scholarly journals Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn) dalam Mencegah Displasia Dorsum Lingue Tikus Galur Sprague Dawley yang Diinduksi 7,12 Dimetilbenz(Α)Antrasena

e-GIGI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Tyas Prihatiningsih ◽  
Tetiana Haniastuti ◽  
Dewi Agustina

Abstract: Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) is one of the largest group of carcinogen in the environment.  An agent that has antigenotoxic and anticarcinogen potency is needed to prevent DNA damage and carcinogenesis. Soursop leaves have a chemopreventive action. This study was aimed to assess the effectiveness of ethanolic extract of soursop leaves in prevention of dysplasia of upper surface of tongue in rats. This was a true laboratory experimental study with the post test-only control group design, using 24 male Sprague Dawley rats divided into six groups. The upper surfaces of tongues of group I-III were induced by DMBA topically three times a week for 16 weeks; group II and III were induced by DMBA added soursop leaves ethanolic extract of 100 and 200 mg/kg body weight daily for 18 weeks; group IV was given soursop leaves ethanolic extract 200 mg/kg body weight; group V was given DMSO 1%; and group VI was untreated. After 18th week, rats were terminated and tongue necropsies in longitudinal anteroposterior direction were conducted. The clinical changes of the upper surfaces of the tongues were observed and the histological changes were observed by using HE staining to confirm signs of dysplasia. The Kruskal Wallis test showed differences between groups, and the Mann-Withney test showed not significantly decrease of mild dysplasia of group II and group III compared to group I (p>0.05). In conclusion, ethanolic extract of soursop leaves was not effective in prevention of dysplasia of the upper surface of rat’s tongue.Keywords: dysplasia; soursop leave extract; dorsal part of tongue; DMBA  Abstrak: Senyawa golongan PAH merupakan salah satu kelompok karsinogen terbesar di lingkungan. Sebagai upaya untuk mencegah kerusakan DNA serta karsinogenesis, diperlukan suatu agen yang berpotensi antigenotoksik sekaligus antikarsinogenik. Daun sirsak terbukti mempunyai aksi kemopreventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas ekstrak etanol daun sirsak dalam mencegah displasia pada dorsum lingue tikus. Jenis penelitian ialah true experimental laboratory dengan the post test-only control group design yang menggunakan 24 ekor tikus galur Sprague Dawley jantan, dibagi dalam enam kelompok. Dorsum lingue tikus kelompok I - III diinduksi DMBA secara topikal tiga kali seminggu selama 16 minggu; kelompok II dan III selain diinduksi DMBA, juga diberi ekstrak etanol daun sirsak 100 dan 200 mg/kg berat badan setiap hari selama 18 minggu; kelompok IV diberi ekstrak etanol 200 mg/kg BB; kelompok V diberi DMSO 1%; dan kelompok VI tidak diberi perlakuan. Terminasi dan nekropsi lidah tikus longitudinal anteroposterior dilaksanakan setelah minggu ke 18. Perubahan pada dorsum lingue diamati secara klinis dan perubahan histologik dilihat dengan pewarnaan HE untuk mengonfirmasi tanda displasia. Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan antar kelompok, sedangkan uji Mann Whitney menunjukkan penurunan tidak bermakna displasia ringan pada kelompok II dan III dibanding kelompok I. Simpulan penelitian ini ialah ekstrak etanol daun sirsak tidak efektif dalam mencegah displasia epitel dorsum lingue tikus.Kata kunci: displasia; ekstrak daun sirsak; dorsum lingue; DMBA

2012 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 23-27
Author(s):  
JUDO YUSTANTO KAHONO ◽  
KISRINI KISRINI ◽  
YUL MARIYAH

Kahono JY, Kisrini, Mariyah Y. 2012. The effect of meniran herbs (Phyllantus niruri) extract to blood triglyceride level in rats. Biofarmasi 10: 23-27. The aim of this experiment was to determine the effect of meniran herbs (Phyllantus niruri L.) extract to blood triglycerides level in Wistar rats (Rattus norvegicus). This experiment was a laboratory experiment with pre and post-test with a control group design. The samples were 30 male Wistar rats with ±200 gram of body weight and ±2 months old. The samples were divided into five groups by using a purposive random sampling technique and each group consisted of six rats. Group I as a negative control, group II as a positive control, and groups III, IV and V as meniran herbs extract groups with first dose, second dose, and third dose. All rats were simultaneously given with hyperlipemic feed. Group II was simultaneously administered with Cholvastin 0.5 mg/200 grams body weight/day. Groups III, IV and V were simultaneously treated with meniran herbs extract at dose of 25 mg, 50 mg and 100 mg/200 grams body weight/day. The total period of this experiment was 21 days. At the day 1st and 21st, blood was collected from rat orbital venous plexus. Serum was analyzed for their pre and post-test blood triglycerides. Statistical analysis was performed by one-way analysis of variance (ANOVA) followed by a post-hoc test. The value of p=0.002 (p<0.05) showed there was a significant difference between pre-test and post-test in delta means of blood triglycerides level among groups. Meniran herbs extract had a significant triglycerides lowering effect against blood triglycerides level of Wistar rats. The most potential of meniran herbs extract dose was 100 mg/200 gram body weight/day.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 125-133
Author(s):  
Nurul Alam Sayekti ◽  
Ninik Rustanti

Latar Belakang: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Koro pedang merupakan polong-polongan yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol darah. Pengolahan yoghurt dapat meminimalisir zat antinutrisi koro pedang dan meningkatkan aktivitas penurun kolesterol koro pedang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh yoghurt koro pedang terhadap kadar LDL dan HDL serum tikus Sprague Dawley dislipidemia.Metode: Penelitian ini berjenis true experimental dengan pre-post test with randomized control group design. Subjek penelitian adalah tikus jantan Sprague Dawley dislipidemia yang diberi yoghurt koro pedang dosis 2.1 ml dan 4.5 ml selama 21 hari. Kadar LDL dan HDL diukur dengan metode enzimatik. Hasil: Pemberian yoghurt koro pedang 2.1 ml/hari dan 4.5 ml/hari meningkatkan kadar LDL secara tidak bermakna (p>0.05) sebesar 5.41% dan 0.01%. Peningkatar LDL pada kelompok kontrol lebih besar, yaitu sebesar 8.55%. Kadar HDL mengalami peningkatan tidak bermakna (p>0.05) sebesar 29.95% pada dosis pemberian 2.1 ml/hari dan 32.67% pada dosis 4.5 ml/hari sementara kadar HDL kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 2.26%.Simpulan: Pemberian yoghurt koro pedang meningkatkan kadar HDL namun tidak mampu menurunkan kadar LDL. Yoghurt koro pedang bahkan meningkatkan kadar LDL tikus meskipun kenaikan kadar LDL kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 172-178
Author(s):  
Widya Ayu Wulandari ◽  
Adriyan Pramono

Latar Belakang : Hipertrigliseridemia ditandai dengan meningkatnya kadar trigliserida dalam darah. Koro pedang mengandung isoflavon, tanin, saponin, serat  dan protein yang berpotensi menurunkan kadar trigliserida. Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang dapat menurunkan kadar trigliserida. Proses pengolahan dan fermentasi dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dengan menghidrolisis isoflavon menjadi aglikon yang lebih tinggi aktivitasnya.Metode : Desain penelitian ini adalah true experiment dengan pre-post test with randomized control group design. Subjek penelitian adalah tikus jantan sprague dawley berusia 3 bulan sebanyak 21 ekor yang diinduksi hipertrigliseridemia. Subjek dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok kontrol (K) tidak diberi yoghurt koro pedang, kelompok perlakuan 1(P1) diberi yogurt koro pedang 2,1ml dan kelompok perlakuan 2 (P2) diberi yoghurt koro pedang 4,5ml selama 21 hari. Pengukuran kadar trigliserida serum menggunakan metode GPOP-PAP.Hasil : Kadar trigliserida pada kelompok K  naik dari 58,73 mg/dl menjadi 61,71 mg/dl, kelompok P1 naik dari 53,69mg/dl menjadi 58,10 mg/dl dan kelompok P2 naik dari 51,44 mg/dl menjadi 56,50mg/dl. Berdasarkan uji Paired t_test menunjukan peningkatan trigliserida yang tidak bermakna  dan uji Anova menunjukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan kadar trigliserida antar kelompok.Simpulan : Pemberian yoghurt koro pedang dengan dosis 2,1ml dan 4,5ml selama 21 hari tidak dapat menurunkan kadar trigliserida pada tikus.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 585-592
Author(s):  
Novi Cynthia Prisma Dewi ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Ekstrak kacang hijau mengandung isoflavon yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.  Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 30 hari, diberi ekstrak kacang hijau dengan dosis 0,45 gr/kgBB; 0,9gr/kgBB; dan 1,35gr/kgBB per hari selama 14 hari. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan One Way Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada kelompok kontrol, P1, dan P3, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan (p>0,05). Penurunan tertinggi sebesar 30,54% pada kelompok kontrol, diikuti oleh P1 sebesar 21,06% dan P3 sebesar 17,37%. Kolesterol LDL pada P2 mengalami peningkatan sebesar 2,88%, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05).Simpulan : Ekstrak kacang hijau pada dosis 0,45 gr/kgBB;1,35 gr/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 21,06% dan 17,37%, namun secara statistik tidak bermakna.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 893-902 ◽  
Author(s):  
Aresta Wulan Purnamasari ◽  
Muflidah Isnawati

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor utama dan faktor risiko independen penyakit kardiovaskuler. Penurunan kolesterol total merupakan salah satu strategi dalam terapi penyakit kardiovaskuler.  Buah pare dan jeruk nipis memilki potensi menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi kedua  buah dalam menurunkan kolesterol total.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan  pre-post test randomized control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus jantan Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang dibagi menjadi 4 kelompok. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, perlakuan 1 (P1) diberi jus pare 2 ml/ekor/hari, perlakuan 2 (P2) diberi jus jeruk nipis 2 ml/ekor/hari dan perlakuan 3 (P3) diberi kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis sebanyak 4 ml/ekor/hari. Kadar kolsterol total dianalisis dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan one way Anova.Hasil : Penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kolesterol total setelah pemberian jus pare (22,51%), jus jeruk nipis (28,93%) dan kombinasi jus pare+jeruk nipis (24,04%) (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan  dengan p=0,105 (p>0,05)Simpulan : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare+jeruk nipis terhadap penurunan kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.


e-CliniC ◽  
2013 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Eny A. Watumlawar ◽  
Sarah M. Warouw ◽  
Stefanus Gunawan

Abstract: Weight is one measure that gives description of the tissue mass including body fluids. Weight change is nfluenced by nutriment consumption. Sago contains high carbohydrates that can increase body weight. This study aimed to obtain the effect of sago compared to rice to body weight of wistar rats. This was a random laboratory experimental pre-post test with control group design. Subjects were male wistar rats, aged 5-6 months. The rats were divided in two groups: rice group as control and sago group. Sago was cooked in papeda form as much as 75 g of dried sago and 300 mL water. The rats were fed for 2 weeks. Data were analyzed by using the Wilcoxon test. The results showed that the sago group showed an increase of body weight significantly (p=0,001) meanwhile the rice group lose body weight significantly (p=0,001). Conclusion: Sago can increase body weight of wistar rats significantly.Keywords: body weight, sago, riceAbstrak: Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan termasuk cairan tubuh. Salah satu yang memengaruhi berat badan yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi. Sagu memiliki kandungan karbohidrat (pati) yang besar dan dapat meningkatkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sagu terhadap berat badan dibanding nasi pada tikus wistar. Desain penelitian ini ialah eksperimental laboratorium acak pre-post test with control group design. Subjek penelitian ialah tikus wistar jantan berusia 5-6 bulan dibagi atas 2 kelompok: kelompok nasi (kontrol) dan kelompok sagu. Sagu dimasak dalam bentuk papeda sebanyak 75 g sagu kering dan 300 mL air. Tikus diperlihara selama 2 minggu. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sagu sebanyak 2 cc setiap hari selama seminggu mampu meningkatkan berat badan secara bermakna (p = 0,001) sedangkan pemberian nasi menurunkan berat badan (p=0,001). Simpulan: Pemberian sagu dapat meningkatkan berat badan tikus wistar secara bermakna.Kata kunci: berat badan, sagu, nasi


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 258-264
Author(s):  
Widitha Gustining Asmariani ◽  
Enny Probosari

Background: Increased LDL cholesterol concentrations and low plasma HDL cholesterol concentrations are well-established risk factors for cardiovascular disease. Diet modification is one of recommended theraphy to decrease LDL cholesterol level by increasing fiber intake from fruit. Papaya contains niacin, fiber, and antioxidant which can decrease LDL cholesterol level. It also contains quercetin to increase HDL cholesterol level. The aim of this study was to prove the effect of papaya of different dosages on LDL and HDL cholesterol of hypercholesterolemic rats. Methods: This research was true-experimental using pre-post test with control group design. Subjects were male Sprague Dowley rats, 7-8 weeks old, 100-200 grams weight, inducted hypercholesterolemia, given papaya diet using 5,4 gr, 7,2 gr, and 9,0 gr dosage for 4 weeks. LDL cholesterol and HDL cholesterol were measured by direct method using LDL-C Select (DiaSys) reagent and CHOP-PAP methods respectively. Normality of the data was tested by Shapiro Wilks test. Data were analyzed by paired t test continued with One Way Anova.and post-hoc LSD. Result: The study revealed that papaya of dosage 5,4 gr/day decreased LDL cholesterol (p<0,05) significantly from 45,29±9,05 mg/dl to 30,29±5,31 mg/dl but nonsignificantly decrease HDL cholesterol level (p=0,930) from 25,71 ± 5,09 to 25,57 ± 3,59 mg/dl at the same dosage. Other dosage of 7,2 mg/day and 9,0 gr/day neither significantly decrease LDL cholesterol level nor increase HDL cholesterol level. Conclusion: Papaya couldn’t decreased LDL cholesterol and increased HDL cholesterol in hypercholesterolemic rats.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 539-546
Author(s):  
Okka Roza Linda Irawati ◽  
Muhammad Sulchan

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol darah diatas batas normal. Apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak bermanfaat untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak terhadap kadar kolesterol HDL dan LDL dalam darah  pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemiaMetode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design yang menggunakan 30 ekor tikus Sprague Dawley . Pengelompokan dilakukan secara acak menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol. Dua kelompok diberikan pakan standar, pakan tinggi kolesterol dan jus apel fuji dengan kulit dan jus apel fuji tanpa kulit. Dua kelompok lainnya mendapat pakan standar, pakan tinggi kolesterol, susu tinggi kalsium rendah lemak dan jus apel fuji dengan kulit dan tanpa kulit selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji Paired t-test/ Wilcoxon dan Anova/ Kruskall Wallis. *)Penulis Penanggungjawab Hasil: Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok K- naik dari 24 mg/dl menjadi 27,8mg/dl, kelompok K+ naik dari 19,5mg/dl menjadi 22mg/dl.Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok P1 turun dari 27mg/dl menjadi 25,8mg/dl, kelompok P3 turun dari 24,4mg/dl menjadi 20,8mg/dl , kelompok P2 naik dari 25mg/dl menjadi 30,8mg/dl dan kelompok P4 naik dari 22,8mg/dl menjadi 24,8mg/dl. Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok K- naik dari 19,2mg/dl menjadi 20mg/dl dan kelompok K+ turun dari 17,7mg/dl menjadi 15,5mg/dl.Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok P1 turun dari 19mg/dl menjadi 18 mg/dl, kelompok P2 turun dari 21,7mg/dl menjadi 17,5mg/dl , kelompok P3 turun dari 18,6mg/dl menjadi 16,8mg/dl dan kelompok P4 tetap 18 mg/dl. Tidak ada perbedaan perubahan kadar kolesterol LDL dan HDL antar kelompok secara berurutan yaitu  (p=0,224) dan (p=0,279)Simpulan: Pemberian jus apel dengan kulit, jus apel, jus apel dengan kulit dengan  susu tinggi kalsium rendah lemak serta jus apel dengan susu tinggi kalsium rendah lemak selama 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol LDL dan kolesterol HDL darah pada tikus hiperkolesterolemia .


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Cut Arsyiyanti ◽  
Ahmad Syauqy ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang jika jumlahnya berlebih dapat memicu berbagai macam penyakit diantaranya gout. Biji pepaya mengandung zat fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menormalkan kadar profil lipid dan menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar asam urat pada tikus dislipidemia. Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague Dawley dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi lemak, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi lemak dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar Asam urat diperiksa dengan metode Spektrofotometri. Data di analisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Perubahan kadar asam urat kelompok kontrol negatif, k ontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah -11,21 (p=0,352), 18,91 (p=0,360), -30,43 (p=0,024), dan -16,67(p=0,127). Perubahan kadar asam urat antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,017. dilanjutkan uji Post-Hoc antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 400 mg dan 800 mg menunjukkan signifikansi berturut-turut 0,003 dan 0,019. Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari efektif menurunkan kadar asam urat pada tikus dislipidemia.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 966-971
Author(s):  
Nadia Savitri ◽  
Niken Puruhita

Latar Belakang: C-reactive protein (CRP), adalah marker inflamasi yang merupakan prediktor kuat kejadian penyakit kardiovaskuler (PKV). Peningkatan kadar CRP berkaitan dengan peningkatan risiko PKV. Asam lemak omega-3 diketahui memiliki sifat-sifat anti inflamasi sehingga asam lemak omega-3 dipercaya memiliki efek protektif terhadap PKV. CRP juga berkaitan dengan indeks omega-3 sebagai prediktor asupan omega-3. Kadar indeks omega-3 yang rendah diketahui meningkatkan risiko PKV. Ikan teri (Engraulis encrasicolus) mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi yang dimungkinkan dapat menurunkan kadar CRP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ikan teri kadar CRP tikus.Metode: Penelitian eksperimental murni dengan post test only with control group design yang diterapkan pada 14 tikus Sprague dawley usia 1 bulan yang dikelompokkan menggunakan sistem acak sederhana menjadi 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok intervensi. Subjek diberikan pakan modifikasi dengan penambahan ikan teri sebanyak 1.5 gr per 10 gr pakan selama 19 hari. Sampel darah diambil dari plexus retro orbitalis dan pengukuran kadar CRP dari serum ditentukan menggunakan metode CRP kuantitatif. Data dianalisis dengan analisa data deskriptif. Hasil: Kadar CRP pada kedua kelompok, kontrol dan perlakuan adalah sama yaitu dalam batas < 5 mg/L yang termasuk dalam kategori normal. Kesimpulan: Data yang diperoleh pada penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme protektif PKV dari diet tinggi asam lemak omega-3 yang berasal dari ikan teri terhadap kadar CRP tikus sehat


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document