Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2775-1929, 2775-1910

Author(s):  
Herni Wulandari ◽  
Dessy Hasanah Siti Asiah ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

ABSTRAKPenelitian ini ditujukan untuk menggambarkan pengawasan orang tua terhadap anak usia prasekolah saat menggunakan gawai. Pengawasan merupakan kegiatan yang memiliki tujuan agar dapat melindungi dalam bentuk perhatian, sehingga anak dapat berkembang terutama anak usia prasekolah. Dalam menggunakan gawai anak memerlukan pendampingan dari orang tua untuk mengarahkan serta memberikan pemahaman-pemahaman mengenai media yang ditonton untuk menunjang pengetahuan serta persepsi-persepsi positif bagi anak. Adapun aspek-aspek pengawasan orang tua dalam pengawasan anak usia prasekolah yang diteliti dalam penelitian ini adalah mediasi aktif prnggunaan media daring, Mediasi aktif keamanan penggunaan media daring, Mediasi pembatasan, pembatasan teknis, dan monitoring. Aspek-aspek pengawasan orang tua yang diteliti ini agar dapat terhindar dari dampak negatif penggunaan gawai. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi non-partisipatif, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua sudah melakukan pengawasan dalam penggunaan gawai pada anak, berusaha meluangkan waktunya untuk melakukan pendampingan pada anak, membantu anak ketika mengalami kesulitan dalam pengoperasian gawai, memberikan arahan untuk membuka konten bersifat edukatif, orang tua berusaha menerapkan kedisiplinan waktu penggunaan gawai sebagai bentuk pengawasannya. Terdapat perbedaan antara ayah dan ibu dalam melakukan pengawasan. Belum semua aspek pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh orang tua karena faktor kesibukan pekerjaan, sehingga orang tua belum dapat melakukan perannya pada aspek-aspek tertentu. ABSTRACTThis study aims to describe parental supervision of preschool children when using gadgets. Supervision is an activity of observing attentively which aims to protect children so that they can develop, especially preschool children. In using gadgets, children require assistance from parents to guide them and provide insights about the media being watched to support knowledge and positive perceptions for children. The aspects of parental supervision of preschool-aged children examined in this study are active mediation of online media use, active mediation of online media use security, restriction mediation, technical restrictions, and monitoring. These aspects of parental supervision are studied in order to avoid the negative impact of using gadgets. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data collection methods used are non-participatory observation, in-depth interviews, literature review and document review. The results show that parents provide financial to meet children's physical needs and as a form of supervision parents try to take the time to provide assistance to children when children use gadgets, help children when they experience difficulties in operating gadgets, provide directions for accessing educational content, and try to apply time discipline. Father and mother have differences in carrying out supervision. Not all aspects of supervision can be carried out directly by parents due to the busy work factor so that parents have not been able to play their role in certain aspects.


Author(s):  
Meilanny Budiarti Santoso ◽  
Moch Zainudiin ◽  
Dessy Hasanah Siti Asiah

ABSTRAKPandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) masih menjadi ancaman bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Peningkatan kasus belum memperlihatkan adanya penurunan angka penyebaran virus. Pemerintah dalam menanggapi krisis kesehatan telah melakukan beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran infeksi COVID-19. Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadi salah satu kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam merespon situasi pandemi. AKB bertujuan agar masyarakat dapat melaksanakan protokol kesehatan ketika terpaksa beraktivitas di luar rumah dalam masa pandemi COVID-19. Upaya preventif dan promosi ini harus disebarluaskan kepada setiap masyarakat agar semakin banyak masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Kegiatan sosialisasi secara daring melalui media sosial menjadi metode yang ditempuh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19. Tingginya intensitas penggunaan media sosial menjadi media paling efektif dalam penyebaran edukasi mengenai AKB. ABSTRACTPandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is still a threat to the global community, including Indonesia. The increase in cases has not shown a decrease in the spread of the virus. The government in response to the health crisis has implemented several policies to reduce the spread of COVID-19 infection. Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) or adapting to new habits is one of the new policies issued by the government as a response in a pandemic situation. The AKB aims for the public to implement health protocols when they have to do activities outside the home during the COVID-19 pandemic. These preventive and promotional moves should be disseminated to every community so there would be more people who can implement health protocols. Social media is one of the most effective platforms used for this community service program during the COVID-19 pandemic. The high amount of people using social media during this time is the most effective media in disseminating education about AKB.


Author(s):  
Delia Febriana ◽  
Putra Pratama Saputra

ABSTRAKSeiring dengan perkembangan zaman, sektor pariwisata menjadi salah satu faktor yang patut untuk diperhitungkan, karena sebagai aset yang strategis untuk mendorong pembangunan wilayah yang memiliki potensi alam atau daya tarik wisata. Kecamatan Belinyu memiliki banyak potensi wisata alam yang jika dikelola dengan baik maka mampu meningkatkan perekonomian daerah. Salah satunya wisata aek bedelew yang baru-baru ini viral di media sosial di Bangka, dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) Greenboys. Pokdarwis greenboys memanfaatkan modal sosial sebagai strategi untuk mengelola destinasi wisata “aek bedelew” agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Pentingnya partisipasi masyarakat memberikan modal sosial dalam menjaga kawasan wisata agar tetap terjaga. Jadi modal sosial merupakan produk relasi manusia sebagai jaringan, norma, nilai, timbal balik dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat untuk pengembangan para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara mereka dari suatu desa yang memiliki potensi wisata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran modal sosial dalam pengembangan destinasi wisata aek bedelew itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan data fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data primer dan sekunder berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian modal sosial yang terdapat didalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) Greenboys memiliki pengaruh positif dalam mengelola maupun mengembangkan wisata aek bedelew ABSTRACTAlong with the times, the tourism sector is one factor that should be taken into account, because it is a strategic asset to encourage the development of areas that have natural potential or tourist attraction. Belinyu district has a lot of natural tourism potential which, if managed properly, can improve the regional economy. One of them is “aek bedelew” tour which recently went viral on social media in Bangka., managed by the tourism awareness group Greenboys. Tourism awareness Greenboys utilizes social capital as a strategy to manage tourist destinations “’aek bedelew” so that it is more widely known by the public. The importance of community participation in providing social capital in maintaining tourist areas in order to stay awake. So social capital is a product of human relations as a network, norms, values, reciprocity and trust that has the potential for community productivity for the development of members of a community group that allows for cooperation between them from a village that has tourism potential. The purpose of this study was to analyze the role of social capital in the development of “aek bedelew” tourist destination itself. This research uses descriptive qualitative methods, namely analyzing and presenting factual data systematically so that it is easier to understand and conclude. In this study, the data collection techniques used were primary and secondary data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. Based on the results of research on social capital contained in the tourism awareness group Greenboys has a positive influence in managing and developing “aek bedelew” tourism


Author(s):  
Hery Wibowo ◽  
Maulana Irfan ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

ABSTRAKPandemi covid-19 secara nyata berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi perubahan yang terjadi agar mereka tidak sampai menghentikan kegiatan usahanya. Dalam hal pengembangan usaha, beberapa metode dapat dipilih untuk meningkatkan kinerja, antara lain dengan melakukan kegiatan pelatihan, konsultasi, mentoring ataupun business coaching. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode business coaching sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja usaha yang didasarkan atas komunikasi apresiatif bertujuan serta kerjasama dan rasa saling percaya diantara pembimbing (coach) dengan mitra (coachee). Secara umum tahapan yang dilakukan adalah kegiatan eksplorasi, assessment, plan of treatment dan treatment. Proses coacing dilakukan terhadap sejumlah pelaku usaha yang memiliki jenis usaha berbeda dengan lokasi usaha tersebar di beberapa wilayah. Hasil pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata - pengabdian pada masyarakat (KKN-PPM) Unpad menunjukkan bahwa dengan dilakukannya business coaching telah muncul kesadaran baru tentang kondisi usaha dan wawasan baru tentang beragam alternatif teknik usaha yang dapat dioptimalkan untuk menambah pasar, menyasar pelanggan yang tepat dan meningkatkan penjualan. ABSTRACT The Covid-19 pandemic has an impact on the economic condition of the community, especially for small and medium business actors, so efforts are needed to cope with the changes that have occurred so that they can maintain their business. In terms of business development, several methods can be chosen to improve performance, among others, by conducting training activities, consulting, mentoring or business coaching. This community service activity is carried out using the business coaching method as an effort to improve business performance based on appreciative communication with the aim of cooperation and mutual trust between the coaches and partners (coachee). In general, the stages carried out are exploration, assessment, plan of treatment and treatment activities. The coacing process is carried out on a number of business actors who have different types of business with business locations scattered in several regions. The results of the implementation of real work lecture activities - community service (KKN-PPM) Unpad show that by carrying out business coaching, new awareness has emerged about business conditions and new insights on various alternative business techniques that can be optimized to increases the market, target the right customers and increase sales.


Author(s):  
Santoso Tri Raharjo

AbstrakPenguatan masyarakat yang menjalan proses adaptasi di tengah situasi dan dampak Pandemi Covid 19 menjadi hal penting saat ini. Banyak masyarakat yang terdampak dengan situasi pandemi saat, ada yang berhasil dan ada yang memerlukan pertolongan dan penguatan. Keperdulian di antara sesama anggota masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi bencana non alam ini. Tidak terkecuali dengan pihak perguruan tinggi, dalam hal ini civitas akademika Universitas Padjadjaran, dengan berbagai sumber daya yang dimiliki dapat mengambil peran penting memperkuat kemampuan masyarakat agara dapat menjalani kehidupan di tengah pandemi cobid 19 ini. Berbagai program dan kegiatan keperdulian pengabdian masyarakat dapat diintegrasikan dengan pembelajaran dan riset. Salah satunya melalui kuliah kerja nyata mahasiswa (KKNM), walaupun dilaksanakan secara virtual. Pemberian informasi dan pengetahuan mengenai pola hidup sehat dan bersih (PHBS) atau penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19, merupakan salah satu bentuk dari upaya memperkuat kelompok-kelompok masyarakat. Demikan pula dengan cara-cara menghadapi situasi pemberitaan tentang pandemi secara jernih, serta memilah pemberitaan yang valid agar tidak mengganggu kestabilan mental. Hal ini juga merupakan aspek perlu diperkuat, apalagi di era dijital yang makin masif dan kemajuan teknologi informasi dan penggunaan media sosial massal. AbstractStrengthening people who undergo the adaptation process amidst the situation and the impact of the Covid 19 Pandemic is currently important. Many people were affected by the current pandemic situation, both in the economic, education and health sectors, some were successful and some needed help and strengthening. Concern among fellow community members is needed in dealing with this non-natural disaster. The higher education institutions are no exception, in this case the Padjadjaran University academic community, with its various resources, can play an important role in strengthening the ability of the community so that they can live life in the midst of this Cobid 19 pandemic. Various community service programs and activities can be integrated with learning and research. One of them is through student real work lectures (KKNM), although it is implemented virtually. Providing information and knowledge about healthy and clean lifestyles (PHBS) or the application of health protocols (prokes) to prevent the spread of Covid-19, is one form of efforts to strengthen community groups. Likewise, by dealing with the news situation about the pandemic clearly, and sorting out valid news so as not to disturb mental stability. This is also an aspect that needs to be strengthened, especially in the increasingly massive digital era and advances in information technology and the use of mass social media.


Author(s):  
Salsabila Rizky Ramadhani ◽  
Nunung Nurwati

ABSTRAKPandemi COVID-19 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan sebuah permasalahan global yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun berdampak pula pada sektor perekonomian dan berdampak pada permasalahan kependudukan, salah satunya peningkatan kasus perceraian akibat dari pandemi covid-19. Selama pandemi covid 19, Indonesia mengalami peningkatan kasus perceraian sebesar 5 persen. Tulisan ini merupakan kajian literatur yang bertujuan untuk menganalisis perceraian yang terjadi di masa pandemi COVID-19 dan menghubungkannya dengan teori fungsional struktural. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan studi literatur. Secara umum, faktor penyebab perceraian di masa pandemi ini karena terjadi konflik dan perselisihan dalam rumah tangga yang disebabkan oleh pertengkaran/perselisihan dan permasalahan ekonomi karena banyak pekerja yang di PHK secara mendadak, sehingga keuangan keluarga menjadi tidak stabil. Mayoritas istri mengungkapkan bahwa alasan utama yang melatar belakangi terjadinya perceraian yaitu faktor ekonomi dikarenakan Suami tidak mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar keluarga dikarenakan jumlah pendapatan yang kurang muncukupi. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan interaksi dan komunikasi yang baik di tengah persoalan atau konflik yang menimpa pasangan suami istri untuk mencegah terjadinya perceraian serta suami istri harus dalam satu frekuensi saat menyelesaikan masalah supaya tercipta keharmonisan dalam keluarga  ABSTRACTThe COVID-19 pandemic or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a global problem that not only affects the health sector, but also affects the economic sector and has an impact on demographic problems, one of which is an increase in divorce cases as a result of the pandemic. covid-19. During the Covid 19 pandemic, Indonesia experienced an increase in divorce cases by 5 percent. This paper is a literature review that aims to analyze divorce that occurred during the COVID-19 pandemic and relate it to structural functional theory. Writing this article using a literature study approach. In general, the causes of divorce during this pandemic are due to conflicts and disputes in the household which are caused by quarrels / disputes and economic problems because many workers are dismissed suddenly, so that family finances are unstable. The majority of wives reveal that the main reason behind the occurrence of divorce is economic factors because the husband is unable to meet all the basic needs of the family due to the insufficient amount of income. Therefore, good interaction and communication is needed in the midst of problems or conflicts that befall a married couple to prevent divorce and husband and wife must be in one frequency when solving problems in order to create harmony in the family 


Author(s):  
Hery Wibowo ◽  
Maulana Irfan ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

ABSTRAKPandemi covid-19 secara nyata berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi perubahan yang terjadi agar mereka tidak sampai menghentikan kegiatan usahanya. Dalam hal pengembangan usaha, beberapa metode dapat dipilih untuk meningkatkan kinerja, antara lain dengan melakukan kegiatan pelatihan, konsultasi, mentoring ataupun business coaching. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode business coaching sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja usaha yang didasarkan atas komunikasi apresiatif bertujuan serta kerjasama dan rasa saling percaya diantara pembimbing (coach) dengan mitra (coachee). Secara umum tahapan yang dilakukan adalah kegiatan eksplorasi, assessment, plan of treatment dan treatment. Proses coacing dilakukan terhadap sejumlah pelaku usaha yang memiliki jenis usaha berbeda dengan lokasi usaha tersebar di beberapa wilayah. Hasil pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata - pengabdian pada masyarakat (KKN-PPM) Unpad menunjukkan bahwa dengan dilakukannya business coaching telah muncul kesadaran baru tentang kondisi usaha dan wawasan baru tentang beragam alternatif teknik usaha yang dapat dioptimalkan untuk menambah pasar, menyasar pelanggan yang tepat dan meningkatkan penjualan. ABSTRACT The Covid-19 pandemic has an impact on the economic condition of the community, especially for small and medium business actors, so efforts are needed to cope with the changes that have occurred so that they can maintain their business. In terms of business development, several methods can be chosen to improve performance, among others, by conducting training activities, consulting, mentoring or business coaching. This community service activity is carried out using the business coaching method as an effort to improve business performance based on appreciative communication with the aim of cooperation and mutual trust between the coaches and partners (coachee). In general, the stages carried out are exploration, assessment, plan of treatment and treatment activities. The coacing process is carried out on a number of business actors who have different types of business with business locations scattered in several regions. The results of the implementation of real work lecture activities - community service (KKN-PPM) Unpad show that by carrying out business coaching, new awareness has emerged about business conditions and new insights on various alternative business techniques that can be optimized to increases the market, target the right customers and increase sales.


Author(s):  
Shafa Yuandina Sekarayu ◽  
Nunung Nurwati

ABSTRAKPernikahan merupakan ikatan lahir dan batin berupa penyatuan antara laki-laki dan perempuan atas dasar keinginan untuk memiliki keturunan dan keluarga. Pada dasarnya pernikahan dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kematangan dalam segi fisik, psikologis, dan ekonomi. Namun, di Indonesia sekitar 12 - 20% masih bisa ditemukan pernikahan yang belum disertai dengan kesiapan dari berbagai aspek seperti fisik, ekonomi, dan pengetahuan mengenai kehidupan rumah tangga. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan deskriptif yang akan menggali lebih dalam mengenai pernikahan dini dan keterkaitannya dengan kesehatan reproduksi. Pernikahan usia dini dilakukan oleh seseorang yang rata-rata berusia dibawah 19 tahun yang rata-rata belum siap dalam berbagai aspek dalam pernikahan. Hal ini kemungkinan akan berdampak terhadap kesehatan reproduksi baik untuk perempuan maupun laki-laki. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang dari berbagai aspek dalam melaksanakan pernikahan sehingga upaya untuk menghindari dampak buruk pernikahan usia dini terhadap kesehatan reproduksi dapat diminimalisir. ABSTRACT Marriage is a physical and spiritual bond in the form of a union between a man and a woman based on the desire to have offspring and a family. Basically, marriage is carried out by someone who has matured physically, psychologically and economically. However, in Indonesia, around 12-20% can still be found marriages that have not been accompanied by readiness from various aspects such as physical, economic, and knowledge of household life. This article uses qualitative and descriptive research methods that will explore more about early marriage and its relation to reproductive health. Early marriage is carried out by someone who is under 19 years old on average who is not ready for various aspects of marriage. This is likely to have an impact on reproductive health for both women and men. Therefore, various aspects of preparation are needed in carrying out the marriage so that efforts to avoid the negative impact of early marriage on reproductive health can be minimized.


Author(s):  
Rosma Alimi ◽  
Nunung Nurwati

ABSTRAKKekerasan memang tidak memandang gender, namun terlihat sangat jelas dari data yang disajikan bahwa kekerasan terhadap perempuan sangatlah mengkhawatirkan. Konflik yang tidak kian usai dapat menimbulkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tingkat KDRT yang setiap tahunnya cenderung meningkat menandakan bahwa korban mulai menyadari bahwa tindak KDRT bukanlah sesuatu yang dapat dinormalisasi, sehingga korban memiliki hak untuk memperjuangkan hak hidup aman dan lebih baik. Pernikahan yang seharusnya menjadi sebuah ruang yang nyaman untuk sepasang manusia, justru menjadi ruang paling menakutkan bagi sebagian perempuan. Adapun faktor-faktor terjadinya kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga khususnya yang dilakukan oleh suami terhadap istri sangatlah beragam. KDRT merupakan sebuah perilaku yang memberikan dampak yang sangat kompleks terhadap perempuan korban KDRT. Tindak kekerasan tersebut menghasilkan dampak psikologis terhadap perempuan korban KDRT. Salah satu upaya penanganan yaitu adanya pemenuhan hak terhadap perempuan korban KDRT. Pemahaman budaya kesetaraan sangat dibutuhkan dalam kehidupan berpasangan, keluarga, maupun masyarakat. Dengan fakta, data, dan aturan dalam Undang-Undang yang sudah ada dan ditetapkan, seharusnya pemerintah dan lembaga-lembaga anti kekerasan terhadap perempuan dapat bergerak lebih luwes lagi untuk membantu dan melindungi perempuan korban kekerasan ABSTRACTViolence is not see gender, but is clearly evident from the data presented above that violence against women is alarming. After the conflict he could cause domestic violence. The domestic violence which annually tended to increase indicates that starting to realize that victims of domestic violence is not something that can be normalized, the victim has a right to safe enforcing their rights and better. Marriage should be a room that is comfortable for a pair of men, have been the most terrifying for some women. As for the causes of domestic violence against women particularly those undertaken by the husband against the wife is very diverse. Behavior that domestic violence is a very complex impact the victims of domestic violence against women. Psychological violence resulted in the impact the victims of domestic violence against women. One of efforts to handle the fulfillment of the rights of the victims of domestic violence against women. Understanding culture equality is needed in the life of in pairs, family, and the community. To the fact, data, and rules in a law that was and set, the government should and institutions anti violence against women can move more flexible again to help and protect women a victim of violence.


Author(s):  
Febriyani Jenz ◽  
Nurliana Cipta Apsari

ABSTRAKBanyak kasus perceraian terjadi belakangan ini. Perceraian tidak hanya berdampak pada orang tua yang bercerai saja, melainkan juga berdampak pada anak remaja. Sedangkan, anak masih menjadi tanggung jawab orang tua yang butuh diberi perhatian lebih. Dampak dari perceraian inilah yang juga menyebabkan menurunnya prestasi pada anak. Untuk itu, orang tua harus lebih jeli dalam memperhatikan kebutuhan anak, sehingga dampak perceraian pada anak dapat diminimalisir. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang menjelaskan tentang pengaruh perceraian orang tua terhadap prestasi belajar pada anak remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perceraian terhadap prestasi belajar pada remaja  ABSTRACT Many divorce cases have occurred lately. Divorce not only affects the parents who are divorcing, but also affects adolescents. Meanwhile, children are still the responsibility of parents who need more attention. The impact of divorce is what also causes decreased achievement in children. For this reason, parents must be more observant in paying attention to children's needs, so that the impact of divorce on children can be minimized. In this study, researchers applied qualitative research with descriptive methods which explained the effect of parental divorce on learning achievement in adolescents. The purpose of this study was to determine the effect of divorce on learning achievement in adolescents 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document