scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Novick Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP

2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 437
Author(s):  
Sulistiawati Sulistiawati ◽  
Bobbi Rahman ◽  
Gresela Alatubir

Muncul fakta bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa SMP masih rendah, sehingga diperlukan penerapan strategi pembelajaran baru untuk melatihnya, yaitu model pembelajaran Novick. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran Novick lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis quasi eksperimen, desainnya nonequivalent posttest-only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Insan Kamil Legok, Tangerang, dengan sampel siswa kelas VIII.2 (28 siswa) dan kelas VIII.3 (31 siswa) secara convenience sampling. Instrumen berupa tes uraian, tentang kemampuan pemahaman konsep sebanyak 7 butir. Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata nilai kemampuan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen sebesar 54,97 dan siswa kelas kontrol sebesar 45,27. Hasil dari uji Mann-Whitney data posttest diperoleh zhitung = 2,43 > ztabel = 1,65. Artinya, kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran Novick lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Tina Asfarina ◽  
Slamet Boediono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) berbantuan study card terhadap hasil belajar matematika siswa di SMPN 2 Tembelang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian Quasy Experimental Design dan desain penelitian The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel mudah atau convenience sampling. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji-t Independent Sample T-Test menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diterapkan  model pembelajaran  kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) berbantuan study card lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran langsung. Dari hasil uji-t diperoleh nilai sig.(2-tailed) = 0.010 dan α = 0,05 sehingga sig < α maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) berbantuan study card dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Karena ada perbedaan, maka menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) study card terhadap hasil belajar matematika siswa di SMPN 2 Tembelang.Kata kunci: : Pengaruh, Kooperatif, TAI, Hasil Belajar, Study Card


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Yanuar Yanuar ◽  
Klara Iswara Sukmawati ◽  
Samsul Arifin

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan matematika berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya piker manusia. Namun data dari TIMSS 2011 menunjukan bahwa kemampuan siswa khususnya kemampuan pemahaman konsep masih rendah. Kemampuan pemahaman konsep adalah hal yang paling mendasar dalam pembelajaran matematika karena sebagai prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa adalah pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh dengan pembelajaran STAD lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran yang diterapkan disekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan desain quasi eksperiment tipe non equivalent posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Simpang Pesak, Belitung Timur dengan jumlah sampel 80 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen sebanyak 20 siswa dan kelas VIIIC sebagai kelas kontrol sebanyak 20 siswa. Berdasarkan pengolahan data menggunakan Mann Whitney diperoleh nilai Zhitung = 2,090 dan Ztabel = 1,65, dikarenakan  Zhitung > Ztabel, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran STAD Lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan konvensional.


2020 ◽  
Vol 5 (6) ◽  
pp. 774
Author(s):  
Sandi Limbanadi ◽  
Subandi Subandi ◽  
Munzil Munzil

<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to determine the students' metacognitive knowledge chemistry students who study with Problem Solving-Think Pair Share Learning Models in the experimental class and problem solving learning models in the control class. The study uses a posttest control group design and sample selection uses convenience sampling techniques. Research data in the form of metacognitive knowledge test values measured from test questions in the form of essays each containing three types of metacognitive knowledge. The results has showed that there was a influence of learning models on students' metacognitive knowledge, this effect was seen from the existence of significant differences between students studying in the experimental class.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan metakognitif siswa kimia materi sifat koligatif larutan pada siswa yang belajar dengan model pembelajaran <em>Problem Solving-Think Pair Share </em>di kelas eksperimen dan model pembelajaran <em>Problem Solving </em>di kelas kontrol. Penelitian menggunakan desain <em>Postest Control Group Design </em>dan pemilihan sampel menggunakan teknik <em>Convenience Sampling</em>. Data penelitian berupa nilai tes pengetahuan metakognitif yang diukur dari soal tes berbentuk esai masing-masing berisi tiga jenis pengetahuan metakognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model pembelajaran <em>Problem Solving-Think Pair Share</em> memiliki pengetahuan metakognitif yang lebih baik dibandingkan yang belajar dengan model <em>Problem Solving</em>.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Siti A. M. Karubaba ◽  
Bobbi Rahman ◽  
Samsul Arifin

This study aims to investigate whether the ability to understand mathematical concepts of students who get cooperative learning think pair square type is higher than students who get conventional learning. The research method used is a quasi-experimental method with a research design that is nonequivalent control group design. In this study sample selection using the Convenience Sampling technique is students of class VIII.5 as the control class and students of class VIII.6 as the experimental class. Experimental class students get learning using the think pair square learning model, while students in the control class get conventional learning. The instruments in this study were in the form of pretest and posttest questions in the form of questions describing the ability to understand students' mathematical concepts. In the research that has been done, the significance (sig.) 0,000 is smaller than the significance level α = 0.05. The research hypothesis testing was carried out by the Mann-Whitney test using SPSS and a significance level of 5% (α = 0.05).. In this study it was found that the ability to understand mathematical concepts of students who received think pair square learning was higher than students who obtained conventional learning.


2017 ◽  
Author(s):  
Sutarno Sutarno

Penelitian ini bertujuan mengkonstruksi pembelajaran berbantuan online interactive multimedia dan menguji penggunaannya pada pembelajaran materi medan magnet untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group design yang dilaksanakan pada mahasiswa semester dua di salah satu universitas di Kota Bengkulu tahun akademik 2009/2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan tes awal dan tes akhir untuk penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis, lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran, serta butir angket untuk mengetahui tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap pembelajaran medan magnet menggunakan online interactive multimedia. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata N-gain penguasaan konsep 0,72 untuk kelas eksperimen dan 0,51 untuk kelas kontrol, keterampilan generik sains 0,72 untuk kelas eksperimen dan 0,53 untuk kelas kontrol, keterampilan berpikir kritis 0,53 untuk kelas eksperimen dan 0,46 untuk kelas kontrol. N-gain penguasaan konsep tertinggi kelas eksperimen sebesar 0,65 terjadi pada konsep gaya magnetik dan terendah sebesar 0,41 pada konsep sumber medan magnetik. N-gain keterampilan generik sains tertinggi kelas eksperimen sebesar 0,68 terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat asas dan terendah sebesar 0,58 pada indikator memahami hukum sebab-akibat. N-gain keterampilan berpikir kritis tertinggi kelas eksperimen sebesar 0,53 terjadi pada indikator menerapkan prinsip dan terendah sebesar 0,44 pada indikator menggunakan strategi logis. Dosen dan mahasiswa memberikan tanggapan baik terhadap penerapan pembelajaran medan magnet menggunakan online interactive multimedia. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel independen dengan SPSS 16 menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis mahasiswa yang mengikuti pembelajaran medan magnet menggunakan online interactive multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Disimpulkan bahwa pembelajaran medan magnet menggunakan online interactive multimedia secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 49-58
Author(s):  
Monica Descika Listari ◽  
Yennita Yennita

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi lembar kerja peserta didik (LKPD) berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal terhadap hasil belajar materi Keanekaragaman Hayati peserta didik. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu pada kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan design the nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes obyektif pilihan ganda sebanyak 15 soal. Nilai rata-rata hasil pretest kelas control yaitu 46 dan kelas eksperimen yaitu 49, sedangkan nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol yaitu 75 dan kelas eksperimen yaitu 84. Analisis statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil pretest kedua kelas tidak berbeda nyata, sedangkan hasil posttest kedua kelas berbeda nyata. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi LKPD berdasarkan eksplorasi tanaman obat Suku Pekal berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi peserta didik pada konsep Keanekaragaman Hayati.Kata Kunci :LKPD, Keanekaragaman Hayati, Hasil Belajar.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
St Fatimah Azzahra

ABSTRACTThis research is aimed to know the differences increase critical thinking skills through learning group and individual problem solving in thermochemical material. This research uses a quasi-experimental design with nonequivalent control group design and study sample consisted of 103 students, divided into the first experimental (group problem solving) (35 students), the two group experimental (individual problem solving) (34 students). The collected through pretest-posttest. The analyzed with the Kruskal Wallis test, the results showed that the learning problem solving as a group or individually can improve students’ critical thinking skills. Statistical test there are significant differences in the students critical thinking skills thermochemical material between students who received group and individual problem solving. Critical thinking skills improvement with problem solving individual learning higher compared with group learning problem solving.Keywords: problem solving learning, critical thinking skillsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran group dan individual problem solving pada materi termokimia. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design dan sampel penelitian ini terdiri dari 103 siswa yang terbagi ke dalam kelompok eksperimen pertama (pembelajaran group problem solving) (35 siswa), kelompok eksperimen kedua (pembelajaran individual problem solving) (34 siswa).Pengumpulan data dilakukan melalui pretest-posttest. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran problem solving secara group maupun secara individual dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Data uji statistik, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi termokimia antara siswa yang mendapat pembelajaran group problem solving dan individual problem solving. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan pembelajaran individual problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran group problem solving.Kata Kunci: Pembelajaran Problem Solving, Keterampilan Berpikir Kritis


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Yuwanda Megri Santika ◽  
Otang Kurniaman ◽  
Zariul Antosa

Reading is one of the important aspects in the communication process. Reading can make someone better understand the contents of the reading. In learning to make it easier for students to understand the contents of the reading it will be easier if it begins with the ability to determine the main ideas of the paragraph. Based on this, the researcher conducted a study by applying the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model to the ability to determine the main idea of the paragraph at the fifth grade students of SD 003 Pulau Kopung. This study aims to determine the effect of the CIRC learning model on the ability to determine the main ideas of paragraphs of fifth grade students of SD Negeri 003 Pulau Kopung. This research method is a quasi- experimental Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted in two classes, the VA class as the control class and VB class as the experimental class with 22 students in each class. The results of the study showed that the CIRC learning model influenced the ability to determine paragraph main ideas with the results of calculations derived from the gain index, the experimental class using the CIRC learning model got an increase in gain of 0.59 with the middle class and the control class with the normal learning model got an increase of 0.31 with medium class.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document