scholarly journals Averrhoa carambola leaf from Depok, West Java, Indonesia: Phytochemistry characterization and prospective anti-candidiasis activity

Author(s):  
Irianti Marina Ika ◽  
Elya Berna ◽  
Rahmasari Ratika ◽  
Puspitasari Nuraini ◽  
Maharani Fasya Hadaina ◽  
...  
Keyword(s):  
Author(s):  
SITI MARDHIYAH ◽  
BERNA ELYA ◽  
ARIKADIA NOVIANI

Objective: Premature skin aging is caused by increased elastase proteolytic activity, which causes elastin breakdown and disorganization in connectivetissue, reducing elasticity and flexibility, and wrinkling skin. Natural compounds in plants, especially polyphenols, inhibit elastase proteolyticactivity and prevent premature skin aging. Star fruit (Averrhoa carambola L.) leaves contain many polyphenols with antioxidant, anti-inflammatory,hypoglycemic, and antimicrobial activities. However, no studies have shown that A. carambola leaves inhibit elastase proteolytic activity.Methods: This study tested the inhibition of elastase proteolytic activity by the water fractions (WF), ethyl acetate fractions, and n-hexane fractionsof A. carambola leaves from the Depok, Sukabumi, and Subang regions of West Java. Each fraction was tested using a microplate reader, and the totalphenolic and flavonoid content was determined for the most active fraction.Results: The WF of the A. carambola leaves from Depok was the most active fraction, with a half-maximal inhibitory concentration of 160.36 μg/mL.The total phenolic and flavonoid content in the WF was 115.68 mg gallic acid equivalent/g extract and 9.15 mg quercetin equivalent/g extract,respectively.Conclusion: The WF of A. carambola leaves is a natural material that may inhibit elastase proteolytic activity and prevents premature skin aging.


2018 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 325-345
Author(s):  
Yani'ah Wardhani

Da’wa that done by Da’i in Indonesia can not be detached from the efectivity of rethorical use. By shape the form of narration, choosing the nuances of the exact word meaning, also choosing the linguistic and interested word, will help da’i to get the interesting programmatic, so that can made and influence audiences to listen. The research method of this writing is descriptive qualitative analyziz. The data that used is a form of rethoric in the programmatic of oral da’wa of all da’i in Jakarta, West Java, and central Java. The research sources are the programmatic of oral da’wa that located in the published book and also recording. The collective data method are; reading, and repeatedly listening into the da’wa subject of da’i. Analyziz data technic are; understanding and interpretation. The result of this research is that in generally, the da’i used the literature linguistic style in delivering the subject of da’wa in shaping the proverb (amsal) and hikmah, whether came from Arabic or Indonesia. The linguistic that used by da’i, came from Al-Qur’an, Al-Hadist, wise word and from qaol Ulama dan Hukama.  The style of rethorical that used by KH.Zaenuddin MZ is to change belief, and in this term the da’i can change the attitude of audience. In a rethorical that used by Aa Gym is to inform, because many educational information that been accepted by aim to explain the things that has not known before. Meanwhile, the rethorical of UJE (Jefry alBukhory) has the unique style from other, because supported by his good voice while chanting the verse of Al-qur’an. Also, the rethorical style that used by Ahmad al Habsyi and Wijayanto that has similarity from the subject point, that used the beautiful style of locution by amtsal and hikmah---Dakwah yang dilakukan oleh para da’i di Indonesia tidak dapat terlepas dari efektifitas pemanfaatan retorika. Dengan menata bentuk-bentuk tuturan, memilih nuansa makna kata yang tepat serta memilih gaya bahasa dan kata mutiara  yang menarik akan lebih sempurna  bagi penutur untuk mendapatkan wacana yang menarik sehingga mampu mempengaruhi pendengar.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif analisis. Data yang digunakan berupa bentuk retorika dalam wacana dakwah lisan para da’i di  DKI, Jawa Barat, dan Jawa tengah. Sumber data penelitian  berupa wacana dakwah lisan yang terdapat dalam buku-buku yang telah diterbitkan dan rekaman. Teknik pengumpulan data, meliputi: membaca dan mendengarkan secara berulang-ulang materi  dakwah para da’i. Teknik analisis data, meliputi: pemahaman,dan  interpretasi. Hasil temuan, bahwa secara umum para dai menggunakan gaya bahasa sastra  dalam menyampaikan materi dakwahnya dalam bentuk peribahasa (amsal) dan kata mutiara (hikmah) baik berasal dari bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan oleh para dai mayoritas bersumber dari Al Qur’an, Al-Hadist, kata-kata bijak dari qaol Ulama dan Hukama.  Bentuk retorika yang sering digunakan oleh KH. Zaenuddin MZ adalah to change belief, dan dalam hal ini penceramah mampu mengubah sikap.  Sedangkan bentuk retorika yang digunakan oleh Aa Gym adalah to inform (pendidikan) karena banyak informasi pendidikan  yang diterima dengan bertujuan untuk menjelaskan hal- hal yang belum diketahui sebelumnya.  Retorika UJE memiliki gaya khas dari yang lainnya, karena didukung  suaranya yang merdu menjadi pengikat hati ketika melantunkan cinta Allah dan Rasulnya. Demikian juga bentuk retorika yang digunakan oleh Ahmad  al Habsyi dan ustadz Wijayanto ada kesamaan dari sisi materi, yaitu menggunakan style gaya bahasanya yang indah dengan amtsal dan Hikmah


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 103-114
Author(s):  
Muhammad Saiful Haq AlFaruqy ◽  
Ahmad Sarbini ◽  
Asep Iwan Setiawan

Penelitian ini dilakukan untuk mengentahui tugas pokok Bidang Kaderisasi DPW PKS Jawa Barat, untuk mengetahui proses tahapan dan sistem model kaderisasi PKS yang marhalah (berjenjang), untuk mengetahui dan mendapatkan data dalam memebentuk kader pemimpin Islami Bidang Kaderisasi DPW PKS Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskrptif kualitatif dengan tekinik pengeumpulan data berupa wawancara terstrurktur, observasi, dan studi dokumentasi.. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model kaderisi dalam menciptakan pemimpin Islami melalui tahapan-tahapan pembinaan kader yang marhalah (berjenjang). Yaitu, Pertama, ta’lim proses pembelajaran yang mana bertujuan para kader diberikan kurikulum kaderisiasi partai. Kedua, Tandzhim yang mana setelah pembelajaran diharapkan para kader dapat mengasah dan mengimplementasikan hasil kurikulum kaderisasi. Ketiga, taqwin para kader harus dapat menginternalisasi ajaran Islam dalam partai maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. This research was conducted to identify the main tasks of the West Java PKS DPW Cadre Field Division, to find out the stages and stages of the PKS cadre model model that is marhalah (tiered), to find out and obtain data in forming the Islamic leaders cadre of the West Java PKW DPW Cadre. The method used in this study is a qualitative descriptive with data collection techniques in the form of structured interviews, observations, and documentation studies. The results of this study indicate that the cadre model in creating Islamic leaders through the stages of training cadres who are marhalah (tiered). That is, First, ta'lim the learning process in which the cadres aim to be given a party cadre curriculum. Second, Tandzhim which after learning is expected that the cadres can hone and implement the results of the regeneration curriculum. Third, taqwin of cadres must be able to internalize the teachings of Islam in the party and the life of the nation and state.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 229-248
Author(s):  
Betty Tresnawaty

Public Relations of the Bandung Regency Government realizes that its area has a lot of potential for various local wisdom and has a heterogeneous society. This study aims to explore and analyze the values of local knowledge in developing public relations strategies in the government of Bandung Regency, West Java province. This study uses a constructivist interpretive (subjective) paradigm through a case study approach. The results showed that the Bandung Regency Government runs its government based on local wisdom. Bandung Regency Public Relations utilizes local insight and the region's potential to develop a public relations strategy to build and maintain a positive image of Bandung Regency. The impact of this research is expected to become a source of new scientific references in the development of public relations strategies in every region of Indonesia, which is very rich with various philosophies.Humas Pemerintah Kabupaten Bandung menyadari wilayahnya memiliki banyak potensi kearifan lokal yang beragam, serta memiliki masyarakatnya yang heterogen. Penelitian ini bertujuan menggali dan menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dalam pengembangan strategi kehumasan di pemerintahan Kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat.  Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif (subjektif) konstruktivis melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menjalankan pemerintahannya berlandaskan pada kearifal lokal. Humas Pemkab Bandung memanfaatkan kearifan lokal dan potensi wilayahnya untuk mengembangkan strategi humas dalam membangun dan mempertahankan citra positif Kabupaten Bandung.Dampak penelitian ini diharapkan menjadi sumber rujukan ilmiah baru dalam pengembangan strategi kehumasan di setiap daerah Indonesia yang sangat kaya dengan beragam filosofi. 


1970 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Mayumi Mizutani ◽  
Junko Tashiro ◽  
Nia Damiati ◽  
Uswatun Khasanah

This study aimed to explore perceptions about a healthy-eating lifestyle and reasons to practice a healthy-eating lifestyle of women with type 2 diabetes in a city of West Java by using a case study design. Six female patients, with type 2 diabetes, ages 47–63 from a hospital were interviewed guided by the health promotion model. Their healthy-eating lifestyle included currently practicing or not practicing a healthy-eating lifestyle. Reasons to practice were: beliefs for health and for physical energy to work for family, definition of multidimensional health and self-efficacy increased by: support from God, support from family, support from health professionals and improved or deteriorated health status by prior experience. Reasons not to practice were: difficulty in arranging diet, rejecting eating, controlling appetite, and accessing health care services. Related difficulties were interpersonal relations with family and social situation such as social events, expensive medical fee, and distance to the hospital. These findings suggest that women with type 2 diabetes in Indonesia need to be supported with the reasons to practice a healthy-eating lifestyle.Key words:Diet, health promotion, Indonesia, type 2 diabetes, women AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi tentang gaya hidup mengonsumsi makanan sehat dan alasan untuk mempraktikkan gaya hidup memakan makanan sehat pada wanita penderita diabetes tipe 2 di satu kota di Jawa Barat dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Enam pasien wanita penderita diabetes tipe 2 berumur antara 47–63 tahun. Penelitian ini dilakukan di sebuah rumah sakit. Pasien diwawancara secara terbimbing menggunakan model promosi kesehatan. Gaya hidup partisipan dalam mengonsumsi makanan sehat dinilai dalam penelitian ini, termasuk yang sedang dipraktikkan atau tidak sedang dipraktikkan. Hasil penelitian menunjukkan alasan partisipan untuk mengonsumsi makanan sehat adalah: keyakinan untuk sehat dan kekuatan fisik untuk bekerja bagi keluarga, definisi kesehatan multidimensi dan efikasi diri meningkat oleh dukungan Tuhan, dukungan dari keluarga, dukungan dari petugas kesehatan, dan meningkatnya atau menurunnya status kesehatan oleh pengalaman sebelumnya. Alasan untuk tidak mengonsumsi makanan sehat adalah kesulitan dalam: mengatur diet, menolak makan, mengontrol nafsu makan, dan kesulitan mengakses pelayanan kesehatan. Kesulitan-kesulitan yang terkait dengan masalah ini adalah hubungan interpersonal dengan keluarga dan situasi sosial seperti acara-acara sosial, biaya medis yang mahal, dan jarak ke rumah sakit. Penelitian ini menyarankan peningkatan dukungan bagi wanita penderita diabetes tipe 2 di Indonesia agar mempraktikkan gaya hidup memakan makanan yang sehat.Kata kunci:Diabetes tipe 2, Indonesia, makanan, promosi kesehatan, wanita


Metahumaniora ◽  
2017 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 392
Author(s):  
Mamat Ruhimat

ABSTRAKTradisi tulis merupakan bukti kemajuan peradaban suatu bangsa. Naskah-naskahSunda Kuno yang ada saat ini merupakan peninggalan sejarah perjalanan bahasa dan budayaNusantara. Penelitian terhadap naskah-naskah Sunda Kuno tidak begitu banyak karenajumlah penelitinya sedikit. Bahkan katalog yang khusus mencatat naskah Sunda Kuno dimasyarakat pun belum ada. Katalogisasi Naskah Sunda Kuno di Jawa Barat merupakanupaya menginventarisasi dan mendokumentasi naskah-naskah Sunda Kuno di masyarakat.Katalogisasi juga merupakan direktori penelitian yang dilakukan terhadap naskah SundaKuno sehingga menjadi pembuka jalan bagi para peneliti yang ingin menggali kekayaanintelektual masa lalu. Katalogisasi naskah Sunda Kuno dimulai dari koleksi KabuyutanCiburuy di Kabupaten Garut. Kabuyutan ini menyimpan kurang lebih 30 kropak naskahSunda Kuno yang diperkirakan ditulis pada abad XVI-XVIII Masehi. Sebagian besar naskahlontar ini kondisinya rusak parah dan perlu penanganan yang serius. Dari ketiga puluhnaskah tersebut baru 15 naskah yang dapat diidentifikasi dan dibuat deskripsi lengkapnya.Kata kunci: Naskah, Katalog, Bahasa, BudayaABST RACTWritten tradition is evidence of the development of civilization of a nation. OldSundanese manuscripts still existing today is a historical heritage of linguistic and culturaljourneys of the Indonesian Archipelago. Unfortunately, most of the manuscripts are notappropriately preserved and from time to time continue to be damaged. Furthermore,the research on the Old Sundanese manuscripts is not so many due to the limited numberof the researchers. Even a catalogue especially listing Old Sundanese manuscripts in thesociety has not been made yet. The existing catalogues have only listed the manuscriptskept by the official institutions such as libraries and museums. Cataloging the OldSundanese manuscripts in West Java is one of the efforts to inventory and document theOld Sundanese manuscripts that are still scattered in the society, both stored in customaryinstitutions and personal collections. Cataloging is also a research directory that has everbeen conducted on Old Sundanese manuscripts, so it can be a pioneer for researchers whowant to explore the intellectual property in the past. As the first stage, cataloging theOld Sundanese manuscripts is started from the collection of Kabuyutan Ciburuy in GarutRegency. Kabuyutan stores approximately 30 compartments (kropak) of Old Sundanesemanuscripts that are estimated to have been written in the 16 to 18 century AD. Most ofthese manuscripts are badly damaged and need to be seriously taken care of. From thethirty manuscripts, only 15 manuscripts can be identified and can be completely described.Keywords: manuscript, catalogue, language, culture


2011 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Lina M. Grajales-Agudelo ◽  
William A. Cardona Perdomo ◽  
Carlos E. Orrego-Alzate
Keyword(s):  

La carambola (Averrhoa carambola L.) se trató osmóticamente con una solución hipertónica de sacarosa como pretratamiento al secado por sublimación con el fin de retirarle un 30% de humedad y concentrarla hasta un 40% de sólidos solubles. Se analizó la influencia de la velocidad de congelación y de calefacción en el potencial de rehidratación de la fruta liofilizada, el cual presentó su valor más alto para la velocidad de congelación menor y para la velocidad de calefacción más alta. Se realizó un análisis sensorial comparativo de la carambola rehidratada y la fruta osmodeshidratada, teniendo en cuenta pruebas afectivas y discriminativas, detectándose pérdida de los componentes responsables del aroma y sabor durante el proceso de liofilización.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document