scholarly journals The Effectiveness of AIJ Learning Media Based on Cisco Package Tracer Simulation Applications

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 48-54
Author(s):  
Noer Ekafitri Sam ◽  
Nurmayanti L Nurmayanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media simulator cisco packet tracer terhadap hasil belajar peserta didik SMKS YPPP Wonomulyo kompetensi adminitrasi infrastruktur jaringan dengan pembahasan firewall jaringan komputer. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu Nonequivalen Control Group Design. Populasi penelitian adalah 2 kelas pada jurusan teknik komputer dan jaringan di SMKS YPPP Wonomulyo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian diperoleh bahwa peserta didik kelas eksperimen mendapat nilai tuntas sebesar 10% untuk pretest dan 93,33% untuk posttest. Sedangkan peserta didik pada kelas kontrol mendapat  nilai tuntas sebesar 6,67% untuk pretest dan 50% untuk posttest. Dengan rata-rata peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen sebesar 37,12% dan kelas kontrol 17,41%. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menggunakan media simulator Cisco Packet Tracer dan kelas yang tidak menggunakan media simulator Cisco Packet Tracer. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis simulator Cisco Packet Tracer efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI TKJ di SMKS YPPP Wonomulyo.

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
St Fatimah Azzahra

ABSTRACTThis research is aimed to know the differences increase critical thinking skills through learning group and individual problem solving in thermochemical material. This research uses a quasi-experimental design with nonequivalent control group design and study sample consisted of 103 students, divided into the first experimental (group problem solving) (35 students), the two group experimental (individual problem solving) (34 students). The collected through pretest-posttest. The analyzed with the Kruskal Wallis test, the results showed that the learning problem solving as a group or individually can improve students’ critical thinking skills. Statistical test there are significant differences in the students critical thinking skills thermochemical material between students who received group and individual problem solving. Critical thinking skills improvement with problem solving individual learning higher compared with group learning problem solving.Keywords: problem solving learning, critical thinking skillsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran group dan individual problem solving pada materi termokimia. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design dan sampel penelitian ini terdiri dari 103 siswa yang terbagi ke dalam kelompok eksperimen pertama (pembelajaran group problem solving) (35 siswa), kelompok eksperimen kedua (pembelajaran individual problem solving) (34 siswa).Pengumpulan data dilakukan melalui pretest-posttest. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran problem solving secara group maupun secara individual dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Data uji statistik, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi termokimia antara siswa yang mendapat pembelajaran group problem solving dan individual problem solving. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan pembelajaran individual problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran group problem solving.Kata Kunci: Pembelajaran Problem Solving, Keterampilan Berpikir Kritis


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Yuwanda Megri Santika ◽  
Otang Kurniaman ◽  
Zariul Antosa

Reading is one of the important aspects in the communication process. Reading can make someone better understand the contents of the reading. In learning to make it easier for students to understand the contents of the reading it will be easier if it begins with the ability to determine the main ideas of the paragraph. Based on this, the researcher conducted a study by applying the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model to the ability to determine the main idea of the paragraph at the fifth grade students of SD 003 Pulau Kopung. This study aims to determine the effect of the CIRC learning model on the ability to determine the main ideas of paragraphs of fifth grade students of SD Negeri 003 Pulau Kopung. This research method is a quasi- experimental Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted in two classes, the VA class as the control class and VB class as the experimental class with 22 students in each class. The results of the study showed that the CIRC learning model influenced the ability to determine paragraph main ideas with the results of calculations derived from the gain index, the experimental class using the CIRC learning model got an increase in gain of 0.59 with the middle class and the control class with the normal learning model got an increase of 0.31 with medium class.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
Wawan Kurniawan

ABSTRAK  Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dapat menyebabkan kematian. Pencegahan DBD yang dianggap paling tepat adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengendalian vektor Demam Berdarah pada siswa sekolah dasar terhadap Maya Index di Majalengka. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment (pretest-posttest control group design). Sebanyak 4 sekolah terpilih sebagai kelompok intervensi dan 4 sekolah lainnya sebagai kontrol. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV-VI yang terdiri dari 171 siswa pada kelompok intervensi dan 163 pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah formulir pemantauan jentik berkala. Hasil: Jumlah rumah dengan kategori Maya Index tinggi berkurang dari 27,5% menjadi 9,4%. Terjadi penurunan angka BRI kategori tinggi pada kelompok intervensi dari 20,5% menjadi 1,8%. Pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan angka BRI kategori tinggi (22,1%), sebaliknya terjadi penurunan kategori rendah dari 34,4% menjadi 3,7%. Tidak terjadi penurunan angka HRI pada kelompok intervensi maupun kontrol. Kesimpulan: Pelatihan pengendalian vektor Demam Berdarah dapat menurunkan nilai BRI dan Maya Index, tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai HRI. Tidak adanya perubahan nilai HRI menunjukkan bahwa kebersihan dan sanitasi lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap probabilitas kejadian demam berdarah. Kata Kunci : Demam Berdarah, Maya Index, pelatihan, pengendalian vektor   ABSTRACT Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) caused by Dengue virus could cause death. The most appropriate prevention of Dengue is eradication of mosquito nests (PSN). This study aims to determine the effect of Dengue vector control training on elementary students towards Maya Index in Majalengka. Method: This study used quasi-experimental design (pretest-posttest control group design). A total of 4 schools were selected as intervention groups and 4 other schools as controls. The subjects were students in grades IV-VI consisting of 171 students in the intervention group and 163 in the control group. The instrument used was periodic larva monitoring form. Results: The number of houses with a high Maya Index category in the intervention group decreased from 27.5% to 9.4%. There was a decrease in the high BRI category in the intervention group from 20.5% to 1.8%. In the control group, there was no decrease in the high BRI category (22.1%), on the contrary, there was a decrease in the low category from 34.4% to 3.7%. There was no decrease in HRI rates both of intervention or control groups. Conclusion: Dengue Fever vector control training could decrease the value of BRI and Maya Index, but does not affect the value of HRI. The absence of changes in HRI  indicate that environmental hygiene and sanitation are factors that influence the probability of dengue fever occurrence. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Maya Index, training, vector control


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Dina Anika Marhayani ◽  
Fajar Wulandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe  Make- A Match terhadap: (1) kompetensi sikap siswa, (2) kompetensi pengetahuan siswa pada pelajaran IPS di kelas V SD N 1  Singkawang. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Teknik simple random sampling dilakukan untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen yakni V C diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match. Kelas kontrol V A diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pengumpulan data menggunakan tes, penilaian diri dan penilaian teman sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make- A Match efektif terhadap: (1) kompetensi sikap siswa sebesar 0,016 <0,05, (2) kompetensi pengetahuan siswa pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata N gain sebesar 61 % atau (0,61). Maka, model pembelajaran kooperatif tipe Make- A Match efektif terhadap hasil belajar siswa dilihat dari ranah kompetensi sikap dan pengetahuan. 


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
A.P. Adhiyanti ◽  
A.A.I.N Marhaeni ◽  
I.P.I Kusuma

  This study aimed to investigate the effect of anonymous peer assessment on students’ writing ability. Quantitative approach was used in this study. Post-test only control group design was the design used in this experimental study. The post-test only control group design was designed to discover the purpose of this study which was to investigate the significant effect on writing ability between students who obtain feedback from anonymous peer assessment and students who obtain feedback from conventional assessment. The study was conducted at SMK PGRI 1 Singaraja. The eleventh grade students in Academic Year 2017/2018 were chosen as the population. The samples were 44 students from XI AP and XI UPW. The instruments used in this study were lesson plan, anonymous peer checklist, writing scoring rubric, and writing test. Writing scoring rubric and writing test were used to obtain the data through post-test while lesson plan and anonymous peer assessment were used during the treatment. The data then was analyzed by using SPSS 16. The results of the analysis show that (1) the mean score of the experimental group was 77.55 while the mean score of the control group was 68.77. (2) The t-observe was 3.892 and it exceeded the t-critical value which was 2.018. Therefore, based on the aforementioned results, it can be concluded that there was a significant difference on writing ability between the eleventh grade students who obtained feedback from anonymous peer assessment and those who obtained feedback from conventional assessment at SMK PGRI 1 Singaraja in academic year 2017/2018. 


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Mita Surya Antika ◽  
Lies Andriani ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think Pair Square dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan sampel yang terpilih adalah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa, lembar observasi dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Dari hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.Kata kunci: Think Pair Square, Kemampuan pemahaman konsep Matematis, Kemampuan Awal Matematika, Quasi Eksperimen


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document