scholarly journals Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Orangtua Dalam Penanganan Awal Kejang Demam Pada Balita

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 108-115
Author(s):  
Siska Nurul abidah ◽  
Hinda Novianti

Parents of toddlers with fever seizures are worried and anxious if their toddler has a fever and body temperature does not drop immediately.  This can be caused by perents’ ignorance about the early handling of febrile seizures in toddlers. The purpose of this study was to determine the effect of health education on febrile seizures on parents’ attitudes in handling emergency febrile seizures in toddlers. This research is a quantitative study with a desaign quasy experiment design with a one group pretest posttest desaign design. The sample population of parents who had children aged 3 months-5 years is 80 people  by means of purposive sampling. The research was conducted for 2 months, namely July-August 2020 at RW 01 and RW 02Wonokromo Vileage, Surabaya. Dta collection in the from of a questionnaire. Statistical test using the Wilcoxon Sign Rank Test. The statistical test result obtained a significance value of 0.000 (p value ˂0.005), which means that thhere is an effect of health education on  the ettitudes of parents in handling emergency febrilr seizures in toddlers. Health education can increase knowladge so that it can change parents’ attitudes in early handling of febrile seizures in toddlers.                                                     Keywords: Health Education, Fever Convulsions, Toddlers ABSTRAK          Orangtua dengan balita kejang demam merasa khawatir dan cemas apabila balita mereka mengalami demam dan suhu tubuh yang tidak segera turun. Hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan orang tua tentang penanganan awal kejadian kejang demam pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kejang demam terhadap sikap orangtua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperiment desaign dengan rancangan one group pretest posttest desaign. Populasi orang tua yang memiliki anak berusia 3 bulan - 5 tahun sampel berjumlah 80 orang dengan cara Purposive sampling. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu Juli-Agustus 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil uji statistik didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p value <0,005) artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahauan sehingga dapat merubah sikap orangtua dalam melakukan penanganan awal kejang demam pada balita.   Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Kejang Demam, Balita

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1605-1610
Author(s):  
Yasi Anggasari ◽  
Ika Mardiyanti

KEK in pregnant women can increase the risk of premature birth, low birth weight , maternal and infant mortality. Lack of knowledge about nutritional needs is one of the causes of KEK in pregnant women.  The purpose of this study was to determine the effectiveness of using the emodemo method on knowledge of the nutritional needs of pregnant women. Research Pre-experimental design with one group pretest posttest desaign design. The population of all pregnant women at PMB Nanik Sidoarjo was 30 samples by means of purposive sampling carried out for 3 months, namely June-August 2020. Data collection was in the form of a questionnaire. Statistical test using the Wilcoxon Sign Rank Test. The statistical test results obtained a significance value of 0.000 (p value <0.005) which means that there is an effect of using the emodemo method on knowledge of the nutritional needs of pregnant women.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 137-146
Author(s):  
Dhina Widayati

Latar Belakang dan Tujuan: Kepatuhan penderita Diabetes Mellitus (DM) dalam manajemen Diabetes tidak terlepas dari faktor informasi dan teman sebaya. Edukasi yang diberikan oleh teman sebaya akan meningkatkan informasi dan pemahaman pasien tentang manajemen pengelolaan DM yang salah satunya berupa manajemen diet dan perawatan mandiri karena merasa saling merasakan hal yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi manajemen diabetes berbasis kelompok sebaya terhadap kepatuhan diet dan perawatan mandiri pada penderita DM. Metode: Pra eksperimen menjadi desain dalam penelitian ini dengan melibatkan 16 sampel yang diperoleh melalui purposive sampling. Data kepatuhan diet dan perawatan mandiri dianalisis melalui uji wilcoxon Sign Rank Test. Hasil: Diketahui p value 0,02 (kepatuhan diet), p value 0,01 (perawatan mandiril) pada α 0,005 yang berarti ada beda kepatuhan diet dan perawatan mandiri sebelum dan sesudah diberikan edukasi kelompok sebaya. Simpulan dan Implikasi: Edukasi berbasis kelompok sebaya dapat menigkatkan kepatuhan diet dan perawatan mandiri penderita DM karena edukasi yang diberikan oleh teman sebaya membuat seorang individu lebih dapat menerima dan percaya dengan pemikiran bahwa mereka merasakan hal yang sama. Metode ini dapat diterapkan sebagai salah satu pendekatan intervensi berbasis edukasi dalam  menigkatkan kepatuhan diet dan perawatan mandiri penderita DM baik dalam lingkup klinik maupun komunitas.


Author(s):  
Riza Hayati Ifroh ◽  
Lies Permana

Abstrak Latar belakang: Pengetahuan ibu yang rendah menjadi salah satu tantangan dalam upaya pencegahan stunting. Hal ini terkait peran utama ibu sebagai pihak yang bertanggungjawab terkait asupan makanan anak, seperti menentukan jumlah, jenis, dan jadwal makan. Perlu dilakukan upaya kolaboratif dalam meningkatkan pengetahuan dan literasi kesehatan ibu dalam pencegahan kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas metode pendidikan kesehatan, sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa kombinasi permainan rangking satu dan demonstrasi gizi seimbang food model dalam mencegah stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen dengan rancangan pre post-test design. Adapun subjek penelitian ini berjumlah 28 responden melalui teknik purposive sampling pada ibu yang memiliki bayi atau balita usia lima tahun dan berada di wilayah Posyandu Wisma Rahayu Kelurahan Bukuan. Analisis bivariat untuk mengetahui efek pengetahuan setelah menerima intervensi dianalisis menggunakan uji beda wilcoxon sign rank test. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu terdapat perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi yang diberikan dengan (P-value <0.001). Kesimpulan: Metode kombinasikan ini efektif meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki bayi dan balita tentang pencegahan stunting. Metode pendidikan kesehatan ini dapat menimbulkan pengalaman belajar yang aktif dan berkesan secara mendalam. The Combination of Game and Demonstration to Increasing Mother's Knowledge of Stunting  Abstract Background: Level knowledge of mothers is one of the challenges to stunting prevention program. This was related to the main role of the mother as the party responsible for the child's food intake, type and schedule of meals. Collaborative efforts are needed to increase knowledge and literacy of maternal health in preventing stunting. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of health education methods, before and after the intervention was given a combination of ranking one game and nutrition demonstration with a food model to preventing stunting. Methode: This study used a pre-experimental method with a pre-post-test design. The subjects of this study were 28 respondents through purposive sampling technique to mothers who have infants or toddlers aged five years and are in the area of ​​Posyandu Wisma Rahayu, Bukuan. Bivariate analysis to determine the effect of knowledge after receiving the intervention was analyzed using the Wilcoxon sign rank test. Results: The results of this study are that there are differences in the knowledge score before and after the intervention with (P-value <0.001). Conclusion: In conclusion, this combination method is effective in increasing the knowledge of mothers about stunting prevention. This health education method could be lead to an active and deeply memorable learning experience.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Ni Nyoman Susanti

ABSTRAK Hipertensi adalah masalah yang paling sering terjadi pada kesehatan lansia dan menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular pada lansia. Meditasi digunakan sebagai upaya penangan hipertensi dengan mengontrol kontriksi dan merelaksasi pembuluh darah yang terletak pada pusat vasomotor di medula spinalis serta sebagai latihan relaksasi meditasi yang dapat menurunkan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian meditasi terhadap hipertensi pada lansia. Jenis penelitian pra eksperimental dengan rancangan One group Pre test-posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita hipertensi di UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur sebanyak 30 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan mengumpulkan data adalah sphygmomanometer dan stetoskop. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test untuk membandingkan hasil Pre test dan posttest. Tekanan darah lansia sebelum diberikan meditasi sebagaian besar yaitu 25 orang (83,3%) dalam kategori sedang. Tekanan darah lansia setelah diberikan meditasi sebagaian besar yaitu 25 orang (83,3%) dalam kategori ringan. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan nilai p value = 0,001 < 0,05 hasil ini menunjukkan ada pengaruh meditasi terhadap hipertensi pada lansia. Penelitian ini menunjukkan meditasi berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Kata Kunci : Meditasi, Hipertensi, Lansia


Author(s):  
Anna Laely

Latar belakang : Salah satu standar pelayanan yang disebutkan dalam akreditasi rumah sakit adalah bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif terhadap pasien. Pengelolaan rasa nyeri pasien merupakan tanggung jawab tim yang memberikan perawatan terhadap pasien, termasuk di dalamnya adalah perawat. Kanker merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan rasa nyeri dan kecemasan pasien. Berdasarkan studi awal pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengeluhkan rasa nyeri dan juga timbul gangguan psikologis berupa kecemasan. Hipnoterapi merupakan metode terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien kemoterapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian trial dengan  pre-test and post-test design. Pada penelitian ini trial atau intervensi hipnoterapi hanya dilakukan satu kali terhadap subyek. Sampel yang digunakan sejumlah 30 responden yang sedang menjalani kemoterapi. Sampel diambil secara purposive sampling. Instrumen untuk mengukur tingkat nyeri adalah VAS (Visual Analog Scale) dan hypnosis dilakukan dengan memberikan music untuk relaksasi dan pemberian sugesti pada pasien. Hasil : menunjukkan tingkat nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi lebih cenderung pada tingkat sedang dan berat. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap tingkat nyeri dan kecemasan pasien kemoterapi setelah dilakukannya hipnoterapi. Skala rata-rata tingkat nyeri sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 5,1 dengan skala nyeri terbesar pada angka 9, sesudah dilakukan hypnoterapi skala nyeri rata-rata menjadi 3,5 dengan skala terendah pada angka 1. Skala rata-rata tingkat kecemasan pasien kemoterapi sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 61,67 dengan skala terbesar pada angka 90, sesudah dilakukan hypnoterapi skala tingkat kecemasan rata-rata 36,33 dengan skala penurunan sampai dengan angka 20. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon sign rank test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan hypnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri (p value = 0.00) dan tingkat kecemasan (p value = 0.00). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan rumah sakit dapat menjadikan metode hipnoterapi sebagai salah satu panduan pelayanan untuk pengelolaan nyeri dan kecemasan pada pasien dan juga metode ini dapat dikembangkan sebagai salah satu standar operasional asuhan keperawatan paliatif care, sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan.


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 041-046
Author(s):  
Lia Rahmawati ◽  
Wahyu Wibisono

DPT is an attempt to get immunity against the disease Diphtheria , Pertussis , Tetanus by entering the germs of diphtheria , pertussis , tetanus that have been weakened and turned off into the body so that the body can produce antibodies that will be used for the the body to fight the germs or the three of the disease ( Markum , 2005). The aim of this study was to determine the effectiveness health promotion to the mother’s attitudes post DPT immunization on the 3-5 months infants. Method: Research design was Pre-Experimental design using Pre - Post Test approach. Research sample was 19 mothers with infants aged 3-5 months at Pustu slorok District of Garum at June 25th until June 27th,2012, its choosed with total sampling. Data collected by questionaire. Analysis using Wilcoxon Sign Rank Test, with ≤0.05 significant level. Result: The results showed that there was an effect of health promotion to the mother’s attitudes in handling in febrile post DPT , with p value of  0.046. Discussion: Based on the results of the research,it was expected for the respondents to be more active in improving knowledge by emphasizing on information about febrile post DPT immunization either electronic nor mass media so respondents could  improve the attitude in handling the febrile post DPT and minimize the occurrence of Kipi ( Genesis Infection Post Immunization ).


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Hening Pratiwi ◽  
Nur Amalia Choironi ◽  
Warsinah Warsinah

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p>Tidak semua masyarakat paham tentang obat dan teknik penggunaan obat, sehingga menjadi penyebab pengobatan tidak optimal atau kegagalan pengobatan. Hal ini dapat disebabkan minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan teknik penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamijen Kecamatan Baturaden Purwokerto pada bulan Mei 2017. Penelitian ini merupakan penelitian <em>cross sectional</em> dengan pengambilan sampel secara <em>simple random sampling</em>. Jumlah sampel yang didapat sebesar 30 responden yang merupakan kader PKK dan kader POSYANDU Desa Pamijen Baturaden Purwokerto. Teknik pengumpulan data melalui <em>pretest-postest design</em> menggunakan kuesioner. Parameter yang dinilai adalah pengetahuan dan sikap masyarakat terkait penggunaan obat. Analisis data dilakukan menggunakan <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em> dan Uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi oleh apoteker, dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,004 (p≤ 0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya peningkatan sikap responden sebelum pemberian edukasi dengan sikap responden sesudah pemberian edukasi terkait teknik penggunaan obat, dibuktikan dengan nilai sebesar 0,284 (p≥ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa edukasi apoteker mempengaruhi pengetahuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat, tetapi tidak mempengaruhi sikap masayarakt terhadap teknik penggunaan obat.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci:</strong>    Obat, edukasi, penggunaan obat</p><p> </p><p align="center"><strong><em>Effect of pharmacist education of knowledge and public attitudes </em></strong><strong><em><br /> </em></strong><strong><em>related to use of medicine</em></strong></p><p> </p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p><em>Not all people understand about drugs and techniques of drug use, so the cause of treatment is not optimal or treatment failure. This can be due to the lack of knowledge and ability of the community related to drug use techniques. Therefore, it is necessary to educate and optimize the ability of the community related to drug use techniques. This study aims to determine the effect of educational pharmacists on knowledge and attitude of the community related to drug use techniques. This research was conducted in Pamijen Village, Baturaden Subdistrict Purwokerto in May 2017. This research is a cross sectional study with simple random sampling. The number of samples obtained by 30 respondents who are PKK cadres and cadres POSYANDU Pamijen Village Baturaden Purwokerto. Data collection techniques through pretest-postest design using questionnaires. Parameters assessed were community knowledge and attitude related to drug use. Data analysis was performed using Wilcoxon Sign Rank Test and T paired test. The results showed that there were significant differences in the knowledge of respondents before and after education by pharmacists, evidenced by the p value of 0.004 (p 0.05). The result of the research showed that there was no increase of respondent attitude before giving of education with respondent attitude after giving of education related to technique of drug usage, proved with value equal to 0,284 (p≥ 0,05). It can be concluded that pharmacists' education influences the community's knowledge of drug use techniques, but does not affect the attitude of masayarakt on drug use techniques.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em>       </em></strong><em> Drugs, Education, Drug Use.</em></p>


2019 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Vellyza Colin ◽  
Buyung Keraman ◽  
Evan Aditya Pratama

The Effect of Rosella Stew to Decreasing of Blood Pressure (Hypertension) in Patients at Working Area of  Sukamerindu Public Health Center BengkuluABSTRAKPengaruh rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah (Hipertensi) pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Bengkulu. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rebusan bunga rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantiatif dengan desain pra exsprimental. Populasi dalam penelitian ini pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu pada bulan Januari-Desember 2018 sebanyak 52 orang dewasa yang terkena hipertensi. Teknik pengambilan sample dengan total sampling dengan kriteria inkulasi dan ekslusi sehingga sample yang diambil 30 orang yang memenuhi kriteria dalam pemberian rebusan bunga rosella dan 22 orang yang tidak memenuhi kriteria dalam pemberian bunga rosella untuk penurunan tekanan darah hipertensi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan melihat cacatan dokumentasi di Poli Umum Di Puskesmas Sukamerindu Bengkulu.Hasil penelitian didapatkan: uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test Hasil tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan nilai  Z = -4,293 dengan p=value=0,0000,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi Ada pengaruh pemberian rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Hasil tekanan darah diastol sebelum dan sesudah perlakuam didapatkan nilai  Z = -3,075 dengan p=value=0,0020,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi Ada pengaruh pemberian rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Kata Kunci : hipertensi,  tekanan darah, rebusan rosella ABSTRACT Effect of rosella stew on blood pressure (hypertension) reduction in patients in the Pukesmas area Sukamerindu Bengkulu. Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic of more than 90 mmHg. This study discusses the benefits of rosella stew used for reducing blood pressure by most people. This research is a quantitative research with pre-exemplary design. The population in this study were hypertensive patients seeking treatment at the Sukamerindu Public Health Center in Bengkulu City in January-December 2018 as many as 52 adults affected by hypertension. Sampling technique with total sampling with inclusion and exclusion criteria so that the samples taken were 30 people who met the criteria in the provision of rosella stew and 22 people who did not meet the criteria for rosella stew for decreasing hypertension. Data collection in this study uses secondary data by looked at documentation records at Puskesmas Sukamerindu Bengkulu.The results of this study showed: Wilcoxon Sign Rank Test statistical test Results of systolic blood pressure before and after treatment obtained a value of Z = -4.293 with p = value = 0.000 0.05 means significant, then Ho is rejected and Ha is accepted. So there is Effect of rosella stew to Decreasing of blood pressure (hypertension) in patients at area of Pukesmas Sukamerindu Bengkulu. The results of diastolic blood pressure before and after the treatment showed that the value of Z = -3.075 with p = value = 0.002 0.05 means significant, then Ho was rejected and Ha was accepted. So there is Effect of rosella stew to Decreasing of blood pressure (hypertension) in patients at area of Pukesmas Sukamerindu Bengkulu. Keywords: blood pressure, hypertension, rosella stew


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ratih Indah Kartikasari

ABSTRAK Kolostrum atau susu jolong yang keluar pertama kali sering dibuang karena masih dianggap kotoran ASI, sehingga masih banyak ibu  yang memberikan susu formula bagi bayinya  padahal kolosotrum banyak mengandung gizi dan zat kekebalan bagi tubuh (Bahiyatun, 2009). Masalah  penelitian ini adalah masih tingginya ibu yang tidak mengerti tentang kolostrum. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh Health Education  (HE) tentang pemberian kolostrum pada 1 jam pertama terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil.Desain penelitian ini adalah Pra Eksperiment dengan pendekatan One Grup Pratest-Postest Design. Sampelnya sebanyak 27 orang dengan teknik simple random sampling. Variabel independent pemberian Health Education tentang kolostrum dan variabel dependent pengetahuan ibu hamil. Instrumen yang digunakan adalah SAP, leaflet dan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan taraf signifikan 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan HE hampir seluruh (81,5%) ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang pemberian kolostrum pada 1 jam pertama, dan setelah diberikan HE lebih dari sebagian (59,3%) berpengetahuan cukup. Hasil Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan p= 0,001 dimana p0,05. Maka H1 diterima artinya ada pengaruh HE tentang pemberian kolostrum pada 1 jam pertama terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil.Melihat dari hasil penelitian, maka HE sangat penting diberikan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam pemberian kolostrum pada bayi terutama pada 1 jam pertama, sehingga bayi terjamin untuk mendapatkan ASI eksklusif serta mengurangi angka kesakitan maupun kematian pada bayi.                                        Kata kunci : Health Education, Pengetahuan, Kolostrum   ABSTRACT Colostrum or weaned that out the first time are often discarded because they are considered dirt breast milk, so there are many mothers to give formula to their babies even though colosotrum contain many nutrients and substances for the body's immune (Bahiyatun, 2009). The problem of this study is still high mother who does not understand about colostrum. The research objective was to determine the effect of Health Education (HE) on the provision of colostrum in the first hours of the first to the increased knowledge of pregnant women.The research design was Pre Experiment with One Group  approach Pratest-Posttest Design. The sample as many as 27 people with simple random sampling technique. The independent variable is giving Health Education about colostrum and the dependent variable is knowledge of pregnant women. The instruments used  were SAP, leaflet and questionnaire. Data were analyzed using the Wilcoxon Sign Rank Test with significance level of 0.05.Results showed before being given HE almost all (81.5%) of pregnant women have less knowledge about the provision of colostrum in the first hours of the first, and after being given HE more than most (59.3%) are knowledgeable enough. Wilcoxon Sign Rank Test results obtained p = 0.001 where p 0.05. Then there is H1 accepted meaning HE influence on the provision of colostrum in the first hours of the first to the increased knowledge of pregnant women.Judging from the results of the study, then HE is essential given to improve the knowledge of pregnant women in giving colostrum to the baby, especially in the first 1 hour, so that the baby is guaranteed to get exclusive breastfeeding and reducing morbidity and mortality in infants. Keywords: Health Education, Knowledge, Colostrum


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document