scholarly journals EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI OVISIDA NYAMUK Aedes aegypti

2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Mira Madona ◽  
Endah Setyaningrum ◽  
Gina Dania Pratami ◽  
Mohammad Kanedi

Pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) telah banyak dilakukan dengan menggunakan pengendalian kimiawi yang semakin lama akan menimbulkan resistensi terhadap nyamuk Ae. aegypti sehingga dibutuhkan insektisida alami. Daun tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid dan minyak atsiri bersifat entomotoxicity yang dapat menghambat daya tetas telur nyamuk Ae. aegypti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak daun tomat sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti. Desain penelitian ini adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kelompok perlakuan yaitu 0,1%; 0,3%; 0,5%; 0,7%; 1% dan 0% (kontrol) dengan 25 butir telur pada tiap kelompok dan 4 pengulangan pada tiap perlakuan. Jumlah telur yang tidak menetas diamati setiap 6 jam sekali selama 72 jam, data kumulatif pada jam ke 18 dilakukan uji analisis one way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah telur yang tidak menetas antar perlakuan ada perbedaan secara bermakna (p=0,000) sedangkan hasil uji Post-hoc LSD menunjukkan bahwa konsentrasi yang paling efektif sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti adalah konsentrasi 1%.

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Setyo Dwi Santoso ◽  
Abdul Chamid ◽  
Dwi Viddi Kusuma Pratiwi

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a very dangerous disease, caused by Aedes aegypti mosquitoes. One alternative to controlling Aedes aegypti mosquitoes is to use insecticides. But it would be much better if the insecticides used are natural and environmentally friendly, one of them by using Tomato Leaf Extract (Solanum lycopersicum l.). Tomato leaves contain chemical compounds class Alkaloids and Saponins and can serve as anti larvacide. This research is a laboratory experiment which aims to find out the effect of tomato leaf extract (Solanum lycopersicum L.) activity on the death of III instar larvae of Aedes aegypti mosquito. the effectiveness of samples on Aedes aegypti mosquito larvae by treatment of variation of extract concentration 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1% with repetition 2 times. In the results of research showed that the smallest concentration that can kill Aedes aegypti mosquito larvae is 0.6% at 16 hours and probit analysis showed that significance is 0,608 greater than intercept 0.003, it shows that the extract of tomato leaves affects the death of III instar larvae of Aedes aegypti mosquito.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani ◽  
Fitria Megawati ◽  
Puguh Santoso ◽  
I Putu Tangkas Suwantara

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pencegahan penyebaran penyakit DBD dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan melalui pengendalian vektor. Insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berpotensi untuk mengendalikan vektor. Bunga gumitir (Tagetes erecta L.) merupakan tumbuhan tahunan, dapat tumbuh pada tanah dengan pH netral di daerah yang cukup sinar matahari dan drainase yang baik. Bunga gumitir mengandung golongan senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid yang bersifat racun bagi nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan cair elektrik dari ekstrak bunga gumitir (Tagetes erecta L.) sebagai antinyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized control grup posstest only design. Pengujian menggunakan 75 ekor nyamuk Aedes aegypti yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif, kontrol negatif, formula dengan konsentrasi ekstrak bunga gumitir 15%, 30%, dan 60%. Perlakuan diamati selama 3 jam dan dihitung jumlah nyamuk yang mati. Analisis data diuji secara statistik dengan menggunakan metode SPSS. Hasil uji One Way Anova pada masing-masing kelompok diperoleh nilai sig. 0,002 (p<0,005), hal ini menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada kematian nyamuk setelah perlakuan. Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan antara kontrol positif dengan konsentrasi ekstrak bunga gumitir 60% diperoleh nilai sig. sebesar 0,082 (p>0,005), hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada jumlah kematian nyamuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa sediaan cair elektrik dari ekstrak bunga gumitir (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 60% efektif dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16 ◽  
Author(s):  
Dewi Mustika ◽  
Subandi Subandi

<p class="Abstract">Asap rokok mengandung radikal bebas yang dapat menyebabkan proses inflamasi pada saluran nafas. Peningkatan jumlah sel radang pada alveolus paru dapat semakin meningkatkan kondisi stres oksidatif dikarenakan sel radang juga memicu timbulnya radikal bebas. Oleh karena itu, pemberian antioksidan diharapkan dapat mengurangi proses keradangan pada alveolus paru. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat, yang mengandung likopen, betakaroten, dan vitamin c, terhadap penurunan jumlah sel radang alveolus tikus Wistar jantan yang dipapar asap rokok subkronik. Pemaparan asap rokok dilakukan selama 9 minggu menggunakan <em>smoking pump</em>, dilanjutkan dengan pemberian jus tomat dengan dosis 1,15; 2,3; dan 4,6 ml/tikus perhari selama 3 minggu. Setelah 12 minggu, jaringan paru setiap tikus diambil, kemudian dibuat sediaan histopatologi dengan pengecatan HE. Sediaan diamati menggunakan mikroskop pada 10 lapang pandang untuk dilakukan penghitungan jumlah sel radang (neutrofil, limfosit, makrofag) yang terdapat pada septa interalveolaris. Data dianalisis menggunakan <em>One-Way ANOVA </em>dilanjutkan uji <em>Post hoc Tukey</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus tomat dapat menyebabkan penurunan  jumlah sel radang di alveolus pada ketiga dosis yang diberikan (p=0,000). Hasil uji korelasi <em>Pearson</em> menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis jus tomat (0; 1,15; 2,3; 4,6 ml/hari) maka akan semakin menurunkan jumlah sel radang di alveolus (r= -0,868; p=0,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian jus tomat  setelah paparan asap rokok  dapat menurunkan jumlah sel radang di alveolus.</p>


Author(s):  
Jevi Ramadhan Berliani ◽  
Yumna Zulfa Salsabila ◽  
Rindy Fidestia Anjaini ◽  
Heru Sasongko

<span>Nyamuk<strong> </strong><em>Aedes aegypti</em> merupakan vector utama pada kejadian demam berdarah (DBD). Pencegahan penularan DBD menggunakan bahan kimia disinyalir menimbulkan permasalahan sendiri diataranya adalah pencemaran lingkungan, resisten dan residu bahan kimia</span><span lang="IN">. </span><span>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formula granul yang mengandung ekstrak bunga melati (EBM) dan ekstrak biji papaya (EBP) terhadap mortalitas larva nyamuk <em>Aedes aegypti. </em>Ekstrak diperoleh menggunakan metode maserasi. Formula dibuat menggunakan metode granulasi basah</span><span lang="IN">.</span><span> Uji larvasida menggunakan 30 larva yang terbagi dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol dan formula. Kelompok kontrol terdiri dari kontrol negatif yaitu formula granul tanpa zat aktif dan kelompok pemberian serbuk abate sebagai kontrol positif. Kelompok formula terdiri dari formula mengandung EBM 10%, EBP 10%, formula kombinasi mengandung EBM dan EBP (5%:5%) dan (10%:10%).  Nilai persen mortalitas larva diamati setelah 24 jam pemberian formula granul. Uji statistik <em>one way-ANOVA</em> dilanjutkan <em>Post-Hoc  Test  LSD</em> dilakukan untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula mengandung ekstrak tunggal EBP memberikan nilai persen mortalitas secara signifikan (p&lt;0.05) dengan nilai </span><span lang="IN">60</span><span>%. Pada formula kombinasi EBM dan EBP (5%:5% dan 10%:10%)</span><span>memberikan nilai persen mortalitas sebesar</span><span>13,4% dan </span><span lang="IN">26,6</span><span>% berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif (p&lt;0.05).</span>


Author(s):  
O. J. Oyetunji ◽  
O. S. Oyetunji

Solanum lycopersicum L. (Tomato) is one of the plants commonly grown for its edible fruits all over the world. It is an important component of the average Nigerian meal. The present study aimed at investigating the effects of salinity and arbuscular mycorrhizal fungi interactions on morphology of 10 varieties of Solanum lycopersicum L. Ten different varieties of tomato were exposed to three different treatments, salt and arbuscular mycorrhizal fungi treatment, arbuscular mycorrhizal fungi treatment and sterile soil treatment which served as the control. All data collected were subjected to Analysis of Variance (One way-ANOVA).The results of this study showed that effects of the interactions of salinity and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) differs across varieties of tomatoes with significant differences occurring in some varieties; low or no effect in others across other varieties when comparing growth parameters at p<0.05.Tomato plants grown in salt + arbuscular mycorrhizal fungi had the highest plant height, leaf area, stem diameter, number of leaves, number of flowers and highest fresh weight of fruits across most of the varieties compared to other treatments. However, tomatoes subjected to only AMF treatment had the least performance across all the varieties. Thus, from the results of this study, it could be concluded that arbuscular mycorrhizal fungi has the potential to improve tomato plants tolerance to salinity.


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 177-183
Author(s):  
Desi Yulianti ◽  
Yusmidiarti Yusmidiarti

Biduri plants (Calatropis gigantea) is a wild plant that is very difficult to destroybecause of rapid breeding. One of the toxins contained in Biduri is saponin. Therefore Biduriplants very well be used as a repellent for Aedes aegypti mosquito larvae. The researchobjective was to determine the effectiveness of the roots Biduri larvicides against Aedesaegypti larvae mortality.This research is True Experiments with posttest study design OnlyControl Group Design. Statistical test results obtained by the one way Anova sig. = 0.000 sothat ρ <α (0.05) means that there is a significant influence on differences in dosing solutionBiduri roots are used against Aedes aegypti larvae mortality. Further post hoc test to determinedifferences in average - average each treatment group using Multiple Comparisons Analysis,LSD (Least Square Difference) obtained sig. = 0.00 so that ρ <α (0.05) means that there aresignificant differences in the deadly Aedes aegypti larvae of the four doses were given.Control of Aedes aegypti larvae using Biduri root solution can be done by affixing the rootsolution with 38 ml of solution Biduri root Biduri every 1 liter of water for 24 hours ofexposure.


Author(s):  
M. Arébalo-Madrigal ◽  
J.L. Escalante-González ◽  
J.B. Yáñez-Coutiño ◽  
M.E. Gallegos-Castro

Objetivo: Evaluar el desarrollo de plántula de tomate indeterminado bajo condiciones protegidas, aplicando  tres enraizadores  y un testigo para aumentar la producción del cultivo en la región. Diseño/metodología/aproximación: se utilizó bajo un diseño experimental en bloques completamente al azar, el cual consistió de cuatro tratamientos correspondiendo a cada uno de los bloques, donde cada bloque pertenecía a cuatro charolas de unicel de 200 cavidades con sustrato de BM2, con cuatro repeticiones cada uno, teniendo 15 unidades experimentales por tratamiento, sumando un total de 60 unidades experimentales, teniendo un total de 240 plántulas de tomate por todo el experimento. Resultados: Como resultado se obtuvo que el enraizador de Phyto Root  tuvo un gran efecto en cuanto al desarrollo de altura, grosor de tallo, numero de hojas, biomasa aérea y peso del cepellón, parámetros importantes que debe tener una plántula para su desarrollo y crecimiento al momento de trasplante a campo. Limitaciones del estudio/implicaciones: El manejo agronómico desde la siembra en charolas, es necesario que sea uniforme en todos los tratamientos y las repeticiones para tener mejores resultados en cuanto el efecto de los enraizadores. Hallazgos/conclusiones: Para obtener plántulas de buena calidad en el momento de trasplante a campo se le recomienda a la empresa y a los productores de plántulas utilizar el tratamiento de Phyto Root, ya que fue la que mejor respuesta tuvo.


2020 ◽  
Vol 53 (2) ◽  
Author(s):  
Javaria Chand ◽  
Rafiq Ahmad ◽  
Muhammad Shahzad ◽  
Muhammad Sohail Khan ◽  
Noorullah Khan ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document