scholarly journals PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Nanda Alwardah ◽  
Kardinal Sitorus ◽  
Nuraini Nuraini

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar IPA kelas VII SMP dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media power point interaktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sampel penelitian terdiri dari 30 orang peserta didik. Instrumen berupa tes dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 3o soal dengan 4 pilihan dan urian sebanyak 10 soal pada materi pencemaran lingkungan. Pembelajaran dilakukan dengan dua siklus serta setiap pembelajaran dilakukan pre-test dan post-test. Peningkatan presentasi N-Gain pada siklus I: 63,8% (kategori sedang) dan siklus II: 81,2% (kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPA peserta didik SMP dengan menerapkan model PBL dengan menggunakan media power point interaktif pada materi Pencemaran lingkungan.

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 147-152
Author(s):  
Bajoka Nainggolan ◽  
Dimas Nugroho PW

Penelitian quasi eksperiment ini bertujuan mengetahui pengaruh hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model PBL(Problem based learning)dengan media power pointdan tanpa media power point pada larutan asam basa. Populasi seluruh siswa (3 kelas XI) SMA Budi Agung Medan ,sampel diambil 2 kelas secara random sampling (XIIPA3kelas eksperimen dan XI IPA2kontrol). Pengumpulan data menggunakan instrumen tes bentuk objektif sebanyak 22 soalsudah valid. Pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen 26,07 dan kelas kontrol33,03; rata-rata post-testeksperimen 64,5 dan kontrol 63,21. Uji normalitas berdistribusi normal χ2 hitung <χ2 tabel, ; kedua sampel homogen (Fhitung< Ftabel;1,077455< 1,9775). Gain hasil belajar kimia siswa eksperimen > kelas kontrol;52,38% >45,72 %. Uji hipotesis pada α = 0,05 diperoleh thitung> ttabel: 0,949>0,6794;artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa pada materi larutan asam basa dengan PBL dan media power point lebih tinggi dari PBL tanpa media power point , dan aspek kognitif yang paling berkembang adalah C3 (aplikasi) sebesar 58 %.   This quasi-experimental study aimed to determine the effect of student learning outcomes taught using problem based learning (PBL) models with and without power points media and on acid-base solutions. The population was all students (3 XI grade) of SMA Budi Agung Medan. The samples were 2 classes taken by random sampling (XI IPA3 as experiment class and XI IPA2 as control class). The data were collected using objective test as the instrument with 22 valid data. The data processing obtained was the average pre-test experimental class of 26.07 and the control class of 33.03; mean post-test experiment of 64.5 and controls of 63.21. The normality test was normally distributed χ2 count <χ2 table; both samples were homogeneous (F count <Ftable; 1.077455 <1.9775). Gain of chemistry learning outcomes of experimental students was higher than control class; 52.38%>45.72%. Hypothesis testing at α = 0.05 was obtained by using t count> t table: 0.949> 0.6794; meaning Ha was accepted and Ho was rejected. It was concluded that students' chemistry learning outcomes in basal acid solution material with PBL and power point media were higher than PBL without power point media, and the most developed cognitive aspect was C3 (application) by 58%.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1230-1238
Author(s):  
Erpina Ulva ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Atma Murni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa pada materi Aritmetika Sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peenerapan model PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa level tinggi, sedang dan rendah dan ditinjau dari setiap level sekolah yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan. Populasi berasal dari sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Taluk Kuantan (level tinggi), SMP Negeri 3 Taluk Kuantan (level sedang) dan SMP Negeri 2 Benai (level rendah). Penelitian dilakukan ditiga sekolah tersebut, setiap sekolah ada 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa yang mana KPMM siswa dengan menggunakan model PBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan jika ditinjau dari level sekolah diperoleh signifikan 0,001 < 0,05 (level tinggi), 0,824 > 0,05 (level sedang) dan 0,140 > 0,05 (level rendah). Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM dilevel tinggi dan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Heni Purwa Pamungkas ◽  
Mohamad Arief Rafsanjani

Pembelajaran di era abad ke 21 berpusat pada peserta didik (student center learning). Pembelajaran diupayakan untuk membiasakan mahasiswa agar menjadi pebelajar sepanjang hayat (lifelong learning). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui keefektifan ice breaking dan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar serta keaktifan mahasiswa dalam prose pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan metode eksperimen. Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang dibandingkan, yaitu: kelas kontrol dan kelas eksperimen dimana masing-masing kelas mendapatkan perlakuan (treatment) yang berbeda. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keaktifan belajar, angket mahasiswa, serta soal pre test dan post test. Analisis data dilakukan secara kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat keaktifan belajar dan hasil belajar antara kelas control dengan kelas eksperimen. Selain itu, kenaikan hasil belajar di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.


Author(s):  
Sri Tuti Widiarsari ◽  
Adun Rusyana ◽  
Anna Fitri Hindriana

Penelitian bertujuan untuk untuk menggambarkan keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan model jigsaw pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran, untuk memperoleh data pengaruh penerapan model jigsaw terhadap keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII disalah satu SMP Negeri di Banjaran Kabupaten Majalengka yang berjumlah 136 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII F yang berjumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen menerapkan model jigsaw. Instrumen penelitian yang digunakan adalah task dan rubric, tes essay dan lembar observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah uji normalitas, uji t perlakuan dan uji N-Gain. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan diperoleh nilai statistik uji hipotesis memperoleh nilai t = 63,997 dengan Sig. 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh penerapan model problem based learning terhadap keterampilan menjelaskan pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Banjaran. Berdasarkan hasil analisis data uji t satu perlakuan pada keterampilan menjelaskan dengan perolehan rata-rata nilai 81,00 diperoleh nilai statistik uji hipotesis yang menunjukan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan konsep pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Hasil analisis uji hipotesis keterampilan pemecahan masalah dengan nilai rata-rata post test 79,91 menunjukkan bahwa penerapan model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di Banjaran. Rerata� N-Gain kemampuan pemecahan masalah siswa dengan penerapan model jigsaw 0,43 termasuk kriteria sedang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model jigsaw dapat meningkatkan keterampilan menjelaskan dan kemampuan pemecahan masalah pada materi ekosistem di kelas VII salah satu SMP Negeri di� BanjaranKeywords: Model jigsaw; Keterampilan menjelaskan konsep; Kemampuan pemecahan masalah


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Eka Mishbahatul Marah Has ◽  
Elida Ulfiana ◽  
Ilya Krisnana ◽  
Yuni Sufyanti Arief ◽  
Annisa Mufidah ◽  
...  

Pendahuluan: Indonesia masih menjadi negara dengan angka kejadian Tuberkulosis (TB) Paru tertinggi kedua di dunia. Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan dan perilaku pencegahan penularan diketahui menjadi penyebab utama tingginya kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem. Keluarga yang tinggal bersama dengan klien TB Paru sangat rentan terinfeksi karena rendahnya pengetahuan terkait pencegahan TB. Oleh karena itu, program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) perlu dilaksanakan. Program PAGAR BESI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga sebagai upaya mencapai zero TB case di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem, Kota Surabaya.Metode: Pendekatan metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan (health coaching). Pendampingan (health coaching) dilaksanakan dengan pemberian edukasi tentang: 1) konsep TB Paru; 2) penularan TB Paru; 3) perilaku pencegahan penularan TB Paru; dan 4) dukungan keluarga. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, dilengkapi dengan media power point presentation, modul, dan audio visual aids. Program diikuti oleh 50 orang care giver primer dari klien TB Paru.Hasil: Penilaian dilakukan terhadap perubahan pengetahuan melalui kuesioner dichotomous choice (pre-posttest). Skor pre-test menunjukkan 48% peserta memiliki pengetahuan dalam kategori baik, 52% dalam kategori cukup, dan 0% dalam kategori kurang. Hasil post-test didapatkan peningkatan pengetahuan dalam kategori baik 86% dan 14% dalam kategori cukup.Kesimpulan: Program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) terbukti efektif meningkatkan pengetahuan peserta. Selanjutnya, dengan peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga. Tindak lanjut program dapat dilaksanakan secara periodik oleh perawat komunitas untuk meningkatkan retensi perilaku.


Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Antomi Saregar ◽  
Ayu Ifana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Silvia Harleni ◽  
Enny Susilawaty

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memanfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan desain penelitian pre-test and post-test control group design. Program QM dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran pemrograman linier tanpa melupakan pentingnya penguasaan konsep, teori, dan prosedur. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji regresi sederhana. Rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran adalah 60,63 dan 81,36. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-r, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rhitung  kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kelas eksperimen adalah 0,86, sedangkan nilai rtabel adalah 0,388. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memanfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1239-1245
Author(s):  
Putri Madhavia ◽  
Atma Murni ◽  
Sehatta Saragih

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Artikel ini mendeskripsikan pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan desain pre-test post-test control group design dengan populasi siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan Singingi Tahun ajaran 2019/2020, yang dibagi ke dalam tiga level sekolah yaitu, sekolah tinggi, sedang dan rendah. Dari masing-masing level sekolah dipilih dua kelas secara acak dan ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah soal tes Kemampuan Komunikasi Matematis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Data dianalis menggunakan uji-t dan anova satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari keseluruhan siswa. Pengaruh penerapan PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari level sekolah menunjukkan bahwa untuk level sekolah tinggi siswa yang lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, sedangkan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


Author(s):  
Ujiati Cahyaningsih ◽  
Anik Ghufron

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah lima SD Unggulan di Purwokerto dan sampelnya adalah kelas IV di tiga SDN unggulan: kelas IV di SDN 1 Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Kranji. Data dianalisis menggunakan one sample t-test, uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan rumus T Hotelling, dan dilanjutkan secara univariat dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: model problem-based learning, kreativitas, dan berpikir kritis 2


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document