scholarly journals EFEKTIVITAS ANTARA LATIHAN JALAN TANDEM DENGAN GAZE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA PASIEN STROKE DI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 122-132
Author(s):  
Liza Fitri Lina ◽  
Devinta Aminanda ◽  
Ferasinta Ferasinta

ABSTRAK Pasca stroke merupakan pasien yang telah mengalami stroke. Pada gangguan keseimbangan muncul masalah seperti kekakuan atau kematian jaringan. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui efektivitas latihan  jalan tandem dengan gaze stability exercise terhadap peningkatan keseimbangan tubuh pasien pasca stroke di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan quasy eksperimen dengan rancangan two group pre and post design sampel sebanyak 30 responden  diambil dengan teknik purposive sampling selanjutnya data diperoleh dengan lembar observasi BBS (Berg Balance Scale) dan diolah menggunakan uji t dependen dan uji independen. Hasil analisis univariat keseimbangan tubuh pada pasien pasca stroke sebelum dilakukan latihan jalan tandem yaitu 13 orang (86,7%) kategori rendah, sesudah dilakukan intervensi 15 orang (100%) kategori rendah. Keseimbangan tubuh pada pasien pasca stroke sebelum dilakukan gaze stability exercise yaitu 11 orang (73,3%) kategori rendah, setelah dilakukan intervensi 14 orang (93,3%) kategori rendah. Hasil analisis bivariat ada pengaruh setelah diberikan latihan jalan tandem dengan p value=0,000 dan ada pengaruh setelah diberikan gaze stability exercise dengan p value=0,001. Ada  perbedaan keseimbangan tubuh pasien pasca stroke antara latihan jalan tandem dan gaze stability exercise di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan p value=0,001. Kesimpulan ada perbedaan efektifitas antara kedua intervensi, dimana jalan tandem lebih efektif dibandingkan gaze stability exercise. Saran kepeda peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan melakukan penilaian menggunakan metode lain seperti balance exercise. Kata Kunci: Gaze Stability Exercise, Jalan Tandem,Pasca Stroke

2021 ◽  
pp. 026921552110103
Author(s):  
Alex Martino Cinnera ◽  
Alessio Bisirri ◽  
Enza Leone ◽  
Giovanni Morone ◽  
Angela Gaeta

Objective: To evaluate the effects of dual-task training on static and dynamic balance in patients with multiple sclerosis. Data sources: PubMed/MEDLINE, EMBASE, Scopus, and PEDro databases were searched from inception to March 1, 2021. Methods: This study was conducted in agreement with Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines. Two reviewers assessed studies for inclusion and extracted data. We used the Physiotherapy Evidence Database scale to evaluate the methodological quality and the risk-of-bias. Randomized clinical trial data were pooled for the meta-analysis. The effect sizes and 95% confidence interval (CI) were calculated by random-effect models. Egger regression and Begg-Mazumdar rank correlation test were used for publication bias. Results: A total of 13 studies involving 584 patients (42.3 ± 9 years mean ± SD; 377 females) met the inclusion criteria for the systematic review, while nine were included in the meta-analysis. People who received dual-task training interventions showed significant improvements in the Timed Up & Go test 0.44 [(95% CI = 0.22; 0.65), P-value<0.001], and in the Berg Balance scale 0.46 [(95% CI = 0.07; 0.85), P-value = 0.02]. Low and moderate heterogeneity between the studies was found for the Timed Up & Go test and the Berg Balance scale, respectively. Conclusion: The findings from the current meta-analysis support dual-task training as a beneficial therapy for improving dynamic balance and functional mobility in patients with multiple sclerosis. The limited number of studies that investigated static balance performance after dual-task training do not currently allow us to draw a conclusion about any possible improvements in this ability.


2020 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 14-22
Author(s):  
Loren Juksen ◽  
Arianto Saputra ◽  
S Effendi

ABSTRAK         Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh latihan rentang gerak sendi ektremitas bawah terhadap keseimbangan tubuh lansia di BPPLU Pagar Dewa Provinsi Bengkulu.        Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pre Eksperimental menggunakan  The One Group Pretest Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di BPPLU Pagar Dewa Provinsi Bengkulu sebanyak 59 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat menggunakan alat ukur yaitu kuesioner Berg Balance scale (BBS). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.       Hasil penelitian didapatkan: (1) Dari 32 orang sebelum latihan rentang gerak sendi ektremitas bawah terdapat 2 orang (6,2%) dengan resiko jatuh tinggi, 29 orang (90,6%) dengan resiko jatuh sedang dan 1 orang (3,1%) dengan resiko jatuh rendah; (2) Dari 32 orang setelah latihan rentang gerak sendi ektremitas bawah terdapat 17 orang (53,1%) dengan resiko jatuh sedang dan 15 orang (46,9%) dengan resiko jatuh rendah; (3) Ada pengaruh latihan rentang gerak sendi ektremitas bawah terhadap keseimbangan tubuh lansia di BPPLU Pagar Dewa Provinsi Bengkulu


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 211
Author(s):  
Anak Agung Gede Angga Puspa Negara ◽  
RA. Tuty Kuswardhani ◽  
Muh. Irfan ◽  
I Nyoman Adiputra ◽  
Susy Purnawati ◽  
...  

Pendahuluan: Penuaan diiringi oleh penurunan kemampuan fungsional tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya jatuh pada lansia. Di Indonesia dilaporkan sekitar 17 % bahwa jatuh terjadi, dan di Bali dilaporkan dari keseluruhan lansia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat di salah satu rumah sakit di Bali sebesar, 3% disebabkan oleh karena jatuh. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre and post test group design. Penelitian ini menggunakan 36 orang yang merupakan anggota komunitas lansia di Banjar Tainsiat Denpasar.. Kelompok 1 diberikan twelve balance exercise, sedangkan Kelompok 2 diberikan otago home exercise. Tiap kelompok diberikan pelatihan selama 6 minggu sebanyak 3 kali dalam seminggu. Risiko jatuh diukur menggunakan berg balance scale (BBS). Hasil: Analisis data menunjukan bahwa terdapat peningkatan nilai BBS secara bermakna pada kedua kelompok. Pada Kelompok 1 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (5,06±1,305) dengan p0,000 (p<0,05) dan pada Kelompok 2 didapatkan peningkatan nilai BBS sebesar (2,78±0,647) dengan p0,000 (p<0,05), dan uji perbandingan peningkatan nilai BBS pada kedua kelompok menghasilkan nilai p0,000 (p<0,05). Simpulan:  twelve balance exercise lebih efektif dalam menurunkan risiko jatuh dibanding otago home exercise pada lanjut usia di Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali.   Kata kunci : twelve balance exercise, otago home exercise, berg balance scale


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 77-83
Author(s):  
Zaima Zaima ◽  
Samino Samino ◽  
Ana Mariza ◽  
Devi Kurniasari
Keyword(s):  
P Value ◽  

ABSTRAK   Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang lebih besar dari biasanya.  Penanganan yang dapat dilakukan selain terapi farmakologis adalah dengan mempergunakan terapi non farmakologi atau terapi komplementer. Salah satu tindakan pencegahan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan cara mengkonsumsi buah pisang.  Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Puskesmas Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan 2019 Metode Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami hipertensi dipuskesmas Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan sebanyak 48 orang. Sampel 30 orang, Teknik sampling yang digunakan purposive sampling Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan analisa data yang digunakan adalah uji  t-dependent. Hasil penelitian didapatkan bahwa Distribusi frkuensi tekanan darah pada lansia sebelum mengkonsumsi pisang rata-rata 153 mmHg, standar deviasi 68. Namun setelah mengkonsumsi didapatkan ratarata 130 mmHg, standar deviasi 64 hasilnya beda mean 13,4, diperoleh nilai p value 0,001 yang artinya ada pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah padalansia.  Kesimpulan: konsumsi pisang ambon sehingga menurunkan tekanan darah pada lansia.  Saran bagi lansia dan masyarakat, bagi masyarakat maupun keluarga dapat menerapkan pengobatan herbal yang tepat untuk mengobati gejala hipertensi salah satunya mengkonsumsi pisang ambon agar menurunkan kadar tekanan darah tinggi, jadi bisa mengurangi penggunaan obat-obatan farmakologi yang ada efek sampingnya.  Kata Kunci : Pisang Ambon, Hipertensi, LansiaI


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Ledy Octaviani Iqmy

Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan. Hasil prasurvey pada bulan maret terhadap 10 lbu hamil di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara didapatkan data sebanyak 70% tidak mengetahui manfaat senam hamil dan 100% tidak pemah melakukan senam hamil, dari pengakuan responden didapatkan bahwa aktifitas yang dilakukan hanya sebatas jalan pagi. Sebanyak 100% tidak mengetahui cara senam hamil. Tujuan penelitian diketahui pengaruh demonstrasi senam hamil terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018 Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra-eksperimen dengan design static group comprison. Populasi penelitian seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan > 36 minggu di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan, Dengan  sampel sebanyak 30 orang teknik sampling purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test). Hasil penelitian rata-rata ruptur perineum ibu yang melakukan senam kegel  adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617. Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak dilakukan senam kegel  adalah 1,20 dengan standar deviasi 0,676. Hasil analisis uji bivariat pada tabel 4.4 diatas, hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,032 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada Pengaruh Senam Kegel Dengan Ruptur Perineum di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan Tahun 2018. Dapat menambah informasi tentang manfaat senam hamil dalam penurunan angka kematian ibu akibat perdarahan dengan penurunan robekan perineum saat persalinan.


Author(s):  
Gamma Nurul Wardah ◽  
Sigit Purwanto ◽  
Karolin Adhisty

Salah satu stressor utama yang terjadi pada anak saat hospitalisasi adalah nyeri yang juga dapat menimbulkan trauma. Tindakan pemasangan Intravena Fluid Drip (IVFD) yang dilakukan pada anak yang dihospitalisasi dapat menimbulkan nyeri akibat cedera jaringan tubuh (kulit). Teknik distraksi audio merupakan tindakan yang dirasa tepat untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teknik distraksi audio terhadap penurunan skala nyeri pemasangan IVFD pada anak prasekolah.Desain penelitian ini adalah pre experimental designwithstatic group comparison dengan menggunakan analisa data uji t tidak berpasangan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 orang anak prasekolah yang dilakukan pemasangan IVFD dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengukuran skala nyeri menggunakan observasi Face, Leg, Activity, Cry, and Consolability Scale (FLACC Scale).Hasil penelitian didapatkan perbedaan nilai rata-rata skala nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value = 0,001 (p < α 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik distraksi audio terhadap penurunan skala nyeri saat pemasangan IVFD pada anak prasekolah di RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja. Perawat sebaiknya menerapkan pemberian teknik distraksi audio dalam standar operasional prosedur pemasangan IVFD sebagai salah satu terapi nonfarmakologi pada anak prasekolah yang akan dilakukan pemasangan IVFD.


1970 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Oyoh O ◽  
Jenita Sidabutar

Kejadian dismenorea primer di Indonesia sekitar 54,89%, sisanya 45,11% dismenorea sekunder. Dismenorea primer  pada siswi SMP X dari 35 siswi 25 siswi mengalami disminor bila haid. Salah satu pengobatan dismenorea secara non-farmakologis yaitu hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan salah satu cara yang mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea pada siswi SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre-test-post-test. Jumlah populasi yang didapat 117 orang dan jumlah sampel yang diambil 20 orang, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur Verbal Descriptor Scale (VDS). Analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependen. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skala dismenorea sebelum diberikan intervensi adalah 6,50 dan nilai rata-rata sesudah diberikan intervensi adalah 1,35, terdapat pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea (t=17,596, p-value= 0,001). Hipnoterapi dapat disarankan untuk diterapkan sebagai tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi dismenorea.Kata kunci: Dismenorea primer, hipnoterapi, SMP.Effect of Hypnotherapy on Alleviating Primary Dysmenorrhea in Junior High School StudentsAbstractThe incidence of primary dysmenorrhea in Indonesia amounts to approximately 54.89%, while another 45.11% is secondary dysmenorrhea. 25 out of 35 female students at SMP Patriot Bangsa (Patriot Bangsa Junior High School) experience primary dysmenorrhea when menstruating. One of nonpharmacological treatments for dysmenorrhea is hypnotherapy. Hypnotherapy is an easy, fast, effective, and efficient way to treat dysmenorrhea by reaching the subconcious. This research aimed to identify the effect of hypnotherapy on dysmenorrhea in junior high school students. This research used a pre-experimental method with one group pretest- posttest design. The population of this research was 117 students and 20 students were chosen as sample with purposive sampling technique. Data were collected from respondents using Verbal Descriptor Scale (VDS) instrument. Data were analyzed in two steps, univariate and bivariate with t-dependent test. The results showed that the average value of dysmenorrhea before intervention is 6.5 and after intervention is 1.35. Hypnotherapy was found to have an effect on dysmenorrhea (t=17,596, p-value 0,001). It was suggested to the school that they should conduct nonpharmacological interventions such as hypnotherapy as treatment of dysmennorhea.Key words: Dysmenorrhea primer, hypnotherapy, SMP.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document