scholarly journals Gambaran Tingkat Kecemasan Anak Saat Perawatan Ekstraksi Gigi

e-GIGI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 340
Author(s):  
Saskia E. Sekeon ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Damajanty H. C. Pangemanan

Abstract: Going to a dentist can cause anxiety in children. One of dental treatments that causes anxiety is tooth extraction. This study was aimed to determine children’s anxiety level during tooth extraction. This was a literature review study. Data were collected from the database of Google Scholar by using predefined keywords children’s anxiety level and tooth extraction. Literatures were screened by title, and the inclusion and exclusion criteria. The critical appraisal was performed by using the Joanna Briggs Institute (JBI) critical appraisal and eight literatures weres obtained. The results showed that children’s anxiety level during tooth extraction were anxiety and mild anxiety. Based on age, younger children were more anxious than older children. Based on gender, females were more anxious than males. In conclusion, during tooth extraction, the anxiety levels of most of the children were anxiety and mild anxiety.Keywords: child anxiety level; tooth extraction Abstrak: Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut saat mengunjungi dokter gigi dapat menim-bulkan kecemasan pada anak. Salah satu perawatan yang dapat menimbulkan kecemasan ialah ekstraksi gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan anak saat perawatan ekstraksi gigi. Jenis penelitian ialah literature review, Pencarian data pada database Google Scholar dengan menggunakan kata kunci tingkat kecemasan anak dan pencabutan gigi. Hasil pencarian dilakukan skrining berdasarkan judul, kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dilakukan uji kelayakan menggunakan the Joanna Briggs Institute (JBI) critical appraisal dan diperoleh delapan literatur. Hasil penelitian mendapatkan tingkat kecemasan anak saat perawatan ekstraksi gigi ialah cemas dan cemas ringan. Dilihat dari usia, anak lebih muda lebih cemas dibandingkan anak lebih tua. Dilihat dari jenis kelamin, anak perempuan lebih cemas daripada anak laki-laki. Simpulan penelitian ini ialah tingkat kecemasan sebagian besar anak pada saat perawatan ekstraksi gigi ialah cemas dan cemas ringan.Kata kunci: tingkat kecemasan anak; ekstraksi gigi

e-GIGI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Siti N. Azizah ◽  
Aurelia S. R. Supit ◽  
Pritartha S. Anindita

Abstract: Tooth extraction is the most common dental procedure in dentistry besides dental filling. Anxiety is a significant problem faced by patients who undergo dental extraction. There are many factors which can affect anxiety level visually and auditorily. Non-pharmacological intervention including music therapy has a substantial role as interventional media or additional of other therapies in reducing pain and anxiety. This study was aimed to evaluate the roles of music as a non-pharmacological intervention to reduce anxiety in patients undergoing tooth extraction. This was a literature review study using three databases; google scholar, PubMed, and ScienceDirect. The keywords used were music as non-pharmacological intervention reducing extanxiety during tooth extraction. There were 10 literatures in this study. The results showed that music had important roles as an interventional media or additional of other therapies in reducing pain and exaggerated anxiety. Music could also give relaxing effect, reduce anxiety, improve mood, control emotion, and reduce blood pressure as well as pulse rate during tooth extraction. In conclusion, music can be used as an alternative in reducing the anxiety during tooth extraction due to a variety of effects, such as sedating, decreasing the sensitivity to surrounding area, stabilizing emotion, and decreasing blood pressure as well as pulse rate.Keywords: music, anxiety, tooth extraction Abstrak: Ekstraksi gigi merupakan tindakan yang paling sering dilakukan dalam bidang kedokeran gigi selain penambalan. Kecemasan merupakan hal yang selalu dirasakan saat akan dilakukan ekstraksi gigi. Banyak hal yang dapat memengaruhi tingkat kecemasan pada tindakan ekstraksi gigi baik secara visual maupun auditorik. Intervensi nonfarmakologi dengan terapi musik berperan penting sebagai media intervensi dalam konteks meringankan rasa nyeri dan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran musik sebagai intervensi nonfarmakologik dalam menurunkan kecemasan pada pasien ekstraksi gigi. Jenis penelitian ialah literature review. Database yang digunakan yaitu google scholar, PubMed, dan ScienceDirect dengan kata kunci yaitu musik sebagai intervensi nonfarmakologik mengurangi kecemasan ekstraksi gigi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa musik berperan penting sebagai media intervensi atau pelengkap dari bentuk terapi lain dalam konteks meringankan rasa nyeri atau cemas berlebihan. Musik juga memberikan efek menenangkan, mengurangi kegelisahan, membuat perasaan menjadi rileks dan santai, menstabilkan emosi, menurunkan kecemasan pasien, serta menurunkan tekanan darah dan denyut nadi saat ekstraksi gigi. Simpulan penelitian ini ialah musik dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menurunkan kecemasan pasien saat ekstraksi gigi dengan memberikan efek menenangkan, mengurangi kepekaan terhadap lingkungan sekitar, menstabilkan emosi, serta menurunkan tekanan darah dan denyut nadi.Kata kunci: musik, kecemasan, ekstraksi gigi


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1023-1034
Author(s):  
M. Khoirul Umam ◽  
I Irnawati

AbstractTuberculosis is the second leading cause of death from infectious diseases in the world. Mycobacterium tuberculosis transmission is influenced by knowledge and attitude factors. A lack of knowledge about tuberculosis will make a bad attitude impact on the success of treatment. This study aims to portray the knowledge and attitudes among tuberculosis patients. This literature review study highlighted five articles obtained from article searches through PubMed and Google Scholar according to inclusion and exclusion criteria with the STROBE as critical appraisal instrumen. Most of the tuberculosis patients of the male were 524 respondents (62%), most of them worked 696 respondents (96.7%), and most of them had basic education 283 respondents (39.66%). In the context of knowledge, most of the respondents (57%) have good knowledge (527 responden). Meanwhile, in terms of attitude, 548 respondents (59.2%) have positive attitudes. The attitude was related to knowledge. The higher the knowledge possessed will to the a good attitude. Ners should give health education to tuberculosis patients to increase their understanding of tuberculosis. As a result, a positive attitud may show in tuberculosis patientsKeywords : Knowledge; Attitude; Tuberculosis AbstrakTuberkulosis merupakan penyebab kedua kematian dari penyakit infeksi di dunia. Penularan Mycrobakterium Tuberculosis dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit tuberkulosis akan menjadikan suatu sikap yang tidak baik sehingga dapat berdampak pada keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pada pasien tuberkolosis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian melalui literature riview deskriptif dengan pengambilan data 5 artikel yang di dapat dari pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan instrumen critical appraisal strobe. Sebagian besar pasien tuberkulosis dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 524 responden (62%), sebagian besar bekerja 696 responden (96,7%), dan sebagian besar berpendidikan dasar 283 responden (39,66%). Pengetahuan responden sebagian besar 527 responden (57%) memiliki pengetahuan baik,dan sebagian besar 548 responden (59,2%) memiliki sikap positif. Sikap mempengaruhi pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya sikap yang baik. Perawat senantiasa memebrikan edikusi kepada pada pasien tuberculosis untuk meningkatkan pengetahuan pasien tuberkulosisagar muncul sikap positif pada pasien tuberkulosis.Kata kunci: Pengetahuan; Sikap; Tuberkulosis


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 16-23
Author(s):  
Izza Zakiah Balqis ◽  
Herastuti Sulistyani ◽  
Etty Yuniarly

The anxiety in children when visiting a dentist results in children not wanting to check the condition of their oral cavity to the dentist, therefore it causes many problems with their oral and dental health. Children who visit a dentist experience an anxiety level of 5% to 52%. The behavioral problem in the children with excessive anxiety tends to have multifactorial, one of which is the parenting. This research to investigate the correlation between parenting and the anxiety levels of children aged 6-12 years in the tooth extraction. This research was analytical survey research using a cross sectional design. The subjects of this research were children patients and their parents, who visit Private Dental Clinics for tooth extraction, as many as 47 respondents. Sampling used the accidental sampling technique. The research instrument used questionnaires to see their parenting, and also used the Facial Image Scale to see the level of anxiety. The parenting method showed the democratic parenting as much as 40.4%. The children’s anxiety level showed the anxiety level of anxious as much as 55.3%. The analysis results of the Lambda test analysis showed the democratic parenting with the level of child anxiety was 0.07, permissive parenting with the level of child anxiety was 0.008 and authoritarian  parenting with the level of child anxiety was 0.007. Parents with democratic parenting is not related to children's anxiety level, authoritarian and permissive parenting are related to children's anxiety level.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1111-1119
Author(s):  
Astri Fitriya ◽  
Emi Nurlaela

AbstractOne of the ways to reduce anxiety during pregnancy is by doing yoga exercise. It is a recommended method of physical exercise because it is cheap, easy to operate, and beneficial for physical and mental health so that mothers can accept the physiological changes during pregnancy and childbirth. This study aimed to examine the effect of the exercise on the anxiety level of pregnant women in facing their childbirth. To be known, it is a literature review. HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) was appliied as the questionnaires in the articles. The process of collecting data was conducted by searching Google Scholar, it obtained 5 articless published during 2011-2021. Besides, JBI critical appraisal checklist for quasi-experimental was used as critically reviewed instruments.Based on the reviewing literatures from 5 articles, it showed the yoga exercise has an effect on reducing anxiety level of pregnant women in facing childbirth, with the result of p value was <0,05. A yoga exercise is one of some physical exercises which be able to reduce anxiety of pregnant women.Keywords : anxiety,yoga exercise, childbirth AbstrakLatihan fisik terbukti dapat mengurangi kecemasan selama kehamilan. Latihan yoga adalah metode latihan fisik yang direkomendasikan karena murah, mudah dioperasikan, dan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental sehingga ibu dapat menerima perubahan fisiologis selama masa kehamilan dan persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan melalui literature review. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Adapun kuesioner yang dipergunakan didalam artikel menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Mengakses database menggunakan Google Scholar 5 artikel yang dipublish pada tahun 2011-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu dengan menggunakan JBI critical appraisal checklist for quasi-eksperimental. Hasil literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa senam yoga berpengaruh terhadap kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan hasil p value < 0,05. Senam yoga merupakan salah satu latihan fisik yang dapat mengatasi kecemasan pada ibu hamil. Kata Kunci : Kecemasan, Senam Yoga, Persalinan


e-GIGI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 357
Author(s):  
Adine V. K. Herwanto ◽  
Christy N. Mintjelungan ◽  
Vonny N. S. Wowor

Abstract: Behavior of maintaining denture hygiene is an important factor in the success of denture care. Poor denture hygiene maintenance can cause problems for dental and oral health such as caries, gingivitis, stomatitis, xerostomia, candidiasis, and periodontal disease, especially in users of acrylic-based removable dentures. This study was aimed to obtain the oral hygiene maintenance behavior of denture wearers. This was a literature review study using secondary data sources of the Google Scholar and PubMed databases with keywords, as follows: maintenance behavior, oral hygiene, denture users, acrylic removable partial dentures. Data selection were carried out based on inclusion and exclusion criteria, followed by a critical appraisal. The selection results in six literatures consisting in the form of cross-sectional studies. The results showed that the hygiene behavior of acrylic-based removable dentures in the community was classified as poor. In conclusion, maintenance of oral hygiene behavior of acrylic removable partial denture wearers is classified as poor due to lack of knowledge of most denture wearers to keep their dentures clean.Keywords: maintenance behavior of oral hygiene; denture wearers; acrylic removable partial dentures Abstrak: Perilaku memelihara kebersihan gigi tiruan merupakan faktor penting dalam keberhasilan perawatan gigi tiruan. Pemeliharaan kebersihan gigi tiruan yang kurang baik dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan gigi dan mulut seperti karies, gingivitis, stomatitis, xerostomia, kandidiasis, dan penyakit periodontal, terutama pada pengguna gigi tiruan lepasan berbasis akrilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemeliharaan kebersihan mulut pengguna gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) akrilik. Jenis penelitian berbentuk literature review dengan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh melalui pencarian database Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci: maintenance behavior, oral hygiene, denture users, acrylic removable partial dentures. Seleksi data dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dilanjutkan dengan critical appraisal. Hasil seleksi mendapatkan enam literatur berbentuk cross-sectional study. Data hasil kajian menunjukkan bahwa perilaku pemeliharaaan kebersihan gigi tiruan lepasan berbasis akrilik pada masyarakat tergolong kurang baik. Simpulan penelitian ini ialah pemeliharaan kebersihan gigi mulut pengguna gigi tiruan sebagian lepasan akrilik masih tergolong kurang baik karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari sebagian besar masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi tiruan.Kata kunci: perilaku pemeliharaan kebersihan mulut; pengguna gigi tiruan; gigi tiruan sebagian lepasan akrilik


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1103-1110
Author(s):  
Didi Rethodi ◽  
Dian Kartikasari

AbstractAsthma causes narrowing of the airways, which leads to various symptoms such as whezzing, coughing, and shortness of breath (dyspnea) in sufferers. Patients with asthma often complain of experiencing sudden shortness of breath, difficulty breathing, and pain when taking a breath. These conditions can causes the patient to become stressed, anxious and the breathing pattern in no longer effective. As a result, the prognosis of disease is poor. The purpose of this literature review study was to picture the frequency of breathing in asthma patients.This literature review highlighted five articles searched from 2011-2021 throught Garba Garuda and Google Scholar. The obtained articles were apprassied using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument before being analyzed. This study revealed that the respiratory rate in patients with asthma increases over 20x/minutes.The conclusion from this literature review is that patients with asthma have tachypnea. This literature review may be used as a reference for hospitals, educational institutions, and other researchers to determine appropriate nursing interventions for asthma patients.Keywords:Asthma; respiratoryrate. AbstrakPenyakit asma dapat menyebabkan penyempitan pada saluran napas dan hal ini dapat menimbulkan gejala seperti mengi, batuk, dan sesak napas (dyspnea) pada penderitanya. Keluhan pasien asma yaitu sering mengalami sesak napas yang dating secara mendadak, sulit untuk bernafas, nyeri saat menarik napas. Hal ini dapat menyebabkan pasien menjadi stress, cemas dan pola napas tidak lagi efektif dan prognosis penyakitnya menjadi buruk. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui Gambaran Frekuensi Napas Pada Pasien Asma. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran Garba Garuda, dan Google Shcolar dengan kriteria inklusi populasi pasien asma dewasa, tahun artikel 2011-2021, penelitian kuantitatif. Hasil pencarian yang didapatkan berupa full text dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), didapatkan 5 artikel dari tahun 2012-2021, diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan .Hasil penelitian literature review dari 5 atikel menunjukkan bahwa frekuensi napas pada pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan pernafasan >20x/menit. Simpulan dari literature review ini yaitu pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian literature review ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pihak rumah sakit, institusi pendidikan maupun penelitilainnya sebagai pertimbangan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien asma.Kata kunci : Asma, Respirasi


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Grace Benedikta Polii ◽  
Syenshie Virgini Wetik

Anxiety is a reaction to psychological disorders experienced by most patients in the face of surgery. Signs and symptoms are tremors, tachycardia, nervousness, insomnia, sweating and shortness of breath. The preoperative patient anxiety level is in the category of severe, moderate. If it is not handled properly, it will have a negative impact on the operation process that will be carried out by the patient so that relaxation measures are needed so that the patient can control his anxiety. One recommended therapy is guided imagery. Various studies have been conducted to prove its effect. The objective of this research was to analyze effects of guided imagery towards anxiety level decrease on pre-operative patients. This research used literature review design, database used were 2018- 2020 Google Scholar. Research populations were all research journals regarding effects of guided imagery and progressive relaxation towards anxiety level decrease on pre-operative patients using flow diagrams technique (data synthesis) thus n-value was obtained = 3. Analyzed journals result showed that there was a decrease in anxiety level of pre-operative patients after guided was given. Guided imagery affected the decrease of anxiety level on pre-operative patients. Kecemasan merupakan reaksi psikologis yang dialami oleh sebagian besar pasien dalam menghadapi operasi. Hal ini ditandai dengan gerakan tremor, takikardi, gelisah, susah tidur, berkeringat dan sesak nafas. Kecemasan yang dirasakan oleh pasien pra-operasi berada pada kategori berat, sedang. Apabila tidak teratasi dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negatif bagi proses operasi yang akan dijalankan pasien sehingga dibutuhkan tindakan norfarmakologi berupa pemberian tindakan rileksasi pada pasien agar pasien mampu mengontrol perasaan cemas yang dirasakannya. Salah satu terapi yang direkomendasikan adalah guided imagery. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruhnya.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh guided imagery terhadap tingkat kecemasan pasien pra-operasi.  Penelitian ini menggunakan desain literature review dengan jenis database yang digunakan, yaitu Google Scholar tahun 2018-2020. Populasi penelitian adalah seluruh jurnal penelitian tentang pengaruh terapi guided imagery terhadap tingkat kecemasan pasien pra-operasi dengan menggunakan teknik diagram flow (sintesis data) sehingga didapatkan n = 3. Hasil analisis jurnal penelitian menunjukan bahwa guided imagery efektif menurunkan kecemasan pasien pra-operasi.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Christesa Y. Palawe ◽  
Carla F. Kairupan ◽  
Poppy M. Lintong

Abstract: Medicinal plant that contain antioxidants is an alternative therapeutic option for liver disorders. This study was aimed to review the hepatoprotective effects of medicinal plants. This was a literature review study using PubMed, Google Scholar and Clinical Key. The results showed 10 hepatoprotective medicinal plants, as follows:  soursop leaves, yellow bamboo shoots, moringa leaves, green betel leaves, libo fruit, kenikir, neem leaves, bitter bean seeds, black cumin, and solo garlic. All of them showed hepatoprotective activities based on the results of the tests, using biochemical and histopathological parameters. Soursop leaves could increase SOD level and reduce MDA level; yellow bamboo shoots were demonstrated to maintain SGPT activities and bilirubin level; moringa leaves have been associated with the reduction of MDA, SGOT, and SGPT levels; green betel leaves were able to reduce SGOT and SGPT levels and improve liver centrolobular necrosis; libo fruit was able to lower SGPT level; kenikir and bitter bean seeds were shown to reduce SGOT and SGPT levels; neem leaves were associated with the reduction of ALT level and protection against liver cell damage; black cumin was found to reduce fat degeneration; solo garlic could reduce MDA, SGPT, and SGOT levels, and maintain SOD level. In conclusion, the 10 hepatoprotective medicinal plants have the ability to increase SOD levels, reduce SGOT, SGPT and MDA levels, maintain bilirubin levels, regenerate centrilobular necrosis of the liver, and reduce fat degeneration of the liver. Solo garlic shows the largest amount of hepatoprotective activities, followed by yellow bamboo shoots, green betel leaves and libo fruit.Keywords: medicinal plants, hepatoprotector effect  Abstrak: Pengobatan menggunakan tanaman obat yang mengandung antioksidan merupakan pilihan terapi alternatif untuk gangguan pada hati. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah efek hepatoprotektif tanaman obat. Jenis penelitian ialah literature review dengan menggunakan PubMed, Google Scholar dan Clinical Key. Hasil penelitian mendapatkan 10 tanaman obat hepatoprotektor yaitu daun sirsak, rebung bambu kuning, daun kelor, daun sirih hijau, buah libo, kenikir, daun mimba, biji petai, jintan hitam, dan bawang lanang. Tanaman-tanaman obat tersebut memiliki aktivitas hepatoprotektif berdasarkan pengujian dengan parameter biokimia dan histopatologi. Daun sirsak dapat meningkatkan kadar SOD dan menurunkan kadar MDA; rebung bambu kuning dapat mempertahankan aktivitas SGPT dan kadar bilirubin; daun kelor menurunkan kadar MDA, SGOT, dan SGPT; daun sirih hijau menurunkan kadar SGOT dan SGPT, serta memperbaiki nekrosis sentrolobuler hati; buah libo menurunkan kadar SGPT; kenikir dan biji petai menurunkan kadar SGOT dan SGPT; daun mimba menurunkan kadar SGPT dan memiliki daya proteksi terhadap kerusakan sel hati; jintan hitam dapat mengurangi degenerasi lemak; bawang lanang menekan peningkatan kadar MDA, SGPT, SGOT dan mempertahankan kadar SOD. Simpulan penelitian ini Kesepuluh tanaman obat hepatoprotektor tersebut memiliki kemampuan dalam meningkatkan kadar SOD, menurunkan kadar SGOT, SGPT dan MDA, mempertahankan kadar bilirubin, memperbaiki nekrosis sentrolobuler hati, dan mengurangi degenerasi lemak hati. Bawang lanang menunjukkan aktivitas hepatoprotektor terbesar, diikuti rebung bambu kuning, daun sirih hijau, dan buah libo.Kata kunci: tanaman obat, efek hepatoprotektor


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 300-308
Author(s):  
Asrori Yudha Prawira ◽  
Eko Prabowo ◽  
Fajar Febrianto

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pengetahuan dan penemuan baru. Kedua sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada dan yang ketiga untuk mengetahui pengembangan model Olahraga renang pada anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitan kepustakaan (library research). Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis isi artikel. Artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, rancangan studi, tujuan penelitian, sampel, instrument (alat ukur) dan ringkasan hasil atau temuan. Terdapat 10 literatur yang membahas tentang model pembelajaran renang pada anak usia dini, semua jurnal tersebut adalah jurnal nasional yang dilakukan pencarian diportal google scholar dengan mengetik kata kunci “model pembelajaran renang” yang kemudian dianalisis menggunakan analisis critical appraisal untuk menganalisis dari inti jurnal, hasil studi sehingga mengetahui persamaan dan perbedaan dari jurnal-jurnal tersebut. Dari 10 jurnal tersebut ada 5 jurnal tidak dilakukan pemeriksaan permainan renang secara langsung ada yang membahas motoric kasar , permainan modifikasi dan kemampuan. Beberapa hal penting yang didapat dari beberapa jurnal diantaranya identifikasi metode pembelajaran Olahraga renang anak usia dini dengan menjabarkan metode yang efektif dari beberapa penelitian terkait secara runtut agat dapat dijadikan sebagai sebuah acuan pembelajaran olahraga Olahraga renang anak usia dini. Kedua, model pembelajaran Olahraga renang pada anak usia dini dapat meningkatkan semangat dan mencegah kebosanan pada anak usia dini. Ketiga, memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran lebih menyenangkan dan partisipatif.


e-GIGI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Serena D. V. Dondokambey ◽  
Damajanty H. C. Pangemanan ◽  
Johanna A. Khoman

Abstract: Smoking is a bad habit that has become a necessity of life for some people. Moreover, smoking is found almost everywhere regardless of age, gender, and occupation. One of the consequences of smoking is the formation of stain on the teeth. This study was aimed to obtain the effect of smoking on the formation of stain on teeth. This was a literature review using various databases, such as Google Scholar, PubMed, and Wiley. The most frequent smoking frequency found was light smokers with the number of cigarettes smoked 1-4 cigarettes per day. All literatures showed that more stain formation occurred than no stain formation. Based on the frequency of smoking, the formation of stain on the teeth was most common in smokers with light category. In conclusion, smoking habits can affect the formation of stain on teeth. Based on the frequency of smoking the formation of stain on teeth is most commonly found in light-category smokers.Keywords: smoke; stain; discoloration  Abstrak: Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sudah menjadi kebutuhan hidup oleh sebagian orang. Selain itu, merokok banyak ditemukan tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Salah satu akibat dari kebiasaan merokok yaitu terjadinya pembentukan stain pada gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap pembentukan stain pada gigi. Jenis penelitian ialah suatu literature review menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Wiley dengan topik terkait. Terdapat tujuh literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta telah melewati tahap penilaian jurnal menggunakan instrumen critical appraisal. Hasil penelitian mendapatkan frekuensi merokok yang paling banyak ditemukan ialah perokok kategori ringan dengan jumlah rokok yang dihisap 1-4 batang per hari. Pembentukan stain gigi secara keseluruhan pada semua literatur menunjukkan bahwa lebih banyak terjadinya pembentukan stain dibandingkan dengan yang tidak terjadi pembentukan stain. Berdasarkan frekuensi merokok, pembentukan stain pada gigi paling banyak terjadi pada perokok dengan kategori ringan. Simpulan penelitian ini ialah kebiasaan merokok dapat berpengaruh terhadap pembentukan stain pada gigi. Berdasarkan frekuensi merokok pembentukan stain pada gigi paling banyak ditemukan pada perokok dengan kategori ringan.Kata kunci: merokok; stain; pewarnaan gigi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document