JCES | FKIP UMMat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

13
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Mataram

2614-3666

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Diah Nurlita ◽  
Nuri Handayani ◽  
Lulu Setiyabudi

Abstrak: Indonesia memiliki kekayaan bahan alam yang cukup banyak. Berbagai jenis tanaman obat pun banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Tasikmalaya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang dalam pembuatan serbuk jahe   sebagai minuman kesehatan. Metode kegiatan ini adalah menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan terhadap kurang lebih 20 orang warga di wilayah Kelurahan Kahuripan. Setelah masyarakat dapat membudidaya tanaman jahe, lalu memproduksi serbuk jahe, maka serbuk jahe tersebut akan dipasarkan di daerah Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan transfer ilmu melalui penyuluhan dan pelatihan dari tim Dosen Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes serta melakukan praktek langsung dalam pembuatan produk minuman jahe dalam bentuk serbuk dan pengemasannya. Penyuluhan dan Pelatihan pembuatan minuman kesehatan dari Serbuk Jahe Instan telah dilaksanakan di Kelurahan Kahuripan, dengan sasaran Ibu Rumah Tangga yang berkomitmen untuk mengikuti proses Ipteks bagi Masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan minuman kesehatan Serbuk Jahe Instan yaitu sebanyak 6 (enam) orang.Kata Kunci: serbuk jahe, minuman kesehatan, peningkatan perekonomianAbstract: Indonesia has many natural materials. Various types of medicinal plants were found in many provinces of West Java, especially Tasikmalaya City. This program aims to improve the knowledge and skills of Kahuripan Urban Village, Tawang District in the manufacture of ginger powder as a healthy drink. The method of this activity is counseling and training to approximately 20 people in Kelurahan Kahuripan. After the community can cultivate ginger plants, then produce ginger powder, the ginger powder will be marketed in Tasikmalaya and surrounding areas. The method used to transfer knowledge through counseling and training of the team of Lecturer Department of Pharmacy Poltekkes Kemenkes, perform direct practice to make ginger powder and packaging. Counseling and Training of healthy drink making from Instant Ginger Powder has been done in Kelurahan Kahuripan, targeting housewife who is committed to follow the science and technology process for the society in the form of counseling and training of health drink making of Instant Ginger Powder as many as 6 (six) people.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Lingga Ikaditya ◽  
Asep Kuswandi ◽  
Adi Wibowo

Abstrak: Obat tradisional yang sering disebut dengan jamu umumnya khasiat manfaatnya berdasarkan terapi empiris yang merupakan warisan nenek moyang. Pemanfaatan obat tradisional sebagai upaya peningkatan kesehatan masih rendah dan lebih banyak dikonsumsi oleh orang tua dan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Aspek yang menyebabkan kurangnya konsumsi jamu adalah proses pengolahan membutuhkan proses lama. Salah satu tanaman yang sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah kencur. Pengolahan kencur secara tradisional sebagai terapi herbal yaitu beras kencur. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan warga dan meningkatkan kemandirian warga secara ekonomi dengan pengolahan beras kencur instan yang memiliki nilai jual tinggi sehingga pemanfaatannya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan menawarkan produk sehat, aman dan praktis. Metode yang digunakan yaitu melalui transfer ilmu melaui penyuluhan serta demonstrasi. Khalayak sasaran dari Program Pengabdian Masyarakat berbasis Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah Masyarakat Kelurahan Kahuripan, yang merupakan masyarakat tidak produktif secara ekonomis. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan kader dalam pemanfaatan produk herbal dan pengolahannya sehingga dapat dihasilkan produk beras kencur instan yang memiliki nilai jual, Kata Kunci: IbM, Kelurahan Kahuripan, Beras Kencur Instan  Abstract: Traditional medicine is often called Jamu has efficacy based on empirical therapy from the ancestral heritage. The use of traditional medicine to maintain or improve health condition are still low and just consumed by the elderly and low economic. The lack of consumption of Jamu caused by its production that requires a long process. One of the plants that have been used as medicinal plants is Kencur (Kaemferia galanga L.). Kencur traditionally used as a herbal therapies such as Beras Kencur. Therefore, this study aims to improve the health status of citizens and increase the citizens economically with the application of science and technology in the field of pharmacy through knowledge transfer to produce Beras Kencur instant into refined products that more valuable so that utilization can reach the whole community by offering healthy products, safe and simple. The method used is to provide guidance to the group through the transfer of knowledge through counseling and demonstration. The target of science and technology based Community Service Program for the Community (IbM) is Kahuripan Urban Village Society, which is not economically productive society. Results obtained from this activity is the increase of knowledge and skill of the group in the use of Jamu and how to process it, so they can produce Beras Kencur instant that more valuable.Keywords: IbM, Kelurahan Kahuripan, Beras Kencur Instan


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Asep Abdul Rahman ◽  
Nunung Yulia ◽  
Eva Dania Kosasih

Abstrak: Kemandirian masyarakat secara ekonomi diperlukan dalam megentaskan rantai kemiskinan dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH). PKH yang menjadi program Pemerintah diharapkan menjadi program transisi dalam memutus mata rantai kemiskinan. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang merupakan bagian dari Kota Tasikmalaya melalui perannya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan warga dan meningkatkan kemandirian warga secara ekonomi melalui pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) khusunya Kunyit yang memiliki khasiat pengobatan. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan transfer ilmu melaui penyuluhan dan pelatihan dari tim Dosen Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes serta demonstrasi pengolahan kunyit untuk meningkatkan nilai jual secara ekonomi. Hasil yang diperoleh kader kelurahan kahuripan kecamatan tawang sudah mampu memanfaatkan kunyit sebagai minuman kesehatan dan bisa memproduksinya sendiri dan sudah siap dilakukan izin P-IRT sehingga bisa dipasarkan dan bernilai ekonomi.Kata Kunci: Pengabdian masyarakat, Tanaman Obat Keluarga, Kunyit instan Abstract: Economic independence of the community is needed in poverty alleviation chain with the Family Hope Program (PKH). PKH which is a Government program is expected to be a transitional program in breaking the poverty chain. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya which is part of Tasikmalaya City through its role in Tri Dharma Perguruan Tinggi especially in Community Service Program aims to improve citizen health status and improve economic independence of citizens through utilization of Family Medicinal Plants (TOGA) especially Turmeric that have medicinal properties. The method used is to transfer knowledge through counseling and training from the team of Lecturer Department of Pharmacy Poltekkes Kemenkes and demonstration of turmeric processing to increase the selling point economically. Results obtained people in Kahuripan, Tawang district has been able to take advantage of turmeric as healthly drink and can produce it and getting PIRT so it can be marketed and economic value.Keywords: Community Service Program, Family Medicinal Plants, Turmeric instan drink


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Barsihanor Barsihanor ◽  
Abdul Hafiz

Abstrak: Penilaian autentik diperlukan guru untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak, apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan siswa, baik intelektual maupun mental siswa. Pada penilaian autentik siswa tidak hanya dinilai pengetahuannya saja, tetapi siswa juga dinilai keterampilan dan sikap siswa sehari-hari. Siswa yang pintar secara pengetahuan belum tentu memiliki keterampilan dan sikap yang baik di kehidupan sehari-hari, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, penilaian autentik sangat penting diterapkan di SD agar siswa dapat dibimbing untuk tidak hanya memiliki kemampuan di bidang pengetahuan saja, tetapi juga sikap dan keterampilan.  Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mendesain penilaian dengan pendekatan autentik. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan, Metode pelatihan dilakukan dalam dua bagian utama, yaitu pembuatan instrument tes dan cara melakukan penilaiannya serta terakhir dilakukan tanya jawab.Kata Kunci: Penilaian, Autentik.Abstract:  Authentic assessment is required teachers to find out whether students really learn or not, whether the learning experience of students have a positive influence on students development, both intellectual and mental students. Authentic assessment on students not only assessed knowledge alone, but students are also assessed the skills and attitudes of students daily. Smart students are not necessarily have knowledge of skills and good manners in daily life, as well as vice versa. Therefore, authentic assessment is very important to applied in the elementary school so that students can be guided to not only have the ability in the field of knowledge, but also attitudes and skills.  This devotion activities aims to improve students’ ability in designing an assessment with an authentic approach. The method of implementation of these activities in the form of training, methods of training are conducted in two main parts, namely the making of instrument tests and how to do the assessment and the last done question and answer.Keywords: Assessment, Authentic.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Hamdan Husein Batubara

Abstrak: Penggunaan e-learning diyakini dapat mengatasi keterbatasan perkuliahan di kelas dan  menyediakan  layanan belajar yang dapat diakses darimana saja dan kapan saja. Kebijakan penggunaan  e-learning  di Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin masih tergolong baru dan  sebagian besar dosen belum mengerti cara menggunakannya.  Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dosen dalam menggunakan  e-learning.  Pelatihan  ini dilaksanakan  selama dua hari  di  Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin dengan melibatkan dosen-dosen dari perwakilan program studi. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk  simulasi, latihan,  dan pemecahan masalah. Materi  pelatihan  adalah pedoman penggunaan  e-learning  berbasis Moodle untuk dosen, yang  terdiri dari pengaturan mata kuliah,  penambahan sumber belajar, membuat grup, memantau progress belajar  mahasiswa, dan penggunaan fitur  forum,  chatting,  penugasan, kuis, dan  laporan nilai.  Kegiatan pelatihan dapat dikatakan berhasil berdasarkan kemampuan peserta dalam memperagakan materi dan dibuktikan dengan hasil karya mereka pada laman  e-learning.  Peserta merasa  pelatihan  ini penting karena  dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola pembelajaran melalui e-learning.Kata Kunci: Pelatihan, E-Learning, Moodle, Perguruan TinggiAbstract:  The use of e-learning is believed to overcome the limitations of teaching in the classroom and provide learning services that can be accessed from anywhere and anytime. The policy of using e-learning at the Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin  is still relatively new and most of the lecturers do not understand how to use it. Therefore, this training is expected to improve lecturers' skills in using e-learning.  The training was held for two days  at the Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin involving lecturers from representatives of the department. Activities are carried out in the form of simulations, exercises, and problem solving.  Training materials are Moodle-based e-learning guidelines for lecturers, consisting of setting course, adding learning resources, creating groups, monitoring student progress, and using forum features, chats, assignments, quizzes and  grader report.  Training activities can be said to be successful based on participants' ability to demonstrate the material and  be proven by their work on the e-learning page. Participants feel this training is important because it can improve their skills in managing learning through e -learning.Keywords: Training, E-Learning, Moodle, College


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Lalu Jaswadi Putera ◽  
Muh. Khairussibyan

Abstrak:  Pelatihan Penulisan Kreatif Terstruktur di MA Raudhatusshibyan NW Belencong ini bertujuan untuk:  1) mengakrabkan peserta didik dengan budaya  literasi; 2)  membelajarkan peserta didik agar memiliki keterampilan literasikhususnya keterampilan menulis terstruktur dalam bahasa Indonesia; 3) memotivasi peserta didik untuk menulis kreatif dan terstruktur dalam kehidupan sehari-hari; 4)  membantu tugas para guru  dalam membelajarkan keterampilan  literasi.  Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pihak yayasan dan pengurus MA Raudhatusshibyan. Pelaksanaan pengabdian ini diharapkan dapat  meningkatkan keterampilan peserta khususnya  dalam teknik  penulisan  kreatif  terstruktur Bahasa Indonesia  dan meningkatkan pemahaman pelajar terhadap nilai-nilai budaya literasi.Kata Kunci: literasi, penulisan kreatif, MA RaudhatusshibyanAbstract:  This  community  service themed  structured-creative writing  training  at MA Raudhatusshibyan NW Belencong aims to: 1)  raise  awareness of the importance of the literate culture  among  students; 2) train students to become more  literate and  skillful especially  in  structured-creative writing in Indonesian language; 3)  enthuse  students to eagerly  write structured-creative writing in  their  daily life; and 4)  help teachers in improving  the students’  literacy skill.  Our partners in this community service are the foundation and the  administrators of MA  Raudhatusshibyan  NW Belencong Gunung Sari. It is hoped that this community service can improve the students’  literacy  skill especially  in  structured-creative writing in Indonesian language  as well as  increase the students’ understanding of the values of literacy. Keywords: literacy, creative writing, MA Raudhatusshibyan


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Baiq Desi Milandari ◽  
Ahyati Kurniamala N ◽  
Roby Mandalika Waluyan ◽  
Akhmad H. Mus ◽  
Nina Nina

Abstrak: Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pembinaan kepada masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan pada anggota pramuka di SMA Negeri 5 Mataram. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan materi berbicara di depan umum pada anggota pramuka. Pelatihan berbicara di depan umum ini dimaksudkan agar para anggota pramuka di gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, mampu berbicara di depan umum dengan bahasa yang baik dan benar serta menjunjung kesantunan berbahasa, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anggota pramuka sejak dini, sehingga di kemudian hari mereka menjadi unggul di masyarakat dalam hal positif. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan rincian: (1) Pertemuan I: Penyampaian materi tentang keterampilan berbicara di depan umum; (2) Pertemuan II: Pelatihan berpidato dan memandu acara; (3) Pertemuan III: Pelatihan berdiskusi dan memimpin rapat; (4) Pertemuan IV: Evaluasi kegiatan.Kata Kunci : Pembinaan, Karakter, Berbicara Abstract:. The community service activities is a activities performed as a form of coaching to the community. This dedication was held on members of Pramuka in Senior High School 5 Mataram. This devotion activities implemented in order doing coaching matter of public speaking on the members of Pramuka. This public speaking training is intended in order for the members of the Pramuka in gugus depan 06.101-06.102 Ambalan Udayana-Ratu Sima, being able to speak in public with proper grammar and correct as well as the respect politeness language, it is intended to forming the character of the members Pramuka since the early. So that later in life they became superior in the community in terms of positive. The activities carried out by as much as 4 times, with details: (1) the first meeting I: delivery of material about public speaking skills; (2) the second meeting II: addressing the hourlong training; (3) the third meeting III  : discuss and lead training; (4) the fourth meeting IV : evaluation activities.Keywords: Development, Character, Speaking.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
I Ketut Sudarsana

Abstrak: Upaya dalam pemberdayaan terhadap anak, akan sangat membutuhkan bantuan lingkungannya, sebab anak yang baru lahir berada dalam keadaan lemah, tidak berdaya, tidak bisa mengurus diri sendiri dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia masih tergantung sepenuhnya dari lingkungan, serta membutuhkan uluran tangan dari orang lain, agar dapat melaksanakan hidupnya secara wajar. Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah itu telah dikembangkan pembinaan kesejahteraan anak, yang merupakan segala upaya yang dilaksankan secara sadar, terencana, terarah, terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anak  terutama terpenuhinya kebutuhan pokok anak. Salah satu bentuk pembinaan kesejahteraan sosial anak adalah melalui Panti Asuhan Anak.Kata Kunci : Usaha Kesejahteraan Sosial, Pendidikan Agama Hindu Abstract:. Effort in enableness to child, will very requiring its environment aid, newborn child cause stay in the weak circumstance, over a barrel, cannot manage the ownself and cannot fulfill its owm requirement. He still be depended full the than environment, and also require an offer for peace from others, so that can execute is life to the manner born. Therefore to solve problem that have been developed by construction of child prosperity, representing all effort executed consciously, terencana, directional, inwrought and have continuation in order to realizing child prosperity especially fullfiling of  fundamental requirement of child. One of social prosperity construction forn child is passing Child Reformatory.Keywords: Business Social Welfare, Hindu Religious Education.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Saharudin Saharudin ◽  
Agus Saputra ◽  
Khusnul Khotimah ◽  
Arif Nasrullah ◽  
Rahmad Hidayat

Abstrak: Kegiatan Penyuluhan Penggunaan Pungtuasi pada Karya Tulis Siswa Kelas XI IPA MA Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari dilaksanakan dengan dasar sering abainya penutur bahasa Indonesia terhadap aturan berbahasa Indonesia lisan dan tulis. Pengabaian aturan itu dilakukan secara sadar dan tidak sadar. Pengabaian aturan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat awam, tetapi juga dilakukan oleh kaum terpelajar di lingkungan perguruan tinggi serta instansi-instansi pemerintah.Kegiatan dilaksanakan di MA Raudlatusshibyan NW Belencong dengan melibatkan siswa kelas XI IPA.  Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi, diskusi, dan pemecahan masalah dalam bentuk soal-soal. Materi penyuluhan adalah penggunaan pungtuasi berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sesuai dengan Permendikbud nomor 50 tahun 2015.            Kegiatan penyuluhan dapat dikatakan berhasil berdasarkan serapan peserta terhadap materi yang dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Peserta merasa kegiatan semacam ini penting karena membuat mereka sadar bahwa penggunaan pungtuasi yang mereka pahami sebelumnya masih terdapat banyak kekeliruan. Untuk itu, kegiatan semacam ini perlu digalakkan demi terjaganya bahasa Indonesia yang baik, terutama benar.Kata Kunci: penyuluhan, penggunaan pungtuasi, karya tulis.Abstract: Elucidation activity of Punctuation Usage on Student Writing Class XI IPA MA Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari is implemented on the basis of frequent Indonesian speakers’ misuses on Indonesian oral and written rules. The ignorance of the rules is done consciously and unconsciously. The ignorance of rules is not only done by ordinary people, but also done by educated people in the environment of universities and government agencies.The activity was held in MA Raudlatusshibyan NW Belencong by involving students of class XI IPA. Activities are carried out in the form of giving materials, discussion, and problem solving in the form of questions. The extension material is the use of punctuation based on the Spelling General Guidelines of Indonesia in accordance with Permendikbud number 50 of 2015.This elucidation activity can be said to succeed based on participants' absorption of the material as evidenced by the ability of participants in solving the given problem. Participants feel this kind of activity is important because it makes them aware that the use of punctuations that they understand before there are still many mistakes. For that, this kind of activity should be encouraged in order to maintain good Indonesian usage.Keywords:elucidation, punctuation usage, academic writing.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Syaharuddin Al Musthafa ◽  
Vera Mandailina

Abstrak: Banyak ditemukan terutama di daerah pedalaman para siswa atau anak-anak SD kemampuan berhitungnya sangat kurang. Hal ini berbeda dengan di daerah perkotaan atau sekolah-sekolah maju yang sudah menerapkan metode berhitung sangat cepat. Oleh sebab itu, perlu adanya kegiatan dosen di lapangan atau di tengah masyarakat yang membantu anak-anak SD tersebut untuk meningkatkan kemampuan berhitung mereka. Karena kemampuan berhitung ini menjadi dasar perhitungan operasi matematika yang banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari. Salah satu metode yang produktif dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode jarimatika yang melibatkan organ tubuh siswa sendiri secara langsung, sehingga mampu meningkatkan efisiensi kecepatan berhitung siswa.Kata Kunci : Kesulitan Berhitung, Jarimatika Abstract:. Many are found especially in rural areas of students or elementary school children whose numeracy is lacking. This is different from in urban areas or advanced schools that have implemented very fast counting methods. Therefore, it is necessary to have lecturers in the field or in the community who help the elementary school children to improve their numeracy skills. Because the ability to count is the basis for calculating mathematical operations that are widely applied in everyday life. One of the productive methods in this activity is using the method of fingerprinting which involves the student's own body organs directly, so as to improve the efficiency of student's numeracy speed.Keywords: Difficulty Counting, Jarimatika.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document