokus skala kesantunan yang meliputi skala kerugian dan keuntungan, skala pilihan, skala ketidaklangsungan, skala keotoritasan, dan skala jarak sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Objek penelitian ini adalah film kartun Spongebob Squarepants karya Stephen Hillenburg. Dalam penelitian ini didapatkan data pada film kartun Spongebob Squarepants dalam tiga episode yaitu Pineapple Fever, Sandy, Spongebob, and The Worm, dan Squidward The Unfriendly Ghost sebanyak 209 pasangan ujaran. Penyimpangan maksim kesantunan sebanyak 138 pasangan ujaran (66,02%), sedangkan pemenuhan maksim kesantunan ditemukan sebanyak 71 pasangan ujaran (33,98%). Ditemukan penyimpangan maksim kebijaksanaan sebanyak 1 data (0,72%), penyimpangan maksim kedermawanan sebanyak 5 data (3,62%), penyimpangan maksim penghargaan sebanyak 46 data (33,3%), penyimpangan maksim kesederhanaan sebanyak 26 data (18,84%), penyimpangan maksim permufakatan sebanyak 61 data (44,3%), dan penyimpangan maksim kesimpatisan sebanyak 17 data (12,6%). Selanjutnya didapatkan skala kesantunan sebanyak 209 pasangan ujaran. 138 memenuhi kesantunan dan 71 pasangan ujaran memenuhi ketidaksantunan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penyimpangan maksim kesantunan berbahasa lebih banyak dibandingkan dengan pemenuhan maksim kesantunan pada film kartun  Spongebob Squarepants. Pada penelitian ini dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu pembelajaran dalam teks diskusi kelas IX SMP. Kata kunci: maksim kesantunan, kartun, Spongebob Squarepants


LITERA ◽  
2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 262-274
Author(s):  
Krishandini Krishandini ◽  
Defina Defina ◽  
Endang Sri Wahyuni

Elementary pupils who used to be multilingual speakers began to change into monolingual. Giving Indonesian language as a language of unity to the elementary students does not mean hoping regional languages to become extinct, especially with the Sundanese language which is the top five in the number of speakers in Indonesia. Therefore, the researchers conducted research in several schools in Bogor with the aim of 1) knowing the level of institutional and government support in maintaining the use of Sundanese language in Bogor; 2) knowing the implementation of Sundanese language learning in Bogor; 3) knowing the process of multilingual learning. A quantitative method was used by distributing questionnaires to several primary schools in Bogor with a total of 47 teachers and doing observations of elementary students. Findings indicate that negative attitudes toward the Sundanese language are shown by elementary students with occasional use of Sundanese language in interacting with their friends. Institutions and governments are less supportive by not requiring each elementary to have a special Sundanese-speaking day school within a week and not allowing teachers to improve their abilities. The ability of Sundanese language teachers in elementary schools in Bogor is still low in scientific writing using Sundanese language.Keywords: Sundanese language, language maintenance, multilingual learningPOTRET PELESTARIAN BAHASA SUNDA DALAM PENBELAJARAN MULTI-BAHASA DI BOGORAbstrak Siswa sekolah dasar yang dulunya bermulti-bahasa sudah mulai berbahasa tunggal. Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tidak harus mematikan bahasa daerah, termasuk bahasa Sunda yang memiliki jumlah pembicara terbesar ke lima di Indonesia. Peneliti melakukan penelitian dengan tujuan 1) mengetahui tingkat dukungan lembaga dan pemerintah dalam pelestarian bahasa Sunda di Bogor; 2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Sunda di Bogor; 3) mengetahui proses pembelajaran multi-lingual. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan membagikan angket ke beberapa sekolah dasar di Bogor dengan total 47 guru dan melakukan observasi terhadap siswa sekolah dasar. Temuan penelitian menunjukkan adanya sikap negatif terhadap bahasa Sunda pada siswa sekolah dasar dengan kadang-kadang menggunakan bahasa Sunda ketika berinteraksi dengan teman-temannya. Lembaga dan pemerintah kurang mendukung dengan tidak mewajibkan sekolah dasar untuk menggunakan bahasa Sunda sehari dalam seminggu dan tidak mengusahakan peningkatan guru dalam berbahasa Sunda. Keterampilan guru masih rendah dalam keterampilan menulis ilmiah dalam bahasa Sunda.Kata kunci: bahasa Sunda, pelestarian bahasa, pembelajaran multibahasa


2015 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
Author(s):  
Laili Etika Rahmawati ◽  
Fitri Kartikasari ◽  
Yudha Wahyu Try Sukoco

This study aimed to analyze the language error on the Bahasa Indonesia National Examination instrument test of the Junior High School in 2012/2013 academic year. The research were qualitative descriptive research. The data analyzed the twenty packets of Bahasa Indonesia National Examination instrument test Secondary School Examination in 2012/2013. Twenty packages National Secondary School Examination in 2012/2013 were qualitative data. Data were collected from a package about twenty National Exams then was analyzed by using the language errors. The types of errors found in language packages about twenty Bahasa Indonesia National Examination in 2012/2013 were faults field of phonology, morphology and syntax. The results showed that language errors that occur in twenty packets Discuss Indonesian National Examination in 2013 as many as 58 data. Data analysis results was presented in accordance with the type of language errors that indicate an error in the twenty language packs Indonesian National Examination in 2013, both in the areas of phonology, morphology, and syntax.


TOTOBUANG ◽  
2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Sakila

The purpose of this study was  improving the process of learning to write poetry of the students of class VII C SMP Negeri 2 Singkawang in academic year 2016/2017. This research was conducted using classroom action research through 2 cycles, each cycle consists of four stages of planning, actuating, observation, and reflection. Data sources were obtained from learning activities, information from Indonesian language teachers and documents. Data collection used observation, interviews and tests. The research instrument was applied to measure the skill of writing poetry of the students which consisted of the unity of the dictionand the theme, event and the lines of poetry. The conclusion of this research showed that the use of image media in learning to write poetry of students of class VII C SMPN 2 Singkawang was able to improve students' ability in learning of writing poetry. This could be seen from the increasement of predetermined indicators. Percentage of attention and concentration of students during apperception andlearning writing poetry  had increased significantly at the time.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Singkawang tahun ajaran 2016 / 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sumber data diperoleh dari kegiatan pembelajaran, informasi dari gur Bahasa Indonesia dan dokumen. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan bertujuan untuk mengukur keterampilan menulis puisi pada siswa terdiri dari aspek kesatuan pilihan kata dengan tema, peristiwa dan larik-larik puisi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII C SMPN 2 Singkawang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document