Journal of Science and Application Technology
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

148
(FIVE YEARS 104)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Institut Teknologi Sumatra

2581-0545

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Adesna Fatrawana ◽  
Deni Setiawan ◽  
Erika Novriyanti ◽  
Deded Sarip Nawawi ◽  
Laswi Irmayanti ◽  
...  
Keyword(s):  

Kayu memiliki sifat dasar bervariasi berdasarkan jenis dan dalam satu jenis dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan. Pembentukan kayu reaksi selama pertumbuhan pohon diikuti oleh perbedaan sifat dasar kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kadar komponen kimia kayu tekan dan oposit Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan pengaruhnya terhadap sifat kayu sebagai bahanenergi. Sampel kayu tekan dan oppsit yang diambil dari potongan kayu berbentuk disk dibuat serbuk berukuran 40-60 mesh. Kadar komponen kimia kayu tekan dan oposit diuji denganmerujuk pada standar TAPPI-1990 dan analisis prosimat merujuk pada standar ASTM-1983. Hasil penelitian menunjukan kayu tekan memiliki kadar selulosa dan hemiselulosa lebih rendah dibandingkan dengan kayu oposit, sedangkan kadar lignin kayu tekan lebih tinggi dibandingkan kayu oposit. Kelarutan kayu dalam air dari kayu tekan tekan lebih rendah, sedangkan kelarutan dalam NaOH 1% lebih tinggi dibandingkan kayu oposit.  Kayu tekan memiliki kadar zat terbang lebih rendah dan karbon terikat lebih tinggi dibandingkan dengan kayu oposit sehingga nilai kalor kayu tekan lebih tinggi dibandingkan kayu opositnya.  Karakteristik kayu tekan tersebut dipengaruhi oleh tingginya kadar lignin dan lebih rendahnya kadar holoselulosa dibandingkan dengan kayu oposit. Kata kunci: kayu tekan, kayu oposit, Pinus merkusii, komponen kimia, analisis proksimat, nilai kalor.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 236
Author(s):  
Ashari Budi Nugraha ◽  
Ahmad Nuruddin ◽  
Bambang Sunendar

In this study, banana peel from ambon lumut (Musa acuminata) was used as source for nanocellulose fibers. Carboxylated nanocellulose was isolated with oxidation method using ammonium persulfate (APS). In order to investigate the effect of temperature towards the characteristics of nonocellulose, temperature for oxidation process was set at three different values: 60 °C, 70 °C, dan 80 °C. Nanostructure of cellulose was observed as a mix of fibers and whiskers from transmission electron microscopy (TEM) images.  The diameter of nanocellulose is ranging from 12,1 to 25,1 nm. Data from spectrometry graphs (FTIR) confirms the existence of carboxyl functional groups in nanocellulose samples. X-ray diffraction pattern (XRD) shows that crystallinity index values increase as temperature of oxidation process increases. The highest crytallinity index value of 72,4% was obtained from nanocellulose treated with oxidation temperature of 80 °C. This analysis shows banana peel waste as a potential alternative source for carboxylated nanocellulose.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 222
Author(s):  
Balqis Febriyantina Gunari ◽  
M. Abi Berkah Nadi

Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung menyebabkan jumlah pergerakannya tinggi sehingga kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari pada beberapa ruas jalan di Kota Bandar Lampung. Penyelesaiaan atas permasalahan tersebut oleh pemerintah Kota Bandar Lampung dilakukannya pembangunan flyover di beberapa ruas jalan yang mengalami kemacetan, salah satunya di ruas Jalan Pramuka. Flyover Pramuka dibangun pada tahun 2017 dan memiliki daya tahan menjaga arus stabil berjangka waktu hingga 10 tahun dari saat keberadaan flyover memberikan pengaruh positif terhadap penurunan volume capacity rasio (VCR). Waktu jenuh jalan eksisting dan flyover diketahui dengan menggunakan metode analisis sensitivitas melalui pembebanan bertahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan flyover menyebabkan kondisi jalan eksisting dan sisi flyover mengalami waktu jenuh pada tahun 2028-2038 sehingga penting untuk Pemerintah Kota Bandar Lampung mengantisipasinya dengan menetapkan aturan intensitas bangunan. Jenis kegiatan yang terdapat di wilayah internal dan wilayah eksternal di dominasi oleh perdagangan dan jasa. Pengaturan intensitas bangunan sebagai bentuk pengoptimalan pembangunan flyover penting untuk memperhatikan pula arahan rencana struktur ruang yang ikut mempengaruhi beban lalu-lintas pada jalan eksisting dan flyover. Kata Kunci: flyover, intensitas bangunan, wilayah internal, wilayah eksternal


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 245
Author(s):  
Amrizal Amrizal ◽  
Amrul Amrul ◽  
Herry Wardono ◽  
Angelia Eka Salsabillah ◽  
Amrizal Danur Sasongko

Salah satu peralatan yang dapat memanfaatkan energi matahari adalah kolektor surya hybrid PV/T. Kolektor jenis ini merupakan gabungan antara panel surya dengan kolektor termal sehingga dapat menghasilkan energi listrik dan energi termal dalam waktu bersamaan. Namun jika terjadi peningkatan temperatur pada permukaan panel PV maka akan terjadi penurunan unjuk kerja dari panel PV tersebut.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sekaligus membandingkan unjuk kerja kolektor surya hybrid PV/T secara termal dan pressure drop berdasarkan perbedaan bentuk penampang pipa absorber. Penampang pipa yang dibandingkan adalah berbentuk persegi panjang dengan pipa bulat. Pendekatan atau tahapan penelitian yang dilakukan adalah melalui metode pengujian dan simulasi unjuk kerja kolektor PV/T. Proses pengujian diperlukan untuk mendapatkan data pembanding terhadap hasil simulasi yang dilakukan. Dalam penelitian ini metode pengujian unjuk kerja termal berdasarkan standar EN 12975 yang dilakukan secara indoor dengan menggunakan solar simulator. Proses simulasi menggunakan software CFD (Ansyst Fluent) untuk mengembangkan atau memprediksi unjuk kerja kolektor. Setelah proses validasi, Program Ansyst Fluent yang digunakan dapat diterima untuk mensimulasikan karakteristik kinerja kolektor PV/T karena terdapat perbedaan hasil eksperimen dengan simulasi sekitar 6 %. Lebih lanjut, hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan pipa persegi mampu meningkatkan efisiensi termal kolektor PV/T dibandingkan dengan penggunaan pipa bundar. Namun terdapat kenaikan nilai pressure drop pada penggunaan pipa persegi lebih tinggi sekitar 11.49% dari pipa bundar.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 214
Author(s):  
Rizki Dimas Permana ◽  
Sunarto Sunarto ◽  
Syawalludin Alisyahbana Harahap ◽  
Indah Riyantini ◽  
Yuwanda Ilham

The coral reef ecosystem has been continuously degraded in various parts of Indonesia, including the Anambas Islands. This research aimed to discover the content of Potassium Cyanide (KCN) accumulated on corals and the effect on indicator fishes abundance in the Anambas Islands. This research was conducted at 25 observation stations in the Anambas Islands National Marine Protected Area. The potassium cyanide (KCN) content was tested with the principle of titration and distillation. The coral samples used ranged from 10-20 g diluted in 100-200 ml distilled water. The method used to determine the abundance of indicator fish was underwater visual census or UVC, which recorded fish in every station. This research recorded 307 fish individuals from 14 species of the Chaetodontidae family. Potassium Cyanide's content on corals was high ranging from 0,009-0,032 mg/L with an average 0,0205 mg/L. We concluded that there was a negative correlation between the content of Potassium Cyanide  (KCN) on corals and indicator fishes abundance, which means the higher the Potassium Cyanide content (KCN) is on corals, the lower the indicator fishes abundance will point out.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 208
Author(s):  
M Alvien Ghifari ◽  
Enny Fachriyah ◽  
Khairul Anam ◽  
Dian Nopitasari ◽  
Kautsar Elvira ◽  
...  

Peperomia pellucida attracts a lot of interest due to its bioactivity and has been used in various folk medicine. In this report, n-hexane, dichloromethane, and ethyl acetate fraction of Peperomia pellucida extract were examined for its cytotoxic activity against Artemia salina larvae using the BSLT method. The ethyl acetate fraction showed higher cytotoxic activity than n-hexane and dichloromethane. The LC50 of ethyl acetate, n-hexane, and dichloromethane fractions was 39.665, 278.920, and 60.808 ppm, respectively. Mayer and Dragendorff tests give a positive result to the alkaloid constituent in ethyl acetate fraction. The alkaloids in Peperomia pellucida were extracted using ethyl acetate and further separated using chromatography techniques. Two alkaloid components were identified in ethyl acetate fraction from Peperomia pellucida as Piperine and Nigramide N by using LC-MS/MS. 


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 202
Author(s):  
Yulistia Anggraini ◽  
Diah Astika Winahyu

Microalgae excrete antioxidant compounds as a defense system to protect themselves from the danger of ultraviolet rays. These compounds also can be used as the organic materials of cosmetics or medicines. This study aimed to determine the antioxidant activity of marine microalgal extracellular metabolite extract of Spirulina sp.. Extracellular metabolites were extracted from the residual media filtrate from the harvesting. The qualitative antioxidant test’s results using the thin-layer chromatography technique and 2,2-diphenylpycrilhydrazil (DPPH) reagent showed antioxidant activity. Moreover, the component identification using ninhydrin and Dragendorff reagent in thin layer chromatography test showed alkaloid and peptide compounds. To support the results, the identification using infrared spectrum analysis showed the peaks at 1117 cm-1 (C-N and C-C stretching), 1458 cm-1 (C-H bending of methyl group), 1635 cm-1 (C=O stretching of amide group), and 3454 cm-1 (N-H stretching of amine and amide groups).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 198
Author(s):  
Demi Dama Yanti ◽  
Evi Maryanti

The green synthesis of ZnO nanoparticles was carried out using a natural capping agent, Sapindus rarak DC rinds extract at low-temperature calcination and environmentally friendly solvent. The mixture of Zn(CH3COO)2, NaOH, and rinds extract was sonicated for 4 h at room temperature. The calcination was carried out at low temperature, 95oC for 8 h, and resulted in pale brown powder. XRD and SEM were used to confirm the structure and to analyze the morphology of ZnO nanoparticles respectively. XRD pattern of ZnO nanoparticles was corresponding to JDCPS card no 36-1451 with hexagonal structure. The average crystal size of ZnO nanoparticles was calculated using the scherrer equation and the average size was about 35.8 nm. From this study, the extract of the rind of Sapindus rarak DC was found to be a natural capping agent to synthesis ZnO nanoparticles because Sapindus rarak DC contain a pythochemical compound to limit the interaction between crystal seeds.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Dian Fita Lestari ◽  
Fatimatuzzahra Fatimatuzzahra ◽  
Syukriah Syukriah

Gunung Kidul is one of the districts in Yogyakarta that has a long coastline with coral substrate and white sand. One of the beaches with coral and rocky substrates is Indrayanti Beach. The rocky substrate provides unique characteristics for the life of marine organisms in the intertidal zone. Gastropods is one of the seven classes in the Mollusc phylum. Gastropods are found mostly in the sea and fresh water, especially in the intertidal zone of beach. The aim of this study is to identify gastropods that found in the Indrayanti intertidal zone and classifying each species. The method of this study is observation and sampling techniques with accidental sampling at low tide. Data analysis is descriptive based on morphological characteristics of each species. Based on the results of this study, there are 5 sub-classes, 9 orders, 2 Superfamily, 21 families, 35 genera and 72 species. Sub-classes found are heterobranchia, caenogastropods, neritimorpha, vestigastropods, and patelogastropods. The highest number of species found in the caenogastropod subclass was 32 species (44% of the total species) which were dominated by the order of neogastropod.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Irsyad Nashirul Haq ◽  
Justin Pradipta ◽  
Muhamad Riezar Satria Sheba ◽  
Alief Widjoseno Damar Persada ◽  
F.X. Nugroho Soelami ◽  
...  

Pada paper ini, dilakukan simulasi produksi energi dan keekonomian dari sistem PLTS terintegrasi dengan jaringan listrik yang merupakan bagian dari proyek instalasi sistem smart microgrid di bangunan Center for Advanced Sciences (CAS) ITB. Terdapat dua sistem PLTS yang dianalisis yaitu sistem PLTS 40 kWp tanpa baterai, dan sistem PLTS 10 kWp dengan baterai yang terhubung ke beban kritis. Kedua sistem PLTS tersebut dirancang dengan tujuan peak load shaving yang dapat meminimalisir adanya ketidakseimbangan antara produksi energi surya dan permintaan listrik. Kedua sistem dianalisis dengan metoda simulasi berdasarkan aspek energi dan ekonomi menggunakan perangkat lunak PVsyst dan Homer. Dari hasil simulasi sistem PLTS 40 kWp didapatkan nilai performance ratio (PR) sebesar 0,833, renewable fraction (RF) sebesar 18,73%, dan cost of energy (COE) sebesar Rp 1.251,85/kWh yang mana nilai PR dan COE telah memenuhi target bisnis: PR > 0.8 dan COE < Rp 1.467,28/kWh tetapi tidak memenuhi target RF > 35%. Sementara dari hasil simulasi sistem PLTS 10 kWp didapatkan nilai PR sebesar 0,77, RF sebesar 44,38% hingga 52,19% pada rentang depth of discharge 20% - 80%, dan COE sebesar Rp 2.103/kWh hingga Rp 6.315/kWh pada rentang DoD 20% - 80% yang mana hanya nilai RF telah memenuhi target bisnis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document