scholarly journals PeningkatanSelf-Management Lansia dengan Diabetes Mellitus Melalui Self-Help Group (SHG)

2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Novita Wulan Sari ◽  
M Margiyati ◽  
Ainnur Rahmanti

AbstrakLansia merupakan fase dimana seseorang yang telah mengalami tahap akhir perkembangan dari daur kehidupan manusia. Masa lansia adalah masa dimana lansia mengalami kemunduran secara fisik, mental dan sosial. Kemunduran fisik yang dialami salah satunya dapat menderita penyakit diabetes mellitus. Ketidakteraturan lansia dalam mengelola penyakit diabetes mellitus dapat mengganggu self-management. Pengelolaan self-management tersebut dapat ditangani oleh tenaga kesehatan salah satunya perawat. Penanganan yang dapat perawat berikan adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar dengan salah satu intervensi adalah self-help group (SHG). Metode penelitian yang penulis gunakan adalah quasi-experiment dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Pengambilan sample  menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. Metode SHG diberikan dalam 5 sesi selama 1 bulan. Materi yang diberikan berupa pengetahuan, nutrisi, pengobatan oral, dan aktivitas fisik pada lansia dengan DM. Analisis data yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan menggunakan Uji Wilcoxon terdapat peningkatan self-management dari 5,37 menjadi 6,58 dengan p value < α=0,05. Berdasarkan uji Mann-Whitney terdapat pengaruh SHG terhadap self-management dengan p-value=0,000<0,05. Metode SHG dalam penelitian ini efektif dalam meningkatkan self-management pada lansia yang menderita DM. Instrument yang digunakan adalah DSMQ (Diabetes Self-management Questionnaire).Kata kunci: diabetes mellitus, lansia, self-management, self-help group (SHG) Enhancement Self-Management of Elderly with Diabetes Mellitus through Self-Help Group (SHG) AbstractElderly is a phase where someone has experienced the final stages of development from the human life cycle. The period of the elderly is the last lifetime, where at this time a person experiences physical, mental and social setbacks. Physical deterioration experienced by one of them can suffer from diabetes mellitus. The irregularity of the elderly in managing diabetes mellitus can interfere with self-management. Management of self-management can be handled by health workers, one of whom is a nurse. The handling that nurses can give is to empower the surrounding community with one of the interventions is self-help group (SHG). The method in this study was a quasi-experiment with a pre-post test with control group design. The sampling technique used was purposive sampling with the number of respondents as many as 90 people. The SHG method is given in 5 sessions for 1 month. The material provided was in the form of knowledge, nutrition, oral medication, and physical activity in the elderly with DM. Analysis of the data used is the Wilcoxon Test. The results showed that using the Wilcoxon Test there was an increase in self-management from 5.37 to 6.58 with p value <α = 0.05. Based on the Mann-Whitney test there is an effect of SHG on self-management with p-value = 0,000 <0.05. The SHG method in this study was effective in increasing self-management in elderly people suffering from DM. The instrument used was DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire). Keywords  : diabetes mellitus, elderly, self-management, self-help group (SHG)

2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Trina Kurniawati ◽  
Titih Huriah ◽  
Yanuar Primanda

AbstrakEdukasi kepada pasien Diabetes Mellitus (DM) yang dapat memperbaiki hasil klinis adalah Diabetes Self Management Education (DSME). DSME merupakan salah satu metode yang dapat memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Self Management Education terhadap Self Management pada pasien DM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experimental dengan control group pre test- post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang yang terbagi menjadi 23 orang pada kelompok intervensi mendapatkan DSME sebanyak 4 sesi dalam satu bulan dan 23 orang pada kelompok kontrol mendapatkan edukasi dari Program PERSADIA. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P value uji Wilcoxon test sebesar 0,000 pada kelompok intervensi, P value uji Mann Whitney test adalah 0,000 pada variabel self management. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai self management antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah DSME dapat meningkatkan self management pada pasien DM. Disarankan petugas kesehatan dapat memberikan DSME untuk meningkatkan self management pasien diabetes dan menggunakan DSME sebagai program promosi kesehatan.Kata kunci: Diabetes Mellitus; DSME;Self Management  The Influnce of Diabetes Self Management Education (DSME) to the Self Management on the Diabetes Patient AbstractEducation to patients Diabetes Mellitus (DM) who can improve clinical outcomes is Diabetes Self Management Education (DSME). DSME is one method that can facilitate knowledge and skills. The purpose of this research is to determine the effect of Diabetes Self Management Education (DSME) to Self Management on the diabetes patients. This study is used the quasi experimental research method with control group pre test post test design. The sampling technique used Simple random sampling with a samples of 46 people and it is devided 23 people in the intervention group get DSME as much as 4 sessions in one month and 23 people in the control group get education programe at PERSADIA. The instrument used was questionnaire. Statistical analysis used Wilcoxon and Mann Whitney test. The results showed that P value of Wilcoxon test  was 0.000 in the intervention group, P test value of Mann Whitney test was 0.000 in self management variable. Based on statistical test results obtained p <0.05 which indicates that there are differences in self-management value between the intervention group and the control group significantly. The conclusions of this research is DSME can improve self-management on the patients with diabetes. It is recommended that health workers can provide DSME to improve self-management  in diabetic patients and use DSME as a health promotion program.Keywords  : Diabetes Mellitus, DSME, Self Management


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Asri Bashir ◽  
Arlina Dewi ◽  
Azizah Khoiriyati

Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an salah satu terapi non farmakologi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi. Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan desain pre-test and post-test with control group desain, metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dengan mendapatkan responden sebanyak 60 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi berdasarkan analisis Wilcoxon test pada kelompok intervensi rata-rata terjadi pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai p value sistol 0,000, diastol 0,033 dan respirasi 0,000 artinya data tersebut signifikan p value < 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai p value untuk sistol 0,139, diastol 0,065 dan respirasi 0,893 data pada kelompok kontrol menunjukkan p value > 0,05 artinya tidak terjadi pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah penelitian. Kesimpulan Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi.


2018 ◽  
pp. 134-141
Author(s):  
Luhur Arifian ◽  
Joko Kismanto

ABSTRAK Pada penyakit asma, serangan umumnya datang pada malam hari, tetapi dalam keadaan berat serangan dapat terjadi setiap saat tidak tergantung waktu. Inspirasi pendek dan dangkal, mengakibatkan penderita menjadi sianosis, wajahnya pucat dan lemas, serta kulit banyak mengeluarkan keringat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi Semi fowler terhadap respiration rate pada pasien asma bronkial di Puskesmas Air Upas Ketapang   Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi Eksperimental dengan Pre and post test with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 48 orang yang mengalami asma bronkial di Puskesmas Air Upas Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.   Hasil penelitian menunjukkan uji Wilcoxon dengan nilai p value 0,000 sehingga ada pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap respiration rate pada pasien asma bronkial di Puskesmas Air Upas Ketapang   Kata Kunci: posisi semi fowler, respiration rate, asma bronkial     ABSTRACT In asthma, the attacks usually come at night, but in a state of severe attacks can occur at any time does not depend on time. Inspiration short and shallow, resulting in the patient became cyanotic, his face pale and limp, and skin a lot of sweat. This study aimed to determine the effect of semi fowler position against respiration rate in patients with bronchial asthma in the Main Clinic Air Upas Ketapang. This research used the quasi experimental quantitative method with the pre and post test with control group design. It’s population was 48 asthma sufferers at the main clinic Air Upas Ketapang of west Borneo. The samples of research were determined through the purposive sampling technique and consisted of 42 respondents who were divided into two groups: 21 in the control group and 21 in the experimental group. The data of research were analyzed by using the Wilcoxon’s analysis.The results showed the Wilcoxon test with p value of 0.000 so that there is the effect of semi fowler position against respiration rate in patients with bronchial asthma in the Main Clinic Air Upas Ketapang.   Keywords: position semi fowler, respiration rate, bronchial asthma  


Author(s):  
Yanti Nopita ◽  
Susmiati Susmiati ◽  
Emil Huraini

Hemodialysis is a kidney replacement therapy for clients with chronic renal failure. Hemodialysis therapy helps the client's survival, but on the other hand the client will experience various problems including psychosocial problems, which ultimately affect the client's quality of life. Self Help Group is a social support therapy and the Mobile Messaging Apps (WhatsApp) application can be used in Self Help Group. The purpose of this study was to determine the effect of implementing a combination of Self Help Group and the use of Mobile Messaging Apps on the quality of life of clients with chronic kidney failure. The research design was quasy experiment with pre and post test design with control group, the sampling technique was simple random sampling. The research sample consisted of 42 people, consisting of 21 respondents in the control group and 21 in the intervention group. The test results showed the effect of implementing a combination of Self Help Group and the use of Mobile Messaging Apps on the quality of life of clients with p value < 0.05. It is recommended that Self Help Group and the use of WhatsApp be implemented as part of nursing interventions in nursing care. Keywords: mobile messaging apps; quality of life; self help group ABSTRAK Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti ginjal bagi klien gagal ginjal kronik. Terapi hemodialisa membantu kelangsungan hidup klien, namun di sisi lain klien akan mengalami berbagai masalah termasuk masalah psikososial, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup klien. Self Help Group adalah salah satu terapi dukungan sosial dan aplikasi Mobile Messaging Apps (WhatsApp) aplikasi yang dapat digunakan dalam Self Help Group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan kombinasi Self Help Group dan penggunaan Mobile Messaging Apps terhadap kualitas hidup klien gagal ginjal kronik. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasy experiment dengan rancangan pre and post test with control group, teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 42 orang terdiri dari 21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi. Hasil uji menunjukkan adanya pengaruh penerapan kombinasi Self Help Group dan penggunaan Mobile Messaging Apps terhadap kualitas hidup klien dengan p value < 0,05. Direkomendasikan Self Help Group dan penggunaan WhatsApp diterapkan sebagai bagian intervensi keperawatan dalam asuhan keperawatan. Kata kunci: mobile messaging apps; kualitas hidup; self help group


2021 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 553-562
Author(s):  
Siti Nur Hasina ◽  
Ima Nadatien ◽  
Iis Noventi ◽  
Tata Mahyuvi

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer merupakan komplikasi dan diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada pasien Diabetes Mellitus. Perawatan pasien dengan ketidakefektifan perfusi perifer pada kaki berdampak pada fisik, kualitas hidup, biaya untuk perawatan, dan menjadi beban bagi pembiayaan sosial negara. Latihan Buerger allen exercise mempunyai indikator berupa perbaikan dan penigkatan pada nilai ABI (Ankle Brachial Index) yang mencakup dalam perbaikan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh buerger allen exercise terhadap ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada pasien diabetes mellitus. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan rancangan Pre test and post test with control group. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita DM. pengambilan sampel menggunakan cara purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini sebesar 54 dengan pembagian 27 kelompok intervensi dan 27 kelompok kontrol. Intervensi Buerger Allen Exercise dilakukan selama 6 hari sebanyak 6 sesi perhari dengan durasi 15 menit persesinya. Analisa data pada penelitian menggunakan uji t paired dan uji t independent. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata ABI sebelum diberikan intervensi didapatkan rata-rata nilai ABI pada kelompok intervensi 0.78 (obstruksi ringan) dan pada kelompok kontrol 0.75 (obstruksi ringan) dengan  p value = 0,693 berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai ABI pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dan sesudah diberikan intervensi didapatkan nilai rata-rata didapatkan rata-rata nilai ABI pada kelompok intervensi 0.99 (normal) dan pada kelompok kontrol 0.70 (obstruksi ringan) dengan p value < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan signifikan nilai ABI sebelum dan sesudah diberikan intervensi buerger allen exercise pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga Buerger Allen Exercise berpengaruh baik terhadap nilai ABI sebagai indikator keefektifan perfusi jaringan perifer pada pederita Diabetes Mellitus.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Errix Kristian Julianto

Increasing cases of depression and stress each year are related to increasing rates of divorce, academic or employment demands and social pressure. Not infrequently families who have family members who experience depression make it a family burden. Family perception of the stressor will affect the level of burden in the family and can affect the level of stress and family self esteem. The purpose of this study was to analyze the effect of Self Help Group on self esteem and Stress levels on Families with Depression at the Poly Psychology of the Kalitidu Health Center. The design of this study was True experimental with pre-posttest design. The sampling technique uses simple random sampling as many as 32 respondents, with 16 control group respondents and 16 family respondents with depressed patients who received a Self Help group. Data analysis techniques using Wilcoxon statistical test and mannwhitny. The results of this study indicate that there is an effect of self help group on self esteem and stress levels in families with depressed patients in mental health clinics of KalitiduBojonegoro with p value in the man whitney test of 0.005 in self esteem and 0.000 in stress levels and p value the value of the Wilcoxon test is 0.025 in self esteem and 0.001 in the stress level, all of which are less than the error level (α = 0.05). The effect of self help group on self esteem and stress level proves the change from before being treated in the intervention group, this proves that the treatment will be a stimulus in assessing a person's self-esteem and stress level with family members with depression


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 131-140
Author(s):  
Hirdes Harlan Yuanto ◽  
Abu Bakar ◽  
Puji Astuti

Ankle Brachial Index (ABI) merupakan salah satu pemeriksaan dini pada untuk mengetahui insufisiensi arteri sebagai salah satu komplikasi dari diabetes mellitus. Dimana insufisiensi arteri merupakan keadaan pembuluh darah yang berkurang aliran darah yang berakibat iskemia jaringan. Selain itu pada pasien dengan diabetes mellitus juga dapat timbul permasalahan stress sebagai dampak dari penyakit menahun yang dialami. Salah satu metode penatalaksanaan kedua kondisi diatas adalah kombinasi senam kaki diabetic dengan aroma terapi. Penelitian ini bertujuan menganalis pengaruh kombinasi senam kaki dan aromaterapi terhadap ankle brachial index dan tingkat stres pada penderita diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan desain pre and post test group design with control group. Populasi penelitian ini pasien di wilayah kerja Puskesmas Jajag . Tehnik sampling purposive sampling dengan besar sampel 32 orang. Alat pengumpulan data kuesioner dan observasi, dianalisa dengan uji wilcoxon. Keputusan diambil dengan membandingkan nilai probabilitas p value < 0.05. Hasil penelitian menunjukkan uji Wilcoxon ada pengaruh senam kaki dan aromaterapi terhadap nilai ABI dengan p value 0.004 dan ada pengaruh senam kaki dan aromaterapi terhadap tingkat stress dengan p value 0.001. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian  kaki.  Senam   kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Sementara itu Aroma terapi dengan menggunakan minyak essensial yang dinilai dapat membantu mengurangi bahkan mengatasi gangguan psikologis dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, stress, depresi, dan sebagainya Untuk meningkatkan nilai abi maka diharapkan pasien untuk rutin melakukan senam kaki diabetic. Sementara itu untuk meningkatkan relaksasi dan menurunkan tingkat stress, pasien diabetes mellitus dapat melakukan aktifitas aroma terapi. Kata kunci: ABI, tingkat stress, DM


2017 ◽  
pp. 129-134
Author(s):  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Hutari Puji Astuti

ABSTRAK Gaya  hidup  masyarakat  yang  lebih  seperti  makanan  cepat  saji,  dapat  menyebabkan  berbagai masalah kesehatan termasuk hipertensi, gagal jantung, diabetes mellitus, stroke, dan penyakit ginjal. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh banyak orang tua. Salah satu cara untuk mencegah komplikasi hipertensi tidak terjadi dapat diberikan senam tindakan hipertensi. Penelitian ini berjudul pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di Blembem Desa Puskesmas Gondangrejo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di Desa Blembem Puskesmas Gondangrejo. Metode penelitian adalah pre- eksperimen dengan satu kelompok pre-test dan desain post-test. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam hipertensi latihan. Sampling dengan purposive sampling dan sampel beberapa 40 orang. Alat penelitian ini terdiri sphygmomanometer, stetoskop dan tekanan darah lembar observasi tekanan darah pre test dan post test. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada efek senam hipertensi untuk pengurangan tekanan darah di Desa Blembem Puskesmas Gondangrejo dengan nilai p 0.000. Berdasarkan hasil penelitian senam hipertensi dapat digunakan sebagai informasi dan pertimbangan dalam memilih intervensi untuk orang tua yang memiliki hipertensi.   Kata kunci: hipertensi, lansia, senam hipertensi     ABSTRACT People’s lifestyles are more like fast food, can cause a variety of health problems include hypertension, heart failure, diabetes mellitus, stroke and kidney disease. Hypertension is a health problem experienced by many elderly people. One way to prevent complications of hypertension does not occur can be given action gymnastics hypertension. This study titled gymnastics effect of hypertension on blood pressure reduction in Blembem Village Puskesmas Gondangrejo. The purpose of the study to determine the effect of exercise hypertension to the reduction of blood pressure in the Village Puskesmas Blembem Gondangrejo. The research method is pre-experiment with one group pre-test and post-test design. Data collection is done at the time before and after the exercise intervention hypertension. Sampling with purposive sampling and sample some 40 people. The research tool consists sphygmomanometer, stethoscope and blood pressure observation sheet pre test and post test. Data analysis using Wilcoxon test. Results showed no effect of exercise hypertension to the reduction of blood pressure in the Village Puskesmas Blembem Gondangrejo with p value 0.000. Based on the research results gymnastics hypertension can be used as an information and considerations in choosing interventions for elderly people who have hypertension.   Keywords: hypertension, elderly, hypertension gymnastics  


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Errix Kristian Julianto ◽  
Yusuf Efendi

ABSTRAKSelf Help Group merupakan kelompok-kelompok termasuk orang dengan ikatan bersama yang secara sukarela datang bersama-sama untuk berbagi, menjangkau dan belajar satu sama lain dalam lingkungan yang terpercaya, mendukung dan terbuka (Knight, 2014). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh Pengaruh Self Help Group  Terhadap Tingkat Harga Diri Keluarga Dengan Penderita Skizofrenia Di Poli Jiwa Puskesmas KalitiduDesain penelitian ii menggunakan Pre eksperiment dengan pendekatan one group pre-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh keluarga penderita Skizofrenia di PKU Jiwa Kalitidu yang berjumlah 32 dengan teknik total sampling diperoleh 32 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Harga diri. Kemudian penelitian ini dianalisa menggunakan wilcoxon sign rank.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden mempunyai tingkat harga diri rendah yaitu terdapat 18 (56,2%) responden sebelum di beri self help group sedangkan setelah diberikan Self Help group menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai harga diri tinggi yaitu terdapat 25 (78,1%)  responden. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan SPSS uji Wilcoxon  Signed Ranks antara nilai pre test dan post test menunjukkan bahwa kondisi responden sebelum dan setelah dilakukan intervensi dengan self help group pada harga diri dengan  nilai uji wilcoxon  sebesar 0, 001 dengan nilai kesalahan sebesar   0,05.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh dari Self Help Group terhadap harga diri  keluarga dengan penderita depresi di poli jiwa puskesmas kalitidu Bojonegoro. Diharapkan para keluarga dengan penderita depresi di poli jiwa puskesmas kalitidu bojonegoro tetap aktif dalam mengikuti kegiatan Self Help Group di poli jiwa puskesmas kalitidu bojonegoro sehingga keluarga mampu meningkatkan harga diri. Kata Kunci       : Self Help Group, Harga diri, Skizofrenia  ABSTRACTSelf Help Groups are groups including people with common ties who voluntarily come together to share, reach out and learn from each other in a trusted, supportive and open environment (Knight, 2014). The purpose of this study was to Analyze the effect of Self Help Group Influence on the Self-Esteem Level of Family with Schizophrenia Patients in Psychiatric Poly at Puskesmas Kalitidu. This research design uses Pre experiment with one group pre-posttest design approach. The population in this study were all families of Schizophrenics in PKU Kalitidu Mental, amounting to 32 with a total sampling technique obtained by 32 respondents. The instrument used was the self-esteem questionnaire. Then this study was analyzed using Wilcoxon sign rank.From the results of the study showed that more than a few respondents had low levels of self-esteem, there were 18 (56.2%) respondents before being given a self-help group while after being given a Self-Help group showed that most respondents had high self-esteem ie there were 25 (78 , 1%) of respondents. Based on statistical tests using the SPSS Wilcoxon Signed Ranks test between the pre test and post test values indicate that the condition of respondents before and after intervention with self help groups on self-esteem with Wilcoxon test values of 0, 001 with an error value of 0.05. Based on the results of the study it can be concluded that there is an effect of the Self Help Group on the self-esteem of families with depressed patients at the mental health clinic of Bojonegoro kalitidu. It is expected that families with depression sufferers at the Kalitidu Bojonegoro mental health clinic remain active in participating in the Self Help Group activities in the mental health clinic at Kalitidu Bojonegoro so that families are able to increase self-esteem.Keywords         : Self Help Group, Self-Esteem, Schizophreni


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document