scholarly journals Pemenuhan Pola Makan Gizi Seimbang Dalam Penanganan Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Rawalumbu Bekasi

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 34-45
Author(s):  
Rotua Suriany Simamora ◽  
Puri Kresnawati

Stunting (pendek) berdasarkan umur adalah tinggi badan yang berada di bawah minus dua standar deviasi (<-2SD) berdasarkan tabel status gizi WHO child growth standard. Stunting dapat menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia dan juga  ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dapat terjadi karena anak stunted bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya yang sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia produktif. Asupan gizi seimbang dari makanan memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan anak. Penerapan pola makan dengan gizi seimbang menekankan pola konsumsi pangan dalam jenis dan jumlah prinsip keanekaragaman pangan untuk mencegah masalah gizi. Komponen yang harus dipenuhi dalam penerapan pola makan gizi seimbang mencakup cukup secara kuantitas, kualitas, mengandung berbagai zat gizi dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh.  Penelitian ini adalah penelitian epidemiologi analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 200 responden dimana pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat menggunakan chie suquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan pola makan gizi seimbang berhubungan dengan penanganan stunting pada balita dengan p value sebesar 0,035 dan Odds Ratio 2.304. Kata Kunci : Gizi Seimbang, Stunting, Balita

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2020 ◽  
Vol 103 (10) ◽  
pp. 1099-1106

Background: The appropriate assessment of nutritional status in children is an essential aspect of health supervision. Currently, there are two references used for growth assessment in Thailand. The WHO child growth standard, which has been widely used since 2007, and the Thai growth reference developed by the Ministry of Public Health, which has been used since 1998. However, there were very few studies that made a direct comparison between both tools. Objective: To compare the nutritional status of healthy pediatric patients in Ramathibodi Hospital assessed by the World Health Organization (WHO) child growth standard and the Thai growth reference. Materials and Methods: The present study was a cross-sectional study. The data were collected from all pediatric patients registered in the outpatient department (OPD) of Faculty of Medicine, Ramathibodi Hospital between January 2013 and December 2018. All healthy children (aged 0 to 15 years) were included. Exclusion criteria of possibly chronically ill children were defined by those who were 1) visiting subspecialty clinics, 2) OPD and emergency room (ER) visits more than ten times per year, 3) having ICD-10 of chronic conditions, or 4) had been admitted in the hospital during the study. The weight and height or length data were extracted from the Electronic Medical Record system. All data were analyzed by the Stata Statistical Software focusing on age and sex-specific Z-scores, which references the WHO child growth standard and the Thai growth reference. Results: Sixty-two thousand one hundred four OPD visits were divided into 31,662 OPD visits for boys and 30,442 OPD visits for girls. Percent of weight for age and height or length for age more than +2 Z-score of both boys and girls when using the Thai growth reference was greater than that using the WHO child growth standard, especially for children aged 0 to 12 months. The Thai growth reference classified as overweight were approximately 10.26% to 31.12% more than using the WHO child growth standard. There was no difference in classification of height by both standards. Conclusion: There was a difference in classification of nutritional status between the Thai growth reference and the WHO child growth standard. Keywords: Nutritional status, Pediatric growth reference, Assessment tool, Overweight


2020 ◽  
Vol 16 ◽  
Author(s):  
Salman Khazaei ◽  
Erfan Ayubi ◽  
Saeid Bashirian ◽  
Ronak Hamzehei ◽  
Ensiyeh Jenabi

Background: The relationship between gestational diabetes and postpartum depression (PPD) is poorly understood and seldom studied. Objective: In an effort to explore this issue, the present study investigated the relationship between gestational diabetes and PPD. Methods: The present cross-sectional study was performed with 342 women who were referred to four urban health centers of Hamadan city, west of Iran. We used convenience sampling as a method to recruit women in each health center. We used a researcher-made checklist for gathering data on socio-demographic characteristics and potential risk factors of PPD. The Persian validated version of the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) was used to assess PPD. Univariate and multivariable binary logistic regression was applied to estimate the odds ratio (OR) (95% confidence interval [CI]). Results: Gestational diabetes was identified as the most important risk factor for PPD with OR (95% CI) of 2.19 (1.11, 4.31); P-value=0.02 after adjusting for other variables. Moreover, the adjusted odds ratio showed that PPD among lesseducated women (primary school) was 3.5 times higher compared to women with a university education (OR=3.54, 95% CI: 1.27, 9.84; P-value=0.01). Conclusion: Our findings suggested that PPD is more likely among women with gestational diabetes and those who were less educated. Interventional and educational activities for reducing the risk of PPD can be targeted for use with this population.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 425
Author(s):  
I Made Ghora Palguna ◽  
Made Oka Ari Kamayani ◽  
I Made Suindrayasa

Pengaruh globalisasi merupakan faktor kemungkinan yang dapat menyebabkan perubahan perilaku pada masyarakat. Salah satunya yaitu perilaku konsumsi minuman beralkohol. Banyak sekali dampak negatif  yang ditimbulkan bagi kesehatan, salah satunya gangguan pada sistem gastrointestinal yaitu gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumsi minuman beralkohol dengan gejala gastritis pada Sekaa Teruna Teruni di Desa Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Desain penelitian mengunakan desain deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 84 remaja.  Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik Quota Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner perilaku konsumsi minuman beralkohol dan kuisioner gejala gastritis. Metode analisa data yang digunakan yaitu korelasi spearman  dengan menggunakan SPSS. Pada penelitian ini diperoleh nilai p value < 0.05 dengan nilai korelasi sebesar 0,541 yang menunjukan bahwa kolerasi antara perilaku konsumsi minuman beralkohol dan gejala gastritis bermakna dan nilai korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku mengkonsumsi minuman beralkohol dengan gejala gastritis pada Sekaa Teruna Teruni di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Saran bagi Sekaa Teruna Teruni agar mengkontrol perilaku konsumsi minuman beralkohol sehingga dampak negatifnya seperti gastritis dapat berkurang.


2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 333-337
Author(s):  
Astriana Astriana ◽  
Nita Evrianasari

Latar Belakang : Gizi pada  bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan  kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan  pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan  gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan  kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square  diperoleh  p-value  0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai  Odds Ratio sebesar 416,667.                Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang


2017 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Mulyati Priyantini ◽  
Yuli Trisnawati

ABSTRAKFokus utama asuhan persalinan adalah pencegahan komplikasi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu. Salah satu upaya adalah mencegah terjadinya ruptur perineum. Posisi tangan yang dipakai penolong persalinan kala II untuk mencegah ruptur perineum antara lain posisi tangan APN dan Varney. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara posisi tangan penolong menurut APN dan menurut Varney dalam mencegah ruptur perineum spontan pada kala II persalinan di RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh persalinan spontan di RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. Sampel yang digunakan adalah quota sampling  sebanyak 30 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Metode analisis data menggunakan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian ini adalah Kejadian ruptur perineum pada posisi tangan menurut APN sebanyak 93,3%, sedangkan menurut Varney sebanyak 86,7%. Hasil analisa statistik uji U Mann-Whitney didapatkan p value = 0,550 (p>0,005) sedangkan U value  = 33,000 (Uh < U t ), artinya tidak ada perbedaan bermakna, tetapi posisi tangan Varney lebih baik dengan selisih ruptur 6,6%. Posisi tangan penolong menurut Varney lebih efektif daripada posisi tangan menurut APN dalam pencegahan ruptur perineum spontan pada kala II persalinan, tetapi keduanya tidak memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian ruptur perineum. Penolong persalinan dapat menemukan metode yang paling tepat dalam meminimalisir kejadian ruptur perineum spontan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.Keyword : Posisi tangan penolong, ruptur perineumEFFECTIVENESS OF HANDLING POSITION IN PREVENTION OF PERINEUM RUPTURE IN NORMAL LABORABSTRACTMain focus of delivery care is preventing the complication to reduce the maternal morbidity and mortality. One of the efforts to prevent the occurance of perineal rupture. The position hand which is used birth attendant in the second stage of labor to prevent perineal rupture among others APN and Varney hands position. The goal of this reasearch is to know the effectiveness between APN and Varney hands position to prevent spontanoeus perineal rupture in the second stage of labor in RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. This reasearch was observational analytic by approachment cross sectional with population of this reasearch was all of spontaneous delivery in RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto and the sample used quota sampling, it’s about 30 sample can be a inclusion criteria. The analyze method data used U Mann-Whitney test. The result of this experiment are precentage of spontaneous perineal rupture by  APN hands position is 93,3%, while by Varney is 86,7%. Result of statistic analysis used U Mann-Whitney test is p value = 0,550 (p>0.005) and U value  = 33,000 (Uh < U t). It means, not significant difference, but Varney hands position better by a margin of 6.6%. the conclusion are varney hands position is more effective than APN hands position in  prevention spontaneous perineal rupture in the second stage of labor, but both not significant for perinel rupture. Suggestion : Birth attendants can find the most appopriate method to minimize perineal ruptured to reduce maternal morbidity and mortalityKeyword : APN & Varney hands position, and perineal rupture.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 445-452
Author(s):  
Rita Agustina ◽  
Tusy Triwahyuni ◽  
Devita Febriani Putri ◽  
Nindi Destiani

ABSTRACT: RELATIONSHIP WITH ANEMIA IN ELEMENTARY CHILDREN IN TANJUNG SENANG REGENCY, BANDAR LAMPUNG Background: Anemia is a condition in which the number of red blood cells or the hemoglobin concentration in them is less than normal. WHO in the World Wide Prevalence of Anemia reports that the total population of the world who suffer from anemia is 1.62 billion people with a prevalence in primary school children (25.4%) and 305 million school children worldwide suffer from anemia. In general, the cause of anemia is nutritional deficiencies, especially iron deficiency and parasitic infections such as worms. Worms is an infectious disease caused by parasites in the form of worms. Objective: Knowing the Relation between Worms and Anemia in Elementary School Children in In Tanjung Senang District Bandar Lampung in 2020. Method: This type of research is quantitative research and analytical observational research methods with a cross sectional approach with the Chi Square test. Sampling was done using Quota Sampling. The sample in this study were 63 people. Results: The results of the Chi Square test showed p-value = 0.000, which is less than the significance value of 5% (0.05), this shows that there is a significant relationship between worms and anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020. Conclusion: There is a significant relationship between helminths and the incidence of anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020. Keywords: Worms, Anemia Incidence  ABSTRAK: HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Pendahuluan: Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya kurang dari biasanya. WHO dalam World wide Prevalence of Anemia melaporkan bahwa total dari keseluruhan penduduk dunia yang menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolah dasar (25,4%) dan 305 juta anak sekolah di seluruh dunia menderita anemia. Pada umumnya penyebab anemia adalah kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi dan infeksi parasit seperti kecacingan. Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kecacingan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar di Di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan uji Chi Square. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Quota Sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 63 orang.Hasil: Hasil uji Chi Square  menunjukkan p-value = 0.000 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05), hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.Kesimpulan: Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Kata Kunci  Kecacingan, Kejadian Anemia


2012 ◽  
Vol 39 (2) ◽  
pp. 91-101 ◽  
Author(s):  
William Johnson ◽  
Shahnaz Vazir ◽  
Sylvia Fernandez-Rao ◽  
Vijaya R. Kankipati ◽  
Nagalla Balakrishna ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 101-109
Author(s):  
Zulmeliza Rasyid ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Nofri Hasrianto

Penerapan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya,ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bias menjadi tempat istirahatnyamuk. Data angka kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Payung Sekaki Tahun 2016 sebanyak 145 orang , jumlah kematian 1 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan penerapan 3M Plus .Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini seluruh penderita DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki sebanyak 145 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan secara Quota Sampling. Pengolahan data secara komputerisasi. Analisis yang digunakan analisis univariat, bivariate dan multivariat. Hasil uji chi square antara Pengetahuan dengan penerapan 3M Plus diperoleh p value=0,000, Sikap dengan penerapan 3M Plus diperoleh pvalue=0,000, Tindakanpenerapan 3M Plus diperoleh p value = 0,000 sedangkan variabel yang dominan berpengaruh adalah Sikap dengan p value = 0,000 POR (95% CI ) 6.155 (2,437-15,554). Disarankan kepada pihak puskesmas untuk dapat memaksimalkan pemberian informasi kesehatan oleh petugas kesehatan dalam menyebarluaska informasi ataupun penyuluhan tentang penerapan 3M Plus.


2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 241-247
Author(s):  
Ni Luh Septin Karmila Devi ◽  
Rindu Rindu

Kepuasaan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasaan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannyaHal ini nampak pada pada sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Komitmen Organisasi dan Karakteristik pekerjaan Dengan kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2016. Pada Penelitian ini, variabel independen 1 adalah Komitmen Organisasi sedangkan Variabel Independen 2 adalah Karakteristik Pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif cross sectional serta analisis Chi Square dengan Populasi 145 dan menggunakan teknik quota sampling dengan sampel sebanyak 72 perawat. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis univariat dan bivariat, menggunakan program komputer. Berdasarkan analisis univariat terdapat 44,4% responden menyatakan tingkat Komitmen Organisasi kurang baik, terdapat 30,6% responden terdapat tingkat Karakteristik pekerjaan kurang baik dan terdapat 34,7% responden terdapat tingkat kepuasan kerja kurang puas. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara komitmen organisasi (P-value =0,213) dengan kepuasan kerja dan ada hubungan antara karakteristik pekerjaan (P-value =0,007) dengan kepuasan kerja. Diharapkan RS. Grha Permata Ibu melibatkan perawat dalam setiap kegiatan, baik kegiatan di dalam maupun di luar agar perawat merasa bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik untuk tempatnya bekerja.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document