Mewariskan Memori Kolektif Sebagai Pendekatan Pendampingan Dan Konseling Untuk Meningkatkan Pembangunan Jemaat Adang
Each region certainly has its own past stories in the early church. In this case, the individual or group begins to remember something that happened in themselves and he can do memory activities while talking, listening and many other ways of remembering. Congregations in the current era, in understanding the meaning of togetherness in allied life, have begun to erode and fade. The purpose of this study is to describe the collective memory heritage of the congregation and to develop a counselling approach to promote congregational development. This study uses a qualitative approach with a descriptive-analytical pattern. From the results of the research, the authors see that the church today is in dire need of counselling assistance in church development. The integrity of a congregation is highly expected for every individual and group through fellowship that is carried out within the scope of the church and society in increasing harmonious and peaceful life. AbstrakSetiap daerah tentu memiliki cerita-cerita masa lalu tersendiri pada jemaat mula-mula. Dalam hal ini, individu atau kelompok mulai mengingat-ingat sesuatu yang terjadi dalam diri pribadinya dan ia dapat melakukan aktivitas mengingat-ingat ketika sedang berbicara, mendengarkan dan masih banyak lagi cara mengingat-ingat lainnya. Jemaat di era saat ini, dalam memahami arti kebersamaan dalam hidup bersekutu sudah mulai terkikis dan memudar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan warisan memori kolektif jemaat Adang dan mengembangkan pendekatan konseling untuk meningkatkan pembangunan jemaat Adang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan pola deskriptif-analitis. Dari hasil penelitian penulis melihat bahwa jemaat Adang saat ini sangat membutuhkan pendampingan konseling dalam pembangunan jemaat. Keutuhan suatu jemaat sangat di harapkan bagi setiap individu maupun kelompok melalui persekutuan yang dilakukan dalam lingkup gereja maupun masyarakat dalam meningkatkan hidup rukun dan damai.