Aksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Jakarta

2580-9040

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Siprianus Nahak ◽  
Sarwiji Suwandi ◽  
Nugraheni Eko Wardani

The directive speech act in learning is speech act concerned on the conversation context. Conversation context aimed includes with whom, to whom, what, and how the speech delivered, therefore it mush be concerned by teacher and student in learning process. This research is conducted to describe directive speech act and between teacher with student and student with student in Indonesian learning at Surakarta Citizens' High Schools. The purpose of this research is to know the directive speech act in Indonesian learning process. The method conducted of this research is qualitative descriptive. The object of this research includes speech between teacher with student and student with student involved in Indonesian learning process. The data collecting technique of this research is conducted by: observation, recording, and note. The data analysis of this research is describing the recording value, data reduction, data interpretation, and summarising. Based on research value at Surakarta Citizens' High Schools, shows that directive speech act conducted by the teacher with student more dominant is done by teacher. It happens because the teacher as good figure of speaking and polite in speech.   Keywords: directive speech act, Indonesian  learning   Abstrak Tindak tutur direktif dalam pembelajaran merupakan tindak berbahasa yang memperhatikan konteks pembicaraan. Konteks pembicaraan yang dimaksud berkaitan dengan siapa, kepada siapa, apa, dan bagaimana tuturan itu disampaikan oleh karena itu, menjadi perhatian untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Warga Surakarta. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini mencakup tuturan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: pengamatan, perekaman, pencatatan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil rekaman, reduksi data, interpretasi data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Warga Surakarta menunjukan bahwa, penggunaan tindak tutur direktif yang dilakukan oleh guru dan siswa lebih dominan adalah guru. Hal ini terjadi karena guru sebagai contoh yang baik dalam bertutur dan santun dalam berbahasa.   Kata kunci: tindak tutur direktif, pembelajaran bahasa Indonesia


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 434-449
Author(s):  
Syahrotul Latifah ◽  
Arif Setiawan

The mysticism that developed in Javanese society was caused by several elements that lay behind it. The purpose of this study is to describe the element of Javanese mysticism developing. The method used in this research is descriptive qualitative analysis method. The source of research data is Suti's novel by Sapardi Djoko Damono. The data in this study are excerpts of dialogue and narration in Suti's novel by Sapardi Djoko Damono. Data analysis techniques were carried out in stages according to Miles and Huberman with steps including: (1) data reduction stages; (2) data presentation stage; (3) conclusions and verification of data. The results of the study are as follows: elements of the development of Javanese mysticism in the novel Suti by Sapardi Djoko Damono found that there were four elements, namely (a) an element of rationality, namely the economic difficulties experienced by villagers to meet their daily needs; (b) the element of value is the form of respect for ancestors by still applying something that has been trusted; (c) elements of tradition in the form of beliefs of sacred tombs and taught from generation to generation from generation to generation; (d) the affective element is imitating factors and village priyayi actions when sowan to the tomb and set an example in accordance with village priyayi.   Keyword: element, Javanese mysticism, priyayi, Suti   Abstrak   Mistisisme yang berkembang dalam masyarakat Jawa disebabkan oleh beberapa unsur yang melatarbelakanginya. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan unsur berkembangnya mistisisme masyarakat Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu novel Suti karya Sapardi Djoko Damono. Data dalam penelitian ini berupa kutipan dialog dan narasi dalam novel Suti karya Sapardi Djoko Damono. Teknik analisis data dilakukan secara bertahap menurut Miles dan Huberman dengan langkah-langkah meliputi: (1) tahap reduksi data; (2) tahap penyajian data; (3) tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian sebagai berikut: unsur berkembangnya mistisisme masyarakat Jawa dalam novel Suti karya Sapardi Djoko Damono ditemukan terdapat empat unsur yaitu (a) unsur rasionalitas yakni kesulitan ekonomi yang dialami warga desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ; (b) unsur nilai yakni bentuk penghormatan terhadap leluhur dengan masih menerapkan sesuatu yang telah dipercayai; (c) unsur tradisi yakni berupa kepercayaan makam keramat dan diajarkan dari generasi ke generasi secara turun-temurun; (d) unsur afektif yakni faktor meniru adab dan tindakan priayi desa ketika sowan ke makam dan melakukan teladan sesuai dengan priayi desa.   Kata kunci: unsur, mistisisme Jawa, priayi, Suti


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 378-394
Author(s):  
Rawinda Fitrotul Mualafina

This paper is a thought about the use of online media as a means of learning Indonesian. The method used is a qualitative method with data collection techniques with documentation and listening techniques. The analysis shows that online media, whether in the form of channels, online applications, and social media, can be effective learning media in addition to printed literature. Online media, as a learning tool, can also be an easier medium for language recognition and marketing in the community so that language knowledge is not only shared by language activists, but also the wider Indonesian community as its native speakers.   Keywords: teaching, learning, language, online media, social media, Indonesian   Abstrak   Tulisan ini merupakan buah pikiran mengenai pemanfaatan media daring sebagai sarana pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data dengan teknik dokumentasi dan teknik simak. Hasil analisis menunjukkan bahwa media daring, baik yang berupa kanal, aplikasi daring, dan media sosial, dapat menjadi media belajar yang efektif di samping literatur cetak. Media daring, sebagai sarana belajar, dapat pula menjadi media pengenalan dan pemasaran bahasa pada masyarakat yang lebih mudah sehingga pengetahuan bahasa tidak hanya dimiliki oleh kalangan pegiat bahasa, tetapi juga masyarakat Indonesia secara luas sebagai penutur aslinya.   Kata kunci: pengajaran, pembelajaran, bahasa, media daring, media sosial, bahasa Indonesia


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 417-423
Author(s):  
Asep Supriyana ◽  
Emzir E ◽  
Endry Boeriswati

This study aims to determine the effectiveness of the ECOLA method on the ability to edit scientific articles of students. The method used in this research is the expriment method. This method is used to examine the possibility of a causal relationship, by exposing one or more experimental groups and one or more experimental conditions. The design used in this study is the pretest posttest control group design. This research was conducted at the Indonesian Literature Study Program, Faculty of Language and Art, Jakarta State University. In this study, the independent variable is the ECOLA learning method and the dependent variable is the ability to edit scientific articles. Based on the research results it is known that there is an effective ECOLA method used to improve the ability to edit scientific articles of students. Keywords: ECOLA methods, editing skills, scientific articles   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode ECOLA terhadap kemampuan menyunting artikel ilmiah mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode exprimen. Metode ini digunakan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi ekperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest posttest control group design.  Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Dalam penelitian ini, variabel bebas berupa metode pembelajaran ECOLA dan variabel terikatnya adalah kemampuan menyunting artikel ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat metode ECOLA efektif digunakanuntukl meningkatkan kemampuan menyunting artikel ilmiah mahasiswa.   Kata kunci: metode ECOLA, kemampuan menyunting, artikel ilmiah


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 406-416
Author(s):  
Putri Wulandari ◽  
Awani Manurung ◽  
Salamuddin Selian

This study aims to describe the development of modules, validation of module development, and improve the learning outcomes of contextual based narrative writing. This research was conducted in class X SMK Ar-Rahman, Medan.The method used is a research and development method. Researchers use expert/expert validation and students to produce products and test the effectiveness of the product.The results obtained from this study: first, the development of contextual writing narrative essay writing modules is needed and appropriate by both teachers and students in the learning process.Second, the results of the validation carried out by experts / experts on the contextual writing narrative essay writing module are very good and worthy of being used as modules with an average percentage rating of 86% and are in the category of "very good", the results of individual trials obtained an average value an average of 87%, the results of small group trials obtained an average value of 88%, and the results of limited field trials obtained an average value of 92%.Third, the development of contextual writing narrative essay writing modules can improve student learning outcomes. This can be seen from the average pretest score of 61, while the average posttest score of 88 with an effectiveness level of 88% is in the "very good" category.   Keywords: development, module, writting narrative essays, contextual   Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan modul, validasi pengembangan modul, dan meningkatkan hasil belajar menulis karangan narasi berbasis kontekstual. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMK Ar-Rahman, Medan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Peneliti menggunakan validasi pakar/ahli dan siswa untuk menghasilkan produk serta menguji keefektifan produk. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini: pertama, pengembangan modul menulis karangan narasi berbasis kontekstual sangat dibutuhkan dan sesuai oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Kedua, hasil validasi yang dilakukan oleh pakar/ahli terhadap modul menulis karangan narasi berbasis kontekstual bernilai sangat baik dan layak digunakan sebagai modul dengan presentase penilaian rata-rata sebesar 86% dan berada pada kategori “sangat baik”, hasil uji coba perorangan diperoleh nilai rata-rata 87%, hasil uji coba kelompok kecil diperoleh nilai rata-rata 88%, dan hasil uji coba lapangan terbatas diperoleh nilai rata-rata 92%. Ketiga, pengembangan modul menulis karangan narasi berbasis kontekstual dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 61, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 88 dengan tingkat efektivitas 88% berada pada kategori “sangat baik”.   Kata kunci: pengembangan, modul, menulis karangan narasi, kontekstual   


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 358-370
Author(s):  
Burhanuddin Habibi Nasution ◽  
Abdul Rahman ◽  
Syahnan Daulay

Amrullah, I., Imayah. (2019). Building students’ characters through character education and religiousity values in Syair Kitab Ta'lim Muta'allim. Jurnal AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 53—65. doi:  https://doi.org/10.21009/AKSIS.030106 Cohen, T.R., & Morse, L. (2014). Moral character: What it is and what it does. In A.P. Brief & B.M. Staw (Eds.), Research in Organizational Behavior. Elsevier. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/264000952_Moral_character_What_it_is_and_what_it_does Danandjaja, J. (1999). Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti. Dani, E.D. (2013). Pembentukan karakter anak melalui kegiatan mendongeng. .Jurnal Humanika, 17(1), 91—124. doi: 10.14710/humanika.17.1 Effendi, R. (2017, May 10). Hukum berat pembunuh keponakanku. Waspada, p. 5. Klein-Ezell, C., Ezell, D., Stanley, S.P., & Powell, S.E. (2014). Character education using children’s literature, puppets, magic tricks and balloon art. International Journal of Humanities and Social Science, 4(14), 1—15. Lickona, T. (2012). Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara. Muslich, M. (2011).   Pendidikan  Karakter  Menjawab  Tantangan   Krisis  Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Purwahida, R. (2017). Interaksi sosial pada kumpulan cerpen Potongan Cerita di Kartu Pos karangan Agus Noor dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(1). 118-134. doi: doi.org/10.21009/AKSIS.010107   Purwahida, R. (2018). Problematika Pengembangan Modul Pembelajaran Baca Tulis Anak Usia Sekolah Dasar. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2(1). 118-134. doi: doi.org/10.21009/AKSIS.020108. Sibarani, R. (2012). Local Wisdom: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi. Jakarta: ATL. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Depelopment: R&D). Bandung: Alfabeta. Sukmawan, S. (2016). Ekokritik Sastra: Menanggap Sasmita Arcadia. Malang: Universitas Brawijaya Press. Sulistyawati, Sri, Risnawaty, & Purba, N. (2015). Model pembentukan karakter bangsa terhadap siswa SMA dalam mengantisipasi pencegahan tindak pidana korupsi di Sumatera Utara. Laporan Penelitian Tahap I: Unggulan Perguruan Tinggi. Medan: UMN Al Washliyah. Syaifuddin, W. (2016). Pemikiran Kreatif & Sastra Melayu Tradisi. Yogyakarta: Gading. Turan, F., & Ulutas, I. (2016). Using storybooks as character education tools. Journal of Education and Practice, 7(15), 169—176. Wardani, Y. F. & Suhita, S. (2018). Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Rindu Karangan Tere Liye: Tinjauan Psikologi Karakter. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2(2). 247-273. doi: doi.org/10.21009/AKSIS.020207


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 334-336
Author(s):  
Dewi Kusumaningsih ◽  
Bety Ayu Windi Ariyanto ◽  
Haryanti Budi Utami ◽  
Krisna Adi Ismaya

The study highlights the development of poetry learning instrument using  Smart Application Creator (SAC) 2.0 program for Android. The study belongs to a Research and Development (RnD). The initial exploration included the observation of the Indonesian Language learning instrument utilized by a number of secondary schools which are the former education institutions of the students of Indonesian Language and Literature Department (PBSI) of University of Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. The result of observation became the underlying framework for the development of poetry learning instrument through the SAC 2.0 program for Android. The design of the learning instrument development refered to the four-D model development that consists of four stages, including define, design, develop, and disseminate. The development model was firstly developed by Thiagarajan, dkk. The findings revealed that Android-based learning instrument had yet been massively utilized for secondary schools. Most of the teachers still rely on the PowerPoint presentation which is displayed through the projector. The development of the learning instrument that refers to the 4D stages has successfully provided an innovative Android-based poetry learning instrument. The instrument has also been disseminated publicly. The new learning instrument is easy in its installation and application through Android devices.   Keywords: android, learning instrument, poetry instrument, smart application creator 2.0.   Abstrak   Penelitian ini mengangkat pengembangan media pembelajaran puisi dengan menggunakan program Smart Aplication Creator 2.0 berbasis andoid. Bentuk penelitian adalah Research and Development (RnD). Eksplorasi awal dengan pengamatan penggunaan media pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA-SMA alumni para mahasiswa Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Veteran Bantara. Hasil pengamatan dipakai sebagai dasar pengembangan media pembelajaran bahasa Indonesia khususnya puisi dengan aplikasi SAC 2.0 di android. Model pengembangan dalam merancang dan membuat media pembelajaran puisi berbasis android ini  menggunakan model pengembangan four-D models yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Dessiminate (penyebaran). Model pengembangan ini dikembangkan oleh Thiagarajan, dkk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis andriod di SMA belum digunakan. Guru masih menggunakan media pembelajaran power point serta proyektor saja. Proses pengembangan model media pembelajaran dilakukan sesuai 4 langkah D berhasil membuat inovasi media pembelajaran puisi berbasis adroid yang sudah diseminasikan pada publik. Model media pembelajaran ini mudah diinstal dan diaplikasikan di telepon genggam berbasis android.   Kata kunci: andriod,  media pembelajaran, media puisi, smart aplication creator 2.0.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 450-469
Author(s):  
Maria Puspa Sari ◽  
Armi Antasari

Digital textbook is an electronic version of printed books which has been popular in education. Several related studies had confirmed the advantages of using digital textbook for ESL learners. This study was conducted to explore the effectiveness of digital textbook in increasing learners’ proficiency in English as well as the learners’ and teachers attitude towards digital textbook. The quantitative study with fifty seven participants was a true experimental research which applied pretest-posttest control group design. Having two groups of participants (experimental and control), this research was conducted by selecting the participants randomly, administering pretest, giving treatment, administering posttest, analyzing the data and interpreting the results. This research found that even though data was not normally distributed, the data still had the same variances. Therefore, the independent t-test in this research used Wilcoxon Signed Rank Test. The results discovered that the t value was 0.030 which was lower than 0.050. It indicated that the treatment was significantly effective in this research. In other words, this research revealed that digital textbook had contributed positively to the learners’ English achievement as it was seen from the better performance of the experimental group than the control group. Then, the qualitative study of this research interviewed three participants and one lecturer. Most of the participants shared the same opinion that digital textbook had positive contribution for their ESL class.   Keywords: digital textbook, English proficiency, ESL Learners   Abstrak   Buku teks digital adalah versi elektronik dari buku cetak yang sudah terkenal di dalam dunia pendidikan. Beberapa studi terkait telah mengonfirmasi keuntungan menggunakan buku teks digital untuk pelajar ESL. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi efektivitas buku teks digital dalam meningkatkan kemahiran peserta didik dalam bahasa Inggris serta sikap peserta didik dan guru terhadap buku teks digital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan peserta yang berjumlah lima puluh tujuh dan merupakan penelitian eksperimental yang benar dalam menerapkan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Memiliki dua kelompok peserta (eksperimental dan kontrol), penelitian ini dilakukan dengan memilih peserta secara acak, memberikan pretest, memberikan perawatan, mengelola posttest, menganalisis data dan menginterpretasikan hasil. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun data tidak terdistribusi secara normal, data tersebut masih memiliki varian yang sama. Oleh karena itu, uji-t independen dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menemukan bahwa nilai t adalah 0,030 yang lebih rendah dari 0,050. Itu menunjukkan bahwa pengobatan secara signifikan efektif dalam penelitian ini. Dengan kata lain, penelitian ini mengungkapkan bahwa buku teks digital telah memberikan kontribusi positif terhadap prestasi bahasa Inggris peserta didik karena dilihat dari kinerja yang lebih baik dari kelompok eksperimen daripada kelompok kontrol. Kemudian, studi kualitatif dari penelitian ini mewawancarai tiga peserta dan satu dosen. Sebagian besar peserta berbagi pendapat yang sama bahwa buku teks digital memiliki kontribusi positif untuk kelas ESL mereka.   Kata kunci: buku teks digital, kemahiran bahasa Inggris, Pembelajar ESL


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 287-295
Author(s):  
Siti Anafiah ◽  
Endang Hangestiningsih

This study aims to describe the implementation of the Numbered Head Together (NHT) learning model through the teaching of Niteni, Niroke, Nambahi (Tri N) teaching in the Indonesian Language Skills course in Writing at the PGSD Study Program at Sarjanawiyata Tamansiswa University in Yogyakarta. This type of research is qualitative research. The subject of research is S1 semester 3 students of PGSD FKIP UST. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques using an interactive model. The analysis consists of three activities, namely: data reduction, data presentation, and drawing conclusions / verification. The results of this study were obtained that the application of the NHT learning model through the teaching concept of Tamansiswa Tri N in the KBIT course is contained in the Semester Learning Plan (RPS) and the learning process. In Niteni activities, students listened to the material explanation from the lecturer and intensively read the articles provided. Niroke, students working on assignments in groups to analyze the contents of the article with the formula 5W + 1H, the language and writing in accordance with the material that has been explained by the lecturer. Nambahi, one of the group representatives who had been appointed by the lecturer based on the number that was given to present the results of the discussion with the language and knowledge they have.   Keywords: Numbered Head Together, Tri N, Write Indonesian Language Skills             Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) melalui  ajaran tamansiswa Niteni, Niroke, Nambahi (Tri N) dalam mata kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia Tulis di Prodi PGSD Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian mahasiswa S1 semester 3 PGSD FKIP UST. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Analisis tersebut terdiri atas tiga alur kegiatan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran NHT melalui konsep ajaran Tamansiswa Tri N dalam mata kuliah KBIT terdapat dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan proses pembelajarannya. Dalam kegiatan Niteni, mahasiswa menyimak penjelasan materi dari dosen dan membaca secara intensif artikel yang diberikan. Niroke, mahasiswa mengerjakan tugas secara berkelompok menganalisis isi artikel dengan rumus 5W+1H, bahasa dan tata tulisnya sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan oleh dosen. Nambahi, salah satu perwakilan kelompok yang sudah ditunjuk oleh dosen berdasarkan nomor yang sudah diberikan untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan bahasa dan pengetahuan yang dimilikinya.   Kata kunci: Numbered Head Together, Tri N, Keterampian Berbahasa Indonesia Tulis


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 321-333
Author(s):  
Rika Rani ◽  
Resdin Purba ◽  
Risnawaty Risnawaty

This study aims to describe the development of teaching material patterns, the feasibility of teaching materials, and the effectiveness of teaching materials in writing paragraphs of argumentation based on lotus techniques in class XII MAN Pematangsiantar. Kind of this research is research and development based on the model of Borg and Gall. Subject trials consist of subject experts, design experts. The results showed that: (1) validation of the content experts include the freasibility of content with an average of 82,35 in very good criteria, eligibility presentation with an average of 86,545 in the very well criteria, aspects of language with an average of 90,38% in the very well criteria, (2) validation of design experts with an average of 85,00% in the very well criteria, (3) individual testing with an average of 82,87% with a very good criteria, (4) the trial of small group with an average of 91,20% with a very good criteria, and (5) a limited field test groups with an average of 95,10% with a very good criteria, (6) the effectiveness of instructional materials with a presentation by 74,22% with good criteria. Thus, the instructional materials of argumentative paragraph based on lotus tehnic that have been developed is proper to use in the learning process as a learning resource. Keywords: Intructional naterials, argumentative paragraph, lotus tehnic based   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan pola bahan ajar, kelayakan bahan ajar, dan keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis teknik teratai pada siswa kelas XII MAN Pematangsiantar. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model Borg and Gall, yang terdiri atas materi, desain, uji coba. Data dikumpulkan melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi kelayakan isi dengan rata-rata 82,35 pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 86,54% pada kriteria sangat baik, aspek bahasa dengan rata-rata 90,38% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain dengan rata-rata 85,00% pada kriteria sangat baik, (3) uji coba perorangan  dengan  rata-rata 82,87% dengan kriteria sangat baik, (4) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 91,20% dengan kriteria sangat baik, dan (5) uji kelompok lapangan terbatas dengan rata-rata 95,10% dengan kriteria sangat baik, (6) keefektifan bahan ajar dengan presentasi 74,22% dengan kriteria baik. Dengan demikian, bahan ajar paragraf argumentasi berbasis teknik teratai yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sumber belajar. Kata kunci: bahan ajar, paragraf argumentasi, berbasis teknik teratai


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document